RAGAM DAN BENTUK ZIKR MENURUT RASULULLAH SAW.
Oleh: M. Alfatih Suryadilaga
Abstrak
Artikel ini membahas tentang ragam dan bentuk zikir menurut Rasulullah saw. Zikir bagi kaum Muslimin merupakan sesuatu yang penting karena bagaikan kehidupan dan kematian. Tentu, orang yang ingin hidup dan sukses akan selalu mengingat Allah swt. sang Tuhannya yang telah menciptakan dan memberikannya beberapa nimat yang sangat banyak. Zikir dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja selama manusia hidup. Agar zikir tersebut diterima oleh Allah swt. maka diperlukan adanya tata cara pelaksanannya, waktu yang tepat dan pemahaman berbagai macam ragam zikir. Ragam zikir antara lain istigfar, isti'azah, basmalah, takbir, tasbih, pujian, dan tahlil.

Kata Kunci: zikir dan doa, adab, istigfar, isti'azah, basmalah, takbir, tasbih, pujian, dan tahlil
I. Pendahuluan
Dalam kesehariannya, umat Islam sering melaksanakan zikir dan doâa. Paling tidak keduanya merupakan rutinitas yang senantiasa dilakukan mengiringi sholat yang dikerjakan minimal lima kali dalam sehari semalam. Rangkaian zikir dan doâa tidak lain merupakan sejumlah rangkaian yang dianjurkan oleh Allah dalam al-Qurâan dan Rasulullah saw. dalam hadis-hadis dalam keseluruhan kehidupan umat manusia tidak hanya rutinitas seusai melaksanakan shalat lima waktu (maktubah). Kebiasaan zikir dan doâa juga dapat dilakukan usai kapan saja dan dalam keadaan apa saja.
Istilah zikir berarti menyebut dan mengucapkan asma Allah swt. Zikir bisa juga diartikan dengan mengagungkan dan mensucikan nama Allah.[1] Adapun secara istilah zikir adalah rangkaian untaian kalimat tertentu yang ditujukan untuk mengagungkan dan mensucikan nama Allah yang dapat dilakukan kapan saja tidak hanya seusai menjalankan shalat lima waktu karena macam dan ragam zikir begitu banyak. Sedangkan istilah doâa diartikan dengan memanggil, mengundang, meminta, dan memohon.[2] Biasanya secara istilahi term doâa dikhususkan atas permohonan atau permintaan kepada sesuatu yang lebih tinggi dan biasanya dilakukan atas umat manusia atau hamba Alllah terhadap Allah. Adapun permintaan yang dilakukan sesama manusia walaupun salah satunya berkedudukan lebih tinggi tidak dinamakan dengan doâa melainkan al-amar atau perintah. [3]
Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa zikir dan doâa merupakan amal yang dilakukan oleh umat Islam dalam kesehariannya sebagai bentuk kecintaannya kepada Tuhan-Nya. Oleh karena itu, tata cara dan pelaksanaan tentang zikir dan doâa harus mengacu kepada tuntunan Allah dan rasul-Nya. Artikel ini mengkhususkan diri atas persoalan zikir saja, walaupun persoalan tersebut sering dijumpai di dalam berbagai buku praktis yang dijual secara umum dan bebas dan sering ada acara yang dapat disaksikan di layar kaca sebuah acara yang dimotori oleh Ust. Arifin Ilham dan Ust. H. Haryono bertajuk Indonesia berzikir dan telah dicetak berikut beberapa komentarnya. Namun, artikel ini menarik karena di dalamnya memuat hadis-hadis yang dijadikan acuan secara lengkap tentang zikir berikut tata cara, macam dan ragam zikir berikut para mukharrij al-hadis-nya. Upaya tersebut dapat dijadikan pedoman bagi umat manusia untuk memahami hakekat zikir dan aktualisasinya dalam kehidupan keseharaiannya.
Hadis yang dijadikan dasar sedapat mungkin diambil dari kitab induk hadis yang dinilai paling baik kualitasnya yakni Kitab Sahih al-Bukhari dan Sahih Muslim. Namun jika tidak ditemukan di dalam kedua kitab tersebut, maka diambil dari kitab lain yang masih dalam kategori kutub al-tisâah, yakni Sunan Abu Dawud, Sunan al-Nasaâi, Sunan al-Tirmizi, Sunan Ibn Majah, Sunan al-Darimi, Musnad Ahmad ibn Hanbal, Muwattaâ Malik. Untuk memudahkan pengambilan hadis, maka teks-teks hadis yang diambil berdasarkan penomeran dan teks hadis yang termuat CD mawsuat al-hadis al-syarif.
II. Keutamaan Majlis Zikir
Orang yang berzikir akan diberikan kebaikan oleh Allah swt. karena dengan mengingat Allah maka Allah senantiasa akan ingat kepada hambanya. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah swt.:
ÙÙۧ۰ÙÙÙ۱ÙÙÙÙÙ ŰŁÙ۰ÙÙÙ۱ÙÙÙÙ Ù ÙÙۧێÙÙÙ۱ÙÙۧ ÙÙÙ ÙÙÙÙۧ ŰȘÙÙÙÙÙ۱ÙÙÙÙÙ(152)
Oleh karena itu, ingatlah kamu kepadaKu (dengan mematuhi hukum dan undang-undangKu), supaya Aku membalas kamu dengan kebaikan; dan bersyukurlah kamu kepadaKu dan janganlah kamu kufur (akan nikmatKu).
ÙÙŰ„Ù۰Ùۧ ÙÙ۶ÙÙÙŰȘÙÙ Ù Ù ÙÙÙۧ۳ÙÙÙÙÙÙ Ù ÙÙۧ۰ÙÙÙ۱ÙÙۧ ۧÙÙÙÙÙÙ ÙÙ۰ÙÙÙ۱ÙÙÙÙ Ù ŰąŰšÙۧۥÙÙÙÙ Ù ŰŁÙÙÙ ŰŁÙŰŽÙŰŻÙÙ Ű°ÙÙÙ۱Ùۧ ÙÙÙ ÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙŰ§ŰłÙ Ù ÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙ Ű±ÙŰšÙÙÙÙۧ ŰąŰȘÙÙÙۧ ÙÙÙ Ű§ÙŰŻÙÙÙÙÙÙۧ ÙÙÙ Ùۧ ÙÙÙÙ ÙÙÙ Ű§Ù۹۟Ù۱ÙŰ©Ù Ù ÙÙÙ ŰźÙÙÙۧÙÙ(200)
Kemudian apabila kamu telah selesai mengerjakan amalan ibadat Haji kamu, maka hendaklah kamu menyebut-nyebut dan mengingati Allah (dengan membesarkanNya) sebagaimana kamu dahulu menyebut-nyebut (memuji-muji) datuk nenek kamu, bahkan dengan sebutan yang lebih lagi. Dalam pada itu, ada di antara manusia yang (berdoa dengan) berkata: "Wahai Tuhan kami! Berilah kami kebaikan) di dunia". (orang-orang ini diberikan kebaikan di dunia) dan tidak ada baginya sedikitpun kebaikan di akhirat.
Di samping itu, zikir merupakan amalan yang disukai oleh Nabi Muhammad saw. Hal tersebut terbukti Rasulullah saw. tidak pernah meninggalkan berzikir dalam kegiatan keseharaian-nya. Oleh karena itu, umat Islam seharusnya mencontoh Nabi Muhammad saw. dalam masalah ini.
Salah satu keutamaan zikir adalah adanya garansi Allah perlindungan oleh Allah swt. di Akhirat ketika tidak ada perlindungan apapun. Sebagaimana hadis Nabi Muhammad saw. yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah: [4]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ Ù ÙŰÙÙ ÙÙŰŻÙ ŰšÙÙÙ ŰšÙŰŽÙÙŰ§Ű±Ù ŰšÙÙÙŰŻÙŰ§Ű±Ù ÙÙۧÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ÙÙŰÙÙÙÙ ŰčÙÙÙ ŰčÙŰšÙÙÙŰŻÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙÙ ŰźÙŰšÙÙÙŰšÙ ŰšÙÙÙ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§Ù۱ÙÙŰÙÙ ÙÙÙ ŰčÙÙÙ ŰÙÙÙŰ”Ù ŰšÙÙÙ ŰčÙۧ۔ÙÙ Ù ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ÙÙ۱ÙÙÙ۱ÙŰ©Ù ŰčÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙŰšÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙۧÙÙ ŰłÙŰšÙŰčÙŰ©Ù ÙÙŰžÙÙÙÙÙÙÙ Ù Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙ ŰžÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ Ù ÙÙۧ ŰžÙÙÙÙ Ű„ÙÙÙÙۧ ŰžÙÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙŰ„ÙÙ ÙŰ§Ù Ù Ű§ÙÙŰčÙۧۯÙÙÙ ÙÙŰŽÙۧۚÙÙ ÙÙŰŽÙŰŁÙ ÙÙÙ ŰčÙŰšÙۧۯÙŰ©Ù Ű±ÙŰšÙÙÙÙ ÙÙ۱ÙŰŹÙÙÙ ÙÙÙÙŰšÙÙÙ Ù ÙŰčÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙ Ű§ÙÙÙ ÙŰłÙۧۏÙŰŻÙ ÙÙ۱ÙŰŹÙÙÙۧÙÙ ŰȘÙŰÙۧۚÙÙۧ ÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű§ŰŹÙŰȘÙÙ ÙŰčÙۧ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰȘÙÙÙ۱ÙÙÙÙۧ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙ۱ÙŰŹÙÙÙ Ű·ÙÙÙŰšÙŰȘÙÙÙ Ű§Ù Ù۱ÙŰŁÙŰ©Ù Ű°ÙۧŰȘÙ Ù ÙÙÙŰ”ÙŰšÙ ÙÙŰŹÙÙ ÙۧÙÙ ÙÙÙÙۧÙÙ Ű„ÙÙÙÙÙ ŰŁÙŰźÙۧÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙ۱ÙŰŹÙÙÙ ŰȘÙŰ”ÙŰŻÙÙÙÙ ŰŁÙŰźÙÙÙÙ ŰÙŰȘÙÙÙ ÙÙۧ ŰȘÙŰčÙÙÙÙ Ù ŰŽÙÙ ÙۧÙÙÙÙ Ù Ùۧ ŰȘÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙ ÙÙ۱ÙŰŹÙÙÙ Ű°ÙÙÙŰ±Ù Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰźÙۧÙÙÙÙۧ ÙÙÙÙۧ۶ÙŰȘÙ ŰčÙÙÙÙÙۧÙÙ
Dari Abu Hurairah r.a. Nabi Muhammad saw. berkata tujuh golongan yang mendapat perlindungan Allah pada hari tidak ada perlindungan (hari kiamat) yaitu: imam yang adil, pemuda yang sungguh-sungguh dalam beribadah, seseorang yang hatinya seslalu terikat dengan masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah dan berpisah karna Allah, seorang yang mencari jodoh yang memiliki nasab yang baik dan kecantikan yang berkata saya takut kepada Allah swt. , seseorang yang bersedekah sehingga ia tidak tahu apa yang disedekahkannya dan seseorang yang ingat kepada Allah (zikir) pada waktu yang hening dan sunyi serta menangis matanya. (HR. Bukhari)
Di samping itu, sebagai tanda orang yang suka atau senang atas sesuatu, maka ia selalu ingat dan menyebutnya kapan saja dan di mana saja terhadap yang dicintainya. Demikian juga hal tersebut berlaku bagi umat Islam, jika seorang yang mengaku muslim maka senantiasa selalu menyebut nama Allah. Nabi Muhammad saw. mengibaratkan perbedaan antara orang yang berzikir dengan tidak adalah laksana kehidupan dan kematian. Kehidupan berarti ada semangat yang mengglora dalam pribadi dan masyarakat serta mengingat yang mencintainya sedangkan kematian adalah ketidakpedulian atas sesuatu yang me-nyanyanginya. Hal tersebut sesuai dengan sabda Nabi Muhammad saw. yang diriwayatkan Abu Musa al-Asâari: [5]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ Ù ÙŰÙÙ ÙÙŰŻÙ ŰšÙÙÙ Ű§ÙÙŰčÙÙÙŰ§ŰĄÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰŁÙŰšÙÙ ŰŁÙŰłÙŰ§Ù ÙŰ©Ù ŰčÙÙÙ ŰšÙ۱ÙÙÙŰŻÙ ŰšÙÙÙ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ŰšÙ۱ÙŰŻÙŰ©Ù ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ Ù ÙÙŰłÙÙ Ű±Ù۶ÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ÙÙۧÙÙ Ű§ÙÙÙÙŰšÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù Ù ÙŰ«ÙÙÙ Ű§ÙÙÙ۰ÙÙ ÙÙ۰ÙÙÙŰ±Ù Ű±ÙŰšÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙÙ۰ÙÙ ÙÙۧ ÙÙ۰ÙÙÙŰ±Ù Ű±ÙŰšÙÙÙÙ Ù ÙŰ«ÙÙÙ Ű§ÙÙŰÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙÙ ÙÙÙÙŰȘÙ
Dari Abu Musa al-Asyâari r.a. berkata berkata nabi saw. perumpamaan orang yang menyebut nama Tuhannya dengan orang yang tidak menyebut nama Tuhannya adalah bagaikan hidup dan mati. (HR. Bukhari)
Selain hal di atas, oarng yang berzikir akan beruntung di akhirat karena amalan ibadahnya (mengerjakan zikir) meningkatkan timbangan amalan. Sebagaimana hadis Nabi Muhammad saw. di bawah ini. [6]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ Ű„ÙŰłÙŰÙÙÙ ŰšÙÙÙ Ù ÙÙÙŰ”ÙÙŰ±Ù ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰÙŰšÙÙۧÙÙ ŰšÙÙÙ ÙÙÙÙۧÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰŁÙŰšÙۧÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ÙÙŰÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙÙ ŰČÙÙÙŰŻÙۧ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙ ŰŁÙÙÙÙ ŰŁÙŰšÙۧ ŰłÙÙÙÙŰ§Ù Ù ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙ ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ Ù ÙۧÙÙÙÙ Ű§ÙÙŰŁÙŰŽÙŰčÙ۱ÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ÙÙۧÙÙ Ű±ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù Ű§ÙŰ·ÙÙÙÙÙŰ±Ù ŰŽÙŰ·ÙŰ±Ù Ű§ÙÙŰ„ÙÙÙ ÙۧÙÙ ÙÙۧÙÙŰÙÙ ÙŰŻÙ ÙÙÙÙÙÙÙ ŰȘÙÙ ÙÙÙŰŁÙ Ű§ÙÙÙ ÙÙŰČÙۧÙÙ ÙÙŰłÙŰšÙŰÙۧÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙŰÙÙ ÙŰŻÙ ÙÙÙÙÙÙÙ ŰȘÙÙ ÙÙÙŰąÙÙÙ ŰŁÙÙÙ ŰȘÙÙ ÙÙÙŰŁÙ Ù Ùۧ ŰšÙÙÙÙÙ Ű§ÙŰłÙÙÙ ÙۧÙÙۧŰȘÙ ÙÙۧÙÙŰŁÙ۱ÙŰ¶Ù ÙÙۧÙŰ”ÙÙÙÙŰ§Ű©Ù ÙÙÙŰ±Ù ÙÙۧÙŰ”ÙÙŰŻÙÙÙŰ©Ù ŰšÙ۱ÙÙÙۧÙÙ ÙÙۧÙŰ”ÙÙŰšÙŰ±Ù Ű¶ÙÙÙŰ§ŰĄÙ ÙÙۧÙÙÙÙ۱ÙŰąÙÙ ŰÙŰŹÙÙŰ©Ù ÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙŰ§ŰłÙ ÙÙŰșÙŰŻÙÙ ÙÙŰšÙۧÙÙŰčÙ ÙÙÙÙŰłÙÙÙ ÙÙÙ ÙŰčÙŰȘÙÙÙÙÙۧ ŰŁÙÙÙ Ù ÙÙŰšÙÙÙÙÙۧ
Abi Malik al-Asyâari berkata: berkata Rasulullah saw. kebersihan itu sebagian dari iman. Pujian atas Allah (al-hamdulillah) akan memenuhi timbangan amal, kata subhanallah dan al-hamdulillah akan memnuhi langit dan bumi, shalat adalah laksana cahaya, sadaqah adalah penerang, sabar adalah penerang, al-Qurâan hujjah bagi kamu dan setiap orang atas perbuatannya maka tekadkan atasdirimu untuk tidak melakukan perbuatan dosa. (HR. Muslim)
Zikir juga dapat dijadikan sebagai penerang rumah. Dalam sebuah hadis Rasulullah saw. menjelaskan bahwa rumah yang dibacakan salah satu surat dalam al-Qurâan, yakni surat al-baqarah maka rumah tersebut tidak akan seperti kuburan dan setan enggan masuk rumah tersebut. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw.: [7]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ÙÙŰȘÙÙÙŰšÙŰ©Ù ŰšÙÙÙ ŰłÙŰčÙÙŰŻÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ÙÙŰčÙÙÙÙŰšÙ ÙÙÙÙÙÙ Ű§ŰšÙÙÙ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§Ù۱ÙÙŰÙÙ ÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙۧ۱ÙÙÙÙ ŰčÙÙÙ ŰłÙÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙÙÙ ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ÙÙ۱ÙÙÙ۱ÙŰ©Ù ŰŁÙÙÙÙ Ű±ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙۧÙÙ ÙÙۧ ŰȘÙŰŹÙŰčÙÙÙÙۧ ŰšÙÙÙÙŰȘÙÙÙÙ Ù Ù ÙÙÙۧۚÙŰ±Ù Ű„ÙÙÙÙ Ű§ÙŰŽÙÙÙÙŰ·ÙۧÙÙ ÙÙÙÙÙÙŰ±Ù Ù ÙÙÙ Ű§ÙÙŰšÙÙÙŰȘÙ Ű§ÙÙÙ۰ÙÙ ŰȘÙÙÙ۱ÙŰŁÙ ÙÙÙÙÙ ŰłÙÙ۱ÙŰ©Ù Ű§ÙÙŰšÙÙÙ۱ÙŰ©Ù
Abu Hurairah berkata sesungguhnya Rasulullah saw. berkata janganlah rumah kaian seperti kuburan sesungguhnya setan akan berlalu dan tidak melewati rumah yang di dalamnya dibacakan surat al-Baqarah. (HR. Muslim)
III. Kelebihan Zikr
1. Setiap amalan perbuatan manusia yang tidak didahului dengan zikir akan tertolak sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw. : [8]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ÙÙŰÙÙÙÙ ŰšÙÙÙ ŰąŰŻÙÙ Ù ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ۧۚÙÙÙ Ù ÙŰšÙۧ۱ÙÙÙ ŰčÙÙÙ Ű§ÙÙŰŁÙÙÙŰČÙۧŰčÙÙÙÙ ŰčÙÙÙ ÙÙ۱ÙÙŰ©Ù ŰšÙÙÙ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§Ù۱ÙÙŰÙÙ ÙÙÙ ŰčÙÙÙ Ű§ÙŰČÙÙÙÙ۱ÙÙÙÙ ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ŰłÙÙÙÙ ÙŰ©Ù ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ÙÙ۱ÙÙÙ۱ÙŰ©Ù ÙÙۧÙÙ ÙÙۧÙÙ Ű±ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙŰ§Ù Ù ŰŁÙÙÙ ŰŁÙÙ ÙŰ±Ù Ű°ÙÙ ŰšÙۧÙÙ ÙÙۧ ÙÙÙÙŰȘÙŰÙ ŰšÙ۰ÙÙÙŰ±Ù Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙŰČÙÙ ÙÙŰŹÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙ ŰŁÙŰšÙŰȘÙŰ±Ù ŰŁÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ŰŁÙÙÙŰ·ÙŰčÙ
Abu Hurairah berkata bersabda Rasulullah saw. setiap ucapan atau perkara yang tidak diawali dengan mengingat Allah maka akat terputus. (HR. Ahmad)
2. Amalan yang dapat menjadikan kekal di surga sebagaimana termuat dalam hadis Nabi Muhammad saw. : [9]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰłÙÙÙÙÙÙ ÙۧÙÙ ŰšÙÙÙ ŰŻÙۧÙÙŰŻÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰŽÙŰčÙŰšÙŰ©Ù ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ŰšÙÙÙŰŹÙ ÙÙۧÙÙ ŰłÙÙ ÙŰčÙŰȘÙ ŰčÙÙ Ù۱ÙÙ ŰšÙÙÙ Ù ÙÙÙÙ ÙÙÙÙ ÙÙŰÙŰŻÙÙŰ«Ù ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ÙÙ۱ÙÙÙ۱ÙŰ©Ù ÙÙۧÙÙ ÙÙۧÙÙ ÙÙÙ Ű±ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ŰŁÙÙÙۧ ŰŁÙŰŻÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ ÙŰ©Ù Ù ÙÙÙ ÙÙÙÙŰČÙ Ű§ÙÙŰŹÙÙÙÙŰ©Ù Ù ÙÙÙ ŰȘÙŰÙŰȘÙ Ű§ÙÙŰčÙ۱ÙŰŽÙ ÙÙۧ ÙÙÙÙÙŰ©Ù Ű„ÙÙÙÙۧ ŰšÙۧÙÙÙÙÙÙ
Abu Hurairah berkata, Rasulullah saw. berkata kepadaku aku tunjukkan kepadamu kalimat yang dapat memenuhi dan mengekalkan surga di bawah arsy yaitu la quwwata illa bi allah (tidak ada kekuatan kecuali dari Allah swt.) (HR. Ahmad)
3. Akan diampuni dosa-dosanya berdasarkan sabda Nabi Muhammad saw. : [10]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ Ù ÙŰÙÙ ÙÙŰŻÙ ŰšÙÙÙ Ű§ÙŰ”ÙÙŰšÙÙۧŰÙ ÙÙۧÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ Ű„ÙŰłÙÙ ÙۧŰčÙÙÙÙ ÙÙŰčÙÙÙÙ Ű§ŰšÙÙÙ ŰČÙÙÙ۱ÙÙÙÙۧ ŰčÙÙÙ ŰłÙÙÙÙÙÙÙ ŰšÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ Ű”ÙۧÙÙŰÙ ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ŰčÙŰšÙÙÙŰŻÙ ŰčÙÙÙ ŰčÙŰ·ÙŰ§ŰĄÙ ŰšÙÙÙ ÙÙŰłÙŰ§Ű±Ù ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ÙÙ۱ÙÙÙ۱ÙŰ©Ù ÙÙۧÙÙ ÙÙۧÙÙ Ű±ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù Ù ÙÙÙ ŰłÙŰšÙÙŰÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙ ŰŻÙŰšÙŰ±Ù ÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙŰ§Ű©Ù Ű«ÙÙÙۧ۫Ùۧ ÙÙŰ«ÙÙÙۧ۫ÙÙÙÙ ÙÙŰÙÙ ÙŰŻÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű«ÙÙÙۧ۫Ùۧ ÙÙŰ«ÙÙÙۧ۫ÙÙÙÙ ÙÙÙÙŰšÙÙŰ±Ù Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű«ÙÙÙۧ۫Ùۧ ÙÙŰ«ÙÙÙۧ۫ÙÙÙÙ ÙÙŰȘÙÙÙÙÙ ŰȘÙŰłÙŰčÙ ÙÙŰȘÙŰłÙŰčÙÙÙÙ Ű«ÙÙ ÙÙ ÙÙۧÙÙ ŰȘÙÙ ÙŰ§Ù Ù Ű§ÙÙÙ ÙۧۊÙŰ©Ù ÙÙۧ Ű„ÙÙÙÙÙ Ű„ÙÙÙÙۧ ۧÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰÙŰŻÙÙÙ ÙÙۧ ŰŽÙ۱ÙÙÙÙ ÙÙÙÙ ÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙ ÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙŰÙÙ ÙŰŻÙ ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ ŰŽÙÙÙŰĄÙ ÙÙŰŻÙÙŰ±Ù ŰșÙÙÙŰ±Ù ÙÙÙÙ ŰźÙŰ·ÙۧÙÙۧÙÙ ÙÙŰ„ÙÙÙ ÙÙۧÙÙŰȘÙ Ù ÙŰ«ÙÙÙ ŰČÙŰšÙŰŻÙ Ű§ÙÙŰšÙŰÙ۱Ù
Abu Hurairah berkata: bersabda Rasulullah saw. barang siapa yang bertasbih seusai salat 33 kali, memuji allah 33 kali, bertakbir 33 kali yang jumlahnya 99 kali kemudian disempurnakan 100 nya dengan membaca lailaha illallah wahdahu la syarikaah lahu al-mulk walahu al-hamd wahuwa ala kulli syaiâ al-qadir (tidak ada Tuhan selain Allah tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan, pujian dan berkuasa atas segala sesuatu), maka akan dihapuskan dosa-dosanya walaupun dosa tersebut seperti buih di lautan. (HR. al-Bukhari)
4. Orang yang tidak berzikir dalam suatu majlis maka akan mendapat kerugian di akhirat nanti walaupun ia masuk surga. Hal tersebut sesuai dengan sabda Nabi Muhammad saw.:[11]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§Ù۱ÙÙŰÙÙ ÙÙÙ ŰčÙÙÙ ŰŽÙŰčÙŰšÙŰ©Ù ŰčÙÙÙ Ű§ÙÙŰŁÙŰčÙÙ ÙŰŽÙ ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ Ű”ÙۧÙÙŰÙ ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ÙÙ۱ÙÙÙ۱ÙŰ©Ù ŰčÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙŰšÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙۧÙÙ Ù Ùۧ ÙÙŰčÙŰŻÙ ÙÙÙÙÙ Ù Ù ÙÙÙŰčÙŰŻÙۧ ÙÙۧ ÙÙ۰ÙÙÙ۱ÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙŰČÙÙ ÙÙŰŹÙÙÙÙ ÙÙÙÙŰ”ÙÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙŰšÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù Ű„ÙÙÙÙۧ ÙÙۧÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙÙ Ù ŰÙŰłÙ۱ÙŰ©Ù ÙÙÙÙÙ Ù Ű§ÙÙÙÙÙÙŰ§Ù ÙŰ©Ù ÙÙŰ„ÙÙÙ ŰŻÙŰźÙÙÙÙۧ ۧÙÙŰŹÙÙÙÙŰ©Ù ÙÙÙŰ«ÙÙÙÙۧۚÙ
Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda tidak ada suatu majlis yang diselenggarakan suatu kaum yang dijadikan ajang tempat yang tidak menyebut nama Allah dan bersalawat atas nabinya kecuali atasnya kerugian pada hari kiamat walaupun mereka masuk surga. (HR. Abu Dawud)
5. Orang yang berzikir di sisi Allah akan memiliki derajat yang tinggi diakhirat kelak. [12]
ÙÙŰšÙÙÙ۰Ùۧ ۧÙÙŰ„ÙŰłÙÙÙŰ§ŰŻÙ ŰŁÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ÙÙÙÙŰȘÙ ÙÙۧ ۱ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙÙ Ű§ÙÙŰčÙŰšÙŰ§ŰŻÙ ŰŁÙÙÙ۶ÙÙÙ ŰŻÙ۱ÙŰŹÙŰ©Ù ŰčÙÙÙŰŻÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ Ù Ű§ÙÙÙÙÙÙŰ§Ù ÙŰ©Ù ÙÙۧÙÙ Ű§Ù۰ÙÙۧÙÙ۱ÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰ«ÙÙ۱Ùۧ ÙÙۧÙÙ ÙÙÙÙŰȘÙ ÙÙۧ ۱ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙ ÙÙÙ Ű§ÙÙŰșÙۧŰČÙÙ ÙÙÙ ŰłÙŰšÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ÙÙÙÙ Ű¶Ù۱ÙŰšÙ ŰšÙŰłÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙÙŰ§Ű±Ù ÙÙۧÙÙÙ ÙŰŽÙ۱ÙÙÙÙÙÙ ŰÙŰȘÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙŰłÙŰ±Ù ÙÙÙÙŰźÙŰȘÙ۶ÙŰšÙ ŰŻÙÙ Ùۧ ÙÙÙÙۧÙÙ Ű§Ù۰ÙÙۧÙÙ۱ÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙ۶ÙÙÙ Ù ÙÙÙÙÙ ŰŻÙ۱ÙŰŹÙŰ©Ù
Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah saw. siapa hamba yang lebih utama dearajatnya menurut Allah pada hari kiamat? Nabi bersabda: orang yang banyak menyebut nama Allah. kemudian sahabt tersebut bertanya lagi, dan apakah orang yang brperang di jalan Allah? nabi menjawab walaupun dapat membunuh atau mengalirkan darah atas orang kafir dan musyrik dengan pedangnya sungguh orang yang berzikir kepada Allah lebih utama direjatnya dari mereka yang berjihad tersebut.
