Atomisme Logis dan Hubungannya dengan Bahasa Agama

Admin Friday, December 24, 2010

Atomisme Logis dan Hubungannya dengan Bahasa Agama

Pengertia Paham Atomisme Logis

Filsafat atomisme logis ini adalah sebuh inovasi yang luar biasa dan ia sebagai salah seorang pelopor pemikiran baru di Inggris yang mengusung paham atomisme logis. Paham ini beranggapan bahwa bahasa sehari-hari itutidak memadai untuk untuk bahasa filsafat  karena banyak kelemahan, antara lain adalah kekaburan, makna ganda, tergantung pada konteks dan lain sebagainya. Berdasarkan hal tersebut, maka Russell membangun pemikirannya melalui bahasa yang berdasarkan formulasi logika. Hal ini meyakinkan telah meyakinkan Russel bahwa tugas filsafat adalah analisi logis yang disertai dngan sintsalogis.

Berdasarkan prinsip-prinsip pemikiran itulah Russel menekankan bahwa konsep atomismenya tidak di dasarkan pada  metafisianya melainkan lebih didasarkan pada logikanya karena menurutnya logika adalah yang paling mendasar dalam filsafat, sehingga pemikirannya dinamakan atomismelogis.

Menurut Russell melalui system logika baru ini banyak masalah filsafat dapat didiskusikan atau dibicarakan tanpa adanyakekaburan. Banyak proposisi atau keterangan filsafat dapat dijelaskan dengan menggunakan system logika baru. Russell berpendapat bahwa dunia itu mempunyai struktur yang sesuai dengan logika matematik yang gramatikanya itu sempurna. Dalam masalah ini pengertiannya lain dengan gramatika tata bahasa alamiah atau gramatika bahasa-bahasa biasa yang menyesatkan dan tidak memadai sebagai cara pengungkapan untuk mendapatkan suatu kebenaran.

Adapun unnsur dari paham atomisme logisnya Russell sebagai berikut:

Formulasi Logika Bahasa.
Prinsip nalisis yang diterapkan oleh Russell dalm konsep atomisme logisnya memiliki konsekuensi dirumuskannya ungkapan bahasa yang memiliki formulasi logis, atau dengan katal ain perlu ditentukan formulasi logis dalam ungkapan bahaa. Sebagaimana diungkapkan oleh Russel bahwa problema filsafat munul justrukarena keterbatasan bahasa sehari-hari dan penyimpangan penggunaan bahasa dalam filsafat. Hal ini dikarenakan kurang dipahaminya formulasi logika dalam ungkapan-ungkapan bahasa. Struktur gramatikal belum tentu  menentukan struktur logis dari suatu ungkapan bahasa.

Menurut Russel ada suatu kalimat yang memiiki struktur gramatikal yang sama namun berbeda dalam struktur logisnya. Misalnya kalimat lions are yellow dan Lion are real, kedua kalimat itu memiliki struktur gramatikal yang sama namun keduanya memiliki struktur logis yang tidak sama.Lion pada kalimat (1) dan (2) sama-saa berfungsisebagai subjek, sedangkan Yellow dan real pada kalimat 1 an 2 sama-sama enjadi predikat. Jadi secara gramatikal kedua kaliat di atas mepunyai struktur yang sama, namun struklur logisnya tidak sama.

Prinsip Kesesuaian(ismorfi)

Padaprinsip ini Russell menegaskan bahwa terdapat suatu kesesuaian bentuk atau struktur antara bahasa dengan dunia,atauu terdapat suatu ismorfi antara struktur bahasa dengan dunia. Dunia merupakan suatu keseluruhan fakta, adapun fakta baru akan bisa terungkap melalui bahasa sehingga terdapat kesesuaian antara struktur logis bahasa dengan struktur realitas dunia. Deskripsi tentang doktrin ismorfi  merupakan upaya usell untuk mewujudkan obsesinya tentang hakikat struktur bahasa yang memiliki struktur logis relitas dunia. Maka menurut Russell analisis bahasa yang benar akan menghsilkan suatu pengetahuan yang benar pula tentang hakikat realitas dunia. Forulasi logis bahasa yang memiliki kesesuaian struktur dengan realitas dunia ini dikembangkan lebih lanjut oleh russel dalam pengertian proposisi yang tersusun atas proposisi atomis menjadi proposisi yang bersifat majemuk atau kompleks.

Struktur Proposisi

Atoisme logis menggambarkan bahasa ideal itusebagai suatu kumpulanbesar proposisi-proposisi yang tak terbatas yang tersusun atas struktur proposisi sederhana, elementer atau atomis. Sebagaimana dijelaskan di depan bahwa terdapat prinsip ismorfi atau kesesuaian struktur dan bentuk bahasa dengan realitas dunia. Dunia pada hakikatnya merupakan sutu keseluruhan fakta, dan fakta tersebut bisa terungkapkan melalui bahasa yang disebut proposisi. Hakikat keseluruhan fakta-fakta yang merupkan dunia tersebut memiliki struktur logis dan oleh karena berkesuaian dengan bahasa maka struktur bahasa yang melukiskan dinia juga memiliki struktur logis. Oleh karena itu hakikat fakta-fakta tadi terlukiskan melalui proposisi.

Fakta-fakta itu sendiri sebenarnya tidak dapat bersifat benar atau salah, yang dapat diberikan kualifikasi benar atau salah dalah proposisi-proposisi yang mengungkapkan fakta-fakta. Dengan perkataan lain proposisi merupakan symbol dan bukan merupakan bagian dunia. Proposisi memiliki struktur yang tersendiri atas sejulah kata, dan kata-kata itu menunjuk kepada suatu data inderawi (sense data) dan universalia (universal).
loading...

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Silahkan Tuliskan Komentar Anda disini. jika anda belum mempunyai Google Account atau Open ID, Anda bisa Menggunakan Name/Url (disarankan menggunakan opsi ini) atau Anonimous. Mohon berkomentar dengan bijak dan jangan spamSilahkan komentar