“Nashara Dalam Prespektif Tafsir”

Admin Monday, November 29, 2010
PENDAHULUAN
    Al-Nashara (Nasrani atau Kristen ) merupakan kata yang sering disebutkan di dalam al-Qur’an. Kata ini disebut sebanyak empat belas kali, ada yang digunakan dalam makna kecaman, sepertiyang ada dalam Q.S al-Baqarah, 2: 120,yang brebicara tentang ketidakrelaan mereka terhadap orang-orang Islam hingga mereka mengikutinya. Dan ada pula yang digunakan dalam konteks positif dan pujian, seperti dalam Q.S al-Maidah , 5: 82, yang menjelaskan tentang orang-orang nasrani yang persahabatan paling akrab dengan orang Islam.
    Nasrani tidak hanya dididentikan sebagai komunitas, akan tetapi sering diidentikkan sebagai agama yang tentu saja memiliki rujukan kitab suci, yang dikenal dengan nama injil. Dalam pandangan kaum Muslim, agama yang dianut kaum Nashrani merupakan agama pendahulu mereka. Dan kehadiran agama Islam berfungsi sebagai kelanjutan, pembetulan dan penyempurnaan bagi umat manusia.
    Alqur’an mengajarkan kepada kaum muslimin untuk mempercayai rasul-rasul teredahulu, termasuk Isa as, yang telah membawa kaum nasrani bahhkan kaum yahudi untuk mengikuti ajaran-ajaran yang terkandung di dalam injil. Sebab mereka meyakini, bahwa ajaran-ajaran dalam injil merupakan kelanjutan dari ajaran taurat yang dibawa oleh Nabi Musa.  Bahkan di dalam injil mengabarkan kedatangan nabi terakhir, Muhammad saw, yang bertujuan untuk menyempurnakan aqidah yang telah rapuh dan runtuh karena beringnya zaman. Jadi kita dapat simpulkan bahwa agama samawi (yahudi, nasrani, islam) merupakan agama yang memiliki satu esensi ajaran yang sama yang mengandung dua unsur: ajaran tauhid dan ajaran moralitas. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, agama-agama samawi ini telah manjadi agama yang saling menimbulkan persenketaan akibat banyak terjadinya perbedaan ajaran yang telah dirubah oleh pemeluknya sendiri (nasrani dan yahudi). Oleh karena itu, penulis berusaha ingin memaparkan penafsiran tentang nashrani, yang merupakan salah satu agama samawi yang dating dari Tuhan Yang Maha Esa. Semoga pemaparan ini dapat menambah wawasan kita sebagai umat yang beragama samawi.
   
PEMBAHASAN DAN ANALISA
Definisi Nashara
Kata nashara merupakan jamak dari kata nashrani, sebagai mufradnya sukaara yaitu sukran. Sedangkan menurut lisan al-Arab kata an-nashara dinisbatkan pada nashraniyyun dan nashraniyyah, nashraniyyun dan nashraniyyah merupakan orang-orang yang tinggal salah satu desa di negri Syam yang bernama nazerat.
Imam an-Nisaburi mengatakan bahwa sebelum penisbatan kata nashara kepada nazerat, tepat dilahirkannya Isa as. dimaksudkan agar mereka saling tolong menolong satu sama lain, karena Isa as pernah megatakan kepada kaumnya, siapa yang akan membantu saya menuju (menegakkan) kalimatullah.
Sedangkan Ibnu Katsir menjelaskan Istilah nashara di dalam kitab tafsirnya, tafsir ibn katsir, pada ayat 62 albaqarah;
¨bÎ) tûïÏ%©!$# (#qãYtB#uä šúïÏ%©!$#ur (#rߊ$yd 3“t»|Á¨Z9$#ur šúüÏ«Î7»¢Á9$#ur ô`tB z`tB#uä «!$$Î/ ÏQöqu‹ø9$#ur ̍ÅzFy$# Ÿ@ÏJtãur $[sÎ=»|¹ öNßgn=sù öNèdãô_r& y‰YÏã óOÎgÎn/u‘ Ÿwur ì$öqyz öNÍköŽn=tæ Ÿwur öNèd šcqçRt“øts†
“Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari Kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”
وإيمان النصارى أن من تمسك بالإنجيل منهم وشرائع عيسى كان مؤمنًا مقبولا منه حتى جاء محمد صلى الله عليه وسلم، فمن لم يتبعْ محمدًا صلى الله عليه وسلم منهم ويَدَعْ  ما كان عليه من سنة عيسى والإنجيل -كان هالكا.