IV. Zikir yang Paling Utama
Sebagai sebuah amalan yang dicontohkan oleh Rasulullah saw., zikir memiliki berbagai tingkatan. Di bawah ini merupakan contoh zikir yang paling utama yang dicontohkan oleh Rasulullah saw.
1. Kalimat yang paling baik adalah La hawla wa la quwwata illa billah. [13]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ Ù ÙÙŰłÙÙ ŰšÙÙÙ Ű„ÙŰłÙÙ ÙۧŰčÙÙÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§ÙÙÙÙۧŰÙŰŻÙ ŰčÙÙÙ ŰčÙۧ۔ÙÙ Ù ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ŰčÙŰ«ÙÙ ÙۧÙÙ ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ Ù ÙÙŰłÙÙ Ű§ÙÙŰŁÙŰŽÙŰčÙ۱ÙÙÙÙ Ű±Ù۶ÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ÙÙÙ ÙÙۧ ŰșÙŰČÙۧ ۱ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ŰźÙÙÙŰšÙŰ±Ù ŰŁÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ÙÙÙ ÙÙۧ ŰȘÙÙÙŰŹÙÙÙÙ Ű±ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ŰŁÙŰŽÙ۱ÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙŰ§ŰłÙ ŰčÙÙÙÙ ÙÙŰ§ŰŻÙ ÙÙ۱ÙÙÙŰčÙÙۧ ŰŁÙŰ”ÙÙÙۧŰȘÙÙÙÙ Ù ŰšÙۧÙŰȘÙÙÙÙŰšÙÙŰ±Ù Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙŰšÙŰ±Ù Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙŰšÙŰ±Ù ÙÙۧ Ű„ÙÙÙÙÙ Ű„ÙÙÙÙۧ ۧÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙۧÙÙ Ű±ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù Ű§Ű±ÙŰšÙŰčÙÙۧ ŰčÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙÙÙŰłÙÙÙÙ Ù Ű„ÙÙÙÙÙÙÙ Ù ÙÙۧ ŰȘÙŰŻÙŰčÙÙÙÙ ŰŁÙŰ”ÙÙ ÙÙ ÙÙÙÙۧ ŰșÙۧۊÙŰšÙۧ Ű„ÙÙÙÙÙÙÙ Ù ŰȘÙŰŻÙŰčÙÙÙÙ ŰłÙÙ ÙÙŰčÙۧ ÙÙ۱ÙÙŰšÙۧ ÙÙÙÙÙÙ Ù ÙŰčÙÙÙÙ Ù ÙÙŰŁÙÙÙۧ ŰźÙÙÙÙÙ ŰŻÙۧۚÙÙŰ©Ù Ű±ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙŰłÙÙ ÙŰčÙÙÙÙ ÙÙŰŁÙÙÙۧ ŰŁÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧ ŰÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙۧ ÙÙÙÙÙŰ©Ù Ű„ÙÙÙÙۧ ŰšÙۧÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙۧÙÙ ÙÙÙ ÙÙۧ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰšÙÙÙ ÙÙÙÙŰłÙ ÙÙÙÙŰȘÙ ÙÙŰšÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧ ۱ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ŰŁÙÙÙۧ ŰŁÙŰŻÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ ÙŰ©Ù Ù ÙÙÙ ÙÙÙÙŰČÙ Ù ÙÙÙ ÙÙÙÙÙŰČÙ Ű§ÙÙŰŹÙÙÙÙŰ©Ù ÙÙÙÙŰȘÙ ŰšÙÙÙÙ ÙÙۧ ۱ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰŻÙۧÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ÙÙŰŁÙÙ ÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ÙÙۧ ŰÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙۧ ÙÙÙÙÙŰ©Ù Ű„ÙÙÙÙۧ ŰšÙۧÙÙÙÙÙÙ
Dari Abu Musa al-Asyâari berkata ketika berperang bersama Rasulullah saw. di Khaibar atau berkata ketika Rasulullah saw. berjumpa orang yang mulia pada suatu tempat yang bersuara lantang dengan takbir kepada Allah: Allahu akbar la ilaha illallah, maka bersabda Rasulullah saw. jagalah suara kalian ketika berzikir dan berdoa sesungguhnya engkau tidak berdoâa kepada zat yang tuli dan yang tidak ada sesungguhnya engkau berdoa kepada zat yang mendengar lagi dekat dan Dia bersamamu. Saya berada disamping Rasulullah saw. yang mendengar aku dan aku berkata lahaula wala quwwata illa billah. maka Rasulullah saw. berkata kepadaku wahai abdullah ibn Qays, saya menjawab ia ya Rasulullah saw. bersabda Rasulullah saw. saya tunjukkan kepadamu kalimat yang dapat memenuhi surga ? saya berkata ia ya rasul maka dari itu ayah dan ibuku mengucapkan la haula wala quwwata illa billah. (HR. al-Bukhari)
2. Seutama zikir adalah la ilaha illallah[14]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ÙÙŰÙÙÙÙ ŰšÙÙÙ ŰÙŰšÙÙŰšÙ ŰšÙÙÙ ŰčÙ۱ÙŰšÙÙÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ Ù ÙÙŰłÙÙ ŰšÙÙÙ Ű„ÙŰšÙ۱ÙۧÙÙÙÙ Ù ŰšÙÙÙ ÙÙŰ«ÙÙŰ±Ù Ű§ÙÙŰŁÙÙÙŰ”Ùۧ۱ÙÙÙÙ ÙÙŰ§Ù ŰłÙÙ ÙŰčÙŰȘÙ Ű·ÙÙÙŰÙŰ©Ù ŰšÙÙÙ ŰźÙ۱ÙŰ§ŰŽÙ ÙÙŰ§Ù ŰłÙÙ ÙŰčÙŰȘÙ ŰŹÙۧۚÙŰ±Ù ŰšÙÙÙ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű±Ù۶ÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙ Ùۧ ÙÙÙÙÙÙÙ ŰłÙÙ ÙŰčÙŰȘÙ Ű±ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙÙÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙ۶ÙÙÙ Ű§Ù۰ÙÙÙÙŰ±Ù ÙÙۧ Ű„ÙÙÙÙÙ Ű„ÙÙÙÙۧ ۧÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰŁÙÙÙ۶ÙÙÙ Ű§ÙŰŻÙÙŰčÙŰ§ŰĄÙ Ű§ÙÙŰÙÙ ÙŰŻÙ ÙÙÙÙÙÙÙ
Jabir ibn Abdullah r.a. berkata vahwa ia mendengar Rasulullah saw. bersabda seutama-utama zikir adalah la ilaha illah allah dan seutama-utama doa adalah al-hamdulillah. (HR. al-Tirmizi)
3. Seutama-utama zikir adalah yang diucapkan lembut [15]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ÙÙÙÙÙŰčÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰŁÙŰłÙŰ§Ù ÙŰ©Ù ŰšÙÙÙ ŰČÙÙÙŰŻÙ ŰčÙÙÙ Ù ÙŰÙÙ ÙÙŰŻÙ ŰšÙÙÙ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§Ù۱ÙÙŰÙÙ ÙÙÙ ŰšÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ÙÙŰšÙÙŰšÙŰ©Ù ŰčÙÙÙ ŰłÙŰčÙŰŻÙ ŰšÙÙÙ Ù ÙۧÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ÙÙۧÙÙ Ű±ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ŰźÙÙÙŰ±Ù Ű§Ù۰ÙÙÙÙŰ±Ù Ű§ÙÙŰźÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰźÙÙÙŰ±Ù Ű§Ù۱ÙÙŰČÙÙÙ Ù Ùۧ ÙÙÙÙÙÙÙ
Said ibn Malik berkata bersabda Rasulullah saw. sebaik-baik zikir adalah yang dilantunkan dengan klembut dan sebaik-baik rizki adalah yang mencukupi. (HR. Ahmad)
V. Adab Berzikir
Di bawah ini adalah etika berzikir kepada Allah swt. :
1. Menangis Ketika Berzikir[16]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ Ù ÙŰÙÙ ÙÙŰŻÙ ŰšÙÙÙ ŰšÙŰŽÙÙŰ§Ű±Ù ŰšÙÙÙŰŻÙŰ§Ű±Ù ÙÙۧÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ÙÙŰÙÙÙÙ ŰčÙÙÙ ŰčÙŰšÙÙÙŰŻÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙÙ ŰźÙŰšÙÙÙŰšÙ ŰšÙÙÙ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§Ù۱ÙÙŰÙÙ ÙÙÙ ŰčÙÙÙ ŰÙÙÙŰ”Ù ŰšÙÙÙ ŰčÙۧ۔ÙÙ Ù ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ÙÙ۱ÙÙÙ۱ÙŰ©Ù ŰčÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙŰšÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙۧÙÙ ŰłÙŰšÙŰčÙŰ©Ù ÙÙŰžÙÙÙÙÙÙÙ Ù Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙ ŰžÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ Ù ÙÙۧ ŰžÙÙÙÙ Ű„ÙÙÙÙۧ ŰžÙÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙŰ„ÙÙ ÙŰ§Ù Ù Ű§ÙÙŰčÙۧۯÙÙÙ ÙÙŰŽÙۧۚÙÙ ÙÙŰŽÙŰŁÙ ÙÙÙ ŰčÙŰšÙۧۯÙŰ©Ù Ű±ÙŰšÙÙÙÙ ÙÙ۱ÙŰŹÙÙÙ ÙÙÙÙŰšÙÙÙ Ù ÙŰčÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙ Ű§ÙÙÙ ÙŰłÙۧۏÙŰŻÙ ÙÙ۱ÙŰŹÙÙÙۧÙÙ ŰȘÙŰÙۧۚÙÙۧ ÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű§ŰŹÙŰȘÙÙ ÙŰčÙۧ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰȘÙÙÙ۱ÙÙÙÙۧ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙ۱ÙŰŹÙÙÙ Ű·ÙÙÙŰšÙŰȘÙÙÙ Ű§Ù Ù۱ÙŰŁÙŰ©Ù Ű°ÙۧŰȘÙ Ù ÙÙÙŰ”ÙŰšÙ ÙÙŰŹÙÙ ÙۧÙÙ ÙÙÙÙۧÙÙ Ű„ÙÙÙÙÙ ŰŁÙŰźÙۧÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙ۱ÙŰŹÙÙÙ ŰȘÙŰ”ÙŰŻÙÙÙÙ ŰŁÙŰźÙÙÙÙ ŰÙŰȘÙÙÙ ÙÙۧ ŰȘÙŰčÙÙÙÙ Ù ŰŽÙÙ ÙۧÙÙÙÙ Ù Ùۧ ŰȘÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙ ÙÙ۱ÙŰŹÙÙÙ Ű°ÙÙÙŰ±Ù Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰźÙۧÙÙÙÙۧ ÙÙÙÙۧ۶ÙŰȘÙ ŰčÙÙÙÙÙۧÙÙ
Dari Abu Hurairah r.a. Nabi Muhammad saw. berkata tujuh golongan yang mnedapat perlindungan Allah pada hari tidak ada perlindungan (hari kiamat) yaitu: imam yang adil, pemuda yang sungguh-sungguh dalam beribadah, seseorang yang hatinya selalu terikat dengan masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah dan berpisah karna Allah, seorang yang mencari jodoh yang memiliki nasab yang baik dan kecantikan yang berkata saya takut kepada Allah swt., seseorang yang bersedekah sehingga ia tidak tahu apa yang disedekahkannya dan seseorang yang ingat kepada Allah (zikir) pada waktu yang hening dan sunyi serta menangis matanya. (HR. Bukhari)
2. Bersuci Ketika Berzikir[17]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ Ű”ÙŰŻÙÙÙŰ©Ù ŰšÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙ۶ÙÙÙ ŰŁÙŰźÙŰšÙ۱ÙÙÙۧ ۧÙÙÙÙÙÙÙŰŻÙ ÙÙÙÙ Ű§ŰšÙÙÙ Ù ÙŰłÙÙÙÙ Ù ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ۧÙÙŰŁÙÙÙŰČÙۧŰčÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙÙ ŰčÙÙ ÙÙÙŰ±Ù ŰšÙÙÙ ÙÙۧÙÙŰŠÙ ÙÙۧÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙÙ ŰŹÙÙÙۧۯÙŰ©Ù ŰšÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ŰŁÙÙ ÙÙÙÙŰ©Ù ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙÙ ŰčÙŰšÙۧۯÙŰ©Ù ŰšÙÙÙ Ű§ÙŰ”ÙÙŰ§Ù ÙŰȘÙ ŰčÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙŰšÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙۧÙÙ Ù ÙÙÙ ŰȘÙŰčÙۧ۱ÙÙ Ù ÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙۧÙÙ ÙÙۧ Ű„ÙÙÙÙÙ Ű„ÙÙÙÙۧ ۧÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰÙŰŻÙÙÙ ÙÙۧ ŰŽÙ۱ÙÙÙÙ ÙÙÙÙ ÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙ ÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙŰÙÙ ÙŰŻÙ ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ ŰŽÙÙÙŰĄÙ ÙÙŰŻÙÙŰ±Ù Ű§ÙÙŰÙÙ ÙŰŻÙ ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙŰšÙŰÙۧÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙۧ Ű„ÙÙÙÙÙ Ű„ÙÙÙÙۧ ۧÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙŰšÙŰ±Ù ÙÙÙÙۧ ŰÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙۧ ÙÙÙÙÙŰ©Ù Ű„ÙÙÙÙۧ ŰšÙۧÙÙÙÙÙÙ Ű«ÙÙ ÙÙ ÙÙۧÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙ Ű§ŰșÙÙÙŰ±Ù ÙÙÙ ŰŁÙÙÙ ŰŻÙŰčÙۧ ۧ۳ÙŰȘÙŰŹÙÙŰšÙ ÙÙÙÙ ÙÙŰ„ÙÙÙ ŰȘÙÙÙ۶ÙÙŰŁÙ ÙÙŰ”ÙÙÙÙÙ ÙÙŰšÙÙÙŰȘÙ Ű”ÙÙÙۧŰȘÙÙÙ
Dari Ubadah ibn Samit Nabi Muhammad saw. bersabda barang siapa yang menghidup-hidupi tengah malamnya kemudian berkata: la ilaha illallah wahdahu la syarikalah lahu al-mulk lahu al-hamd wahuwa ala kulli syaâin qadir alhamdulillah wa subhanallah walailaha illallah wa Allah akbar wa la hawla wala quwwata illa billah (tiada Tuhan selain Allah Dia yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan dan segala pujian. Allah maha kuasa atas segala sesuatu. Maha Suci Allah dan tidak ada Tuhan kecuali Allah, Allah Maha Besar, tidak ada kekuatan kecuali dari Allah) kemudian berkata Allahummagfirli aw istajib lahu (Wahai tuhanku ampunilah aku atau terimalah dosaku) apabila yang membaca berwudu dan shalat maka akan diterima shalatnya.
3. Merendahkan Suara Ketika Zikir[18]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ Ù ÙÙŰłÙÙ ŰšÙÙÙ Ű„ÙŰłÙÙ ÙۧŰčÙÙÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§ÙÙÙÙۧŰÙŰŻÙ ŰčÙÙÙ ŰčÙۧ۔ÙÙ Ù ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ŰčÙŰ«ÙÙ ÙۧÙÙ ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ Ù ÙÙŰłÙÙ Ű§ÙÙŰŁÙŰŽÙŰčÙ۱ÙÙÙÙ Ű±Ù۶ÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ÙÙÙ ÙÙۧ ŰșÙŰČÙۧ ۱ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ŰźÙÙÙŰšÙŰ±Ù ŰŁÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ÙÙÙ ÙÙۧ ŰȘÙÙÙŰŹÙÙÙÙ Ű±ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ŰŁÙŰŽÙ۱ÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙŰ§ŰłÙ ŰčÙÙÙÙ ÙÙŰ§ŰŻÙ ÙÙ۱ÙÙÙŰčÙÙۧ ŰŁÙŰ”ÙÙÙۧŰȘÙÙÙÙ Ù ŰšÙۧÙŰȘÙÙÙÙŰšÙÙŰ±Ù Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙŰšÙŰ±Ù Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙŰšÙŰ±Ù ÙÙۧ Ű„ÙÙÙÙÙ Ű„ÙÙÙÙۧ ۧÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙۧÙÙ Ű±ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù Ű§Ű±ÙŰšÙŰčÙÙۧ ŰčÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙÙÙŰłÙÙÙÙ Ù Ű„ÙÙÙÙÙÙÙ Ù ÙÙۧ ŰȘÙŰŻÙŰčÙÙÙÙ ŰŁÙŰ”ÙÙ ÙÙ ÙÙÙÙۧ ŰșÙۧۊÙŰšÙۧ Ű„ÙÙÙÙÙÙÙ Ù ŰȘÙŰŻÙŰčÙÙÙÙ ŰłÙÙ ÙÙŰčÙۧ ÙÙ۱ÙÙŰšÙۧ ÙÙÙÙÙÙ Ù ÙŰčÙÙÙÙ Ù ÙÙŰŁÙÙÙۧ ŰźÙÙÙÙÙ ŰŻÙۧۚÙÙŰ©Ù Ű±ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙŰłÙÙ ÙŰčÙÙÙÙ ÙÙŰŁÙÙÙۧ ŰŁÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧ ŰÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙۧ ÙÙÙÙÙŰ©Ù Ű„ÙÙÙÙۧ ŰšÙۧÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙۧÙÙ ÙÙÙ ÙÙۧ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰšÙÙÙ ÙÙÙÙŰłÙ ÙÙÙÙŰȘÙ ÙÙŰšÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧ ۱ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ŰŁÙÙÙۧ ŰŁÙŰŻÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ ÙŰ©Ù Ù ÙÙÙ ÙÙÙÙŰČÙ Ù ÙÙÙ ÙÙÙÙÙŰČÙ Ű§ÙÙŰŹÙÙÙÙŰ©Ù ÙÙÙÙŰȘÙ ŰšÙÙÙÙ ÙÙۧ ۱ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰŻÙۧÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ÙÙŰŁÙÙ ÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ÙÙۧ ŰÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙۧ ÙÙÙÙÙŰ©Ù Ű„ÙÙÙÙۧ ŰšÙۧÙÙÙÙÙÙ
Dari Abu Musa al-Asyâari berkata ketika berperang bersama Rasulullah saw. di Khaibar atau berkata ketika Rasulullah saw. berjumpa orang yang mulia pada suatu tempat yang bersuara lantang dengan takbir kepada Allah: Allahu akbar la ilaha illallah, maka bersabda Rasulullah saw. jagalah suara kalian ketika berzikir dan berdoa sesungguhnya engkau tidak berdoâa kepada zat yang tuli dan yang tidak ada sesungguhnya engkau berdoa kepada zat yang mendengar lagi dekat dan Dia bersamamu. Saya berada disamping Rasulullah saw. yang mendengar aku dan aku berkata lahaula wala quwwata illa billah. maka Rasulullah saw. berkata kepadaku wahai abdullah ibn Qays, saya menjawab ia ya Rasulullah saw. bersabda Rasulullah saw. saya tunjukkan kepadamu kalimat yang dapat memenuhi surga ? saya berkata ia ya rasul maka dari itu ayah dan ibuku mengucapkan la haula wala quwwata illa billah. (HR. al-Bukhari)
Namun, Rasulullah saw. juga pernah berzikir agak keras sebagai mana digambarkan dalam sabda Nabi Muhammad saw.:
ŰŁÙŰźÙŰšÙ۱ÙÙÙۧ ŰčÙÙ Ù۱ÙÙ ŰšÙÙÙ ÙÙŰČÙÙŰŻÙ ÙÙۧÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰšÙÙÙŰČÙ ŰšÙÙÙ ŰŁÙŰłÙŰŻÙ ÙÙۧÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰŽÙŰčÙŰšÙŰ©Ù ŰčÙÙÙ ŰłÙÙÙÙ ÙŰ©Ù ÙÙŰČÙŰšÙÙÙŰŻÙ ŰčÙÙÙ Ű°Ù۱ÙÙ ŰčÙÙÙ Ű§ŰšÙÙÙ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§Ù۱ÙÙŰÙÙ ÙÙÙ ŰšÙÙÙ ŰŁÙŰšÙŰČÙÙ ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙÙ Ű±ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙۧÙÙ ÙÙÙŰȘÙŰ±Ù ŰšÙŰłÙŰšÙÙŰÙ Ű§ŰłÙÙ Ù Ű±ÙŰšÙÙÙÙ Ű§ÙÙŰŁÙŰčÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧ ŰŁÙÙÙÙÙÙۧ ۧÙÙÙÙۧÙÙ۱ÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰŁÙŰÙŰŻÙ ÙÙÙÙۧÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙ Ű„Ù۰Ùۧ ŰłÙÙÙÙÙ Ù ŰłÙŰšÙŰÙۧÙÙ Ű§ÙÙÙ ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙŰŻÙÙÙŰłÙ Ű«ÙÙÙۧ۫Ùۧ ÙÙÙÙ۱ÙÙÙŰčÙ Ű”ÙÙÙŰȘÙÙÙ ŰšÙۧÙŰ«ÙÙۧÙÙŰ«ÙŰ©Ù
Sesungguhnya Rasulullah saw. shalat witir dengan membaca sabbihisma rabbik al-aâla, qul ya ayyuha al-kafirun dan qul huwallahu ahad dan ketika salam beliau membaca subhana malik al-quddus tiga kali dan meninggikan suaranya ketika membaca yang ketiga kalinya. (HR. al-Nasaâi).
Dari tata cara di atas, nampak bahwa tidak ada anjuran melaksanakan zikir secara bersama-sama. Adanya zikir bersama-sama yang menjadi fenomena sekarang dapat dipahami sebagai upaya pendorong masyarakat untuk berzikir secara individual secara terus menerus dan tidak hanya terbatas pada rutinitas kegiatan tertentu saja, melainkan dalam semua gerak langkahnya.
VI. Macam dan Bentuk Zikir
Di bawah ini adalah macam dan bentuk zikir dalam hadis yang dipraktekkan Rasulullah saw. dalam kesehariannya.
1. Istigfar (Mohon ampun kepada Allah swt.)
a. berisitigfar lebih dari 70 kali dalam setiap harinya. [19]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ÙÙÙÙÙŰłÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ÙÙÙÙŰ«Ù ŰčÙÙÙ ÙÙŰČÙÙŰŻÙ ŰčÙÙÙ Ű§ŰšÙÙÙ ŰŽÙÙÙŰ§ŰšÙ ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ŰłÙÙÙÙ ÙŰ©Ù ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ÙÙ۱ÙÙÙ۱ÙŰ©Ù ŰŁÙÙÙÙÙÙ ŰłÙÙ ÙŰčÙ Ű±ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙۧÙÙ ÙÙۧÙÙÙÙÙÙ Ű„ÙÙÙÙÙ ÙÙŰŁÙŰłÙŰȘÙŰșÙÙÙŰ±Ù Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰŁÙŰȘÙÙŰšÙ Ű„ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙÙ Ù ŰŁÙÙÙŰ«ÙŰ±Ù Ù ÙÙÙ ŰłÙŰšÙŰčÙÙÙÙ Ù Ù۱ÙÙŰ©Ù
Abu Hurairah mendengar Rasulullah saw. bersabda demi Allah sesungguhnya saya beristigfar dan minta ampun kepada Allah dalam setiap harinya lebih dari 70 kali.
b. istigfar yang biasa dibaca Rasulullah saw. [20]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ Ù ÙŰÙÙ ÙÙŰŻÙ ŰšÙÙÙ ŰšÙŰŽÙÙŰ§Ű±Ù ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§ÙÙÙ ÙÙÙÙÙ ŰšÙÙÙ Ű”ÙŰšÙÙۧŰÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰŽÙŰčÙŰšÙŰ©Ù ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ Ű„ÙŰłÙŰÙۧÙÙ ŰčÙÙÙ Ű§ŰšÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ Ù ÙÙŰłÙÙ ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙÙÙ ŰčÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙŰšÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ŰŁÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ÙÙŰŻÙŰčÙÙ ŰšÙÙÙ۰Ùۧ ۧÙŰŻÙÙŰčÙŰ§ŰĄÙ Ű±ÙŰšÙÙ Ű§ŰșÙÙÙŰ±Ù ÙÙÙ ŰźÙŰ·ÙÙŰŠÙŰȘÙÙ ÙÙŰŹÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰ„ÙŰłÙ۱ÙۧÙÙÙ ÙÙÙ ŰŁÙÙ Ù۱ÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙ Ùۧ ŰŁÙÙÙŰȘÙ ŰŁÙŰčÙÙÙÙ Ù ŰšÙÙÙ Ù ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙ Ű§ŰșÙÙÙŰ±Ù ÙÙÙ ŰźÙŰ·ÙۧÙÙۧÙÙ ÙÙŰčÙÙ ÙŰŻÙÙ ÙÙŰŹÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙŰČÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙ Ű°ÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙŰŻÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙ Ű§ŰșÙÙÙŰ±Ù ÙÙÙ Ù Ùۧ ÙÙŰŻÙÙÙ ÙŰȘÙ ÙÙÙ Ùۧ ŰŁÙŰźÙÙ۱ÙŰȘÙ ÙÙÙ Ùۧ ŰŁÙŰłÙ۱Ù۱ÙŰȘÙ ÙÙÙ Ùۧ ŰŁÙŰčÙÙÙÙÙŰȘÙ ŰŁÙÙÙŰȘÙ Ű§ÙÙÙ ÙÙÙŰŻÙÙÙ Ù ÙÙŰŁÙÙÙŰȘÙ Ű§ÙÙÙ ÙŰ€ÙŰźÙÙŰ±Ù ÙÙŰŁÙÙÙŰȘÙ ŰčÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ ŰŽÙÙÙŰĄÙ ÙÙŰŻÙÙ۱Ù
Nabi Muhammad saw. berdoâa dengan doa ini: rabbigfirli khatiâati wa jahli waisrafi fi amri kullihi wa ma anta âaâlam bih minni allahummagfir khataya wa amadi wa jahli wa hazli wakullu zalika âindi allahummahgfirli ma qaddamtu wa ma akhkhartu wa ma asrartu wama alantu anta al-muqaddam wa anta al-muâakhkhar wa anta ala kulli syayâin qadir. YA Allah, ampunilah dosa-dosaku, kesalahanku, kebodohanku, kelampauanku dalam semua urusanku dan apa yang Engkau lebih mengetahui dari pada aku. Ya Allah ampunilah kesungguhan dan sendaku, kekliruanku dan kesengajaanku dan semuanya itu ada padaku. Ya Allah ampunilah dosaku yang telah lalu dan dosa yang akan datang dosa yang aku rahasiakan dan aku tampakkan. Engkau tidak bermula dan tidak berakhir dan atas segala sesuatu Engkau Maha Kuasa.
c. Doa yang sering dibaca Rasulullah saw. menjelang tidur[21]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰŁÙŰšÙÙ ŰšÙÙÙŰ±Ù ŰšÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ŰŽÙÙÙŰšÙŰ©Ù ÙÙŰŁÙŰšÙÙ ÙÙ۱ÙÙÙŰšÙ ÙÙۧÙÙۧ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰŁÙŰšÙÙ Ù ÙŰčÙۧÙÙÙÙŰ©Ù ŰčÙÙÙ Ű§ÙÙŰŁÙŰčÙÙ ÙŰŽÙ ŰčÙÙÙ Ù ÙŰłÙÙÙÙ Ù ŰčÙÙÙ Ù ÙŰłÙ۱ÙÙÙÙ ŰčÙÙÙ ŰčÙۧۊÙŰŽÙŰ©Ù ÙÙۧÙÙŰȘÙ ÙÙۧÙÙ Ű±ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙÙÙŰ«ÙŰ±Ù ŰŁÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰšÙÙÙ ŰŁÙÙÙ ÙÙÙ ÙÙŰȘÙ ŰłÙŰšÙŰÙۧÙÙÙÙ ÙÙŰšÙŰÙÙ ÙŰŻÙÙÙ ŰŁÙŰłÙŰȘÙŰșÙÙÙ۱ÙÙÙ ÙÙŰŁÙŰȘÙÙŰšÙ Ű„ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙŰȘÙ ÙÙÙÙŰȘÙ ÙÙۧ ۱ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ù Ùۧ ÙÙ۰ÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙÙ ÙۧŰȘÙ Ű§ÙÙÙŰȘÙÙ ŰŁÙ۱ÙۧÙÙ ŰŁÙŰÙŰŻÙŰ«ÙŰȘÙÙÙۧ ŰȘÙÙÙÙÙÙÙÙۧ ÙÙۧÙÙ ŰŹÙŰčÙÙÙŰȘÙ ÙÙÙ ŰčÙÙÙŰ§Ù ÙŰ©Ù ÙÙÙ ŰŁÙÙ ÙÙŰȘÙÙ Ű„Ù۰Ùۧ ۱ÙŰŁÙÙÙŰȘÙÙÙۧ ÙÙÙÙŰȘÙÙÙۧ Ű„Ù۰Ùۧ ŰŹÙŰ§ŰĄÙ ÙÙŰ”ÙŰ±Ù Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙÙÙŰȘÙŰÙ Ű„ÙÙÙÙ ŰąŰźÙŰ±Ù Ű§ÙŰłÙÙÙ۱ÙŰ©Ù
Aisyah r.a. berkata bersabda Rasulullah saw. berbayak-banyaklah berdo'a menjelang tidur dengan subhanaka wabihamdika astagfiruka waatubu ilaik kemudian Aisyah r.a. berkata wahai Rasulullah saw. apakah dengan kalimat tersebut kita berdo'a? Nabi Muhammad saw. menjawab dijadikan pertanda bagi umatku dan jika engkau melihatnya maka bacalah ayat iza ja'a nasrullah wa al-fath sampai akhir surat.
d. Selalu mohon ampun 100 kali dan membaca doâa[22]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ÙÙŰ”ÙŰ±Ù ŰšÙÙÙ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§Ù۱ÙÙŰÙÙ ÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙÙÙÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ۧÙÙÙ ÙŰÙۧ۱ÙŰšÙÙÙÙ ŰčÙÙÙ Ù ÙۧÙÙÙÙ ŰšÙÙÙ Ù ÙŰșÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙ Ù ÙŰÙÙ ÙÙŰŻÙ ŰšÙÙÙ ŰłÙÙÙÙŰ©Ù ŰčÙÙÙ ÙÙۧÙÙŰčÙ ŰčÙÙÙ Ű§ŰšÙÙÙ ŰčÙÙ ÙŰ±Ù ÙÙۧÙÙ ÙÙۧÙÙ ÙÙŰčÙŰŻÙÙ ÙÙ۱ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙÙ Ű§ÙÙÙ ÙŰŹÙÙÙŰłÙ Ű§ÙÙÙÙۧŰÙŰŻÙ Ù ÙۧۊÙŰ©Ù Ù Ù۱ÙÙŰ©Ù Ù ÙÙÙ ÙÙŰšÙÙÙ ŰŁÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙ Ù Ű±ÙŰšÙÙ Ű§ŰșÙÙÙŰ±Ù ÙÙÙ ÙÙŰȘÙŰšÙ ŰčÙÙÙÙÙÙ Ű„ÙÙÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙŰȘÙ Ű§ÙŰȘÙÙÙÙÙŰ§ŰšÙ Ű§ÙÙŰșÙÙÙÙ۱Ù
Ibn Umar berkata Rasulullah saw. dalam satu masjlis berzikir sebanyak 100 kali dengan diakhiri rabbigfir li watub alayya innaka anta al-tawwab al-gafur. Ampunilah dosaku dan terimalah taubatku sesungguhnya Engkau maha pengampun atas dosa-dosa.
