Tradisi Baayun Mulud pada Masyarakat Banjar Kalimantan Selatan | Download Makalah

Admin Sunday, November 14, 2010

A.      PENDAHULUAN
Tidak ada peristiwa yang lebih monumental dalam sejarah peradaban manusia selain detik-detik pertama kelahiran Nabi Muhammad SAW. Syahdan, pada detik-detik yang menggetarkan itu, para Malaikat, alam semesta, burung-burung, dan lambaian daun-daun menyenandungkan kalam langit demi menyambut kehadiran bayi laki-laki cerdas yang kelak menjadi pamungkas para nabi dan rasul, pemimpin revolusi spiritual di seluruh jagat bumi. Michael H. Hart (2005), menempatkan nabi Muhammad dalam urutan pertama daftar Seratus Tokoh paling berpengaruh sepanjang masa.
Peristiwa yang popular disebut maulid nabi itu merupakan salah satu nikmat terbesar bagi umat Islam. Tak pelak, setiap momentum maulid Nabi tiba, umat Islam nusantara mempunyai tradisi yang unik dan khusus untuk menyambut hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Jika di Yogyakarta kita mengenal tradisi Sekaten, di masyarakat Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel) dikenal juga upacara Baayun Mulud. Ritual sakral ini dilakukan tiap 12 Rabiul Awal bertepatan dengan kelahiran Nabi Muhammad.
Baayun Mulud adalah peristiwa budaya penuh simbolik yang sarat dengan muatan sejarah, makna filosofis, akulturasi dan prosesi budaya yang berharga bagi perkembangan Islam di Kalsel yang senantiasa menarik untuk dikaji secara komprehensif. Ritual warisan nenek moyang ini telah menyusuri ruang dan waktu yang cukup panjang. Keagungan nabi Muhammad dan doktrin Islam yang kental terus menjadi inspirasi dan pemicu semangat masyarakat Banjar dalam memelihara eksistensi tradisi lokal berbalut dakwah ini.
Dalam beberapa tahun terakhir, tradisi ini sudah tersohor menjadi satu dari banyak agenda pariwisata unggulan Kalsel. Tidak hanya dikunjungi warga Kalsel, banyak pelancong sekaligus peserta Baayun dari luar Banua. Bahkan ada peserta dari Malaysia dan Brunei Darussalam.
Mengingat bahwa tradisi ini sudah mengakar kuat dalam struktur masyarakat Banjar, bahkan diklaim sesuai dengan ajaran Islam, tentunya akan lebih menarik jika tradisi ini dikaji secara mendalam melalui kacamata tafsir dan hadis agar di kemudian hari dapat dibuktikan secara ilmiah bahwa tradisi ini memang sesuai dengan al-Qur’an dan Sunnah Nabi.
Selengkapnya, Download Makalah Disini
loading...

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Silahkan Tuliskan Komentar Anda disini. jika anda belum mempunyai Google Account atau Open ID, Anda bisa Menggunakan Name/Url (disarankan menggunakan opsi ini) atau Anonimous. Mohon berkomentar dengan bijak dan jangan spamSilahkan komentar