Menurut Ibnu Katsir, nashara merupakan kaum yang berpegang teguh pada kitab injil dan syariat yang diajarkan oleh Nabi Isa kepadanya hingga masa kedatangan Nabi Muhammad. Ketika kedatangan Nabi Muhammad telah tiba, mereka wajib mengimaninya serta menjalankan ajarannya, akan tetapi apabila mereka mengingkarinya, maka mereka termasuk kaum yang binasa.
Dari beberapa penjelasan diatas pendapat yang paling kuat adalah pendapat yang menjelaskan kata nasara yang diambil dari nama sebuah tempat tinggal kaum tersebut( Nazareth) tempat diwilayah palestina, tempat Isa as dibesarkan.

Pandangan Qur’an terhadap Nashara
 Al masih (Isa) bukan Tuhan
 Umat nasrani menyatakan bahwa almasih adalah putra Allah, sebagaimana yang mereka percayai konsep ketuhanan yang bersifat  trinitas, Allah pun berfirman dalam al-Quran:
ÏMs9$s%ur ߊqßgu‹ø9$# í÷ƒt“ãã ßûøó$# «!$# ÏMs9$s%ur “t»|Á¨Y9$# ßxŠÅ¡yJø9$# ÚÆö/$# «!$# ( šÏ9ºsŒ Oßgä9öqs% óOÎgÏdºuqøùr'Î/ ( šcqä«Îg»ŸÒムtAöqs% tûïÏ%©!$# (#rãxÿŸ2 `ÏB ã@ö6s% 4 ÞOßgn=tG»s% ª!$# 4 4’¯Tr& šcqà6sù÷sãƒ
“ Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putera Allah" dan orang-orang Nasrani berkata: "Al masih itu putera Allah". Demikianlah itu Ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah mereka , bagaimana mereka sampai berpaling?”
Adapun penafsiran tentang ayat diatas, yang dikutip oleh penulis sebagai berikut:
{ وَقَالَتِ النصارى المسيح ابن الله } قالوا هذا لما رأوا من إحيائه الموتى مع كونه من غير أب ، فكان ذلك سبباً لهذه المقالة ، والأولى أن يقال : إنهم قالوا هذه المقالة لكون في الإنجيل وصفه تارة بابن الله وتارة بابن الإنسان ، كما رأينا ذلك في مواضع متعددة من الإنجيل ، ولم يفهموا أن ذلك لقصد التشريف والتكريم ، أو لم يظهر لهم أن ذلك من تحريف سلفهم لغرض من الأغراض الفاسدة . قيل : وهذه المقالة إنما هي لبعض النصارى لا لكلهم . 
Dari tafsir fathul qadir  tersebut, dapat disimpulkan bahwa ketika kaum nasrani menyatakan “ al-masih adalah putra Allah”dilatarbelakangi karena mereka hanya mengetahui kelahiran al-masih tanpa seorang ayah, pernyataan ini banyak ditemukan di dalam injil. Padalah maksud dari pernyataan tersebut adalah untuk tasyrif serta takrim kepada Nabi Isa sebagai seorang rasul bukan sebagai tuhan.