2. Isti'azah (Mohon Perlindungan Allah)
Zikir dalam bentuk ini dapat dilakukan dalam beberapa bentuk kegiatan umat manusia, seperti:
a. Ketika Bermimpi Jelek[23]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰŁÙŰšÙÙ Ű§ÙÙÙ ÙŰșÙÙ۱ÙŰ©Ù ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ۧÙÙŰŁÙÙÙŰČÙۧŰčÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙÙ ÙÙŰÙÙÙÙ ŰčÙÙÙ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰšÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ÙÙŰȘÙۧۯÙŰ©Ù ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙÙÙ ŰčÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙŰšÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù Ű Ù ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙÙ ŰłÙÙÙÙÙÙ ÙۧÙÙ ŰšÙÙÙ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§Ù۱ÙÙŰÙÙ ÙÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ۧÙÙÙÙÙÙÙŰŻÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ۧÙÙŰŁÙÙÙŰČÙۧŰčÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙÙ ÙÙŰÙÙÙÙ ŰšÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ÙÙŰ«ÙÙŰ±Ù ÙÙۧÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙÙ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰšÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ÙÙŰȘÙۧۯÙŰ©Ù ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ÙÙۧÙÙ Ű§ÙÙÙÙŰšÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù Ű§Ù۱ÙÙŰ€ÙÙÙۧ ۧÙŰ”ÙÙۧÙÙŰÙŰ©Ù Ù ÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙŰÙÙÙÙ Ù Ù ÙÙÙ Ű§ÙŰŽÙÙÙÙŰ·ÙۧÙÙ ÙÙŰ„Ù۰Ùۧ ŰÙÙÙÙ Ù ŰŁÙŰÙŰŻÙÙÙÙ Ù ŰÙÙÙÙ Ùۧ ÙÙŰźÙۧÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙŰšÙŰ”ÙÙÙ ŰčÙÙÙ ÙÙŰłÙۧ۱ÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙŰȘÙŰčÙÙÙÙŰ°Ù ŰšÙۧÙÙÙÙÙÙ Ù ÙÙÙ ŰŽÙ۱ÙÙÙÙۧ ÙÙŰ„ÙÙÙÙÙÙۧ ÙÙۧ ŰȘÙ۶Ù۱ÙÙÙÙ
Rasulullah saw. bersabda mimpi yang baik adalah dari Allah swt. dan mimpi yang jelek adalah dari syaitan, apabila engkau bermimpi jelek maka pindahlah posisi tidurmu dan mintalah perlindungan kepada Allah dari kejelakan mimpi tersebut maka engkau tidak akan takut.
b. Ketika Akan Keluar Rumah[24]
ŰŁÙŰźÙŰšÙ۱ÙÙÙÙ Ù ÙŰÙÙ ÙÙŰŻÙ ŰšÙÙÙ ÙÙŰŻÙŰ§Ù ÙŰ©Ù ÙÙۧÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰŹÙ۱ÙÙŰ±Ù ŰčÙÙÙ Ù ÙÙÙŰ”ÙÙŰ±Ù ŰčÙÙÙ Ű§ÙŰŽÙÙŰčÙŰšÙÙÙÙ ŰčÙÙÙ ŰŁÙÙ ÙÙ ŰłÙÙÙÙ ÙŰ©Ù ŰŁÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙŰšÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙۧÙÙ Ű„Ù۰Ùۧ ŰźÙ۱ÙŰŹÙ Ù ÙÙÙ ŰšÙÙÙŰȘÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ŰšÙŰłÙÙ Ù Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű±ÙŰšÙÙ ŰŁÙŰčÙÙŰ°Ù ŰšÙÙÙ Ù ÙÙÙ ŰŁÙÙÙ ŰŁÙŰČÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙ ŰŁÙ۶ÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙ ŰŁÙŰžÙÙÙÙ Ù ŰŁÙÙÙ ŰŁÙŰžÙÙÙÙ Ù ŰŁÙÙÙ ŰŁÙŰŹÙÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙ ÙÙŰŹÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙ
Dari Umi Salamah bersabda Rasulullah saw. jika keluar dari rumahmu maka berdoalah bismillah rabbi a'uzu bika min an azilli aw azillaâŠ. Dengan nama Allah, Ya Allah sesungguhnya aku mohon perlindungan kepada-Mu agar aku tidak tersesat atau disesatkan, menghina atau dihina, menganiaya atau dianiaya, membodohi atau dibodohi orang.
c. Ketika Akan Masuk Toilet[25]
ŰŁÙŰźÙŰšÙ۱ÙÙÙۧ ŰŁÙŰÙÙ ÙŰŻÙ ŰšÙÙÙ ŰčÙŰšÙŰŻÙŰ©Ù Ű§Ù۶ÙÙŰšÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙŰšÙŰ”Ù۱ÙÙÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰÙÙ ÙÙŰ§ŰŻÙ ŰšÙÙÙ ŰČÙÙÙŰŻÙ ŰčÙÙÙ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§ÙÙŰčÙŰČÙÙŰČÙ ŰšÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙŰšÙ ŰčÙÙÙ ŰŁÙÙÙŰłÙ ŰšÙÙÙ Ù ÙۧÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙŰšÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙۧÙÙ Ű„Ù۰Ùۧ ŰŻÙŰźÙÙÙ Ű§ÙÙŰźÙÙÙŰ§ŰĄÙ ÙÙۧÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙ Ű„ÙÙÙÙÙ ŰŁÙŰčÙÙŰ°Ù ŰšÙÙÙ Ù ÙÙÙ Ű§ÙÙŰźÙŰšÙŰ«Ù ÙÙۧÙÙŰźÙŰšÙۧۊÙŰ«Ù
Dari Anas ibn Malik bersabda Rasulullah saw. jika memasuki toilet berdoalah Allahumma 'auzu bika min al-hubsi wa al-khabais (Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari syetan laki-laki dan betina).
3. Basmalah (Mengucapkan Nama Allah)
Ragam dan bentuk zikir yang dilakukan dengan menggunakan basamalah antara lain:
a. Ketika Bersenggama/bersetubuh[26]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰčÙÙÙÙÙÙ ŰšÙÙÙ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰŹÙ۱ÙÙŰ±Ù ŰčÙÙÙ Ù ÙÙÙŰ”ÙÙŰ±Ù ŰčÙÙÙ ŰłÙۧÙÙÙ Ù ŰšÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ Ű§ÙÙŰŹÙŰčÙŰŻÙ ŰčÙÙÙ ÙÙ۱ÙÙÙŰšÙ ŰčÙÙÙ Ű§ŰšÙÙÙ ŰčÙŰšÙÙŰ§ŰłÙ ÙÙŰšÙÙÙŰșÙ Ű§ÙÙÙÙŰšÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙۧÙÙ ÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙÙ ŰŁÙŰÙŰŻÙÙÙÙ Ù Ű„Ù۰Ùۧ ŰŁÙŰȘÙÙ ŰŁÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ŰšÙۧ۳ÙÙ Ù Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙ ŰŹÙÙÙÙŰšÙÙÙۧ ۧÙŰŽÙÙÙÙŰ·ÙۧÙÙ ÙÙŰŹÙÙÙÙŰšÙ Ű§ÙŰŽÙÙÙÙŰ·ÙۧÙÙ Ù Ùۧ ۱ÙŰČÙÙÙŰȘÙÙÙۧ ÙÙÙÙ۶ÙÙÙ ŰšÙÙÙÙÙÙÙÙ Ùۧ ÙÙÙÙŰŻÙ ÙÙÙ Ù ÙÙ۶Ù۱ÙÙÙÙ
Dari Ibn Abbas r.a. bersabda Rasulullah saw. jika seandainya kamu menemui istrimu (bersetubuh) dengan berdoa bismillah allahumma jannibnaâŠ. Dengan nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari syaitan dan jauhkan syaitan dari apa yang Engkau anugerahkan kepada kami, maka Allah akan memberikan anak yang tidak cacat atau baik.
b. Ketika Mengendarai Kendaraan[27]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ÙÙŰȘÙÙÙŰšÙŰ©Ù ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰŁÙŰšÙÙ Ű§ÙÙŰŁÙŰÙÙÙŰ”Ù ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ Ű„ÙŰłÙŰÙÙÙ ŰčÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙ ŰšÙÙÙ Ű±ÙŰšÙÙŰčÙŰ©Ù ÙÙۧÙÙ ŰŽÙÙÙŰŻÙŰȘÙ ŰčÙÙÙÙÙÙۧ ŰŁÙŰȘÙÙÙ ŰšÙŰŻÙۧۚÙÙŰ©Ù ÙÙÙÙ۱ÙÙÙŰšÙÙÙۧ ÙÙÙÙÙ ÙÙۧ ÙÙ۶ÙŰčÙ Ű±ÙŰŹÙÙÙÙÙ ÙÙÙ Ű§Ù۱ÙÙÙÙŰ§ŰšÙ ÙÙۧÙÙ ŰšÙŰłÙÙ Ù Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű«ÙÙÙۧ۫Ùۧ ÙÙÙÙÙ ÙÙۧ ۧ۳ÙŰȘÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙ ŰžÙÙÙ۱ÙÙÙۧ ÙÙۧÙÙ Ű§ÙÙŰÙÙ ÙŰŻÙ ÙÙÙÙÙÙÙ Ű«ÙÙ ÙÙ ÙÙۧÙÙ ŰłÙŰšÙŰÙۧÙÙ Ű§ÙÙÙ۰ÙÙ ŰłÙŰźÙÙŰ±Ù ÙÙÙÙۧ ÙÙ۰Ùۧ ÙÙÙ Ùۧ ÙÙÙÙÙۧ ÙÙÙÙ Ù ÙÙÙ۱ÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰ„ÙÙÙÙۧ Ű„ÙÙÙÙ Ű±ÙŰšÙÙÙÙۧ ÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙŰšÙÙÙÙ Ű«ÙÙ ÙÙ ÙÙۧÙÙ Ű§ÙÙŰÙÙ ÙŰŻÙ ÙÙÙÙÙÙÙ Ű«ÙÙÙۧ۫Ùۧ ÙÙۧÙÙÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙŰšÙŰ±Ù Ű«ÙÙÙۧ۫Ùۧ ŰłÙŰšÙŰÙۧÙÙÙÙ Ű„ÙÙÙÙÙ ÙÙŰŻÙ ŰžÙÙÙÙ ÙŰȘÙ ÙÙÙÙŰłÙÙ ÙÙۧŰșÙÙÙŰ±Ù ÙÙÙ ÙÙŰ„ÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧ ÙÙŰșÙÙÙŰ±Ù Ű§Ù۰ÙÙÙÙÙŰšÙ Ű„ÙÙÙÙۧ ŰŁÙÙÙŰȘÙ
Membaca do'a ketika akan menaiki kendaraan dengan nama Allah (3 x), dan jika sudah manaikinya maka membaca doa segala puji bagi Allah Maha Suci Allah Zat yang menjinakkan kendaraan ini kepada kami sedangkan kami tidak bisa menjinakkannya. Dan kepada Alalh kami kembali. Segala puji bagi Allah Allah maha Besar (3 X) Maha Suci Engkau Ya Allah, sesungguhnya kami telah menganiaya diriku sendiri maka ampunilah daku, karena tidak ada yang sanggup mengampuni dosaku selain Engkau.
4. Takbir (Allahu Akbar, Membesarkan Nama Allah)
Hadis-hadis tentang takbir sebagai ragam zikir banyak sekali dan panjang. Oleh karena itu, teks-teks hadis dalam hal ini tidak disebutkan.
a. Takbir pada Masa Haji Sebelum Ihram[28]
b. Ketika Selesai Menunaikan Shalat[29]
c. Ketika Taâjub Melihat Sesuatu[30]
5. Tasbih (subhanallah)
Bentuk kegiatan yang masuk dalam kategori tasbih adalah:
a. Tasbih Setelah Shalat[31]
Ù ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ۧÙÙŰÙŰłÙÙÙ ŰšÙÙÙ ŰčÙÙŰłÙÙ ŰŁÙŰźÙŰšÙ۱ÙÙÙۧ ۧۚÙÙÙ Ű§ÙÙÙ ÙŰšÙۧ۱ÙÙÙ ŰŁÙŰźÙŰšÙ۱ÙÙÙۧ Ù ÙۧÙÙÙÙ ŰšÙÙÙ Ù ÙŰșÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ŰłÙÙ ÙŰčÙŰȘÙ Ű§ÙÙŰÙÙÙÙ Ù ŰšÙÙÙ ŰčÙŰȘÙÙÙŰšÙŰ©Ù ÙÙŰÙŰŻÙÙŰ«Ù ŰčÙÙÙ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§Ù۱ÙÙŰÙÙ ÙÙÙ ŰšÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙ ÙÙŰčÙŰšÙ ŰšÙÙÙ ŰčÙŰŹÙ۱ÙŰ©Ù ŰčÙÙÙ Ű±ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙۧÙÙ Ù ÙŰčÙÙÙÙŰšÙۧŰȘÙ ÙÙۧ ÙÙŰźÙÙŰšÙ ÙÙۧۊÙÙÙÙÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙ ÙÙۧŰčÙÙÙÙÙÙÙÙ ŰŻÙŰšÙŰ±Ù ÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙŰ§Ű©Ù Ù ÙÙÙŰȘÙÙŰšÙŰ©Ù Ű«ÙÙÙŰ§Ű«Ù ÙÙŰ«ÙÙÙۧ۫ÙÙÙÙ ŰȘÙŰłÙŰšÙÙŰÙŰ©Ù ÙÙŰ«ÙÙÙŰ§Ű«Ù ÙÙŰ«ÙÙÙۧ۫ÙÙÙÙ ŰȘÙŰÙÙ ÙÙŰŻÙŰ©Ù ÙÙŰŁÙ۱ÙŰšÙŰčÙ ÙÙŰ«ÙÙÙۧ۫ÙÙÙÙ ŰȘÙÙÙŰšÙÙ۱ÙŰ©Ù
Dari Ka'ab ibn Ujrah Rasulullah saw. bersabda perkataan dan perbuatan yang disukai setelah melaksanakan shalat wajib lima waktu adalah tasbih (subhanallah)sebanyak 33 kali, tahmid (alhamdulillah)sebanyak 33 kali dan takbir (allhu akbar) sebanyak 34 kali.
b. Ketika Malam Hari[32]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ Ù ÙŰÙÙ ÙÙŰŻÙ ŰšÙÙÙ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§ÙÙŰčÙŰČÙÙŰČÙ ŰšÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ Ű±ÙŰČÙÙ ÙŰ©Ù ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ۧÙÙÙÙÙÙÙŰŻÙ ŰšÙÙÙ Ù ÙŰłÙÙÙÙ Ù ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ۧÙÙŰŁÙÙÙŰČÙۧŰčÙÙÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙÙ ŰčÙÙ ÙÙÙŰ±Ù ŰšÙÙÙ ÙÙۧÙÙŰŠÙ ÙÙۧÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙÙ ŰŹÙÙÙۧۯÙŰ©Ù ŰšÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ŰŁÙÙ ÙÙÙÙŰ©Ù ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙÙ ŰčÙŰšÙۧۯÙŰ©Ù ŰšÙÙÙ Ű§ÙŰ”ÙÙŰ§Ù ÙŰȘÙ Ű±Ù۶ÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙ Ű±ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙۧÙÙ Ù ÙÙÙ ŰȘÙŰčÙۧ۱ÙÙ Ù ÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙۧÙÙ ÙÙۧ Ű„ÙÙÙÙÙ Ű„ÙÙÙÙۧ ۧÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰÙŰŻÙÙÙ ÙÙۧ ŰŽÙ۱ÙÙÙÙ ÙÙÙÙ ÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙ ÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙŰÙÙ ÙŰŻÙ ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ ŰŽÙÙÙŰĄÙ ÙÙŰŻÙÙŰ±Ù ÙÙŰłÙŰšÙŰÙۧÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙŰÙÙ ÙŰŻÙ ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙۧ Ű„ÙÙÙÙÙ Ű„ÙÙÙÙۧ ۧÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙŰšÙŰ±Ù ÙÙÙÙۧ ŰÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙۧ ÙÙÙÙÙŰ©Ù Ű„ÙÙÙÙۧ ŰšÙۧÙÙÙÙÙÙ Ű«ÙÙ ÙÙ ÙÙۧÙÙ Ű±ÙŰšÙÙ Ű§ŰșÙÙÙŰ±Ù ÙÙÙ ŰŁÙÙÙ ÙÙۧÙÙ Ű«ÙÙ ÙÙ ŰŻÙŰčÙۧ ۧ۳ÙŰȘÙŰŹÙÙŰšÙ ÙÙÙÙ ÙÙŰ„ÙÙÙ ŰčÙŰČÙÙ Ù ÙÙŰȘÙÙÙ۶ÙÙŰŁÙ Ű«ÙÙ ÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ ÙÙŰšÙÙÙŰȘÙ Ű”ÙÙÙۧŰȘÙÙÙ
Dari Ubadah ib Samit r.a. Rasulullah saw. bersabda barang siapa yang bangun tengah malam lalu membaca lailaha illahuwaâŠ.. tiada Tuhan selain Allah, satu-satu-Nya, tiada sekutu bagi-Nya. Hanya bagi-Nyalah semua kekuasaan dan hanya bagi-Nyalah segala puji dan atas segala sesuatu Dia Maha Kuasa. Sepala puji bagi Allah, Maha Suci Allah, tidak ada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, tidak ada daya dan tidak ada kekuatan melainkan hanya milik Allah. Kemudian diteruskan dengan berdoa AllahummagfirliâŠ. Ya Allah ampunilah dosaku atau dosa apapun yang disuakinya niscaya diampuni oleh Allah dan apabila berwudu lalu bershalat maka shalatnya diterima.
6. Pujian kepada Allah (alhamdulillah)
Hal-hal yang terkait erat dengan pujian kepada Allah swt. yang merupakan salah satu bentuk zikir adalah:
a. Allah Yang Paling Berhak Dipuji[33]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰčÙÙÙÙÙÙ ŰšÙÙÙ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰłÙÙÙÙÙۧÙÙ ÙÙۧÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰłÙÙÙÙÙÙ ÙۧÙÙ ŰšÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ Ù ÙŰłÙÙÙÙ Ù ŰčÙÙÙ Ű·ÙۧÙÙŰłÙ ŰłÙÙ ÙŰčÙ Ű§ŰšÙÙÙ ŰčÙŰšÙÙŰ§ŰłÙ Ű±Ù۶ÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙ Ùۧ ÙÙۧÙÙ ÙÙۧÙÙ Ű§ÙÙÙÙŰšÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù Ű„Ù۰Ùۧ ÙÙŰ§Ù Ù Ù ÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰȘÙÙÙŰŹÙÙŰŻÙ ÙÙۧÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙ ÙÙÙÙ Ű§ÙÙŰÙÙ ÙŰŻÙ ŰŁÙÙÙŰȘÙ ÙÙÙÙÙÙ Ù Ű§ÙŰłÙÙÙ ÙÙÙۧŰȘÙ ÙÙۧÙÙŰŁÙ۱ÙŰ¶Ù ÙÙÙ ÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙŰÙÙ ÙŰŻÙ ÙÙÙÙ Ù ÙÙÙÙÙ Ű§ÙŰłÙÙÙ ÙÙÙۧŰȘÙ ÙÙۧÙÙŰŁÙ۱ÙŰ¶Ù ÙÙÙ ÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙŰÙÙ ÙŰŻÙ ŰŁÙÙÙŰȘÙ ÙÙÙŰ±Ù Ű§ÙŰłÙÙÙ ÙÙÙۧŰȘÙ ÙÙۧÙÙŰŁÙ۱ÙŰ¶Ù ÙÙÙ ÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙŰÙÙ ÙŰŻÙ ŰŁÙÙÙŰȘÙ Ù ÙÙÙÙÙ Ű§ÙŰłÙÙÙ ÙÙÙۧŰȘÙ ÙÙۧÙÙŰŁÙ۱ÙŰ¶Ù ÙÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙŰÙÙ ÙŰŻÙ ŰŁÙÙÙŰȘÙ Ű§ÙÙŰÙÙÙÙ ÙÙÙÙŰčÙŰŻÙÙÙ Ű§ÙÙŰÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙۧۀÙÙÙ ŰÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙÙÙÙ ŰÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙŰŹÙÙÙÙŰ©Ù ŰÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙÙÙŰ§Ű±Ù ŰÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙÙÙŰšÙÙÙÙÙÙÙ ŰÙÙÙÙ ÙÙÙ ÙŰÙÙ ÙÙŰŻÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ŰÙÙÙÙ ÙÙۧÙŰłÙÙۧŰčÙŰ©Ù ŰÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙ ÙÙÙÙ ŰŁÙŰłÙÙÙÙ ÙŰȘÙ ÙÙŰšÙÙÙ ŰąÙ ÙÙÙŰȘÙ ÙÙŰčÙÙÙÙÙÙÙ ŰȘÙÙÙÙÙÙÙÙŰȘÙ ÙÙŰ„ÙÙÙÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙŰšÙŰȘÙ ÙÙŰšÙÙÙ ŰźÙۧ۔ÙÙ ÙŰȘÙ ÙÙŰ„ÙÙÙÙÙÙÙ ŰÙۧÙÙÙ ÙŰȘÙ ÙÙۧŰșÙÙÙŰ±Ù ÙÙÙ Ù Ùۧ ÙÙŰŻÙÙÙ ÙŰȘÙ ÙÙÙ Ùۧ ŰŁÙŰźÙÙ۱ÙŰȘÙ ÙÙÙ Ùۧ ŰŁÙŰłÙ۱Ù۱ÙŰȘÙ ÙÙÙ Ùۧ ŰŁÙŰčÙÙÙÙÙŰȘÙ ŰŁÙÙÙŰȘÙ Ű§ÙÙÙ ÙÙÙŰŻÙÙÙ Ù ÙÙŰŁÙÙÙŰȘÙ Ű§ÙÙÙ ÙŰ€ÙŰźÙÙŰ±Ù ÙÙۧ Ű„ÙÙÙÙÙ Ű„ÙÙÙÙۧ ŰŁÙÙÙŰȘÙ
Dari Ibn Abbas r.a. bersabda Nabi Muhammad saw. jika banguyn di tengah malam untuk dan melaksanakan shalat tahajjuj maka berdoalah: awwahumma laka al-hamdu anta qayyim al-samawatâŠ.. Ya Allah bagi-Mu segala puji, Engakau mendirikan langit dan bumi serta apa-apa yang ada di antara keduanya. Bagi-Mu segala puji dan puji, Engkau pengausa langit dan bumi dan apa-apa yang berada di antara keduanya. Bagi-Mu segala puji dan puji, Engkau adalah Zat yang Maha Benar, Janji-Mu itu benar, firman-Mu benar dan berjumpa dengan-Mu pun benar. Surga benar dan neraka juga benar. Para nabi benar dan Muhammad pula benar serta hari kiamat pun benar. Ya Allah, bagi-Mu lah aku berserah diri dan kepada-Mu pula aku pasrah kepada-Mu aku beriman dan aku bertaubat, kepada-Mu aku mengadu dan kepada Engkaulah aku berhukum, maka ampunilah dosa-dosaku yang telah ku lakukan sebelumnya dan yang kemudian, yang kusembunyikan dan yang terang-terangan. Engkaulah Tuhan yang terdahulu dan yang terakhir tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. Engkau adalah Tuhanku tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau.
b. Ketika Akan dan Bangun Tidur[34]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ÙÙŰšÙÙŰ”ÙŰ©Ù ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰłÙÙÙÙÙۧÙÙ ŰčÙÙÙ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§ÙÙÙ ÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙ Ű±ÙŰšÙŰčÙÙÙÙ ŰšÙÙÙ ŰÙ۱ÙŰ§ŰŽÙ ŰčÙÙÙ ŰÙ۰ÙÙÙÙÙŰ©Ù ŰšÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙ ÙۧÙÙ ÙÙۧÙÙ ÙÙۧÙÙ Ű§ÙÙÙÙŰšÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù Ű„Ù۰Ùۧ ŰŁÙÙÙÙ Ű„ÙÙÙÙ ÙÙ۱ÙۧێÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ŰšÙۧ۳ÙÙ ÙÙÙ ŰŁÙÙ ÙÙŰȘÙ ÙÙŰŁÙŰÙÙÙۧ ÙÙŰ„Ù۰Ùۧ ÙÙŰ§Ù Ù ÙÙۧÙÙ Ű§ÙÙŰÙÙ ÙŰŻÙ ÙÙÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙ۰ÙÙ ŰŁÙŰÙÙÙۧÙÙۧ ŰšÙŰčÙŰŻÙ Ù Ùۧ ŰŁÙÙ ÙۧŰȘÙÙÙۧ ÙÙŰ„ÙÙÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙŰŽÙÙ۱Ù
Dari Huzaifah ibn Yaman bersabda Nabi Muhammad saw. jika kalian hendak menuju tempat tidurmu berdoalah bismika ahya wa amut (dengan nama-Mu aku hidup dan mati) dan jika bangun tidur hendaklah berdoa alhamdulillah alladzi ahyana ba'da amatana wa ilaih al-nusyur (segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan aku kembali setelah dimatikan dan hanya kepada-Nya aku kembali.
c. Ketika Bersin[35]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ Ù ÙۧÙÙÙÙ ŰšÙÙÙ Ű„ÙŰłÙÙ ÙۧŰčÙÙÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§ÙÙŰčÙŰČÙÙŰČÙ ŰšÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ŰłÙÙÙÙ ÙŰ©Ù ŰŁÙŰźÙŰšÙ۱ÙÙÙۧ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰšÙÙÙ ŰŻÙÙÙÙŰ§Ű±Ù ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ Ű”ÙۧÙÙŰÙ ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ÙÙ۱ÙÙÙ۱ÙŰ©Ù Ű±Ù۶ÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙŰšÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙۧÙÙ Ű„Ù۰Ùۧ ŰčÙŰ·ÙŰłÙ ŰŁÙŰÙŰŻÙÙÙÙ Ù ÙÙÙÙÙÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙŰÙÙ ÙŰŻÙ ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙ ŰŁÙŰźÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙ Ű”ÙۧŰÙŰšÙÙÙ ÙÙ۱ÙŰÙÙ ÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰ„Ù۰Ùۧ ÙÙۧÙÙ ÙÙÙÙ ÙÙ۱ÙŰÙÙ ÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙŰŻÙÙÙÙÙ Ù Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙŰ”ÙÙÙŰÙ ŰšÙۧÙÙÙÙÙ Ù
Dari Abu Hurairah r.a. bersabda Rasulullah saw. jika kalian bersin maka mengucaplah alhamdulillah dan bagi orang yang mendengar bersin mengucaplah yarhamukallah (mudah-mudahan Allah merahmatimu) dan jika engkau mnendengar orang mengucapkan yarhamukallah maka ucapkanlah yahdikumullah wa yuslih balahum (mudah-mudahan Allah memberi hidayah kepadamu dan memberi sebaik-baik imbalan).
