TAFSIR SURAT AL-LAIL

TAFSIR SURAT AL-LAIL

Artinya : Demi malam apabila menutupi.

يغشي يغطي = yaitu menutupi.

Sa’id dari Qatadah meriwayatkan, ia berkata: “Awal penciptaan Allah SWT adalah cahaya dan kegelapan, kemudian Allah membuat perbedaan di antara keduanya sehingga Allah menjadikan kegelapan pada malam hari dan menjadikan cahaya pada siang hari.

Kata al-lail pada mulanya berarti hitam. Karena itulah malam, rambut yang hitam dinamai lail. Malam adalah waktu terbenamnya matahari sampai terbitnya fajar. Ada juga yang memahami bahwa malam dimulai setelah terbenamnya yang ditandai dengan hilangnya mega merah di ufuk timur, hingga terbitnya fajar. Malam yang demikian panjang, bertingkat-tingkat kepekatan hitamnya, demikian juga siang dengan kejelasannya. Ini mengisyaratkan terhadap tingkatan-tingkatan amal manusia yang baik dan buruk. Ada yang mencapai puncak kebaikan dan keburukan dan ada juga yang belum mencapai  puncaknya.

kata al-Lail didahulukan daripada kata an-Nahar, berbeda dengan surat asy-Syams, karena surat ini turun sebelum surat asy-Syams. Bahkan, surat ini merupakan salah satu dari sepuluh surat yang pertama turun. Pada masa itu, kegelapan kufur masih sangat pekat walaupun cahaya iman sudah mulai menyingsing. Surah ini dengan mendahulukan penyebutan malam bermaksud mengisayaratkan hal itu. Dapat juga dikatakan bahwa kegelapan malam yang disebut terlebih dahulu karena memang malam mendahului siang. Planet-planet tata surya diliputi kegelapan sampai dengan terciptanya matahari. Itu juga sebabnya sehingga perhitungan penanggalan dimulai dengan malam. 

Dalam tafsir al-Qurtuby, kata تجلي ditafsirkan انكشف ,  وضح, ظهر, dan بان. Ada juga ulama yang berpendapat bahwa kata  تجلي adalah :   ظهر بزوال ظلمة اليل, وتبين بطلوع الشمش. Dari kalimat ini, pemakalah memahami bahwa yang membedakan antara lafadh تجلي dengan lafadh-lafadh lainnya yang bermakna sama adalah bahwa lafadh تجلي baru digunakan apabila jelasnya itu disebabkan karena tergelincirnya kegelapan malam dan terbitnya matahari.

Artinya: dan siang apabila terang benderang.

Artinya : dan penciptaan laki-laki dan perempuan,

Maksud       

“demi Dzat yang bukan laki-laki dan bukan pula perempuan”. Sayyid Qutub menulis: “Jantan dan betina di kenal pada manusia dan semua binatang mamalia. Kedua jenis ini pada mulanya adalah nuthfah di dalam rahim, dari satu perempuan antara sel kelamin dan indung telur. Mengapa hasilnya berbeda? Ada laki-laki dan ada yang perempuan? Siapa yang memerintahkan ini menjadi jantan dan ini betina? Menentukan faktor-faktor yang menjadikannya ini atau itu belum dapat menyelesaikan persoalan, karena masih timbul pertanyaan, yakni mengapa di sini faktor-faktor itu yang terpenuhi dan di sana faktor-faktor ini yang terpenuhi? Apakah ini kebetulan? Mustahil ia kebetulan karena kebetulan pun mempunyai ketentuan-ketentuan yang menjadikan hal itu kebetulan. Jika demikian, pasti ada Pencipta Yang Maha Kuasa Yang mengatur dan menetapkannya.

Artinya: Sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda.

Maksud dari usaha yang berbeda-beda adalah ada orang yang melakukan hal yang menyebabkan ia masuk neraka dan ada juga orang yang melakukan hal yang menyebabkan ia masuk surga.

Artinya : Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa.

Syeikh Nawawi menjelaskan bahwa orang yang memberikan hartanya di jalan Allah, menjauhi larangannya, dan membenarkan syari’at-syari’at Allah maka Allah akan menyediakan baginya sesuatu yang membuatnya bahagia, seperti masuk surga.

Lafadh اعطى

1), maksud dari اعطى di sini adalah membelanjakan harta di jalan kebaikan, baik itu memerdekan budak, melepaskan tawanan, menguatkan orang-orang muslim dari musuh. Jadi, membelanjakan harta dalam ayat ini bersifat mutlak sebagaimana kemutlakan pada surat al-Anfal: 3 { وَمِمَّا رزقناهم يُنفِقُونَ }.

2) bahwa makna اعطى di sini tidak hanya memberikan harta,  tetapi juga memberikan hak-hak jiwa dalam ta’at kepada Allah SWT.

Artinya; Dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga),

loading...

Share this

Author : Admin

Related Posts