Nawawi juga berpendapat bahwa orang nashrani telah melewati batas-batas iman mereka dengan terlalu mengagung-agungkan Isa. Ini bisa dilihat dalam komentar nya atas surat al-Nisa : 171;
Ÿ@÷dr'¯»tƒ É=»tGÅ6ø9$# Ÿw (#qè=øós? ’Îû öNà6ÏZƒÏŠ Ÿwur (#qä9qà)s? ’n?tã «!$# žwÎ) ¨,ysø9$# 4 $yJ¯RÎ) ßxŠÅ¡yJø9$# Ó|¤ŠÏã ßûøó$# zNtƒótB Ú^qÞ™u‘ «!$# ÿ¼çmçFyJÎ=Ÿ2ur !$yg9s)ø9r& 4’n<Î) zNtƒótB Óyrâ‘ur çm÷ZÏiB ( (#qãZÏB$t«sù «!$$Î/ ¾Ï&Î#ß™â‘ur ( Ÿwur (#qä9qà)s? îpsW»n=rO 4 (#qßgtFR$# #ZŽöyz öNà6©9 4 $yJ¯RÎ) ª!$# ×m»s9Î) Ó‰Ïmºur ( ÿ¼çmoY»ysö7ß™ br& šcqä3tƒ ¼ã&s! Ó$s!ur ¢ ¼ã&©! $tB ’Îû ÏNºuq»yJ¡¡9$# $tBur ’Îû ÇÚö‘F{$# 3 4’s"x.ur «!$$Î/ WxŠÅ2ur ÇÊÐÊÈ  
Wahai ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari Ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan yang Maha Esa, Maha suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. cukuplah Allah menjadi Pemelihara. (Q.S al-NIsa’: 171)
Imam Nawawi dalam menafsirkan frase jangan katakan tentang Alah kecuali kebenaran, Nawawi mwnulis, “(wahai kaum Kristen ) jangan mensifati-Nya dengan sifat yang mustahil bagi-Nya seperi menyatu-Nya dengan tubuh manusia, mempunyai istri dan anak. Bebaskan Dia dari sifat-sifat demikian”. Kemudia ia menyebutkan empat sekte nashrani yang Najran (pada masa rasul) yang perilakunya melewati batas-batas iman. Pertama, Mulkaniyyah yang berpendapat bahwa tuhan dan isa adalah co-partner. Kedua, Marqusyiah yang mengatakan bahwa isa adalah salah satu dari tiga tuhan. Ketiga, ya’qubiyah yang memandanga Isa sebagai tuhan. Dan keempat Nasturiyyah yang mengklaimbahwa Isa adalah putra Tuhan.
Menurut Imam Nawawi para pengikut awal Isa tetap melaksanakan agama yang benar meskipun Isa telah diangkat ke surga.mereka melaksamakan sholat sebagaimana umat Islam melakukannya, sampai terejadi perang perpecahan antara meeka dengan orang yahudi. Tetapi delapan tahun kemudian seorang yahudi bernama Bulis mengajari empat orang dari mereka ajaran-ajaran yang berbeda tentang ketuhanan Isa. Setelah itu, umat nashrani terpecah menjadi empat sekte seperti yang disebutkan diatas. Dan ajaran ini menjadi pondasi sebagian besar umat nashrani sampai hari ini.
Padahal pernyataan kedudukan Isa sebagai putra Allah telah disanggah secara tegas dalam alQur’an Q.S az-Zukhruf yang berbunyi sebagi berikut:
÷bÎ) uqèd žwÎ) î‰ö7tã $uZôJyè÷Rr& Ïmø‹n=tã çm»oYù=yèy_ur WxsWtB ûÓÍ_t6Ïj9 Ÿ@ƒÏäÂtó™Î) ÇÎÒÈ  
 Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) dan Kami jadikan Dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani lsrail( Q.S az-Zukhruf : 59)
Pernyataan ayat di atas sangatlah jelas menyatakan bahwa isa (almasih) hanyalah seorang hamba. Bahkan ibnu katsir menyatakan pendapatnya tentang dalam kitab tafsirnya “tafsir Ibnu Katsir” bahwa Isa adalah hamba Allah yang alim, sholeh, dan takut karena ketaatannya keada-Nya, maka barangsiapa yang menggapnya sebagai tuhan, maka mereka termasuk kelompok yang sesat, yang menyembah sesembahan selai Allah.
    Isa bukanlah tuhan, dia adalah salah seoarang nabi Tuhan, dan dia diangkat untuk memperbaiki bangsa israil.  Akan tetapi, kebodohan merekalah yang menggiring mereka ke dalam kesesatan dan kekafiran.
Kaum nasrani mengingkari kerasulan Muhammad saw.