7. Tahlil[36]
Tahlil atau sering dikenal dengan mengucapkan la ilaha illallah merupakan salah satu ragam bentuk zikir. Rasulullah saw. melaksanakan zikir tersebut sebagaimana digambarkan dalam hadis di bawah ini.
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ Ű„ÙŰłÙŰÙÙÙ ŰšÙÙÙ Ű„ÙŰšÙ۱ÙۧÙÙÙÙ Ù ŰŁÙŰźÙŰšÙ۱ÙÙÙۧ ŰŹÙ۱ÙÙŰ±Ù ŰčÙÙÙ Ù ÙÙÙŰ”ÙÙŰ±Ù ŰčÙÙÙ Ű§ÙÙÙ ÙŰłÙÙÙÙŰšÙ ŰšÙÙÙ Ű±ÙۧÙÙŰčÙ ŰčÙÙÙ ÙÙ۱ÙÙŰ§ŰŻÙ Ù ÙÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙ ÙŰșÙÙ۱ÙŰ©Ù ŰšÙÙÙ ŰŽÙŰčÙŰšÙŰ©Ù ÙÙۧÙÙ ÙÙŰȘÙŰšÙ Ű§ÙÙÙ ÙŰșÙÙ۱ÙŰ©Ù ŰšÙÙÙ ŰŽÙŰčÙŰšÙŰ©Ù Ű„ÙÙÙÙ Ù ÙŰčÙۧÙÙÙÙŰ©Ù ŰŁÙÙÙÙ Ű±ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙۧÙÙ Ű„Ù۰Ùۧ ÙÙ۱ÙŰșÙ Ù ÙÙÙ Ű§ÙŰ”ÙÙÙÙŰ§Ű©Ù ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙۧÙÙ ÙÙۧ Ű„ÙÙÙÙÙ Ű„ÙÙÙÙۧ ۧÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰÙŰŻÙÙÙ ÙÙۧ ŰŽÙ۱ÙÙÙÙ ÙÙÙÙ ÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙ ÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙŰÙÙ ÙŰŻÙ ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ ŰŽÙÙÙŰĄÙ ÙÙŰŻÙÙŰ±Ù Ű§ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙ ÙÙۧ Ù ÙۧÙÙŰčÙ ÙÙÙ Ùۧ ŰŁÙŰčÙŰ·ÙÙÙŰȘÙ ÙÙÙÙۧ Ù ÙŰčÙŰ·ÙÙÙ ÙÙÙ Ùۧ Ù ÙÙÙŰčÙŰȘÙ ÙÙÙÙۧ ÙÙÙÙÙÙŰčÙ Ű°Ùۧ ۧÙÙŰŹÙŰŻÙÙ Ù ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙŰŹÙŰŻÙÙ
Dari Mu'awiyah Nabi Muhammad saw. bersabda jika selesai melakukan shalat berdoalah lailaha illallah wahdahu la syarikalah allahumma la mani'a lima a'taitaâŠâŠ. Tidak ada Tuhan selain Allah swt. yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya . Ya Allah tidak ada yang menghalang-halangi terhadap pemberian-Mu tiada manfaat kemanjuran kecuali kemanjuran permberian anugerah dari-Mu.
VII. Waktu Berzikir
Berikut ini merupakan waktu yang tepat untuk melaksanakan zikir kepada Allah swt.
1. Pagi Hari/Shubuh[37]
ÙÙۧÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ Ù ÙŰÙÙ ÙÙŰŻÙ ŰšÙÙÙ ŰŹÙŰčÙÙÙŰ±Ù ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰŽÙŰčÙŰšÙŰ©Ù ŰčÙÙÙ ŰłÙÙÙÙ ÙŰ©Ù ŰšÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙ Ű°Ù۱ÙÙ ŰčÙÙÙ Ű§ŰšÙÙÙ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§Ù۱ÙÙŰÙÙ ÙÙÙ ŰšÙÙÙ ŰŁÙŰšÙŰČÙÙ ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙÙÙ ŰčÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙŰšÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ŰŁÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ŰŁÙŰ”ÙŰšÙŰÙÙÙۧ ŰčÙÙÙÙ ÙÙŰ·Ù۱ÙŰ©Ù Ű§ÙÙŰ„ÙŰłÙÙÙŰ§Ù Ù ÙÙŰčÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ ÙŰ©Ù Ű§ÙÙŰ„ÙŰźÙÙÙŰ§Ű”Ù ÙÙŰčÙÙÙÙ ŰŻÙÙÙÙ ÙÙŰšÙÙÙÙÙÙۧ Ù ÙŰÙÙ ÙÙŰŻÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙŰčÙÙÙÙ Ù ÙÙÙÙŰ©Ù ŰŁÙŰšÙÙÙÙۧ Ű„ÙŰšÙ۱ÙۧÙÙÙÙ Ù ŰÙÙÙÙÙÙۧ Ù ÙŰłÙÙÙÙ Ùۧ ÙÙÙ Ùۧ ÙÙۧÙÙ Ù ÙÙÙ Ű§ÙÙÙ ÙŰŽÙ۱ÙÙÙÙÙÙ
Rasulullah saw. bersabda hari telah pagi kami masih tetap berpegang teguh kepada kesucian Islam, kepada kalimat ikhlas, kepada agama nabi kita Muhammad saw. dan kepada agama bapak kita Ibrahim as. yang murni lagi muslim dan beliau bukan termasuk golongan orang-orang yang musyrik.
2. Sore Hari[38]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ÙÙŰȘÙÙÙŰšÙŰ©Ù ŰšÙÙÙ ŰłÙŰčÙÙŰŻÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§ÙÙÙÙۧŰÙŰŻÙ ŰšÙÙÙ ŰČÙÙÙŰ§ŰŻÙ ŰčÙÙÙ Ű§ÙÙŰÙŰłÙÙÙ ŰšÙÙÙ ŰčÙŰšÙÙÙŰŻÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ Ű„ÙŰšÙ۱ÙۧÙÙÙÙ Ù ŰšÙÙÙ ŰłÙÙÙÙÙŰŻÙ Ű§ÙÙÙÙŰźÙŰčÙÙÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§Ù۱ÙÙŰÙÙ ÙÙÙ ŰšÙÙÙ ÙÙŰČÙÙŰŻÙ ŰčÙÙÙ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰšÙÙÙ Ù ÙŰłÙŰčÙÙŰŻÙ ÙÙۧÙÙ ÙÙۧÙÙ Ű±ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù Ű„Ù۰Ùۧ ŰŁÙÙ ÙŰłÙÙ ÙÙۧÙÙ ŰŁÙÙ ÙŰłÙÙÙÙÙۧ ÙÙŰŁÙÙ ÙŰłÙÙ Ű§ÙÙÙ ÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙŰÙÙ ÙŰŻÙ ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧ Ű„ÙÙÙÙÙ Ű„ÙÙÙÙۧ ۧÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰÙŰŻÙÙÙ ÙÙۧ ŰŽÙ۱ÙÙÙÙ ÙÙÙÙ.
Dari Abdullah ibn Mas'ud bersabda Rasulullah saw. ketik asore hari berdoalah amsaina wamsa al-mulku lillah wa al-hamdu lillah la ilaha illallah wahdahu la syarikalah. Di waktu sore kami berada dan di waktu sore pula semua kerajaan bagi Allah. Segala puji bagi Allah tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata, zat yang maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya.
3. Setelah Shalat[39]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ Ù ÙŰÙÙ ÙÙŰŻÙ ŰšÙÙÙ ŰłÙÙÙۧÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ÙÙÙÙÙÙŰÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰčÙŰšÙŰŻÙŰ©Ù ŰšÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ÙÙŰšÙۧۚÙŰ©Ù ŰčÙÙÙ ÙÙ۱ÙÙŰ§ŰŻÙ Ù ÙÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙ ÙŰșÙÙ۱ÙŰ©Ù ŰšÙÙÙ ŰŽÙŰčÙŰšÙŰ©Ù ÙÙۧÙÙ ÙÙŰȘÙŰšÙ Ù ÙŰčÙۧÙÙÙÙŰ©Ù Ű„ÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙ ÙŰșÙÙ۱ÙŰ©Ù Ű§ÙÙŰȘÙŰšÙ Ű„ÙÙÙÙÙÙ Ù Ùۧ ŰłÙÙ ÙŰčÙŰȘÙ Ű§ÙÙÙÙŰšÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙÙÙÙÙÙ ŰźÙÙÙÙÙ Ű§ÙŰ”ÙÙÙÙŰ§Ű©Ù ÙÙŰŁÙÙ ÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙ ÙŰșÙÙ۱ÙŰ©Ù ÙÙۧÙÙ ŰłÙÙ ÙŰčÙŰȘÙ Ű§ÙÙÙÙŰšÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙÙÙÙÙÙ ŰźÙÙÙÙÙ Ű§ÙŰ”ÙÙÙÙŰ§Ű©Ù ÙÙۧ Ű„ÙÙÙÙÙ Ű„ÙÙÙÙۧ ۧÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰÙŰŻÙÙÙ ÙÙۧ ŰŽÙ۱ÙÙÙÙ ÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙ ÙÙۧ Ù ÙۧÙÙŰčÙ ÙÙÙ Ùۧ ŰŁÙŰčÙŰ·ÙÙÙŰȘÙ ÙÙÙÙۧ Ù ÙŰčÙŰ·ÙÙÙ ÙÙÙ Ùۧ Ù ÙÙÙŰčÙŰȘÙ ÙÙÙÙۧ ÙÙÙÙÙÙŰčÙ Ű°Ùۧ ۧÙÙŰŹÙŰŻÙÙ Ù ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙŰŹÙŰŻÙÙ.
Rasulullah saw. seusai shalat berzikir lailaha illallah wahdahu la syarikalah allahumma la mani'a lima a'taitaâŠâŠ. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah swt. semata dan tiada sekutu bagi-Nya. Ya Allah tidak ada yang menghalang-halangi terhadap pemberian-Mu tiada manfaat kemanjuran kecuali kemanjuran permberian anugerah dari-Mu.
4. Menjenguk Sakit atau Mayit[40]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰŁÙŰšÙÙ ŰšÙÙÙŰ±Ù ŰšÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ŰŽÙÙÙŰšÙŰ©Ù ÙÙŰŁÙŰšÙÙ ÙÙ۱ÙÙÙŰšÙ ÙÙۧÙÙۧ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰŁÙŰšÙÙ Ù ÙŰčÙۧÙÙÙÙŰ©Ù ŰčÙÙÙ Ű§ÙÙŰŁÙŰčÙÙ ÙŰŽÙ ŰčÙÙÙ ŰŽÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙ ŰŁÙÙ ÙÙ ŰłÙÙÙÙ ÙŰ©Ù ÙÙۧÙÙŰȘÙ ÙÙۧÙÙ Ű±ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù Ű„Ù۰Ùۧ ŰÙ۶Ù۱ÙŰȘÙÙ Ù Ű§ÙÙÙ Ù۱ÙÙŰ¶Ù ŰŁÙÙÙ Ű§ÙÙÙ ÙÙÙÙŰȘÙ ÙÙÙÙÙÙÙÙۧ ŰźÙÙÙ۱Ùۧ ÙÙŰ„ÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙ ÙÙÙۧۊÙÙÙŰ©Ù ÙÙŰ€ÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙ Ù Ùۧ ŰȘÙÙÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙŰȘÙ ÙÙÙÙÙ ÙÙۧ Ù ÙۧŰȘÙ ŰŁÙŰšÙÙ ŰłÙÙÙÙ ÙŰ©Ù ŰŁÙŰȘÙÙÙŰȘÙ Ű§ÙÙÙÙŰšÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙÙÙÙÙŰȘÙ ÙÙۧ ۱ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű„ÙÙÙÙ ŰŁÙŰšÙۧ ŰłÙÙÙÙ ÙŰ©Ù ÙÙŰŻÙ Ù ÙۧŰȘÙ ÙÙۧÙÙ ÙÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙ Ű§ŰșÙÙÙŰ±Ù ÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰŁÙŰčÙÙÙŰšÙÙÙÙ Ù ÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙŰšÙÙ ŰÙŰłÙÙÙŰ©Ù ÙÙۧÙÙŰȘÙ ÙÙÙÙÙÙŰȘÙ ÙÙŰŁÙŰčÙÙÙŰšÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ù ÙÙÙ ÙÙÙÙ ŰźÙÙÙŰ±Ù ÙÙÙ Ù ÙÙÙÙÙ Ù ÙŰÙÙ ÙÙŰŻÙۧ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù
Umi Salamah berkata bersabda Rasulullah saw. jika kamu sekalian menjenguk orang yang sakit atau mayit maka berdoalah yang baik sesungguhnya malaikat akan menganimi doa yang engkau bacakan. Berkata Umi Salamah, ketika Abu Salamah meninggal dunia Umi Salamah mendatangi Nabi Muhammad saw. dan berkata wahai Rasulullah saw. sesungguhnya Abu Salamah telah meninggal dunia Nabi Muhammad saw. menjawab berdoalah Allahummagfirli walahu waa'qibni minhu uqba hasanan. Kemudian Umi Salamah berkata dan berdo'a fa'aqibnillah man hua khairunli minu Muhammad saw.
5. Ketika Mendapat Musibah/Cobaan[41]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ Ù ÙÙŰłÙÙ ŰšÙÙÙ Ű„ÙŰłÙÙ ÙŰčÙÙÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰÙÙ ÙÙŰ§ŰŻÙ ŰŁÙŰźÙŰšÙ۱ÙÙÙۧ Ű«ÙۧۚÙŰȘÙ ŰčÙÙÙ Ű§ŰšÙÙÙ ŰčÙÙ ÙŰ±Ù ŰšÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ŰłÙÙÙÙ ÙŰ©Ù ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙÙÙ ŰčÙÙÙ ŰŁÙÙ ÙÙ ŰłÙÙÙÙ ÙŰ©Ù ÙÙۧÙÙŰȘÙ ÙÙۧÙÙ Ű±ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù Ű„Ù۰Ùۧ ŰŁÙŰ”ÙۧۚÙŰȘÙ ŰŁÙŰÙŰŻÙÙÙÙ Ù Ù ÙŰ”ÙÙŰšÙŰ©Ù ÙÙÙÙÙÙÙÙÙÙ Ű„ÙÙÙÙۧ ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰ„ÙÙÙÙۧ Ű„ÙÙÙÙÙÙÙ Ű±ÙۧۏÙŰčÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙ ŰčÙÙÙŰŻÙÙÙ ŰŁÙŰÙŰȘÙŰłÙŰšÙ Ù ÙŰ”ÙÙŰšÙŰȘÙÙ ÙÙ۹ۏÙ۱ÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙۧ ÙÙŰŁÙŰšÙŰŻÙÙÙ ÙÙÙ ŰšÙÙÙۧ ŰźÙÙÙ۱Ùۧ Ù ÙÙÙÙÙۧ
Dari Umi Salamah berkata Rasulullah saw. bersabda jika menimpa suatu musibah maka ucapkanlah Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raji'unâŠ.. Sesungguhnya sesuatu itu milik Allah dan akan kembali kepadaNya. Ya Allah hitunglah musibah ini di sisimu, maka berikan pahala karenanya dan gantilah yang lebih baik darinya.
VIII. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
Zikir merupakan suatu yang diperintahkan Allah dan Rasulullah saw. dan oleh karenanya sandaran zikir harus jelas yakni bersumber dari al-Qurâan dan hadis Nabi Muhammad saw. yang keberadaannya selalu diulang-ulang dalam al-Qurâan maupun al-hadis.
Dalam pembahasan di atas jelas sekali bahwa setiap langkah gerak manusia dapat melakukan zikir (ingat kepada Allah) dan bentuk zikir pun bermacam-macam seperti istigfar, basmalah, isti'azah, hamdalah, dan sebagainya. Dari sinilah umat manusia dapat merasakan dekat dengan Tuhan-Nya.
Agar zikir tersebut diterima oleh Allah maka aturan yang berkenaan dengan hal tersebut harus dipenuhi, seperti tentang merendahkan suara ketika berzikir dan waktu-waktu yang dapat menjadikan zikir dapat diterima.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qurâan al-Karim
al-Bukhari, Abu Abdillah Muhammad ibn Ismail ibn Ibrahim ibn al-Mugirah ibn Barzibzah. Saihh al-Bukhari. Juz III. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 1999.
CD Mawsuat al-Hadis al-Syarif.
al-Darimi, Al-Hafiz Abu Abdillah ibn Abd al-Rahman ibn al-Fadil ibn Bahram. Musnad atau Sunan al-Darimi. Beirut: Dar Ibn Hazm, 2002.
Hanbal, Ahmad ibn. Musnad Ahmad ibn Hanbal. Juz II. Beirut: Dar al-Fikr, t.th.
Ismail, M. Syuhudi. Kaidah Kesahihan Sanad Hadis. Jakarta: Bulan Bintang, 1993.
----------Metodologi Penelitian Hadis Nabi. Jakarta: Bulan Bintang, 1992.
Munawir, Ahmad Warson. Kamus Arab Indonesia al-Munawwir. Yogyakarta, PP. Krapyak, t.th.
Muslim, Imam. SahIh Muslim, Jilid I. t.t.: al-Qanaâah, t.th.
al-Nasaâi, Sunan al-Nasaâi bi Syarh al-Syuyuti wa Hasyiyah al-Sundi VI. Beirut: Dar al-Fikr, t.th.
[1]Ahmad Warson Munawir, Kamus Arab Indonesia al-Munawwir (Yogyakarta, PP. Krapyak, t.th.), 482
[2]Ibid., 438.
[3]Lihat juga Muhammad Adib Salih, Tafsir al-Nusus fi Fiqh al-Islamiy, juz II (Beirut: Dar Maktabah al-Islamiy, 1984), 232-376.
[4]Hadis di atas selain diriwayatkan al-Bukhari dalam bab al-Azan 620, juga ditemukan di Muslim al-zakat hadis no. 1712, al-Tirmizi zuhd an Rasulullah saw. hadis no. 231, al-Nasaâi dalam adab al-qudat 5285 dan Ahmad 9288. Lihat CD Mawsu'at al-Hadis al-Syarif.
[5]Hadis tersebut diriwayatkan oleh al-Bukhari al-daâwat no. 5928 dan Muslim dalam salat al-musafirin wa qasruha no. 1299.
[6]Hadis tersebut diriwaytakna oleh Muslim al-taharah no. 328, al-Tirmizi al-dawat an Rasulullah saw. no. 3499, ibn Majah al-Taharah wa sunaniha no. 276, dan Ahmad no. 21828, dan 21834.
[7]Hadis tersebut diriwayatkan oleh Muslim al-shalat al-musafirin wa qasruha no. 1300, al-Tirmizi fadail al-Qurâan an Rasulullah saw. no. 2802, Abu Dawud, al-manasik no. 7487 dan Ahmad no. 8089, 8449.
[8]Abu Dawud al-adab 4200, Ibn Majah al-Nikah no. 1084, Ahmad, 8355
[9]Lihat Musnad Ahmad no. 7625, 7739, 8054, 8398, 9676, 10318, 10376
[10]al-Bukhari, al-adan np. 798, Muslim al-Masajid wa Mawadiâ al-Shalat no. 939 dan al-zikr wa al-duâa wa al-tawbah no. 4857, al-Nasaâi jumâat no. 1356 dan Ahmad, 8478.
[11]Abu Dawud al-adab no. 4214, 4215, al-Tirmizi al-daâwat an Rasulullah saw. no. 3302 dan Ahmad no. 9586.
[12]Hal tersebut termuat dalam hadis Nabi Muhammad saw. al-Tirmizi al-daâwat no. 3295 dan Ahmad 11295
[13]Hadis tersebut diriwayatkan oleh al-Bukhari al-Magazi no. 3883, Muslim al-zikr wa al-duâa wa al-tawbat no. 4873, 4874, 4875, al-Tirmizi al-daâwat an Rasulullah saw. no. 3296, 3384, Abu Dawud al-salat 1305, ibn Majah al-adab no. 3814, Ahmad no. 18699, 18754, 18774, 18758, 18780, 18818, 18910, dan 18920.
[14]Hadis tersebut diriwayatkan oleh al-Tirmizi al-Daâwat an Rasulullah saw. no. 3305 dan Ibn Majah al-Duâa no. 3790.
[15]Lihat hadis tersebut diriwayatkan Ahmad no. 1397, 1477, 1537.
[16]Hadis di atas selain diriwayatkan al-Bukhari dalam bab al-Azan 620, juga ditemukan di Muslim al-zakat hadis no. 1712, al-Tirmizi zuhd an Rasulullah saw. 231, al-Nasaâi dalam adab al-qudat 5285 dan Ahmad 9288.
[17]Lihat al-Bukhari, 1086, al-Turmuzi 3336, Abu Dawud 4401, Ibn Majah 3868, Ahmad 21619.
[18]Hadis tersebut diriwayatkan oleh al-Bukhari, al-Magazi no. 3883, Muslim, al-zikr wa al-duâa wa al-tawbat no. 4873, 4874, 4875, al-Tirmizi, al-daâwat an Rasulullah saw. no. 3296, 3384, Abu Dawud, al-salat 1305, ibn Majah, al-adab no. 3814, Ahmad no. 18699, 18754, 18774, 18758, 18780, 18818, 18910, dan 18920.
[19]Diriwayatkan oleh al-Nasaâi qiyam al-lail wa tatawwuâ al-nahar no., 1713 dan Ahmad no. 14812 dan 20217.
[20]Hadis tersebut diriwayatkan oleh al-Bukhari al-daâwat no 5919, Muslim al-zikr wa al-duâa wa al-tawbat no. 4896 dan Ahmad 18904
[21]Hadis tersebut adiriwayatkan oleh l-Bukhari, Tafsir al-Qurâan hadis no. 4585, Muslim no. 747, al-Nasaâi al-tatbiq no. 1037, 1110, 1111, Abu Dawud al-salat no. 743, Ibn Majah Iqamat al-salat wa iqamat minha no. 879 dan Ahmad no. 23034, 23090, 24023, 24333.
[22]Diriwayatkan oleh Tirmizi al-daâwat an Rasulullah saw. no. 3356 dan Ibn Majah adab no. 3804.
[23]Hadis tersebut diriwayatkan oleh al-Bukhari 3049
[24]Hadis tersebut diriwayatkan oleh al-Nasa'i, 5391
[25]Hadis tersebut diriwayatkan oleh al-Tirmizi, 6
[26]Hadis tersebut diriwayatkan oleh al-Bukhari al-Nikah hadis no. 138, Muslim bab al-Nikah hadis no. 2531, al-Tirmizi al-nikah hadis no. 1012, Abu Dawud hadis no. 1846, Ibn Majah al-Nikah hadis no. 1909 dan Ahmad ibn Hanbal hadis no. 1770, 1809, 2424.
[27]hadis tersebut diriwayatkan olehal-Tirmizi al-da'wat an Rasulullah saw. hadis no. 3368 dan Abu Dawud al-Jihad hadis no. 2225
[28]Hadis tersebut diriwayatkan oleh banyak periwayat dengan 35 jalur sanad di antaranya al-Bukhari bab al-Hajj hadis no. 1450, dan 1451.
[29]Hadis tersebut diriwayatkan oleh Abu Dawud hadis no. 2594 dan secara makna terdapat 21 jalur sanad hadis.
[30]Hadis tersebut diriwayatkan oleh al-Bukhari hadis no. 87, Muslim bab Talaq hadis no. 2704, 2705, 2706, 2707, al-Tirmizi bab Tafsir al-Qurâan hadis no. 3240, dan al-Nasa'i bab siyam hadis no. 2103.
[31]Hadis tersebut diriwayatkan oleh Muslim hadis no. 937, al-Tirmizi bab al-da'wat an Rasulullah saw. hadis no. 2224 dan al-Nasa'i hadis no. 1332.
[32]Hadis tersebut diriwayatkan oleh al-Tirmizi bab al-da'wat an Rasulullah saw. hadis no. 3336, al-Bukhari bab jum'at hadis no. 1086, Abu Dawud hadis no. 4401, Ibn Majah al-du'a hadis no. 3860, Ahmad ibn Hanbal 2619 dan al-Darimi al-Isti'zan hadis no. 2571.
[33]Hadis tersebut diriwayatkan oleh al-Bukhari 1053, Muslim Salat al-Musafirin wa Qasruha no. 1288, al-Tirmizi al-Da'wat an Rasulullah saw. hadis no. 2340, al-Nasa'i bab qiyam al-lail, Ibn Majah bab Iqamat al-salat wa al-sunnat fiha hadis no. 1345, Abu Dawud na al-salat hadis no. 655, Ahmad ibn Hanbal hadis no. 2575, 2612, 2673, 3196, dan 3289, Malik al-Nida' al-Salat hadis no. 451, dan al-Darimi bab al-salat hadis no 1445.
[34]Hadis tersebut diriwayatkan oleh al-Bukhari 5837, al-Tirmizi bab al-da'wat an Rasulullah saw. hadis no. 2229, Abu Dawud bab al-adab hadis no. 4390, Ibn Majah al-Du'a hadis no 3870 dan Ahamd ibn Hanbal hadis no. 22160, 22184, 22198, dan 22301
[35]Hadis tersebut diriwayatkan oleh al-Bukhari kitab al-adab 5756, Abu Dawud bab al-adab hadis no. 4277 dan Ahmad hadis no. 8277.
[36]Hadis tersebut diriwayatkan oleh Muslim hadis no. 933, al-Bukhari bab azan hadis no. 799, riqaq hadis no. 5992 dan bab i'tisam bi al-kitab wa al-sunnah no. 6748, al-Nasa'i bab al-sahwi hadis no. 1324, 1325, dan 1326, Abu Dawud al-Salat no. 1257, dan Ahmad ibn Hanbal 17437 dan 17456.
[37]Hadis tersebut diriwayatkan oleh Ahmad hadis no. 141818.
[38]Hadis tersebut diriwayatkan oleh Muslim kitab al-du'a wa al-zikr wa al-tawbat wa istigfar 4900, al-Tirrmizi al-da'wat an Rasulullah saw. hadis no. 2212 dan Abu Dawud al-du'a hadis no. 4405.
[39]Hadis tersebut diriwayatkan oleh al-Bukhari kitab al-qadar hadis no. 6125, Muslim al-Masajid Mawadi' al-sahalat hadis no. 933, 934, al-Aqdiyah hadis no. 2237, 2238, 2239, al-Nasa'i al-sahwi hadis no. 1324 dan 1326, Abu Dawud al-kharaj wa al-imarah wa al-fay' hadis no 2675, Ahmad ibn Hanbal hadis no. 17437, 17520 dan al-Darimi bab al-salat hadis no. 1315.
[40]Hadis tersebut oleh Muslim hadis no. 1527, al-Tirmizi bab Janaiz hadis no. 899, al-Nasa'i bab jaznaiz hadis no. 1802, Abu Dawud bab Janaiz hadis no. 2712, Ibn Majah bab ma ja'a min al-Janaiz hadis no. 1437 dan Ahmad ibn Hanbal hadis no. 25279, 25417, 25445.
[41]Hadis tersebut juga diriwayatkan oleh Muslim dalam bab Janaiz hadis no. 1525, 1526, 1527, 1528, al-Nasa'i bab janaiz hadis no. 899, Ibn Majah bab ma ja'a fi Janaiz hadis no. 1427 dan 1444 dan Ahmad ibn Hanbal hadis no. 15750, 25222, 25292, dan 25448.
