Perbandingan Teori Linguistik Tradisional dan Struktural
Teori Linguistik TradisionalCiri-ciri teori lingustik tradisional
a. Tidak ada pembedaan antara bahasa ujaran dan bahasa tulisan
b. Pemerian bahasa berdasarkan makna/ definisi.
c. Pemerian bahasa berdasar patokan bahasa lain.
d. Pemerian bahasa dengan varis benar/salah.
e. Melibatkan logika
Teori lingusitik tradisional merupakan bersifat tradisional, istilah ini disebut seperti itu karena umur teori kebahasaannya paling tua dan merupakan tumpuan perkembangan teori-teori kebahasaan yang lain. Teori linguistic tradisional ini mengambil asumsi-asumsi dan hipotesis tentang bahasa pada filsafat dan logika, data bahasanya berbentuk tertulis dan bahasa yang mengenal ejaan, data tertulis itu hanya terbatas pada bahasa Yunani dan Latin. Selain itu, bahasa dianggap bukan produk budaya, melainkan hanya sebagai alat komunikasi dan berpikir. Karena bersifat hipotseis, maka hanya sebagai penjelasan filsafat dan logika tentang bahasa.
Teori Linguistik Struktural
Teori linguistic structural merupakan teori kebahasaan structural yang mempunyai asumsi dan hipotesis tentang bahasa berdasarkan pada hasil pemakaian yang otonom. Asumsi dan hipotesis tersebut, diuji dan diverifikasi dengan data bahasa yang baik lisan maupun tertulis. Disamping itu, fakta dan data bahasa yang bersifat lisan memberikan kemungkinan penciptaan teori-teori bahasa yang bersifat universal dan spesifik. Teori structural ini lebih dapat menerima bahasa sebagai satu gejala ilmiah dan manusiawi daripada teori linguistic tradisional. Teori-teori ini dapat dihasilkan dengan cara kerja metode keilmuan, yakni induktif-deduktif, deduktif-induktif. (JD. Parera, 1991: 9-13)loading...
Silahkan Tuliskan Komentar Anda disini. jika anda belum mempunyai Google Account atau Open ID, Anda bisa Menggunakan Name/Url (disarankan menggunakan opsi ini) atau Anonimous. Mohon berkomentar dengan bijak dan jangan spamSilahkan komentar