Kondisi kaum nasrani (sekarang) sebagaimana juga agama-agama lain, telah menjadi menyimpang, Tuhan yang Maha Bijak dan Maha Pemurah memberi wahyu-Nya kembali kepada manusia pada abad ketujuh masehi, wahyu itu berupa Alqur’an dan utsan yang dipercaya membawa wahyu itu adalah Nabi Muhammad saw. Pengingkaran mereka ditunjukan secaraa jelas dengan cara menolak ajaran Muhammad, padahal kedatangan  Muhammad saw telah banyak diceritakan di Injil dan beliau pun sama layaknya nabi-nabi sebelumnya, yang mengajarlan ketauhidan kepada Allah semata, yang menyeru kepada semua manusia untuk kembali keajaran yang benar. Bahkan ahli kitab pun telah mengetahui kebenaran yang disampaikan Nabi Muhammad, akan tetapi mereka menyembunyikannya, sebagaimana yang dijelaskan di dalam al-Qur’an:
Ÿ@÷dr'¯»tƒ É=»tGÅ3ø9$# zNÏ9 šcrãàÿõ3s? ÏM»tƒ$t«Î/ «!$# ÷LäêRr&ur šcr߉ygô±n@ ÇÐÉÈ   Ÿ@÷dr'¯»tƒ É=»tGÅ3ø9$# zNÏ9 šcqÝ¡Î6ù=s? ¨,ysø9$# È@ÏÜ»t6ø9$$Î/ tbqßJçGõ3s?ur ¨,ysø9$# óOçFRr&ur tbqßJn=÷ès? ÇÐÊÈ  
 Hai ahli Kitab, mengapa kamu mengingkari ayat-ayat Allah, Padahal kamu mengetahui (kebenarannya). Hai ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan yang haq dengan yang bathil, dan Menyembunyikan kebenaran, Padahal kamu mengetahuinya? (Q.S Ali Imran : 70,71)
    Kedatangan Muhammad saw sebagai Nabi terakhir telah dijelaskan di dalam al-Qur’an, bahkan didalam injil dan taurat pun diterangakn sedemikian rupa. Akan tetapi ahli kitab (baik nasrani maupun yahudi) telah menyembunyikan kebenaran kalam ilahi yang menerangkan kedatangan Muhammad saw. Kaum nasrani yang kufur terhadap al-kitab terbagi menjadi dua kelompok. Pertama, mereka tidak mengkufuri  al-kitab akan tetapi mereka mengkufuri ajaran yang di tereangkan didalamnya, maka mereka disebut kelompok yang hanya mau menerima kulit suatu buah  saja, akan tetapi mereka tidak mau menerima isi darinya. Kedua, mereka benar-benar mengkafiri alkitab, karena mereka telah merubah isi alkitab serta mengingkarinya, termasuk ayat yang menunjukkan kenabian Muhammad.  Kelompok pertama merupakan kelompok yang sesat, dan kelopok yang kedua merupakan kelompok yang menyesatkan karena telah berusaha menyebunyikan kebenaran dan menukarnya dengan kesesatan. Tidak  hanya itu, mereka pun brusaha agar kebenaran ayat yang menyatakan kenabian Muhammad saw tidak diketahui oleh umatnya sacara umum.
    Alqur’an telah mengindikasikan melalui ayat diatas terhadap ahli kitab dengan kalimat wa antum ta’lamuun, hal ini menyatakan bahwa mereka merupakan ahli ilmu dan pengetahuan bukan ahli yang bodoh. Tetapi sayangnya mereka mengingkari apa yang telah mereka ketahui.
 Imam Nawawi mengatakan bahwa pengingkaran dikarenakan kecemburuan mereka karena yang memperoleh wahyu bukan dari kelompok mereka, melaikan kaum Quraiys. Selain itu, kepentingan politik pun turut menjadi faktor pengingkaran mereka, mereka mengklaim bahwa ksum mereka yang petut menjadi pemilik kitab suci. Jadi bukan persoalan tidak validnya al-Qur’an yang mendorong sikap permusuhan kepada Nabi dan wahyu yang diturunkan kepadanya. Akan tetapi kecemburuanlah yang menimbulkan pengingkaranya.