Oleh: M. Alfatih Suryadilaga
Abstrak
Artikel ini membahas tentang ragam dan bentuk zikir menurut Rasulullah saw. Zikir bagi kaum Muslimin merupakan sesuatu yang penting karena bagaikan kehidupan dan kematian. Tentu, orang yang ingin hidup dan sukses akan selalu mengingat Allah swt. sang Tuhannya yang telah menciptakan dan memberikannya beberapa nimat yang sangat banyak. Zikir dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja selama manusia hidup. Agar zikir tersebut diterima oleh Allah swt. maka diperlukan adanya tata cara pelaksanannya, waktu yang tepat dan pemahaman berbagai macam ragam zikir. Ragam zikir antara lain istigfar, isti'azah, basmalah, takbir, tasbih, pujian, dan tahlil.

Kata Kunci: zikir dan doa, adab, istigfar, isti'azah, basmalah, takbir, tasbih, pujian, dan tahlil
I. Pendahuluan
Dalam kesehariannya, umat Islam sering melaksanakan zikir dan doâa. Paling tidak keduanya merupakan rutinitas yang senantiasa dilakukan mengiringi sholat yang dikerjakan minimal lima kali dalam sehari semalam. Rangkaian zikir dan doâa tidak lain merupakan sejumlah rangkaian yang dianjurkan oleh Allah dalam al-Qurâan dan Rasulullah saw. dalam hadis-hadis dalam keseluruhan kehidupan umat manusia tidak hanya rutinitas seusai melaksanakan shalat lima waktu (maktubah). Kebiasaan zikir dan doâa juga dapat dilakukan usai kapan saja dan dalam keadaan apa saja.
Istilah zikir berarti menyebut dan mengucapkan asma Allah swt. Zikir bisa juga diartikan dengan mengagungkan dan mensucikan nama Allah.[1] Adapun secara istilah zikir adalah rangkaian untaian kalimat tertentu yang ditujukan untuk mengagungkan dan mensucikan nama Allah yang dapat dilakukan kapan saja tidak hanya seusai menjalankan shalat lima waktu karena macam dan ragam zikir begitu banyak. Sedangkan istilah doâa diartikan dengan memanggil, mengundang, meminta, dan memohon.[2] Biasanya secara istilahi term doâa dikhususkan atas permohonan atau permintaan kepada sesuatu yang lebih tinggi dan biasanya dilakukan atas umat manusia atau hamba Alllah terhadap Allah. Adapun permintaan yang dilakukan sesama manusia walaupun salah satunya berkedudukan lebih tinggi tidak dinamakan dengan doâa melainkan al-amar atau perintah. [3]
Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa zikir dan doâa merupakan amal yang dilakukan oleh umat Islam dalam kesehariannya sebagai bentuk kecintaannya kepada Tuhan-Nya. Oleh karena itu, tata cara dan pelaksanaan tentang zikir dan doâa harus mengacu kepada tuntunan Allah dan rasul-Nya. Artikel ini mengkhususkan diri atas persoalan zikir saja, walaupun persoalan tersebut sering dijumpai di dalam berbagai buku praktis yang dijual secara umum dan bebas dan sering ada acara yang dapat disaksikan di layar kaca sebuah acara yang dimotori oleh Ust. Arifin Ilham dan Ust. H. Haryono bertajuk Indonesia berzikir dan telah dicetak berikut beberapa komentarnya. Namun, artikel ini menarik karena di dalamnya memuat hadis-hadis yang dijadikan acuan secara lengkap tentang zikir berikut tata cara, macam dan ragam zikir berikut para mukharrij al-hadis-nya. Upaya tersebut dapat dijadikan pedoman bagi umat manusia untuk memahami hakekat zikir dan aktualisasinya dalam kehidupan keseharaiannya.
Hadis yang dijadikan dasar sedapat mungkin diambil dari kitab induk hadis yang dinilai paling baik kualitasnya yakni Kitab Sahih al-Bukhari dan Sahih Muslim. Namun jika tidak ditemukan di dalam kedua kitab tersebut, maka diambil dari kitab lain yang masih dalam kategori kutub al-tisâah, yakni Sunan Abu Dawud, Sunan al-Nasaâi, Sunan al-Tirmizi, Sunan Ibn Majah, Sunan al-Darimi, Musnad Ahmad ibn Hanbal, Muwattaâ Malik. Untuk memudahkan pengambilan hadis, maka teks-teks hadis yang diambil berdasarkan penomeran dan teks hadis yang termuat CD mawsuat al-hadis al-syarif.
II. Keutamaan Majlis Zikir
Orang yang berzikir akan diberikan kebaikan oleh Allah swt. karena dengan mengingat Allah maka Allah senantiasa akan ingat kepada hambanya. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah swt.:
ÙÙۧ۰ÙÙÙ۱ÙÙÙÙÙ ŰŁÙ۰ÙÙÙ۱ÙÙÙÙ Ù ÙÙۧێÙÙÙ۱ÙÙۧ ÙÙÙ ÙÙÙÙۧ ŰȘÙÙÙÙÙ۱ÙÙÙÙÙ(152)
Oleh karena itu, ingatlah kamu kepadaKu (dengan mematuhi hukum dan undang-undangKu), supaya Aku membalas kamu dengan kebaikan; dan bersyukurlah kamu kepadaKu dan janganlah kamu kufur (akan nikmatKu).
ÙÙŰ„Ù۰Ùۧ ÙÙ۶ÙÙÙŰȘÙÙ Ù Ù ÙÙÙۧ۳ÙÙÙÙÙÙ Ù ÙÙۧ۰ÙÙÙ۱ÙÙۧ ۧÙÙÙÙÙÙ ÙÙ۰ÙÙÙ۱ÙÙÙÙ Ù ŰąŰšÙۧۥÙÙÙÙ Ù ŰŁÙÙÙ ŰŁÙŰŽÙŰŻÙÙ Ű°ÙÙÙ۱Ùۧ ÙÙÙ ÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙŰ§ŰłÙ Ù ÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙ Ű±ÙŰšÙÙÙÙۧ ŰąŰȘÙÙÙۧ ÙÙÙ Ű§ÙŰŻÙÙÙÙÙÙۧ ÙÙÙ Ùۧ ÙÙÙÙ ÙÙÙ Ű§Ù۹۟Ù۱ÙŰ©Ù Ù ÙÙÙ ŰźÙÙÙۧÙÙ(200)
Kemudian apabila kamu telah selesai mengerjakan amalan ibadat Haji kamu, maka hendaklah kamu menyebut-nyebut dan mengingati Allah (dengan membesarkanNya) sebagaimana kamu dahulu menyebut-nyebut (memuji-muji) datuk nenek kamu, bahkan dengan sebutan yang lebih lagi. Dalam pada itu, ada di antara manusia yang (berdoa dengan) berkata: "Wahai Tuhan kami! Berilah kami kebaikan) di dunia". (orang-orang ini diberikan kebaikan di dunia) dan tidak ada baginya sedikitpun kebaikan di akhirat.
Di samping itu, zikir merupakan amalan yang disukai oleh Nabi Muhammad saw. Hal tersebut terbukti Rasulullah saw. tidak pernah meninggalkan berzikir dalam kegiatan keseharaian-nya. Oleh karena itu, umat Islam seharusnya mencontoh Nabi Muhammad saw. dalam masalah ini.
Salah satu keutamaan zikir adalah adanya garansi Allah perlindungan oleh Allah swt. di Akhirat ketika tidak ada perlindungan apapun. Sebagaimana hadis Nabi Muhammad saw. yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah: [4]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ Ù ÙŰÙÙ ÙÙŰŻÙ ŰšÙÙÙ ŰšÙŰŽÙÙŰ§Ű±Ù ŰšÙÙÙŰŻÙŰ§Ű±Ù ÙÙۧÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ÙÙŰÙÙÙÙ ŰčÙÙÙ ŰčÙŰšÙÙÙŰŻÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙÙ ŰźÙŰšÙÙÙŰšÙ ŰšÙÙÙ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§Ù۱ÙÙŰÙÙ ÙÙÙ ŰčÙÙÙ ŰÙÙÙŰ”Ù ŰšÙÙÙ ŰčÙۧ۔ÙÙ Ù ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ÙÙ۱ÙÙÙ۱ÙŰ©Ù ŰčÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙŰšÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙۧÙÙ ŰłÙŰšÙŰčÙŰ©Ù ÙÙŰžÙÙÙÙÙÙÙ Ù Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙ ŰžÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ Ù ÙÙۧ ŰžÙÙÙÙ Ű„ÙÙÙÙۧ ŰžÙÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙŰ„ÙÙ ÙŰ§Ù Ù Ű§ÙÙŰčÙۧۯÙÙÙ ÙÙŰŽÙۧۚÙÙ ÙÙŰŽÙŰŁÙ ÙÙÙ ŰčÙŰšÙۧۯÙŰ©Ù Ű±ÙŰšÙÙÙÙ ÙÙ۱ÙŰŹÙÙÙ ÙÙÙÙŰšÙÙÙ Ù ÙŰčÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙ Ű§ÙÙÙ ÙŰłÙۧۏÙŰŻÙ ÙÙ۱ÙŰŹÙÙÙۧÙÙ ŰȘÙŰÙۧۚÙÙۧ ÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű§ŰŹÙŰȘÙÙ ÙŰčÙۧ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰȘÙÙÙ۱ÙÙÙÙۧ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙ۱ÙŰŹÙÙÙ Ű·ÙÙÙŰšÙŰȘÙÙÙ Ű§Ù Ù۱ÙŰŁÙŰ©Ù Ű°ÙۧŰȘÙ Ù ÙÙÙŰ”ÙŰšÙ ÙÙŰŹÙÙ ÙۧÙÙ ÙÙÙÙۧÙÙ Ű„ÙÙÙÙÙ ŰŁÙŰźÙۧÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙ۱ÙŰŹÙÙÙ ŰȘÙŰ”ÙŰŻÙÙÙÙ ŰŁÙŰźÙÙÙÙ ŰÙŰȘÙÙÙ ÙÙۧ ŰȘÙŰčÙÙÙÙ Ù ŰŽÙÙ ÙۧÙÙÙÙ Ù Ùۧ ŰȘÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙ ÙÙ۱ÙŰŹÙÙÙ Ű°ÙÙÙŰ±Ù Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰźÙۧÙÙÙÙۧ ÙÙÙÙۧ۶ÙŰȘÙ ŰčÙÙÙÙÙۧÙÙ
Dari Abu Hurairah r.a. Nabi Muhammad saw. berkata tujuh golongan yang mendapat perlindungan Allah pada hari tidak ada perlindungan (hari kiamat) yaitu: imam yang adil, pemuda yang sungguh-sungguh dalam beribadah, seseorang yang hatinya seslalu terikat dengan masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah dan berpisah karna Allah, seorang yang mencari jodoh yang memiliki nasab yang baik dan kecantikan yang berkata saya takut kepada Allah swt. , seseorang yang bersedekah sehingga ia tidak tahu apa yang disedekahkannya dan seseorang yang ingat kepada Allah (zikir) pada waktu yang hening dan sunyi serta menangis matanya. (HR. Bukhari)
Di samping itu, sebagai tanda orang yang suka atau senang atas sesuatu, maka ia selalu ingat dan menyebutnya kapan saja dan di mana saja terhadap yang dicintainya. Demikian juga hal tersebut berlaku bagi umat Islam, jika seorang yang mengaku muslim maka senantiasa selalu menyebut nama Allah. Nabi Muhammad saw. mengibaratkan perbedaan antara orang yang berzikir dengan tidak adalah laksana kehidupan dan kematian. Kehidupan berarti ada semangat yang mengglora dalam pribadi dan masyarakat serta mengingat yang mencintainya sedangkan kematian adalah ketidakpedulian atas sesuatu yang me-nyanyanginya. Hal tersebut sesuai dengan sabda Nabi Muhammad saw. yang diriwayatkan Abu Musa al-Asâari: [5]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ Ù ÙŰÙÙ ÙÙŰŻÙ ŰšÙÙÙ Ű§ÙÙŰčÙÙÙŰ§ŰĄÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰŁÙŰšÙÙ ŰŁÙŰłÙŰ§Ù ÙŰ©Ù ŰčÙÙÙ ŰšÙ۱ÙÙÙŰŻÙ ŰšÙÙÙ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ŰšÙ۱ÙŰŻÙŰ©Ù ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ Ù ÙÙŰłÙÙ Ű±Ù۶ÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ÙÙۧÙÙ Ű§ÙÙÙÙŰšÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù Ù ÙŰ«ÙÙÙ Ű§ÙÙÙ۰ÙÙ ÙÙ۰ÙÙÙŰ±Ù Ű±ÙŰšÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙÙ۰ÙÙ ÙÙۧ ÙÙ۰ÙÙÙŰ±Ù Ű±ÙŰšÙÙÙÙ Ù ÙŰ«ÙÙÙ Ű§ÙÙŰÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙÙ ÙÙÙÙŰȘÙ
Dari Abu Musa al-Asyâari r.a. berkata berkata nabi saw. perumpamaan orang yang menyebut nama Tuhannya dengan orang yang tidak menyebut nama Tuhannya adalah bagaikan hidup dan mati. (HR. Bukhari)
Selain hal di atas, oarng yang berzikir akan beruntung di akhirat karena amalan ibadahnya (mengerjakan zikir) meningkatkan timbangan amalan. Sebagaimana hadis Nabi Muhammad saw. di bawah ini. [6]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ Ű„ÙŰłÙŰÙÙÙ ŰšÙÙÙ Ù ÙÙÙŰ”ÙÙŰ±Ù ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰÙŰšÙÙۧÙÙ ŰšÙÙÙ ÙÙÙÙۧÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰŁÙŰšÙۧÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ÙÙŰÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙÙ ŰČÙÙÙŰŻÙۧ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙ ŰŁÙÙÙÙ ŰŁÙŰšÙۧ ŰłÙÙÙÙŰ§Ù Ù ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙ ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ Ù ÙۧÙÙÙÙ Ű§ÙÙŰŁÙŰŽÙŰčÙ۱ÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ÙÙۧÙÙ Ű±ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù Ű§ÙŰ·ÙÙÙÙÙŰ±Ù ŰŽÙŰ·ÙŰ±Ù Ű§ÙÙŰ„ÙÙÙ ÙۧÙÙ ÙÙۧÙÙŰÙÙ ÙŰŻÙ ÙÙÙÙÙÙÙ ŰȘÙÙ ÙÙÙŰŁÙ Ű§ÙÙÙ ÙÙŰČÙۧÙÙ ÙÙŰłÙŰšÙŰÙۧÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙŰÙÙ ÙŰŻÙ ÙÙÙÙÙÙÙ ŰȘÙÙ ÙÙÙŰąÙÙÙ ŰŁÙÙÙ ŰȘÙÙ ÙÙÙŰŁÙ Ù Ùۧ ŰšÙÙÙÙÙ Ű§ÙŰłÙÙÙ ÙۧÙÙۧŰȘÙ ÙÙۧÙÙŰŁÙ۱ÙŰ¶Ù ÙÙۧÙŰ”ÙÙÙÙŰ§Ű©Ù ÙÙÙŰ±Ù ÙÙۧÙŰ”ÙÙŰŻÙÙÙŰ©Ù ŰšÙ۱ÙÙÙۧÙÙ ÙÙۧÙŰ”ÙÙŰšÙŰ±Ù Ű¶ÙÙÙŰ§ŰĄÙ ÙÙۧÙÙÙÙ۱ÙŰąÙÙ ŰÙŰŹÙÙŰ©Ù ÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙŰ§ŰłÙ ÙÙŰșÙŰŻÙÙ ÙÙŰšÙۧÙÙŰčÙ ÙÙÙÙŰłÙÙÙ ÙÙÙ ÙŰčÙŰȘÙÙÙÙÙۧ ŰŁÙÙÙ Ù ÙÙŰšÙÙÙÙÙۧ
Abi Malik al-Asyâari berkata: berkata Rasulullah saw. kebersihan itu sebagian dari iman. Pujian atas Allah (al-hamdulillah) akan memenuhi timbangan amal, kata subhanallah dan al-hamdulillah akan memnuhi langit dan bumi, shalat adalah laksana cahaya, sadaqah adalah penerang, sabar adalah penerang, al-Qurâan hujjah bagi kamu dan setiap orang atas perbuatannya maka tekadkan atasdirimu untuk tidak melakukan perbuatan dosa. (HR. Muslim)
Zikir juga dapat dijadikan sebagai penerang rumah. Dalam sebuah hadis Rasulullah saw. menjelaskan bahwa rumah yang dibacakan salah satu surat dalam al-Qurâan, yakni surat al-baqarah maka rumah tersebut tidak akan seperti kuburan dan setan enggan masuk rumah tersebut. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw.: [7]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ÙÙŰȘÙÙÙŰšÙŰ©Ù ŰšÙÙÙ ŰłÙŰčÙÙŰŻÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ÙÙŰčÙÙÙÙŰšÙ ÙÙÙÙÙÙ Ű§ŰšÙÙÙ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§Ù۱ÙÙŰÙÙ ÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙۧ۱ÙÙÙÙ ŰčÙÙÙ ŰłÙÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙÙÙ ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ÙÙ۱ÙÙÙ۱ÙŰ©Ù ŰŁÙÙÙÙ Ű±ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙۧÙÙ ÙÙۧ ŰȘÙŰŹÙŰčÙÙÙÙۧ ŰšÙÙÙÙŰȘÙÙÙÙ Ù Ù ÙÙÙۧۚÙŰ±Ù Ű„ÙÙÙÙ Ű§ÙŰŽÙÙÙÙŰ·ÙۧÙÙ ÙÙÙÙÙÙŰ±Ù Ù ÙÙÙ Ű§ÙÙŰšÙÙÙŰȘÙ Ű§ÙÙÙ۰ÙÙ ŰȘÙÙÙ۱ÙŰŁÙ ÙÙÙÙÙ ŰłÙÙ۱ÙŰ©Ù Ű§ÙÙŰšÙÙÙ۱ÙŰ©Ù
Abu Hurairah berkata sesungguhnya Rasulullah saw. berkata janganlah rumah kaian seperti kuburan sesungguhnya setan akan berlalu dan tidak melewati rumah yang di dalamnya dibacakan surat al-Baqarah. (HR. Muslim)
III. Kelebihan Zikr
1. Setiap amalan perbuatan manusia yang tidak didahului dengan zikir akan tertolak sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw. : [8]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ÙÙŰÙÙÙÙ ŰšÙÙÙ ŰąŰŻÙÙ Ù ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ۧۚÙÙÙ Ù ÙŰšÙۧ۱ÙÙÙ ŰčÙÙÙ Ű§ÙÙŰŁÙÙÙŰČÙۧŰčÙÙÙÙ ŰčÙÙÙ ÙÙ۱ÙÙŰ©Ù ŰšÙÙÙ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§Ù۱ÙÙŰÙÙ ÙÙÙ ŰčÙÙÙ Ű§ÙŰČÙÙÙÙ۱ÙÙÙÙ ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ŰłÙÙÙÙ ÙŰ©Ù ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ÙÙ۱ÙÙÙ۱ÙŰ©Ù ÙÙۧÙÙ ÙÙۧÙÙ Ű±ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙŰ§Ù Ù ŰŁÙÙÙ ŰŁÙÙ ÙŰ±Ù Ű°ÙÙ ŰšÙۧÙÙ ÙÙۧ ÙÙÙÙŰȘÙŰÙ ŰšÙ۰ÙÙÙŰ±Ù Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙŰČÙÙ ÙÙŰŹÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙ ŰŁÙŰšÙŰȘÙŰ±Ù ŰŁÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ŰŁÙÙÙŰ·ÙŰčÙ
Abu Hurairah berkata bersabda Rasulullah saw. setiap ucapan atau perkara yang tidak diawali dengan mengingat Allah maka akat terputus. (HR. Ahmad)
2. Amalan yang dapat menjadikan kekal di surga sebagaimana termuat dalam hadis Nabi Muhammad saw. : [9]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰłÙÙÙÙÙÙ ÙۧÙÙ ŰšÙÙÙ ŰŻÙۧÙÙŰŻÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰŽÙŰčÙŰšÙŰ©Ù ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ŰšÙÙÙŰŹÙ ÙÙۧÙÙ ŰłÙÙ ÙŰčÙŰȘÙ ŰčÙÙ Ù۱ÙÙ ŰšÙÙÙ Ù ÙÙÙÙ ÙÙÙÙ ÙÙŰÙŰŻÙÙŰ«Ù ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ÙÙ۱ÙÙÙ۱ÙŰ©Ù ÙÙۧÙÙ ÙÙۧÙÙ ÙÙÙ Ű±ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ŰŁÙÙÙۧ ŰŁÙŰŻÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ ÙŰ©Ù Ù ÙÙÙ ÙÙÙÙŰČÙ Ű§ÙÙŰŹÙÙÙÙŰ©Ù Ù ÙÙÙ ŰȘÙŰÙŰȘÙ Ű§ÙÙŰčÙ۱ÙŰŽÙ ÙÙۧ ÙÙÙÙÙŰ©Ù Ű„ÙÙÙÙۧ ŰšÙۧÙÙÙÙÙÙ
Abu Hurairah berkata, Rasulullah saw. berkata kepadaku aku tunjukkan kepadamu kalimat yang dapat memenuhi dan mengekalkan surga di bawah arsy yaitu la quwwata illa bi allah (tidak ada kekuatan kecuali dari Allah swt.) (HR. Ahmad)
3. Akan diampuni dosa-dosanya berdasarkan sabda Nabi Muhammad saw. : [10]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ Ù ÙŰÙÙ ÙÙŰŻÙ ŰšÙÙÙ Ű§ÙŰ”ÙÙŰšÙÙۧŰÙ ÙÙۧÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ Ű„ÙŰłÙÙ ÙۧŰčÙÙÙÙ ÙÙŰčÙÙÙÙ Ű§ŰšÙÙÙ ŰČÙÙÙ۱ÙÙÙÙۧ ŰčÙÙÙ ŰłÙÙÙÙÙÙÙ ŰšÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ Ű”ÙۧÙÙŰÙ ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ŰčÙŰšÙÙÙŰŻÙ ŰčÙÙÙ ŰčÙŰ·ÙŰ§ŰĄÙ ŰšÙÙÙ ÙÙŰłÙŰ§Ű±Ù ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ÙÙ۱ÙÙÙ۱ÙŰ©Ù ÙÙۧÙÙ ÙÙۧÙÙ Ű±ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù Ù ÙÙÙ ŰłÙŰšÙÙŰÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙ ŰŻÙŰšÙŰ±Ù ÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙŰ§Ű©Ù Ű«ÙÙÙۧ۫Ùۧ ÙÙŰ«ÙÙÙۧ۫ÙÙÙÙ ÙÙŰÙÙ ÙŰŻÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű«ÙÙÙۧ۫Ùۧ ÙÙŰ«ÙÙÙۧ۫ÙÙÙÙ ÙÙÙÙŰšÙÙŰ±Ù Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű«ÙÙÙۧ۫Ùۧ ÙÙŰ«ÙÙÙۧ۫ÙÙÙÙ ÙÙŰȘÙÙÙÙÙ ŰȘÙŰłÙŰčÙ ÙÙŰȘÙŰłÙŰčÙÙÙÙ Ű«ÙÙ ÙÙ ÙÙۧÙÙ ŰȘÙÙ ÙŰ§Ù Ù Ű§ÙÙÙ ÙۧۊÙŰ©Ù ÙÙۧ Ű„ÙÙÙÙÙ Ű„ÙÙÙÙۧ ۧÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰÙŰŻÙÙÙ ÙÙۧ ŰŽÙ۱ÙÙÙÙ ÙÙÙÙ ÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙ ÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙŰÙÙ ÙŰŻÙ ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ ŰŽÙÙÙŰĄÙ ÙÙŰŻÙÙŰ±Ù ŰșÙÙÙŰ±Ù ÙÙÙÙ ŰźÙŰ·ÙۧÙÙۧÙÙ ÙÙŰ„ÙÙÙ ÙÙۧÙÙŰȘÙ Ù ÙŰ«ÙÙÙ ŰČÙŰšÙŰŻÙ Ű§ÙÙŰšÙŰÙ۱Ù
Abu Hurairah berkata: bersabda Rasulullah saw. barang siapa yang bertasbih seusai salat 33 kali, memuji allah 33 kali, bertakbir 33 kali yang jumlahnya 99 kali kemudian disempurnakan 100 nya dengan membaca lailaha illallah wahdahu la syarikaah lahu al-mulk walahu al-hamd wahuwa ala kulli syaiâ al-qadir (tidak ada Tuhan selain Allah tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan, pujian dan berkuasa atas segala sesuatu), maka akan dihapuskan dosa-dosanya walaupun dosa tersebut seperti buih di lautan. (HR. al-Bukhari)
4. Orang yang tidak berzikir dalam suatu majlis maka akan mendapat kerugian di akhirat nanti walaupun ia masuk surga. Hal tersebut sesuai dengan sabda Nabi Muhammad saw.:[11]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§Ù۱ÙÙŰÙÙ ÙÙÙ ŰčÙÙÙ ŰŽÙŰčÙŰšÙŰ©Ù ŰčÙÙÙ Ű§ÙÙŰŁÙŰčÙÙ ÙŰŽÙ ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ Ű”ÙۧÙÙŰÙ ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ÙÙ۱ÙÙÙ۱ÙŰ©Ù ŰčÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙŰšÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙۧÙÙ Ù Ùۧ ÙÙŰčÙŰŻÙ ÙÙÙÙÙ Ù Ù ÙÙÙŰčÙŰŻÙۧ ÙÙۧ ÙÙ۰ÙÙÙ۱ÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙŰČÙÙ ÙÙŰŹÙÙÙÙ ÙÙÙÙŰ”ÙÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙŰšÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù Ű„ÙÙÙÙۧ ÙÙۧÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙÙ Ù ŰÙŰłÙ۱ÙŰ©Ù ÙÙÙÙÙ Ù Ű§ÙÙÙÙÙÙŰ§Ù ÙŰ©Ù ÙÙŰ„ÙÙÙ ŰŻÙŰźÙÙÙÙۧ ۧÙÙŰŹÙÙÙÙŰ©Ù ÙÙÙŰ«ÙÙÙÙۧۚÙ
Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda tidak ada suatu majlis yang diselenggarakan suatu kaum yang dijadikan ajang tempat yang tidak menyebut nama Allah dan bersalawat atas nabinya kecuali atasnya kerugian pada hari kiamat walaupun mereka masuk surga. (HR. Abu Dawud)
5. Orang yang berzikir di sisi Allah akan memiliki derajat yang tinggi diakhirat kelak. [12]
ÙÙŰšÙÙÙ۰Ùۧ ۧÙÙŰ„ÙŰłÙÙÙŰ§ŰŻÙ ŰŁÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ÙÙÙÙŰȘÙ ÙÙۧ ۱ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙÙ Ű§ÙÙŰčÙŰšÙŰ§ŰŻÙ ŰŁÙÙÙ۶ÙÙÙ ŰŻÙ۱ÙŰŹÙŰ©Ù ŰčÙÙÙŰŻÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ Ù Ű§ÙÙÙÙÙÙŰ§Ù ÙŰ©Ù ÙÙۧÙÙ Ű§Ù۰ÙÙۧÙÙ۱ÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰ«ÙÙ۱Ùۧ ÙÙۧÙÙ ÙÙÙÙŰȘÙ ÙÙۧ ۱ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙ ÙÙÙ Ű§ÙÙŰșÙۧŰČÙÙ ÙÙÙ ŰłÙŰšÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ÙÙÙÙ Ű¶Ù۱ÙŰšÙ ŰšÙŰłÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙÙŰ§Ű±Ù ÙÙۧÙÙÙ ÙŰŽÙ۱ÙÙÙÙÙÙ ŰÙŰȘÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙŰłÙŰ±Ù ÙÙÙÙŰźÙŰȘÙ۶ÙŰšÙ ŰŻÙÙ Ùۧ ÙÙÙÙۧÙÙ Ű§Ù۰ÙÙۧÙÙ۱ÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙ۶ÙÙÙ Ù ÙÙÙÙÙ ŰŻÙ۱ÙŰŹÙŰ©Ù
Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah saw. siapa hamba yang lebih utama dearajatnya menurut Allah pada hari kiamat? Nabi bersabda: orang yang banyak menyebut nama Allah. kemudian sahabt tersebut bertanya lagi, dan apakah orang yang brperang di jalan Allah? nabi menjawab walaupun dapat membunuh atau mengalirkan darah atas orang kafir dan musyrik dengan pedangnya sungguh orang yang berzikir kepada Allah lebih utama direjatnya dari mereka yang berjihad tersebut.
IV. Zikir yang Paling Utama
Sebagai sebuah amalan yang dicontohkan oleh Rasulullah saw., zikir memiliki berbagai tingkatan. Di bawah ini merupakan contoh zikir yang paling utama yang dicontohkan oleh Rasulullah saw.