Bibel (Injil) versi sekarang merupakan hasil karya para pendeta
Beberapa ayat al-Qur’an berbicara tentang orang-orang yang diberi kitab, khususnya orang nashrani, yang mengubah kitab suci mereka demi tujuan sendiri. Mereka mengubah kata-kata tertentu dari wahyu Tuhan setelah mereka memahaminya dengan baik. Sebagaimana yang disabdakan oleh Allah;
¨bÎ)ur óOßg÷ZÏB $Z)ƒÌxÿs9 tb¼âqù=tƒ OßgtFt^Å¡ø9r& É=»tFÅ3ø9$$Î/ çnqç7|¡óstGÏ9 z`ÏB É=»tGÅ6ø9$# $tBur uqèd šÆÏB É=»tGÅ3ø9$# šcqä9qà)tƒur uqèd ô`ÏB ωYÏã «!$# $tBur uqèd ô`ÏB ωYÏã «!$# tbqä9qà)tƒur ’n?tã «!$# z>É‹s3ø9$# öNèdur tbqßJn=ôètƒ ÇÐÑÈ   
`Sesungguhnya diantara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, Padahal ia bukan dari Al kitab dan mereka mengatakan: "Ia (yang dibaca itu datang) dari sisi Allah", Padahal ia bukan dari sisi Allah. mereka berkata Dusta terhadap Allah sedang mereka mengetahui.(Q.S Ali Imran : 3)
    Di dalam tafsir al-tabari dijelaskan kata lafariiqan  berarti yalwuuna atau yuharrifuuna, hal ini bahwa mereka benar-benar merubah kitab mereka sendiri, dan mengaku-ngaku bahwa kitab refisiannya adalah kitab Allah. Sebagaimana yang penulis kutip`dari CD. Syamilah sebagai berikut: 
يزعمون أن ما لووا به ألسنتهم من التحريف والكذب والباطل فألحقوه في كتاب الله ="من عند الله"، يقول: مما أنزله الله على أنبيائه ="وما هو من عند الله"، يقول: وما ذلك الذي لووا به ألسنتهم فأحدثوه، مما أنزله الله إلى أحد من أنبيائه، ولكنه مما أحدثوه من قِبَل أنفسهم افتراء على الله.
= يقول عز وجل:"ويقولون على الله الكذب وهم يعلمون"، يعني بذلك: أنهم يتعمدون قِيلَ الكذب على الله، والشهادة عليه بالباطل، والإلحاقَ بكتاب
    Telah jelas terpaparkan diataas, ketika kaum nasrani mengatakan bahwa kitab (injil) yang mereka gunakan sebagai pedoman hidup kaum nasrani adalah kitab Allah, kitabny merupakan kitab yang diturunkan kepada nabi-Nya melalui perantara jibril, namun  pada hakikatnya mereka telah mengubah-ubah isinya oleh mereka sebdiri, subtansi kitabnya telah mereka permainkan hanya untuk menuruti hasrat mereka belaka,  bahkan secara tidak langsung mereka telah menyabik-nyabik keontetikan isi alkitab (injil) mereka sendri. Mereka telah mengetahui kerusakan otentitas kitab mereka, akan tetapi mereka mengingkarinya. Padahal Allah pun telah menegaskan secara tegas bahwa katab yang mereka katakan “milik Allah” adalah kitab karangan mereka belaka, yang banyak  berisi kedustraan serta kebatilan yang menyesatkan.
    KESIMPULAN
    Nashara dan Islam merupakan agama samawi yang datang dari sumber yang sama, yaitu Allah yang di dalamnya terdapat kesamaan ajaran. Kesamaan ajaran ini adalah taqwa.  Sebagai konsekuensi logis dari pengakuan pesan-pesan universal para Nabi. Al-Qur’an mengajak kaum nashrani untuk mempercayai semua kitab wahyu termasuk al-Qur’an. Orang nashrai harus menaati injil yang secara jelas membenarkan kenabian Muhammad dan hokum-hukum yang tidak dihapus oleh al-Qur’an.
    Al-Qur’an dan Muhammad mambawa pesan universal berupa kesatuan ilahi dan penyerahan kepada Tuhan. Sebagai konsekuensinya, orang nashrani secara teologis tidak punya alasan untuk menolak Muhammad sebagai nabi sejati dan alQur’an sebagai kitab wahyu.


DAFTAR PUSAKA
Fazlur Rahman, Muhammad. Islam dan Kristen Dalam Dunia Modern. Jakarta: Bumi Aksara, 1998
Iqbal, Muhammad. Yahudi dan Nasrani dalam Al-Qur’an. Bandung: Teraju Mizan, 2004
Nashir bin Al Ghamidhi. Hari-Hari Nasrani. Jakarta: Gema Insani, 1995
CD. Maktbah Syamilah. Global Islamic center. 1991-1997
CD. Alqur’an Digital. Global Islamic center. 1991-1997
loading...

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Silahkan Tuliskan Komentar Anda disini. jika anda belum mempunyai Google Account atau Open ID, Anda bisa Menggunakan Name/Url (disarankan menggunakan opsi ini) atau Anonimous. Mohon berkomentar dengan bijak dan jangan spamSilahkan komentar