1. Kalimat yang paling baik adalah La hawla wa la quwwata illa billah. [13]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ Ù ÙÙŰłÙÙ ŰšÙÙÙ Ű„ÙŰłÙÙ ÙۧŰčÙÙÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§ÙÙÙÙۧŰÙŰŻÙ ŰčÙÙÙ ŰčÙۧ۔ÙÙ Ù ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ŰčÙŰ«ÙÙ ÙۧÙÙ ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ Ù ÙÙŰłÙÙ Ű§ÙÙŰŁÙŰŽÙŰčÙ۱ÙÙÙÙ Ű±Ù۶ÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ÙÙÙ ÙÙۧ ŰșÙŰČÙۧ ۱ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ŰźÙÙÙŰšÙŰ±Ù ŰŁÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ÙÙÙ ÙÙۧ ŰȘÙÙÙŰŹÙÙÙÙ Ű±ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ŰŁÙŰŽÙ۱ÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙŰ§ŰłÙ ŰčÙÙÙÙ ÙÙŰ§ŰŻÙ ÙÙ۱ÙÙÙŰčÙÙۧ ŰŁÙŰ”ÙÙÙۧŰȘÙÙÙÙ Ù ŰšÙۧÙŰȘÙÙÙÙŰšÙÙŰ±Ù Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙŰšÙŰ±Ù Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙŰšÙŰ±Ù ÙÙۧ Ű„ÙÙÙÙÙ Ű„ÙÙÙÙۧ ۧÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙۧÙÙ Ű±ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù Ű§Ű±ÙŰšÙŰčÙÙۧ ŰčÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙÙÙŰłÙÙÙÙ Ù Ű„ÙÙÙÙÙÙÙ Ù ÙÙۧ ŰȘÙŰŻÙŰčÙÙÙÙ ŰŁÙŰ”ÙÙ ÙÙ ÙÙÙÙۧ ŰșÙۧۊÙŰšÙۧ Ű„ÙÙÙÙÙÙÙ Ù ŰȘÙŰŻÙŰčÙÙÙÙ ŰłÙÙ ÙÙŰčÙۧ ÙÙ۱ÙÙŰšÙۧ ÙÙÙÙÙÙ Ù ÙŰčÙÙÙÙ Ù ÙÙŰŁÙÙÙۧ ŰźÙÙÙÙÙ ŰŻÙۧۚÙÙŰ©Ù Ű±ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙŰłÙÙ ÙŰčÙÙÙÙ ÙÙŰŁÙÙÙۧ ŰŁÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧ ŰÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙۧ ÙÙÙÙÙŰ©Ù Ű„ÙÙÙÙۧ ŰšÙۧÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙۧÙÙ ÙÙÙ ÙÙۧ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰšÙÙÙ ÙÙÙÙŰłÙ ÙÙÙÙŰȘÙ ÙÙŰšÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧ ۱ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ŰŁÙÙÙۧ ŰŁÙŰŻÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ ÙŰ©Ù Ù ÙÙÙ ÙÙÙÙŰČÙ Ù ÙÙÙ ÙÙÙÙÙŰČÙ Ű§ÙÙŰŹÙÙÙÙŰ©Ù ÙÙÙÙŰȘÙ ŰšÙÙÙÙ ÙÙۧ ۱ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰŻÙۧÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ÙÙŰŁÙÙ ÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ÙÙۧ ŰÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙۧ ÙÙÙÙÙŰ©Ù Ű„ÙÙÙÙۧ ŰšÙۧÙÙÙÙÙÙ
Dari Abu Musa al-Asyâari berkata ketika berperang bersama Rasulullah saw. di Khaibar atau berkata ketika Rasulullah saw. berjumpa orang yang mulia pada suatu tempat yang bersuara lantang dengan takbir kepada Allah: Allahu akbar la ilaha illallah, maka bersabda Rasulullah saw. jagalah suara kalian ketika berzikir dan berdoa sesungguhnya engkau tidak berdoâa kepada zat yang tuli dan yang tidak ada sesungguhnya engkau berdoa kepada zat yang mendengar lagi dekat dan Dia bersamamu. Saya berada disamping Rasulullah saw. yang mendengar aku dan aku berkata lahaula wala quwwata illa billah. maka Rasulullah saw. berkata kepadaku wahai abdullah ibn Qays, saya menjawab ia ya Rasulullah saw. bersabda Rasulullah saw. saya tunjukkan kepadamu kalimat yang dapat memenuhi surga ? saya berkata ia ya rasul maka dari itu ayah dan ibuku mengucapkan la haula wala quwwata illa billah. (HR. al-Bukhari)
2. Seutama zikir adalah la ilaha illallah[14]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ÙÙŰÙÙÙÙ ŰšÙÙÙ ŰÙŰšÙÙŰšÙ ŰšÙÙÙ ŰčÙ۱ÙŰšÙÙÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ Ù ÙÙŰłÙÙ ŰšÙÙÙ Ű„ÙŰšÙ۱ÙۧÙÙÙÙ Ù ŰšÙÙÙ ÙÙŰ«ÙÙŰ±Ù Ű§ÙÙŰŁÙÙÙŰ”Ùۧ۱ÙÙÙÙ ÙÙŰ§Ù ŰłÙÙ ÙŰčÙŰȘÙ Ű·ÙÙÙŰÙŰ©Ù ŰšÙÙÙ ŰźÙ۱ÙŰ§ŰŽÙ ÙÙŰ§Ù ŰłÙÙ ÙŰčÙŰȘÙ ŰŹÙۧۚÙŰ±Ù ŰšÙÙÙ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű±Ù۶ÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙ Ùۧ ÙÙÙÙÙÙÙ ŰłÙÙ ÙŰčÙŰȘÙ Ű±ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙÙÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙ۶ÙÙÙ Ű§Ù۰ÙÙÙÙŰ±Ù ÙÙۧ Ű„ÙÙÙÙÙ Ű„ÙÙÙÙۧ ۧÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰŁÙÙÙ۶ÙÙÙ Ű§ÙŰŻÙÙŰčÙŰ§ŰĄÙ Ű§ÙÙŰÙÙ ÙŰŻÙ ÙÙÙÙÙÙÙ
Jabir ibn Abdullah r.a. berkata vahwa ia mendengar Rasulullah saw. bersabda seutama-utama zikir adalah la ilaha illah allah dan seutama-utama doa adalah al-hamdulillah. (HR. al-Tirmizi)
3. Seutama-utama zikir adalah yang diucapkan lembut [15]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ÙÙÙÙÙŰčÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰŁÙŰłÙŰ§Ù ÙŰ©Ù ŰšÙÙÙ ŰČÙÙÙŰŻÙ ŰčÙÙÙ Ù ÙŰÙÙ ÙÙŰŻÙ ŰšÙÙÙ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§Ù۱ÙÙŰÙÙ ÙÙÙ ŰšÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ÙÙŰšÙÙŰšÙŰ©Ù ŰčÙÙÙ ŰłÙŰčÙŰŻÙ ŰšÙÙÙ Ù ÙۧÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ÙÙۧÙÙ Ű±ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ŰźÙÙÙŰ±Ù Ű§Ù۰ÙÙÙÙŰ±Ù Ű§ÙÙŰźÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰźÙÙÙŰ±Ù Ű§Ù۱ÙÙŰČÙÙÙ Ù Ùۧ ÙÙÙÙÙÙÙ
Said ibn Malik berkata bersabda Rasulullah saw. sebaik-baik zikir adalah yang dilantunkan dengan klembut dan sebaik-baik rizki adalah yang mencukupi. (HR. Ahmad)
V. Adab Berzikir
Di bawah ini adalah etika berzikir kepada Allah swt. :
1. Menangis Ketika Berzikir[16]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ Ù ÙŰÙÙ ÙÙŰŻÙ ŰšÙÙÙ ŰšÙŰŽÙÙŰ§Ű±Ù ŰšÙÙÙŰŻÙŰ§Ű±Ù ÙÙۧÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ÙÙŰÙÙÙÙ ŰčÙÙÙ ŰčÙŰšÙÙÙŰŻÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙÙ ŰźÙŰšÙÙÙŰšÙ ŰšÙÙÙ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§Ù۱ÙÙŰÙÙ ÙÙÙ ŰčÙÙÙ ŰÙÙÙŰ”Ù ŰšÙÙÙ ŰčÙۧ۔ÙÙ Ù ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ÙÙ۱ÙÙÙ۱ÙŰ©Ù ŰčÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙŰšÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙۧÙÙ ŰłÙŰšÙŰčÙŰ©Ù ÙÙŰžÙÙÙÙÙÙÙ Ù Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙ ŰžÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ Ù ÙÙۧ ŰžÙÙÙÙ Ű„ÙÙÙÙۧ ŰžÙÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙŰ„ÙÙ ÙŰ§Ù Ù Ű§ÙÙŰčÙۧۯÙÙÙ ÙÙŰŽÙۧۚÙÙ ÙÙŰŽÙŰŁÙ ÙÙÙ ŰčÙŰšÙۧۯÙŰ©Ù Ű±ÙŰšÙÙÙÙ ÙÙ۱ÙŰŹÙÙÙ ÙÙÙÙŰšÙÙÙ Ù ÙŰčÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙ Ű§ÙÙÙ ÙŰłÙۧۏÙŰŻÙ ÙÙ۱ÙŰŹÙÙÙۧÙÙ ŰȘÙŰÙۧۚÙÙۧ ÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű§ŰŹÙŰȘÙÙ ÙŰčÙۧ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰȘÙÙÙ۱ÙÙÙÙۧ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙ۱ÙŰŹÙÙÙ Ű·ÙÙÙŰšÙŰȘÙÙÙ Ű§Ù Ù۱ÙŰŁÙŰ©Ù Ű°ÙۧŰȘÙ Ù ÙÙÙŰ”ÙŰšÙ ÙÙŰŹÙÙ ÙۧÙÙ ÙÙÙÙۧÙÙ Ű„ÙÙÙÙÙ ŰŁÙŰźÙۧÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙ۱ÙŰŹÙÙÙ ŰȘÙŰ”ÙŰŻÙÙÙÙ ŰŁÙŰźÙÙÙÙ ŰÙŰȘÙÙÙ ÙÙۧ ŰȘÙŰčÙÙÙÙ Ù ŰŽÙÙ ÙۧÙÙÙÙ Ù Ùۧ ŰȘÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙ ÙÙ۱ÙŰŹÙÙÙ Ű°ÙÙÙŰ±Ù Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰźÙۧÙÙÙÙۧ ÙÙÙÙۧ۶ÙŰȘÙ ŰčÙÙÙÙÙۧÙÙ
Dari Abu Hurairah r.a. Nabi Muhammad saw. berkata tujuh golongan yang mnedapat perlindungan Allah pada hari tidak ada perlindungan (hari kiamat) yaitu: imam yang adil, pemuda yang sungguh-sungguh dalam beribadah, seseorang yang hatinya selalu terikat dengan masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah dan berpisah karna Allah, seorang yang mencari jodoh yang memiliki nasab yang baik dan kecantikan yang berkata saya takut kepada Allah swt., seseorang yang bersedekah sehingga ia tidak tahu apa yang disedekahkannya dan seseorang yang ingat kepada Allah (zikir) pada waktu yang hening dan sunyi serta menangis matanya. (HR. Bukhari)
2. Bersuci Ketika Berzikir[17]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ Ű”ÙŰŻÙÙÙŰ©Ù ŰšÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙ۶ÙÙÙ ŰŁÙŰźÙŰšÙ۱ÙÙÙۧ ۧÙÙÙÙÙÙÙŰŻÙ ÙÙÙÙ Ű§ŰšÙÙÙ Ù ÙŰłÙÙÙÙ Ù ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ۧÙÙŰŁÙÙÙŰČÙۧŰčÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙÙ ŰčÙÙ ÙÙÙŰ±Ù ŰšÙÙÙ ÙÙۧÙÙŰŠÙ ÙÙۧÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙÙ ŰŹÙÙÙۧۯÙŰ©Ù ŰšÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ŰŁÙÙ ÙÙÙÙŰ©Ù ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙÙ ŰčÙŰšÙۧۯÙŰ©Ù ŰšÙÙÙ Ű§ÙŰ”ÙÙŰ§Ù ÙŰȘÙ ŰčÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙŰšÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙۧÙÙ Ù ÙÙÙ ŰȘÙŰčÙۧ۱ÙÙ Ù ÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙۧÙÙ ÙÙۧ Ű„ÙÙÙÙÙ Ű„ÙÙÙÙۧ ۧÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰÙŰŻÙÙÙ ÙÙۧ ŰŽÙ۱ÙÙÙÙ ÙÙÙÙ ÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙ ÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙŰÙÙ ÙŰŻÙ ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ ŰŽÙÙÙŰĄÙ ÙÙŰŻÙÙŰ±Ù Ű§ÙÙŰÙÙ ÙŰŻÙ ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙŰšÙŰÙۧÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙۧ Ű„ÙÙÙÙÙ Ű„ÙÙÙÙۧ ۧÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙŰšÙŰ±Ù ÙÙÙÙۧ ŰÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙۧ ÙÙÙÙÙŰ©Ù Ű„ÙÙÙÙۧ ŰšÙۧÙÙÙÙÙÙ Ű«ÙÙ ÙÙ ÙÙۧÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙ Ű§ŰșÙÙÙŰ±Ù ÙÙÙ ŰŁÙÙÙ ŰŻÙŰčÙۧ ۧ۳ÙŰȘÙŰŹÙÙŰšÙ ÙÙÙÙ ÙÙŰ„ÙÙÙ ŰȘÙÙÙ۶ÙÙŰŁÙ ÙÙŰ”ÙÙÙÙÙ ÙÙŰšÙÙÙŰȘÙ Ű”ÙÙÙۧŰȘÙÙÙ
Dari Ubadah ibn Samit Nabi Muhammad saw. bersabda barang siapa yang menghidup-hidupi tengah malamnya kemudian berkata: la ilaha illallah wahdahu la syarikalah lahu al-mulk lahu al-hamd wahuwa ala kulli syaâin qadir alhamdulillah wa subhanallah walailaha illallah wa Allah akbar wa la hawla wala quwwata illa billah (tiada Tuhan selain Allah Dia yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan dan segala pujian. Allah maha kuasa atas segala sesuatu. Maha Suci Allah dan tidak ada Tuhan kecuali Allah, Allah Maha Besar, tidak ada kekuatan kecuali dari Allah) kemudian berkata Allahummagfirli aw istajib lahu (Wahai tuhanku ampunilah aku atau terimalah dosaku) apabila yang membaca berwudu dan shalat maka akan diterima shalatnya.
3. Merendahkan Suara Ketika Zikir[18]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ Ù ÙÙŰłÙÙ ŰšÙÙÙ Ű„ÙŰłÙÙ ÙۧŰčÙÙÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§ÙÙÙÙۧŰÙŰŻÙ ŰčÙÙÙ ŰčÙۧ۔ÙÙ Ù ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ŰčÙŰ«ÙÙ ÙۧÙÙ ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ Ù ÙÙŰłÙÙ Ű§ÙÙŰŁÙŰŽÙŰčÙ۱ÙÙÙÙ Ű±Ù۶ÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ÙÙÙ ÙÙۧ ŰșÙŰČÙۧ ۱ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ŰźÙÙÙŰšÙŰ±Ù ŰŁÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ÙÙÙ ÙÙۧ ŰȘÙÙÙŰŹÙÙÙÙ Ű±ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ŰŁÙŰŽÙ۱ÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙŰ§ŰłÙ ŰčÙÙÙÙ ÙÙŰ§ŰŻÙ ÙÙ۱ÙÙÙŰčÙÙۧ ŰŁÙŰ”ÙÙÙۧŰȘÙÙÙÙ Ù ŰšÙۧÙŰȘÙÙÙÙŰšÙÙŰ±Ù Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙŰšÙŰ±Ù Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙŰšÙŰ±Ù ÙÙۧ Ű„ÙÙÙÙÙ Ű„ÙÙÙÙۧ ۧÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙۧÙÙ Ű±ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù Ű§Ű±ÙŰšÙŰčÙÙۧ ŰčÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙÙÙŰłÙÙÙÙ Ù Ű„ÙÙÙÙÙÙÙ Ù ÙÙۧ ŰȘÙŰŻÙŰčÙÙÙÙ ŰŁÙŰ”ÙÙ ÙÙ ÙÙÙÙۧ ŰșÙۧۊÙŰšÙۧ Ű„ÙÙÙÙÙÙÙ Ù ŰȘÙŰŻÙŰčÙÙÙÙ ŰłÙÙ ÙÙŰčÙۧ ÙÙ۱ÙÙŰšÙۧ ÙÙÙÙÙÙ Ù ÙŰčÙÙÙÙ Ù ÙÙŰŁÙÙÙۧ ŰźÙÙÙÙÙ ŰŻÙۧۚÙÙŰ©Ù Ű±ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙŰłÙÙ ÙŰčÙÙÙÙ ÙÙŰŁÙÙÙۧ ŰŁÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧ ŰÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙۧ ÙÙÙÙÙŰ©Ù Ű„ÙÙÙÙۧ ŰšÙۧÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙۧÙÙ ÙÙÙ ÙÙۧ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰšÙÙÙ ÙÙÙÙŰłÙ ÙÙÙÙŰȘÙ ÙÙŰšÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧ ۱ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ŰŁÙÙÙۧ ŰŁÙŰŻÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ ÙŰ©Ù Ù ÙÙÙ ÙÙÙÙŰČÙ Ù ÙÙÙ ÙÙÙÙÙŰČÙ Ű§ÙÙŰŹÙÙÙÙŰ©Ù ÙÙÙÙŰȘÙ ŰšÙÙÙÙ ÙÙۧ ۱ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰŻÙۧÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ÙÙŰŁÙÙ ÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ÙÙۧ ŰÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙۧ ÙÙÙÙÙŰ©Ù Ű„ÙÙÙÙۧ ŰšÙۧÙÙÙÙÙÙ
Dari Abu Musa al-Asyâari berkata ketika berperang bersama Rasulullah saw. di Khaibar atau berkata ketika Rasulullah saw. berjumpa orang yang mulia pada suatu tempat yang bersuara lantang dengan takbir kepada Allah: Allahu akbar la ilaha illallah, maka bersabda Rasulullah saw. jagalah suara kalian ketika berzikir dan berdoa sesungguhnya engkau tidak berdoâa kepada zat yang tuli dan yang tidak ada sesungguhnya engkau berdoa kepada zat yang mendengar lagi dekat dan Dia bersamamu. Saya berada disamping Rasulullah saw. yang mendengar aku dan aku berkata lahaula wala quwwata illa billah. maka Rasulullah saw. berkata kepadaku wahai abdullah ibn Qays, saya menjawab ia ya Rasulullah saw. bersabda Rasulullah saw. saya tunjukkan kepadamu kalimat yang dapat memenuhi surga ? saya berkata ia ya rasul maka dari itu ayah dan ibuku mengucapkan la haula wala quwwata illa billah. (HR. al-Bukhari)
Namun, Rasulullah saw. juga pernah berzikir agak keras sebagai mana digambarkan dalam sabda Nabi Muhammad saw.:
ŰŁÙŰźÙŰšÙ۱ÙÙÙۧ ŰčÙÙ Ù۱ÙÙ ŰšÙÙÙ ÙÙŰČÙÙŰŻÙ ÙÙۧÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰšÙÙÙŰČÙ ŰšÙÙÙ ŰŁÙŰłÙŰŻÙ ÙÙۧÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰŽÙŰčÙŰšÙŰ©Ù ŰčÙÙÙ ŰłÙÙÙÙ ÙŰ©Ù ÙÙŰČÙŰšÙÙÙŰŻÙ ŰčÙÙÙ Ű°Ù۱ÙÙ ŰčÙÙÙ Ű§ŰšÙÙÙ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§Ù۱ÙÙŰÙÙ ÙÙÙ ŰšÙÙÙ ŰŁÙŰšÙŰČÙÙ ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙÙ Ű±ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙۧÙÙ ÙÙÙŰȘÙŰ±Ù ŰšÙŰłÙŰšÙÙŰÙ Ű§ŰłÙÙ Ù Ű±ÙŰšÙÙÙÙ Ű§ÙÙŰŁÙŰčÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧ ŰŁÙÙÙÙÙÙۧ ۧÙÙÙÙۧÙÙ۱ÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰŁÙŰÙŰŻÙ ÙÙÙÙۧÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙ Ű„Ù۰Ùۧ ŰłÙÙÙÙÙ Ù ŰłÙŰšÙŰÙۧÙÙ Ű§ÙÙÙ ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙŰŻÙÙÙŰłÙ Ű«ÙÙÙۧ۫Ùۧ ÙÙÙÙ۱ÙÙÙŰčÙ Ű”ÙÙÙŰȘÙÙÙ ŰšÙۧÙŰ«ÙÙۧÙÙŰ«ÙŰ©Ù
Sesungguhnya Rasulullah saw. shalat witir dengan membaca sabbihisma rabbik al-aâla, qul ya ayyuha al-kafirun dan qul huwallahu ahad dan ketika salam beliau membaca subhana malik al-quddus tiga kali dan meninggikan suaranya ketika membaca yang ketiga kalinya. (HR. al-Nasaâi).
Dari tata cara di atas, nampak bahwa tidak ada anjuran melaksanakan zikir secara bersama-sama. Adanya zikir bersama-sama yang menjadi fenomena sekarang dapat dipahami sebagai upaya pendorong masyarakat untuk berzikir secara individual secara terus menerus dan tidak hanya terbatas pada rutinitas kegiatan tertentu saja, melainkan dalam semua gerak langkahnya.
VI. Macam dan Bentuk Zikir
Di bawah ini adalah macam dan bentuk zikir dalam hadis yang dipraktekkan Rasulullah saw. dalam kesehariannya.
1. Istigfar (Mohon ampun kepada Allah swt.)
a. berisitigfar lebih dari 70 kali dalam setiap harinya. [19]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ÙÙÙÙÙŰłÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ÙÙÙÙŰ«Ù ŰčÙÙÙ ÙÙŰČÙÙŰŻÙ ŰčÙÙÙ Ű§ŰšÙÙÙ ŰŽÙÙÙŰ§ŰšÙ ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ŰłÙÙÙÙ ÙŰ©Ù ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ÙÙ۱ÙÙÙ۱ÙŰ©Ù ŰŁÙÙÙÙÙÙ ŰłÙÙ ÙŰčÙ Ű±ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙۧÙÙ ÙÙۧÙÙÙÙÙÙ Ű„ÙÙÙÙÙ ÙÙŰŁÙŰłÙŰȘÙŰșÙÙÙŰ±Ù Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰŁÙŰȘÙÙŰšÙ Ű„ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙÙ Ù ŰŁÙÙÙŰ«ÙŰ±Ù Ù ÙÙÙ ŰłÙŰšÙŰčÙÙÙÙ Ù Ù۱ÙÙŰ©Ù
Abu Hurairah mendengar Rasulullah saw. bersabda demi Allah sesungguhnya saya beristigfar dan minta ampun kepada Allah dalam setiap harinya lebih dari 70 kali.
b. istigfar yang biasa dibaca Rasulullah saw. [20]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ Ù ÙŰÙÙ ÙÙŰŻÙ ŰšÙÙÙ ŰšÙŰŽÙÙŰ§Ű±Ù ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§ÙÙÙ ÙÙÙÙÙ ŰšÙÙÙ Ű”ÙŰšÙÙۧŰÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰŽÙŰčÙŰšÙŰ©Ù ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ Ű„ÙŰłÙŰÙۧÙÙ ŰčÙÙÙ Ű§ŰšÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ Ù ÙÙŰłÙÙ ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙÙÙ ŰčÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙŰšÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ŰŁÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ÙÙŰŻÙŰčÙÙ ŰšÙÙÙ۰Ùۧ ۧÙŰŻÙÙŰčÙŰ§ŰĄÙ Ű±ÙŰšÙÙ Ű§ŰșÙÙÙŰ±Ù ÙÙÙ ŰźÙŰ·ÙÙŰŠÙŰȘÙÙ ÙÙŰŹÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰ„ÙŰłÙ۱ÙۧÙÙÙ ÙÙÙ ŰŁÙÙ Ù۱ÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙ Ùۧ ŰŁÙÙÙŰȘÙ ŰŁÙŰčÙÙÙÙ Ù ŰšÙÙÙ Ù ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙ Ű§ŰșÙÙÙŰ±Ù ÙÙÙ ŰźÙŰ·ÙۧÙÙۧÙÙ ÙÙŰčÙÙ ÙŰŻÙÙ ÙÙŰŹÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙŰČÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙ Ű°ÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙŰŻÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙ Ű§ŰșÙÙÙŰ±Ù ÙÙÙ Ù Ùۧ ÙÙŰŻÙÙÙ ÙŰȘÙ ÙÙÙ Ùۧ ŰŁÙŰźÙÙ۱ÙŰȘÙ ÙÙÙ Ùۧ ŰŁÙŰłÙ۱Ù۱ÙŰȘÙ ÙÙÙ Ùۧ ŰŁÙŰčÙÙÙÙÙŰȘÙ ŰŁÙÙÙŰȘÙ Ű§ÙÙÙ ÙÙÙŰŻÙÙÙ Ù ÙÙŰŁÙÙÙŰȘÙ Ű§ÙÙÙ ÙŰ€ÙŰźÙÙŰ±Ù ÙÙŰŁÙÙÙŰȘÙ ŰčÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ ŰŽÙÙÙŰĄÙ ÙÙŰŻÙÙ۱Ù
Nabi Muhammad saw. berdoâa dengan doa ini: rabbigfirli khatiâati wa jahli waisrafi fi amri kullihi wa ma anta âaâlam bih minni allahummagfir khataya wa amadi wa jahli wa hazli wakullu zalika âindi allahummahgfirli ma qaddamtu wa ma akhkhartu wa ma asrartu wama alantu anta al-muqaddam wa anta al-muâakhkhar wa anta ala kulli syayâin qadir. YA Allah, ampunilah dosa-dosaku, kesalahanku, kebodohanku, kelampauanku dalam semua urusanku dan apa yang Engkau lebih mengetahui dari pada aku. Ya Allah ampunilah kesungguhan dan sendaku, kekliruanku dan kesengajaanku dan semuanya itu ada padaku. Ya Allah ampunilah dosaku yang telah lalu dan dosa yang akan datang dosa yang aku rahasiakan dan aku tampakkan. Engkau tidak bermula dan tidak berakhir dan atas segala sesuatu Engkau Maha Kuasa.
c. Doa yang sering dibaca Rasulullah saw. menjelang tidur[21]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰŁÙŰšÙÙ ŰšÙÙÙŰ±Ù ŰšÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ŰŽÙÙÙŰšÙŰ©Ù ÙÙŰŁÙŰšÙÙ ÙÙ۱ÙÙÙŰšÙ ÙÙۧÙÙۧ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰŁÙŰšÙÙ Ù ÙŰčÙۧÙÙÙÙŰ©Ù ŰčÙÙÙ Ű§ÙÙŰŁÙŰčÙÙ ÙŰŽÙ ŰčÙÙÙ Ù ÙŰłÙÙÙÙ Ù ŰčÙÙÙ Ù ÙŰłÙ۱ÙÙÙÙ ŰčÙÙÙ ŰčÙۧۊÙŰŽÙŰ©Ù ÙÙۧÙÙŰȘÙ ÙÙۧÙÙ Ű±ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙÙÙŰ«ÙŰ±Ù ŰŁÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰšÙÙÙ ŰŁÙÙÙ ÙÙÙ ÙÙŰȘÙ ŰłÙŰšÙŰÙۧÙÙÙÙ ÙÙŰšÙŰÙÙ ÙŰŻÙÙÙ ŰŁÙŰłÙŰȘÙŰșÙÙÙ۱ÙÙÙ ÙÙŰŁÙŰȘÙÙŰšÙ Ű„ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙŰȘÙ ÙÙÙÙŰȘÙ ÙÙۧ ۱ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ù Ùۧ ÙÙ۰ÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙÙ ÙۧŰȘÙ Ű§ÙÙÙŰȘÙÙ ŰŁÙ۱ÙۧÙÙ ŰŁÙŰÙŰŻÙŰ«ÙŰȘÙÙÙۧ ŰȘÙÙÙÙÙÙÙÙۧ ÙÙۧÙÙ ŰŹÙŰčÙÙÙŰȘÙ ÙÙÙ ŰčÙÙÙŰ§Ù ÙŰ©Ù ÙÙÙ ŰŁÙÙ ÙÙŰȘÙÙ Ű„Ù۰Ùۧ ۱ÙŰŁÙÙÙŰȘÙÙÙۧ ÙÙÙÙŰȘÙÙÙۧ Ű„Ù۰Ùۧ ŰŹÙŰ§ŰĄÙ ÙÙŰ”ÙŰ±Ù Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙÙÙŰȘÙŰÙ Ű„ÙÙÙÙ ŰąŰźÙŰ±Ù Ű§ÙŰłÙÙÙ۱ÙŰ©Ù
Aisyah r.a. berkata bersabda Rasulullah saw. berbayak-banyaklah berdo'a menjelang tidur dengan subhanaka wabihamdika astagfiruka waatubu ilaik kemudian Aisyah r.a. berkata wahai Rasulullah saw. apakah dengan kalimat tersebut kita berdo'a? Nabi Muhammad saw. menjawab dijadikan pertanda bagi umatku dan jika engkau melihatnya maka bacalah ayat iza ja'a nasrullah wa al-fath sampai akhir surat.
d. Selalu mohon ampun 100 kali dan membaca doâa[22]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ÙÙŰ”ÙŰ±Ù ŰšÙÙÙ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§Ù۱ÙÙŰÙÙ ÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙÙÙÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ۧÙÙÙ ÙŰÙۧ۱ÙŰšÙÙÙÙ ŰčÙÙÙ Ù ÙۧÙÙÙÙ ŰšÙÙÙ Ù ÙŰșÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙ Ù ÙŰÙÙ ÙÙŰŻÙ ŰšÙÙÙ ŰłÙÙÙÙŰ©Ù ŰčÙÙÙ ÙÙۧÙÙŰčÙ ŰčÙÙÙ Ű§ŰšÙÙÙ ŰčÙÙ ÙŰ±Ù ÙÙۧÙÙ ÙÙۧÙÙ ÙÙŰčÙŰŻÙÙ ÙÙ۱ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙÙ Ű§ÙÙÙ ÙŰŹÙÙÙŰłÙ Ű§ÙÙÙÙۧŰÙŰŻÙ Ù ÙۧۊÙŰ©Ù Ù Ù۱ÙÙŰ©Ù Ù ÙÙÙ ÙÙŰšÙÙÙ ŰŁÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙ Ù Ű±ÙŰšÙÙ Ű§ŰșÙÙÙŰ±Ù ÙÙÙ ÙÙŰȘÙŰšÙ ŰčÙÙÙÙÙÙ Ű„ÙÙÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙŰȘÙ Ű§ÙŰȘÙÙÙÙÙŰ§ŰšÙ Ű§ÙÙŰșÙÙÙÙ۱Ù
Ibn Umar berkata Rasulullah saw. dalam satu masjlis berzikir sebanyak 100 kali dengan diakhiri rabbigfir li watub alayya innaka anta al-tawwab al-gafur. Ampunilah dosaku dan terimalah taubatku sesungguhnya Engkau maha pengampun atas dosa-dosa.
2. Isti'azah (Mohon Perlindungan Allah)
Zikir dalam bentuk ini dapat dilakukan dalam beberapa bentuk kegiatan umat manusia, seperti:
a. Ketika Bermimpi Jelek[23]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰŁÙŰšÙÙ Ű§ÙÙÙ ÙŰșÙÙ۱ÙŰ©Ù ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ۧÙÙŰŁÙÙÙŰČÙۧŰčÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙÙ ÙÙŰÙÙÙÙ ŰčÙÙÙ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰšÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ÙÙŰȘÙۧۯÙŰ©Ù ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙÙÙ ŰčÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙŰšÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù Ű Ù ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙÙ ŰłÙÙÙÙÙÙ ÙۧÙÙ ŰšÙÙÙ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§Ù۱ÙÙŰÙÙ ÙÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ۧÙÙÙÙÙÙÙŰŻÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ۧÙÙŰŁÙÙÙŰČÙۧŰčÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙÙ ÙÙŰÙÙÙÙ ŰšÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ÙÙŰ«ÙÙŰ±Ù ÙÙۧÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙÙ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰšÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ÙÙŰȘÙۧۯÙŰ©Ù ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ÙÙۧÙÙ Ű§ÙÙÙÙŰšÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù Ű§Ù۱ÙÙŰ€ÙÙÙۧ ۧÙŰ”ÙÙۧÙÙŰÙŰ©Ù Ù ÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙŰÙÙÙÙ Ù Ù ÙÙÙ Ű§ÙŰŽÙÙÙÙŰ·ÙۧÙÙ ÙÙŰ„Ù۰Ùۧ ŰÙÙÙÙ Ù ŰŁÙŰÙŰŻÙÙÙÙ Ù ŰÙÙÙÙ Ùۧ ÙÙŰźÙۧÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙŰšÙŰ”ÙÙÙ ŰčÙÙÙ ÙÙŰłÙۧ۱ÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙŰȘÙŰčÙÙÙÙŰ°Ù ŰšÙۧÙÙÙÙÙÙ Ù ÙÙÙ ŰŽÙ۱ÙÙÙÙۧ ÙÙŰ„ÙÙÙÙÙÙۧ ÙÙۧ ŰȘÙ۶Ù۱ÙÙÙÙ
Rasulullah saw. bersabda mimpi yang baik adalah dari Allah swt. dan mimpi yang jelek adalah dari syaitan, apabila engkau bermimpi jelek maka pindahlah posisi tidurmu dan mintalah perlindungan kepada Allah dari kejelakan mimpi tersebut maka engkau tidak akan takut.
b. Ketika Akan Keluar Rumah[24]
ŰŁÙŰźÙŰšÙ۱ÙÙÙÙ Ù ÙŰÙÙ ÙÙŰŻÙ ŰšÙÙÙ ÙÙŰŻÙŰ§Ù ÙŰ©Ù ÙÙۧÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰŹÙ۱ÙÙŰ±Ù ŰčÙÙÙ Ù ÙÙÙŰ”ÙÙŰ±Ù ŰčÙÙÙ Ű§ÙŰŽÙÙŰčÙŰšÙÙÙÙ ŰčÙÙÙ ŰŁÙÙ ÙÙ ŰłÙÙÙÙ ÙŰ©Ù ŰŁÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙŰšÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙۧÙÙ Ű„Ù۰Ùۧ ŰźÙ۱ÙŰŹÙ Ù ÙÙÙ ŰšÙÙÙŰȘÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ŰšÙŰłÙÙ Ù Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű±ÙŰšÙÙ ŰŁÙŰčÙÙŰ°Ù ŰšÙÙÙ Ù ÙÙÙ ŰŁÙÙÙ ŰŁÙŰČÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙ ŰŁÙ۶ÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙ ŰŁÙŰžÙÙÙÙ Ù ŰŁÙÙÙ ŰŁÙŰžÙÙÙÙ Ù ŰŁÙÙÙ ŰŁÙŰŹÙÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙ ÙÙŰŹÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙ
Dari Umi Salamah bersabda Rasulullah saw. jika keluar dari rumahmu maka berdoalah bismillah rabbi a'uzu bika min an azilli aw azillaâŠ. Dengan nama Allah, Ya Allah sesungguhnya aku mohon perlindungan kepada-Mu agar aku tidak tersesat atau disesatkan, menghina atau dihina, menganiaya atau dianiaya, membodohi atau dibodohi orang.
c. Ketika Akan Masuk Toilet[25]
ŰŁÙŰźÙŰšÙ۱ÙÙÙۧ ŰŁÙŰÙÙ ÙŰŻÙ ŰšÙÙÙ ŰčÙŰšÙŰŻÙŰ©Ù Ű§Ù۶ÙÙŰšÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙŰšÙŰ”Ù۱ÙÙÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰÙÙ ÙÙŰ§ŰŻÙ ŰšÙÙÙ ŰČÙÙÙŰŻÙ ŰčÙÙÙ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§ÙÙŰčÙŰČÙÙŰČÙ ŰšÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙŰšÙ ŰčÙÙÙ ŰŁÙÙÙŰłÙ ŰšÙÙÙ Ù ÙۧÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙŰšÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙۧÙÙ Ű„Ù۰Ùۧ ŰŻÙŰźÙÙÙ Ű§ÙÙŰźÙÙÙŰ§ŰĄÙ ÙÙۧÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙ Ű„ÙÙÙÙÙ ŰŁÙŰčÙÙŰ°Ù ŰšÙÙÙ Ù ÙÙÙ Ű§ÙÙŰźÙŰšÙŰ«Ù ÙÙۧÙÙŰźÙŰšÙۧۊÙŰ«Ù
Dari Anas ibn Malik bersabda Rasulullah saw. jika memasuki toilet berdoalah Allahumma 'auzu bika min al-hubsi wa al-khabais (Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari syetan laki-laki dan betina).
3. Basmalah (Mengucapkan Nama Allah)
Ragam dan bentuk zikir yang dilakukan dengan menggunakan basamalah antara lain:
a. Ketika Bersenggama/bersetubuh[26]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰčÙÙÙÙÙÙ ŰšÙÙÙ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰŹÙ۱ÙÙŰ±Ù ŰčÙÙÙ Ù ÙÙÙŰ”ÙÙŰ±Ù ŰčÙÙÙ ŰłÙۧÙÙÙ Ù ŰšÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ Ű§ÙÙŰŹÙŰčÙŰŻÙ ŰčÙÙÙ ÙÙ۱ÙÙÙŰšÙ ŰčÙÙÙ Ű§ŰšÙÙÙ ŰčÙŰšÙÙŰ§ŰłÙ ÙÙŰšÙÙÙŰșÙ Ű§ÙÙÙÙŰšÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙۧÙÙ ÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙÙ ŰŁÙŰÙŰŻÙÙÙÙ Ù Ű„Ù۰Ùۧ ŰŁÙŰȘÙÙ ŰŁÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ŰšÙۧ۳ÙÙ Ù Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙ ŰŹÙÙÙÙŰšÙÙÙۧ ۧÙŰŽÙÙÙÙŰ·ÙۧÙÙ ÙÙŰŹÙÙÙÙŰšÙ Ű§ÙŰŽÙÙÙÙŰ·ÙۧÙÙ Ù Ùۧ ۱ÙŰČÙÙÙŰȘÙÙÙۧ ÙÙÙÙ۶ÙÙÙ ŰšÙÙÙÙÙÙÙÙ Ùۧ ÙÙÙÙŰŻÙ ÙÙÙ Ù ÙÙ۶Ù۱ÙÙÙÙ
Dari Ibn Abbas r.a. bersabda Rasulullah saw. jika seandainya kamu menemui istrimu (bersetubuh) dengan berdoa bismillah allahumma jannibnaâŠ. Dengan nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari syaitan dan jauhkan syaitan dari apa yang Engkau anugerahkan kepada kami, maka Allah akan memberikan anak yang tidak cacat atau baik.
b. Ketika Mengendarai Kendaraan[27]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ÙÙŰȘÙÙÙŰšÙŰ©Ù ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰŁÙŰšÙÙ Ű§ÙÙŰŁÙŰÙÙÙŰ”Ù ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ Ű„ÙŰłÙŰÙÙÙ ŰčÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙ ŰšÙÙÙ Ű±ÙŰšÙÙŰčÙŰ©Ù ÙÙۧÙÙ ŰŽÙÙÙŰŻÙŰȘÙ ŰčÙÙÙÙÙÙۧ ŰŁÙŰȘÙÙÙ ŰšÙŰŻÙۧۚÙÙŰ©Ù ÙÙÙÙ۱ÙÙÙŰšÙÙÙۧ ÙÙÙÙÙ ÙÙۧ ÙÙ۶ÙŰčÙ Ű±ÙŰŹÙÙÙÙÙ ÙÙÙ Ű§Ù۱ÙÙÙÙŰ§ŰšÙ ÙÙۧÙÙ ŰšÙŰłÙÙ Ù Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű«ÙÙÙۧ۫Ùۧ ÙÙÙÙÙ ÙÙۧ ۧ۳ÙŰȘÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙ ŰžÙÙÙ۱ÙÙÙۧ ÙÙۧÙÙ Ű§ÙÙŰÙÙ ÙŰŻÙ ÙÙÙÙÙÙÙ Ű«ÙÙ ÙÙ ÙÙۧÙÙ ŰłÙŰšÙŰÙۧÙÙ Ű§ÙÙÙ۰ÙÙ ŰłÙŰźÙÙŰ±Ù ÙÙÙÙۧ ÙÙ۰Ùۧ ÙÙÙ Ùۧ ÙÙÙÙÙۧ ÙÙÙÙ Ù ÙÙÙ۱ÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰ„ÙÙÙÙۧ Ű„ÙÙÙÙ Ű±ÙŰšÙÙÙÙۧ ÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙŰšÙÙÙÙ Ű«ÙÙ ÙÙ ÙÙۧÙÙ Ű§ÙÙŰÙÙ ÙŰŻÙ ÙÙÙÙÙÙÙ Ű«ÙÙÙۧ۫Ùۧ ÙÙۧÙÙÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙŰšÙŰ±Ù Ű«ÙÙÙۧ۫Ùۧ ŰłÙŰšÙŰÙۧÙÙÙÙ Ű„ÙÙÙÙÙ ÙÙŰŻÙ ŰžÙÙÙÙ ÙŰȘÙ ÙÙÙÙŰłÙÙ ÙÙۧŰșÙÙÙŰ±Ù ÙÙÙ ÙÙŰ„ÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧ ÙÙŰșÙÙÙŰ±Ù Ű§Ù۰ÙÙÙÙÙŰšÙ Ű„ÙÙÙÙۧ ŰŁÙÙÙŰȘÙ
Membaca do'a ketika akan menaiki kendaraan dengan nama Allah (3 x), dan jika sudah manaikinya maka membaca doa segala puji bagi Allah Maha Suci Allah Zat yang menjinakkan kendaraan ini kepada kami sedangkan kami tidak bisa menjinakkannya. Dan kepada Alalh kami kembali. Segala puji bagi Allah Allah maha Besar (3 X) Maha Suci Engkau Ya Allah, sesungguhnya kami telah menganiaya diriku sendiri maka ampunilah daku, karena tidak ada yang sanggup mengampuni dosaku selain Engkau.
4. Takbir (Allahu Akbar, Membesarkan Nama Allah)
Hadis-hadis tentang takbir sebagai ragam zikir banyak sekali dan panjang. Oleh karena itu, teks-teks hadis dalam hal ini tidak disebutkan.
a. Takbir pada Masa Haji Sebelum Ihram[28]
b. Ketika Selesai Menunaikan Shalat[29]
c. Ketika Taâjub Melihat Sesuatu[30]
5. Tasbih (subhanallah)
Bentuk kegiatan yang masuk dalam kategori tasbih adalah:
a. Tasbih Setelah Shalat[31]
Ù ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ۧÙÙŰÙŰłÙÙÙ ŰšÙÙÙ ŰčÙÙŰłÙÙ ŰŁÙŰźÙŰšÙ۱ÙÙÙۧ ۧۚÙÙÙ Ű§ÙÙÙ ÙŰšÙۧ۱ÙÙÙ ŰŁÙŰźÙŰšÙ۱ÙÙÙۧ Ù ÙۧÙÙÙÙ ŰšÙÙÙ Ù ÙŰșÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ŰłÙÙ ÙŰčÙŰȘÙ Ű§ÙÙŰÙÙÙÙ Ù ŰšÙÙÙ ŰčÙŰȘÙÙÙŰšÙŰ©Ù ÙÙŰÙŰŻÙÙŰ«Ù ŰčÙÙÙ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§Ù۱ÙÙŰÙÙ ÙÙÙ ŰšÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙ ÙÙŰčÙŰšÙ ŰšÙÙÙ ŰčÙŰŹÙ۱ÙŰ©Ù ŰčÙÙÙ Ű±ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙۧÙÙ Ù ÙŰčÙÙÙÙŰšÙۧŰȘÙ ÙÙۧ ÙÙŰźÙÙŰšÙ ÙÙۧۊÙÙÙÙÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙ ÙÙۧŰčÙÙÙÙÙÙÙÙ ŰŻÙŰšÙŰ±Ù ÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙŰ§Ű©Ù Ù ÙÙÙŰȘÙÙŰšÙŰ©Ù Ű«ÙÙÙŰ§Ű«Ù ÙÙŰ«ÙÙÙۧ۫ÙÙÙÙ ŰȘÙŰłÙŰšÙÙŰÙŰ©Ù ÙÙŰ«ÙÙÙŰ§Ű«Ù ÙÙŰ«ÙÙÙۧ۫ÙÙÙÙ ŰȘÙŰÙÙ ÙÙŰŻÙŰ©Ù ÙÙŰŁÙ۱ÙŰšÙŰčÙ ÙÙŰ«ÙÙÙۧ۫ÙÙÙÙ ŰȘÙÙÙŰšÙÙ۱ÙŰ©Ù
Dari Ka'ab ibn Ujrah Rasulullah saw. bersabda perkataan dan perbuatan yang disukai setelah melaksanakan shalat wajib lima waktu adalah tasbih (subhanallah)sebanyak 33 kali, tahmid (alhamdulillah)sebanyak 33 kali dan takbir (allhu akbar) sebanyak 34 kali.
b. Ketika Malam Hari[32]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ Ù ÙŰÙÙ ÙÙŰŻÙ ŰšÙÙÙ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§ÙÙŰčÙŰČÙÙŰČÙ ŰšÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ Ű±ÙŰČÙÙ ÙŰ©Ù ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ۧÙÙÙÙÙÙÙŰŻÙ ŰšÙÙÙ Ù ÙŰłÙÙÙÙ Ù ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ۧÙÙŰŁÙÙÙŰČÙۧŰčÙÙÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙÙ ŰčÙÙ ÙÙÙŰ±Ù ŰšÙÙÙ ÙÙۧÙÙŰŠÙ ÙÙۧÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙÙ ŰŹÙÙÙۧۯÙŰ©Ù ŰšÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ŰŁÙÙ ÙÙÙÙŰ©Ù ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙÙ ŰčÙŰšÙۧۯÙŰ©Ù ŰšÙÙÙ Ű§ÙŰ”ÙÙŰ§Ù ÙŰȘÙ Ű±Ù۶ÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙ Ű±ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙۧÙÙ Ù ÙÙÙ ŰȘÙŰčÙۧ۱ÙÙ Ù ÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙۧÙÙ ÙÙۧ Ű„ÙÙÙÙÙ Ű„ÙÙÙÙۧ ۧÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰÙŰŻÙÙÙ ÙÙۧ ŰŽÙ۱ÙÙÙÙ ÙÙÙÙ ÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙ ÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙŰÙÙ ÙŰŻÙ ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ ŰŽÙÙÙŰĄÙ ÙÙŰŻÙÙŰ±Ù ÙÙŰłÙŰšÙŰÙۧÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙŰÙÙ ÙŰŻÙ ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙۧ Ű„ÙÙÙÙÙ Ű„ÙÙÙÙۧ ۧÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙŰšÙŰ±Ù ÙÙÙÙۧ ŰÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙۧ ÙÙÙÙÙŰ©Ù Ű„ÙÙÙÙۧ ŰšÙۧÙÙÙÙÙÙ Ű«ÙÙ ÙÙ ÙÙۧÙÙ Ű±ÙŰšÙÙ Ű§ŰșÙÙÙŰ±Ù ÙÙÙ ŰŁÙÙÙ ÙÙۧÙÙ Ű«ÙÙ ÙÙ ŰŻÙŰčÙۧ ۧ۳ÙŰȘÙŰŹÙÙŰšÙ ÙÙÙÙ ÙÙŰ„ÙÙÙ ŰčÙŰČÙÙ Ù ÙÙŰȘÙÙÙ۶ÙÙŰŁÙ Ű«ÙÙ ÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ ÙÙŰšÙÙÙŰȘÙ Ű”ÙÙÙۧŰȘÙÙÙ
Dari Ubadah ib Samit r.a. Rasulullah saw. bersabda barang siapa yang bangun tengah malam lalu membaca lailaha illahuwaâŠ.. tiada Tuhan selain Allah, satu-satu-Nya, tiada sekutu bagi-Nya. Hanya bagi-Nyalah semua kekuasaan dan hanya bagi-Nyalah segala puji dan atas segala sesuatu Dia Maha Kuasa. Sepala puji bagi Allah, Maha Suci Allah, tidak ada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, tidak ada daya dan tidak ada kekuatan melainkan hanya milik Allah. Kemudian diteruskan dengan berdoa AllahummagfirliâŠ. Ya Allah ampunilah dosaku atau dosa apapun yang disuakinya niscaya diampuni oleh Allah dan apabila berwudu lalu bershalat maka shalatnya diterima.
6. Pujian kepada Allah (alhamdulillah)
Hal-hal yang terkait erat dengan pujian kepada Allah swt. yang merupakan salah satu bentuk zikir adalah:
a. Allah Yang Paling Berhak Dipuji[33]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰčÙÙÙÙÙÙ ŰšÙÙÙ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰłÙÙÙÙÙۧÙÙ ÙÙۧÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰłÙÙÙÙÙÙ ÙۧÙÙ ŰšÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ Ù ÙŰłÙÙÙÙ Ù ŰčÙÙÙ Ű·ÙۧÙÙŰłÙ ŰłÙÙ ÙŰčÙ Ű§ŰšÙÙÙ ŰčÙŰšÙÙŰ§ŰłÙ Ű±Ù۶ÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙ Ùۧ ÙÙۧÙÙ ÙÙۧÙÙ Ű§ÙÙÙÙŰšÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù Ű„Ù۰Ùۧ ÙÙŰ§Ù Ù Ù ÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰȘÙÙÙŰŹÙÙŰŻÙ ÙÙۧÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙ ÙÙÙÙ Ű§ÙÙŰÙÙ ÙŰŻÙ ŰŁÙÙÙŰȘÙ ÙÙÙÙÙÙ Ù Ű§ÙŰłÙÙÙ ÙÙÙۧŰȘÙ ÙÙۧÙÙŰŁÙ۱ÙŰ¶Ù ÙÙÙ ÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙŰÙÙ ÙŰŻÙ ÙÙÙÙ Ù ÙÙÙÙÙ Ű§ÙŰłÙÙÙ ÙÙÙۧŰȘÙ ÙÙۧÙÙŰŁÙ۱ÙŰ¶Ù ÙÙÙ ÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙŰÙÙ ÙŰŻÙ ŰŁÙÙÙŰȘÙ ÙÙÙŰ±Ù Ű§ÙŰłÙÙÙ ÙÙÙۧŰȘÙ ÙÙۧÙÙŰŁÙ۱ÙŰ¶Ù ÙÙÙ ÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙŰÙÙ ÙŰŻÙ ŰŁÙÙÙŰȘÙ Ù ÙÙÙÙÙ Ű§ÙŰłÙÙÙ ÙÙÙۧŰȘÙ ÙÙۧÙÙŰŁÙ۱ÙŰ¶Ù ÙÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙŰÙÙ ÙŰŻÙ ŰŁÙÙÙŰȘÙ Ű§ÙÙŰÙÙÙÙ ÙÙÙÙŰčÙŰŻÙÙÙ Ű§ÙÙŰÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙۧۀÙÙÙ ŰÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙÙÙÙ ŰÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙŰŹÙÙÙÙŰ©Ù ŰÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙÙÙŰ§Ű±Ù ŰÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙÙÙŰšÙÙÙÙÙÙÙ ŰÙÙÙÙ ÙÙÙ ÙŰÙÙ ÙÙŰŻÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ŰÙÙÙÙ ÙÙۧÙŰłÙÙۧŰčÙŰ©Ù ŰÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙ ÙÙÙÙ ŰŁÙŰłÙÙÙÙ ÙŰȘÙ ÙÙŰšÙÙÙ ŰąÙ ÙÙÙŰȘÙ ÙÙŰčÙÙÙÙÙÙÙ ŰȘÙÙÙÙÙÙÙÙŰȘÙ ÙÙŰ„ÙÙÙÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙŰšÙŰȘÙ ÙÙŰšÙÙÙ ŰźÙۧ۔ÙÙ ÙŰȘÙ ÙÙŰ„ÙÙÙÙÙÙÙ ŰÙۧÙÙÙ ÙŰȘÙ ÙÙۧŰșÙÙÙŰ±Ù ÙÙÙ Ù Ùۧ ÙÙŰŻÙÙÙ ÙŰȘÙ ÙÙÙ Ùۧ ŰŁÙŰźÙÙ۱ÙŰȘÙ ÙÙÙ Ùۧ ŰŁÙŰłÙ۱Ù۱ÙŰȘÙ ÙÙÙ Ùۧ ŰŁÙŰčÙÙÙÙÙŰȘÙ ŰŁÙÙÙŰȘÙ Ű§ÙÙÙ ÙÙÙŰŻÙÙÙ Ù ÙÙŰŁÙÙÙŰȘÙ Ű§ÙÙÙ ÙŰ€ÙŰźÙÙŰ±Ù ÙÙۧ Ű„ÙÙÙÙÙ Ű„ÙÙÙÙۧ ŰŁÙÙÙŰȘÙ
Dari Ibn Abbas r.a. bersabda Nabi Muhammad saw. jika banguyn di tengah malam untuk dan melaksanakan shalat tahajjuj maka berdoalah: awwahumma laka al-hamdu anta qayyim al-samawatâŠ.. Ya Allah bagi-Mu segala puji, Engakau mendirikan langit dan bumi serta apa-apa yang ada di antara keduanya. Bagi-Mu segala puji dan puji, Engkau pengausa langit dan bumi dan apa-apa yang berada di antara keduanya. Bagi-Mu segala puji dan puji, Engkau adalah Zat yang Maha Benar, Janji-Mu itu benar, firman-Mu benar dan berjumpa dengan-Mu pun benar. Surga benar dan neraka juga benar. Para nabi benar dan Muhammad pula benar serta hari kiamat pun benar. Ya Allah, bagi-Mu lah aku berserah diri dan kepada-Mu pula aku pasrah kepada-Mu aku beriman dan aku bertaubat, kepada-Mu aku mengadu dan kepada Engkaulah aku berhukum, maka ampunilah dosa-dosaku yang telah ku lakukan sebelumnya dan yang kemudian, yang kusembunyikan dan yang terang-terangan. Engkaulah Tuhan yang terdahulu dan yang terakhir tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. Engkau adalah Tuhanku tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau.
b. Ketika Akan dan Bangun Tidur[34]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ÙÙŰšÙÙŰ”ÙŰ©Ù ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰłÙÙÙÙÙۧÙÙ ŰčÙÙÙ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§ÙÙÙ ÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙ Ű±ÙŰšÙŰčÙÙÙÙ ŰšÙÙÙ ŰÙ۱ÙŰ§ŰŽÙ ŰčÙÙÙ ŰÙ۰ÙÙÙÙÙŰ©Ù ŰšÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙ ÙۧÙÙ ÙÙۧÙÙ ÙÙۧÙÙ Ű§ÙÙÙÙŰšÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù Ű„Ù۰Ùۧ ŰŁÙÙÙÙ Ű„ÙÙÙÙ ÙÙ۱ÙۧێÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ŰšÙۧ۳ÙÙ ÙÙÙ ŰŁÙÙ ÙÙŰȘÙ ÙÙŰŁÙŰÙÙÙۧ ÙÙŰ„Ù۰Ùۧ ÙÙŰ§Ù Ù ÙÙۧÙÙ Ű§ÙÙŰÙÙ ÙŰŻÙ ÙÙÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙ۰ÙÙ ŰŁÙŰÙÙÙۧÙÙۧ ŰšÙŰčÙŰŻÙ Ù Ùۧ ŰŁÙÙ ÙۧŰȘÙÙÙۧ ÙÙŰ„ÙÙÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙŰŽÙÙ۱Ù
Dari Huzaifah ibn Yaman bersabda Nabi Muhammad saw. jika kalian hendak menuju tempat tidurmu berdoalah bismika ahya wa amut (dengan nama-Mu aku hidup dan mati) dan jika bangun tidur hendaklah berdoa alhamdulillah alladzi ahyana ba'da amatana wa ilaih al-nusyur (segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan aku kembali setelah dimatikan dan hanya kepada-Nya aku kembali.
c. Ketika Bersin[35]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ Ù ÙۧÙÙÙÙ ŰšÙÙÙ Ű„ÙŰłÙÙ ÙۧŰčÙÙÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§ÙÙŰčÙŰČÙÙŰČÙ ŰšÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ŰłÙÙÙÙ ÙŰ©Ù ŰŁÙŰźÙŰšÙ۱ÙÙÙۧ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰšÙÙÙ ŰŻÙÙÙÙŰ§Ű±Ù ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ Ű”ÙۧÙÙŰÙ ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ÙÙ۱ÙÙÙ۱ÙŰ©Ù Ű±Ù۶ÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙŰšÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙۧÙÙ Ű„Ù۰Ùۧ ŰčÙŰ·ÙŰłÙ ŰŁÙŰÙŰŻÙÙÙÙ Ù ÙÙÙÙÙÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙŰÙÙ ÙŰŻÙ ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙ ŰŁÙŰźÙÙÙÙ ŰŁÙÙÙ Ű”ÙۧŰÙŰšÙÙÙ ÙÙ۱ÙŰÙÙ ÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰ„Ù۰Ùۧ ÙÙۧÙÙ ÙÙÙÙ ÙÙ۱ÙŰÙÙ ÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙŰŻÙÙÙÙÙ Ù Ű§ÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙŰ”ÙÙÙŰÙ ŰšÙۧÙÙÙÙÙ Ù
Dari Abu Hurairah r.a. bersabda Rasulullah saw. jika kalian bersin maka mengucaplah alhamdulillah dan bagi orang yang mendengar bersin mengucaplah yarhamukallah (mudah-mudahan Allah merahmatimu) dan jika engkau mnendengar orang mengucapkan yarhamukallah maka ucapkanlah yahdikumullah wa yuslih balahum (mudah-mudahan Allah memberi hidayah kepadamu dan memberi sebaik-baik imbalan).
7. Tahlil[36]
Tahlil atau sering dikenal dengan mengucapkan la ilaha illallah merupakan salah satu ragam bentuk zikir. Rasulullah saw. melaksanakan zikir tersebut sebagaimana digambarkan dalam hadis di bawah ini.
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ Ű„ÙŰłÙŰÙÙÙ ŰšÙÙÙ Ű„ÙŰšÙ۱ÙۧÙÙÙÙ Ù ŰŁÙŰźÙŰšÙ۱ÙÙÙۧ ŰŹÙ۱ÙÙŰ±Ù ŰčÙÙÙ Ù ÙÙÙŰ”ÙÙŰ±Ù ŰčÙÙÙ Ű§ÙÙÙ ÙŰłÙÙÙÙŰšÙ ŰšÙÙÙ Ű±ÙۧÙÙŰčÙ ŰčÙÙÙ ÙÙ۱ÙÙŰ§ŰŻÙ Ù ÙÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙ ÙŰșÙÙ۱ÙŰ©Ù ŰšÙÙÙ ŰŽÙŰčÙŰšÙŰ©Ù ÙÙۧÙÙ ÙÙŰȘÙŰšÙ Ű§ÙÙÙ ÙŰșÙÙ۱ÙŰ©Ù ŰšÙÙÙ ŰŽÙŰčÙŰšÙŰ©Ù Ű„ÙÙÙÙ Ù ÙŰčÙۧÙÙÙÙŰ©Ù ŰŁÙÙÙÙ Ű±ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙۧÙÙ Ű„Ù۰Ùۧ ÙÙ۱ÙŰșÙ Ù ÙÙÙ Ű§ÙŰ”ÙÙÙÙŰ§Ű©Ù ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙۧÙÙ ÙÙۧ Ű„ÙÙÙÙÙ Ű„ÙÙÙÙۧ ۧÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰÙŰŻÙÙÙ ÙÙۧ ŰŽÙ۱ÙÙÙÙ ÙÙÙÙ ÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙ ÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙŰÙÙ ÙŰŻÙ ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ ŰŽÙÙÙŰĄÙ ÙÙŰŻÙÙŰ±Ù Ű§ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙ ÙÙۧ Ù ÙۧÙÙŰčÙ ÙÙÙ Ùۧ ŰŁÙŰčÙŰ·ÙÙÙŰȘÙ ÙÙÙÙۧ Ù ÙŰčÙŰ·ÙÙÙ ÙÙÙ Ùۧ Ù ÙÙÙŰčÙŰȘÙ ÙÙÙÙۧ ÙÙÙÙÙÙŰčÙ Ű°Ùۧ ۧÙÙŰŹÙŰŻÙÙ Ù ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙŰŹÙŰŻÙÙ
Dari Mu'awiyah Nabi Muhammad saw. bersabda jika selesai melakukan shalat berdoalah lailaha illallah wahdahu la syarikalah allahumma la mani'a lima a'taitaâŠâŠ. Tidak ada Tuhan selain Allah swt. yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya . Ya Allah tidak ada yang menghalang-halangi terhadap pemberian-Mu tiada manfaat kemanjuran kecuali kemanjuran permberian anugerah dari-Mu.
VII. Waktu Berzikir
Berikut ini merupakan waktu yang tepat untuk melaksanakan zikir kepada Allah swt.
1. Pagi Hari/Shubuh[37]
ÙÙۧÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ Ù ÙŰÙÙ ÙÙŰŻÙ ŰšÙÙÙ ŰŹÙŰčÙÙÙŰ±Ù ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰŽÙŰčÙŰšÙŰ©Ù ŰčÙÙÙ ŰłÙÙÙÙ ÙŰ©Ù ŰšÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙ Ű°Ù۱ÙÙ ŰčÙÙÙ Ű§ŰšÙÙÙ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§Ù۱ÙÙŰÙÙ ÙÙÙ ŰšÙÙÙ ŰŁÙŰšÙŰČÙÙ ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙÙÙ ŰčÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙŰšÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ŰŁÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙ ŰŁÙŰ”ÙŰšÙŰÙÙÙۧ ŰčÙÙÙÙ ÙÙŰ·Ù۱ÙŰ©Ù Ű§ÙÙŰ„ÙŰłÙÙÙŰ§Ù Ù ÙÙŰčÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ ÙŰ©Ù Ű§ÙÙŰ„ÙŰźÙÙÙŰ§Ű”Ù ÙÙŰčÙÙÙÙ ŰŻÙÙÙÙ ÙÙŰšÙÙÙÙÙÙۧ Ù ÙŰÙÙ ÙÙŰŻÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙŰčÙÙÙÙ Ù ÙÙÙÙŰ©Ù ŰŁÙŰšÙÙÙÙۧ Ű„ÙŰšÙ۱ÙۧÙÙÙÙ Ù ŰÙÙÙÙÙÙۧ Ù ÙŰłÙÙÙÙ Ùۧ ÙÙÙ Ùۧ ÙÙۧÙÙ Ù ÙÙÙ Ű§ÙÙÙ ÙŰŽÙ۱ÙÙÙÙÙÙ
Rasulullah saw. bersabda hari telah pagi kami masih tetap berpegang teguh kepada kesucian Islam, kepada kalimat ikhlas, kepada agama nabi kita Muhammad saw. dan kepada agama bapak kita Ibrahim as. yang murni lagi muslim dan beliau bukan termasuk golongan orang-orang yang musyrik.
2. Sore Hari[38]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ÙÙŰȘÙÙÙŰšÙŰ©Ù ŰšÙÙÙ ŰłÙŰčÙÙŰŻÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§ÙÙÙÙۧŰÙŰŻÙ ŰšÙÙÙ ŰČÙÙÙŰ§ŰŻÙ ŰčÙÙÙ Ű§ÙÙŰÙŰłÙÙÙ ŰšÙÙÙ ŰčÙŰšÙÙÙŰŻÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ Ű„ÙŰšÙ۱ÙۧÙÙÙÙ Ù ŰšÙÙÙ ŰłÙÙÙÙÙŰŻÙ Ű§ÙÙÙÙŰźÙŰčÙÙÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§Ù۱ÙÙŰÙÙ ÙÙÙ ŰšÙÙÙ ÙÙŰČÙÙŰŻÙ ŰčÙÙÙ ŰčÙŰšÙŰŻÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰšÙÙÙ Ù ÙŰłÙŰčÙÙŰŻÙ ÙÙۧÙÙ ÙÙۧÙÙ Ű±ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù Ű„Ù۰Ùۧ ŰŁÙÙ ÙŰłÙÙ ÙÙۧÙÙ ŰŁÙÙ ÙŰłÙÙÙÙÙۧ ÙÙŰŁÙÙ ÙŰłÙÙ Ű§ÙÙÙ ÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙŰÙÙ ÙŰŻÙ ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧ Ű„ÙÙÙÙÙ Ű„ÙÙÙÙۧ ۧÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰÙŰŻÙÙÙ ÙÙۧ ŰŽÙ۱ÙÙÙÙ ÙÙÙÙ.
Dari Abdullah ibn Mas'ud bersabda Rasulullah saw. ketik asore hari berdoalah amsaina wamsa al-mulku lillah wa al-hamdu lillah la ilaha illallah wahdahu la syarikalah. Di waktu sore kami berada dan di waktu sore pula semua kerajaan bagi Allah. Segala puji bagi Allah tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata, zat yang maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya.
3. Setelah Shalat[39]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ Ù ÙŰÙÙ ÙÙŰŻÙ ŰšÙÙÙ ŰłÙÙÙۧÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ÙÙÙÙÙÙŰÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰčÙŰšÙŰŻÙŰ©Ù ŰšÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ÙÙŰšÙۧۚÙŰ©Ù ŰčÙÙÙ ÙÙ۱ÙÙŰ§ŰŻÙ Ù ÙÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙ ÙŰșÙÙ۱ÙŰ©Ù ŰšÙÙÙ ŰŽÙŰčÙŰšÙŰ©Ù ÙÙۧÙÙ ÙÙŰȘÙŰšÙ Ù ÙŰčÙۧÙÙÙÙŰ©Ù Ű„ÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙ ÙŰșÙÙ۱ÙŰ©Ù Ű§ÙÙŰȘÙŰšÙ Ű„ÙÙÙÙÙÙ Ù Ùۧ ŰłÙÙ ÙŰčÙŰȘÙ Ű§ÙÙÙÙŰšÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙÙÙÙÙÙ ŰźÙÙÙÙÙ Ű§ÙŰ”ÙÙÙÙŰ§Ű©Ù ÙÙŰŁÙÙ ÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙ ÙŰșÙÙ۱ÙŰ©Ù ÙÙۧÙÙ ŰłÙÙ ÙŰčÙŰȘÙ Ű§ÙÙÙÙŰšÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙÙÙÙÙÙ ŰźÙÙÙÙÙ Ű§ÙŰ”ÙÙÙÙŰ§Ű©Ù ÙÙۧ Ű„ÙÙÙÙÙ Ű„ÙÙÙÙۧ ۧÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰÙŰŻÙÙÙ ÙÙۧ ŰŽÙ۱ÙÙÙÙ ÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙ ÙÙۧ Ù ÙۧÙÙŰčÙ ÙÙÙ Ùۧ ŰŁÙŰčÙŰ·ÙÙÙŰȘÙ ÙÙÙÙۧ Ù ÙŰčÙŰ·ÙÙÙ ÙÙÙ Ùۧ Ù ÙÙÙŰčÙŰȘÙ ÙÙÙÙۧ ÙÙÙÙÙÙŰčÙ Ű°Ùۧ ۧÙÙŰŹÙŰŻÙÙ Ù ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙŰŹÙŰŻÙÙ.
Rasulullah saw. seusai shalat berzikir lailaha illallah wahdahu la syarikalah allahumma la mani'a lima a'taitaâŠâŠ. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah swt. semata dan tiada sekutu bagi-Nya. Ya Allah tidak ada yang menghalang-halangi terhadap pemberian-Mu tiada manfaat kemanjuran kecuali kemanjuran permberian anugerah dari-Mu.
4. Menjenguk Sakit atau Mayit[40]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰŁÙŰšÙÙ ŰšÙÙÙŰ±Ù ŰšÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ŰŽÙÙÙŰšÙŰ©Ù ÙÙŰŁÙŰšÙÙ ÙÙ۱ÙÙÙŰšÙ ÙÙۧÙÙۧ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰŁÙŰšÙÙ Ù ÙŰčÙۧÙÙÙÙŰ©Ù ŰčÙÙÙ Ű§ÙÙŰŁÙŰčÙÙ ÙŰŽÙ ŰčÙÙÙ ŰŽÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙ ŰŁÙÙ ÙÙ ŰłÙÙÙÙ ÙŰ©Ù ÙÙۧÙÙŰȘÙ ÙÙۧÙÙ Ű±ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù Ű„Ù۰Ùۧ ŰÙ۶Ù۱ÙŰȘÙÙ Ù Ű§ÙÙÙ Ù۱ÙÙŰ¶Ù ŰŁÙÙÙ Ű§ÙÙÙ ÙÙÙÙŰȘÙ ÙÙÙÙÙÙÙÙۧ ŰźÙÙÙ۱Ùۧ ÙÙŰ„ÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙ ÙÙÙۧۊÙÙÙŰ©Ù ÙÙŰ€ÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙ Ù Ùۧ ŰȘÙÙÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙۧÙÙŰȘÙ ÙÙÙÙÙ ÙÙۧ Ù ÙۧŰȘÙ ŰŁÙŰšÙÙ ŰłÙÙÙÙ ÙŰ©Ù ŰŁÙŰȘÙÙÙŰȘÙ Ű§ÙÙÙÙŰšÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù ÙÙÙÙÙÙŰȘÙ ÙÙۧ ۱ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű„ÙÙÙÙ ŰŁÙŰšÙۧ ŰłÙÙÙÙ ÙŰ©Ù ÙÙŰŻÙ Ù ÙۧŰȘÙ ÙÙۧÙÙ ÙÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙ Ű§ŰșÙÙÙŰ±Ù ÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰŁÙŰčÙÙÙŰšÙÙÙÙ Ù ÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙŰšÙÙ ŰÙŰłÙÙÙŰ©Ù ÙÙۧÙÙŰȘÙ ÙÙÙÙÙÙŰȘÙ ÙÙŰŁÙŰčÙÙÙŰšÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ù ÙÙÙ ÙÙÙÙ ŰźÙÙÙŰ±Ù ÙÙÙ Ù ÙÙÙÙÙ Ù ÙŰÙÙ ÙÙŰŻÙۧ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù
Umi Salamah berkata bersabda Rasulullah saw. jika kamu sekalian menjenguk orang yang sakit atau mayit maka berdoalah yang baik sesungguhnya malaikat akan menganimi doa yang engkau bacakan. Berkata Umi Salamah, ketika Abu Salamah meninggal dunia Umi Salamah mendatangi Nabi Muhammad saw. dan berkata wahai Rasulullah saw. sesungguhnya Abu Salamah telah meninggal dunia Nabi Muhammad saw. menjawab berdoalah Allahummagfirli walahu waa'qibni minhu uqba hasanan. Kemudian Umi Salamah berkata dan berdo'a fa'aqibnillah man hua khairunli minu Muhammad saw.
5. Ketika Mendapat Musibah/Cobaan[41]
ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ Ù ÙÙŰłÙÙ ŰšÙÙÙ Ű„ÙŰłÙÙ ÙŰčÙÙÙÙ ŰÙŰŻÙÙŰ«ÙÙÙۧ ŰÙÙ ÙÙŰ§ŰŻÙ ŰŁÙŰźÙŰšÙ۱ÙÙÙۧ Ű«ÙۧۚÙŰȘÙ ŰčÙÙÙ Ű§ŰšÙÙÙ ŰčÙÙ ÙŰ±Ù ŰšÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙ ŰłÙÙÙÙ ÙŰ©Ù ŰčÙÙÙ ŰŁÙŰšÙÙÙÙ ŰčÙÙÙ ŰŁÙÙ ÙÙ ŰłÙÙÙÙ ÙŰ©Ù ÙÙۧÙÙŰȘÙ ÙÙۧÙÙ Ű±ÙŰłÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ Ű”ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙ ŰčÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰłÙÙÙÙÙ Ù Ű„Ù۰Ùۧ ŰŁÙŰ”ÙۧۚÙŰȘÙ ŰŁÙŰÙŰŻÙÙÙÙ Ù Ù ÙŰ”ÙÙŰšÙŰ©Ù ÙÙÙÙÙÙÙÙÙÙ Ű„ÙÙÙÙۧ ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙŰ„ÙÙÙÙۧ Ű„ÙÙÙÙÙÙÙ Ű±ÙۧۏÙŰčÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙ ŰčÙÙÙŰŻÙÙÙ ŰŁÙŰÙŰȘÙŰłÙŰšÙ Ù ÙŰ”ÙÙŰšÙŰȘÙÙ ÙÙ۹ۏÙ۱ÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙۧ ÙÙŰŁÙŰšÙŰŻÙÙÙ ÙÙÙ ŰšÙÙÙۧ ŰźÙÙÙ۱Ùۧ Ù ÙÙÙÙÙۧ
Dari Umi Salamah berkata Rasulullah saw. bersabda jika menimpa suatu musibah maka ucapkanlah Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raji'unâŠ.. Sesungguhnya sesuatu itu milik Allah dan akan kembali kepadaNya. Ya Allah hitunglah musibah ini di sisimu, maka berikan pahala karenanya dan gantilah yang lebih baik darinya.
VIII. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
Zikir merupakan suatu yang diperintahkan Allah dan Rasulullah saw. dan oleh karenanya sandaran zikir harus jelas yakni bersumber dari al-Qurâan dan hadis Nabi Muhammad saw. yang keberadaannya selalu diulang-ulang dalam al-Qurâan maupun al-hadis.
Dalam pembahasan di atas jelas sekali bahwa setiap langkah gerak manusia dapat melakukan zikir (ingat kepada Allah) dan bentuk zikir pun bermacam-macam seperti istigfar, basmalah, isti'azah, hamdalah, dan sebagainya. Dari sinilah umat manusia dapat merasakan dekat dengan Tuhan-Nya.
Agar zikir tersebut diterima oleh Allah maka aturan yang berkenaan dengan hal tersebut harus dipenuhi, seperti tentang merendahkan suara ketika berzikir dan waktu-waktu yang dapat menjadikan zikir dapat diterima.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qurâan al-Karim
al-Bukhari, Abu Abdillah Muhammad ibn Ismail ibn Ibrahim ibn al-Mugirah ibn Barzibzah. Saihh al-Bukhari. Juz III. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 1999.
CD Mawsuat al-Hadis al-Syarif.
al-Darimi, Al-Hafiz Abu Abdillah ibn Abd al-Rahman ibn al-Fadil ibn Bahram. Musnad atau Sunan al-Darimi. Beirut: Dar Ibn Hazm, 2002.
Hanbal, Ahmad ibn. Musnad Ahmad ibn Hanbal. Juz II. Beirut: Dar al-Fikr, t.th.
Ismail, M. Syuhudi. Kaidah Kesahihan Sanad Hadis. Jakarta: Bulan Bintang, 1993.
----------Metodologi Penelitian Hadis Nabi. Jakarta: Bulan Bintang, 1992.
Munawir, Ahmad Warson. Kamus Arab Indonesia al-Munawwir. Yogyakarta, PP. Krapyak, t.th.
Muslim, Imam. SahIh Muslim, Jilid I. t.t.: al-Qanaâah, t.th.
al-Nasaâi, Sunan al-Nasaâi bi Syarh al-Syuyuti wa Hasyiyah al-Sundi VI. Beirut: Dar al-Fikr, t.th.
[1]Ahmad Warson Munawir, Kamus Arab Indonesia al-Munawwir (Yogyakarta, PP. Krapyak, t.th.), 482
[2]Ibid., 438.
[3]Lihat juga Muhammad Adib Salih, Tafsir al-Nusus fi Fiqh al-Islamiy, juz II (Beirut: Dar Maktabah al-Islamiy, 1984), 232-376.
[4]Hadis di atas selain diriwayatkan al-Bukhari dalam bab al-Azan 620, juga ditemukan di Muslim al-zakat hadis no. 1712, al-Tirmizi zuhd an Rasulullah saw. hadis no. 231, al-Nasaâi dalam adab al-qudat 5285 dan Ahmad 9288. Lihat CD Mawsu'at al-Hadis al-Syarif.
[5]Hadis tersebut diriwayatkan oleh al-Bukhari al-daâwat no. 5928 dan Muslim dalam salat al-musafirin wa qasruha no. 1299.
[6]Hadis tersebut diriwaytakna oleh Muslim al-taharah no. 328, al-Tirmizi al-dawat an Rasulullah saw. no. 3499, ibn Majah al-Taharah wa sunaniha no. 276, dan Ahmad no. 21828, dan 21834.
[7]Hadis tersebut diriwayatkan oleh Muslim al-shalat al-musafirin wa qasruha no. 1300, al-Tirmizi fadail al-Qurâan an Rasulullah saw. no. 2802, Abu Dawud, al-manasik no. 7487 dan Ahmad no. 8089, 8449.
[8]Abu Dawud al-adab 4200, Ibn Majah al-Nikah no. 1084, Ahmad, 8355
[9]Lihat Musnad Ahmad no. 7625, 7739, 8054, 8398, 9676, 10318, 10376
[10]al-Bukhari, al-adan np. 798, Muslim al-Masajid wa Mawadiâ al-Shalat no. 939 dan al-zikr wa al-duâa wa al-tawbah no. 4857, al-Nasaâi jumâat no. 1356 dan Ahmad, 8478.
[11]Abu Dawud al-adab no. 4214, 4215, al-Tirmizi al-daâwat an Rasulullah saw. no. 3302 dan Ahmad no. 9586.
[12]Hal tersebut termuat dalam hadis Nabi Muhammad saw. al-Tirmizi al-daâwat no. 3295 dan Ahmad 11295
[13]Hadis tersebut diriwayatkan oleh al-Bukhari al-Magazi no. 3883, Muslim al-zikr wa al-duâa wa al-tawbat no. 4873, 4874, 4875, al-Tirmizi al-daâwat an Rasulullah saw. no. 3296, 3384, Abu Dawud al-salat 1305, ibn Majah al-adab no. 3814, Ahmad no. 18699, 18754, 18774, 18758, 18780, 18818, 18910, dan 18920.
[14]Hadis tersebut diriwayatkan oleh al-Tirmizi al-Daâwat an Rasulullah saw. no. 3305 dan Ibn Majah al-Duâa no. 3790.
[15]Lihat hadis tersebut diriwayatkan Ahmad no. 1397, 1477, 1537.
[16]Hadis di atas selain diriwayatkan al-Bukhari dalam bab al-Azan 620, juga ditemukan di Muslim al-zakat hadis no. 1712, al-Tirmizi zuhd an Rasulullah saw. 231, al-Nasaâi dalam adab al-qudat 5285 dan Ahmad 9288.
[17]Lihat al-Bukhari, 1086, al-Turmuzi 3336, Abu Dawud 4401, Ibn Majah 3868, Ahmad 21619.
[18]Hadis tersebut diriwayatkan oleh al-Bukhari, al-Magazi no. 3883, Muslim, al-zikr wa al-duâa wa al-tawbat no. 4873, 4874, 4875, al-Tirmizi, al-daâwat an Rasulullah saw. no. 3296, 3384, Abu Dawud, al-salat 1305, ibn Majah, al-adab no. 3814, Ahmad no. 18699, 18754, 18774, 18758, 18780, 18818, 18910, dan 18920.
[19]Diriwayatkan oleh al-Nasaâi qiyam al-lail wa tatawwuâ al-nahar no., 1713 dan Ahmad no. 14812 dan 20217.
[20]Hadis tersebut diriwayatkan oleh al-Bukhari al-daâwat no 5919, Muslim al-zikr wa al-duâa wa al-tawbat no. 4896 dan Ahmad 18904
[21]Hadis tersebut adiriwayatkan oleh l-Bukhari, Tafsir al-Qurâan hadis no. 4585, Muslim no. 747, al-Nasaâi al-tatbiq no. 1037, 1110, 1111, Abu Dawud al-salat no. 743, Ibn Majah Iqamat al-salat wa iqamat minha no. 879 dan Ahmad no. 23034, 23090, 24023, 24333.
[22]Diriwayatkan oleh Tirmizi al-daâwat an Rasulullah saw. no. 3356 dan Ibn Majah adab no. 3804.
[23]Hadis tersebut diriwayatkan oleh al-Bukhari 3049
[24]Hadis tersebut diriwayatkan oleh al-Nasa'i, 5391
[25]Hadis tersebut diriwayatkan oleh al-Tirmizi, 6
[26]Hadis tersebut diriwayatkan oleh al-Bukhari al-Nikah hadis no. 138, Muslim bab al-Nikah hadis no. 2531, al-Tirmizi al-nikah hadis no. 1012, Abu Dawud hadis no. 1846, Ibn Majah al-Nikah hadis no. 1909 dan Ahmad ibn Hanbal hadis no. 1770, 1809, 2424.
[27]hadis tersebut diriwayatkan olehal-Tirmizi al-da'wat an Rasulullah saw. hadis no. 3368 dan Abu Dawud al-Jihad hadis no. 2225
[28]Hadis tersebut diriwayatkan oleh banyak periwayat dengan 35 jalur sanad di antaranya al-Bukhari bab al-Hajj hadis no. 1450, dan 1451.
[29]Hadis tersebut diriwayatkan oleh Abu Dawud hadis no. 2594 dan secara makna terdapat 21 jalur sanad hadis.
[30]Hadis tersebut diriwayatkan oleh al-Bukhari hadis no. 87, Muslim bab Talaq hadis no. 2704, 2705, 2706, 2707, al-Tirmizi bab Tafsir al-Qurâan hadis no. 3240, dan al-Nasa'i bab siyam hadis no. 2103.
[31]Hadis tersebut diriwayatkan oleh Muslim hadis no. 937, al-Tirmizi bab al-da'wat an Rasulullah saw. hadis no. 2224 dan al-Nasa'i hadis no. 1332.
[32]Hadis tersebut diriwayatkan oleh al-Tirmizi bab al-da'wat an Rasulullah saw. hadis no. 3336, al-Bukhari bab jum'at hadis no. 1086, Abu Dawud hadis no. 4401, Ibn Majah al-du'a hadis no. 3860, Ahmad ibn Hanbal 2619 dan al-Darimi al-Isti'zan hadis no. 2571.
[33]Hadis tersebut diriwayatkan oleh al-Bukhari 1053, Muslim Salat al-Musafirin wa Qasruha no. 1288, al-Tirmizi al-Da'wat an Rasulullah saw. hadis no. 2340, al-Nasa'i bab qiyam al-lail, Ibn Majah bab Iqamat al-salat wa al-sunnat fiha hadis no. 1345, Abu Dawud na al-salat hadis no. 655, Ahmad ibn Hanbal hadis no. 2575, 2612, 2673, 3196, dan 3289, Malik al-Nida' al-Salat hadis no. 451, dan al-Darimi bab al-salat hadis no 1445.
[34]Hadis tersebut diriwayatkan oleh al-Bukhari 5837, al-Tirmizi bab al-da'wat an Rasulullah saw. hadis no. 2229, Abu Dawud bab al-adab hadis no. 4390, Ibn Majah al-Du'a hadis no 3870 dan Ahamd ibn Hanbal hadis no. 22160, 22184, 22198, dan 22301
[35]Hadis tersebut diriwayatkan oleh al-Bukhari kitab al-adab 5756, Abu Dawud bab al-adab hadis no. 4277 dan Ahmad hadis no. 8277.
[36]Hadis tersebut diriwayatkan oleh Muslim hadis no. 933, al-Bukhari bab azan hadis no. 799, riqaq hadis no. 5992 dan bab i'tisam bi al-kitab wa al-sunnah no. 6748, al-Nasa'i bab al-sahwi hadis no. 1324, 1325, dan 1326, Abu Dawud al-Salat no. 1257, dan Ahmad ibn Hanbal 17437 dan 17456.
[37]Hadis tersebut diriwayatkan oleh Ahmad hadis no. 141818.
[38]Hadis tersebut diriwayatkan oleh Muslim kitab al-du'a wa al-zikr wa al-tawbat wa istigfar 4900, al-Tirrmizi al-da'wat an Rasulullah saw. hadis no. 2212 dan Abu Dawud al-du'a hadis no. 4405.
[39]Hadis tersebut diriwayatkan oleh al-Bukhari kitab al-qadar hadis no. 6125, Muslim al-Masajid Mawadi' al-sahalat hadis no. 933, 934, al-Aqdiyah hadis no. 2237, 2238, 2239, al-Nasa'i al-sahwi hadis no. 1324 dan 1326, Abu Dawud al-kharaj wa al-imarah wa al-fay' hadis no 2675, Ahmad ibn Hanbal hadis no. 17437, 17520 dan al-Darimi bab al-salat hadis no. 1315.
[40]Hadis tersebut oleh Muslim hadis no. 1527, al-Tirmizi bab Janaiz hadis no. 899, al-Nasa'i bab jaznaiz hadis no. 1802, Abu Dawud bab Janaiz hadis no. 2712, Ibn Majah bab ma ja'a min al-Janaiz hadis no. 1437 dan Ahmad ibn Hanbal hadis no. 25279, 25417, 25445.
[41]Hadis tersebut juga diriwayatkan oleh Muslim dalam bab Janaiz hadis no. 1525, 1526, 1527, 1528, al-Nasa'i bab janaiz hadis no. 899, Ibn Majah bab ma ja'a fi Janaiz hadis no. 1427 dan 1444 dan Ahmad ibn Hanbal hadis no. 15750, 25222, 25292, dan 25448.
loading...
Silahkan Tuliskan Komentar Anda disini. jika anda belum mempunyai Google Account atau Open ID, Anda bisa Menggunakan Name/Url (disarankan menggunakan opsi ini) atau Anonimous. Mohon berkomentar dengan bijak dan jangan spamSilahkan komentar