Kajian al-Insan dalam al-Qur’an dan Pelbagai Penafsiran

Admin Tuesday, November 30, 2010
Sebagaimana dalam kamus al-munawwir, kata insan (إنسان) adalah bentuk mufrod dari anaasiy "أناسي"  (anaasiy) atau  “أناسية” (anaasiyah) yang artinya manusia.
Dalam mu’jam mufrad alfadz al-qur’an, dijelaskan:
والانسان قيل سمي بذالك لانه خلق خلقة لا قوام الا بإنس بعضهم ببعض و لهذا قيل الانسان مدني بالطبع من حيث لا قوام لبعضهم الا ببعض و لا يمكنه ان يقوم بجميع أسبابه, و قيل بذالك لانه يأنس بكل ما يألفه , و قيل هو إفعلان و أصله إنسيان سمي بذالك لانه عهد اليه فنسي.
sebab-sebab dinyatakan insan itu, karena tiga sebab: pertama, karena ia diciptakan dalam suatu bentuk ynag tidak punya kekuatan, kecuali dengan keramahan terhadap yang lain (bersosial).  dan, karena manusia ketika berjanji selalu lupa.
Kata al-insan berasal dari akar kata alif, nun dan sin yang sama sebagaimana kata al-ins. Arti keduanya adalah merupakan lawan kata dari kata kebuasan. Meskipun demikian, masing-masing memiliki penekanan arti yang berbeda. Menurut Bint al-Syati’ kata al-insan di dalam al-Qur’an disebutkan 56 kali.
Al-insan terbentuk dari kata nasiya yang berarti lupa, penggunaan kata al-insan pada umumnya digunakan untuk menggambarkan pada keistimewaan manusia penyandang predikat khalifah di muka bumi, sekaligus dihubungkan dengan proses penciptaannya. Keistimewaan tersebut karena manusia merupakan makhluk psikis disamping makhluk fisik yang memiliki potensi dasar.
insan berarti manusia atau makhluk hidup yang berfikir. Istilah insan dalam al-Qur’an selain menggunakan kata insan, juga menggunakan kata ins, nas atau unas, basyar, bani adam atau zurriyatu Adam.
penggunaan lafaz insan dalam al-Qur’an digunakan untuk menunjuk manusia dengan seluruh totalitasnya, jiwa dan raga. Perbedaan manusia dengan yang lain adalah akibat perbedaan fisik , mental, dan kecerdasan.

Penciptaan Manusia
1. diciptakan dalam bentuk yang paling baik
ô‰s)s9 $uZø)n=y{ z`»|¡SM}$# þ’Îû Ç`|¡ômr& 5OƒÈqø)s? ÇÍÈ  
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya . (at-tiin: 4)
2. diciptakan dari segumpal darah
t,n=y{ z`»|¡SM}$# ô`ÏB @,n=tã ÇËÈ  
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. (al-‘alaq: 2)
3. diciptakan dari air yang dipancarkan
Ì�ÝàYu‹ù=sù ß`»|¡RM}$# §NÏB t,Î=äz ÇÎÈ   t,Î=äz `ÏB &ä!$¨B 9,Ïù#yŠ ÇÏÈ   ßlã�øƒs† .`ÏB Èû÷üt/ É=ù=�Á9$# É=ͬ!#uŽ©I9$#ur ÇÐÈ  
Maka hendaklah manusia memperhatikan dari Apakah Dia diciptakan? Dia diciptakan dari air yang dipancarkan, Yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan. (at-thariq: 5-7)
4. diciptakan dari air mani
$¯RÎ) $oYø)n=yz z`»|¡SM}$# `ÏB >pxÿôÜœR 8l$t±øBr& Ïm‹Î=tGö6¯R çm»oYù=yèyfsù $Jè‹ÏJy™ #·Ž�ÅÁt/ ÇËÈ  
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur[1535] yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan Dia mendengar dan melihat. (al-insaan: 2)
 [1535] Maksudnya: bercampur antara benih lelaki dengan perempuan.
5. diciptakan dari tanah kering seperti tembikar
šYn=y{ z`»|¡SM}$# `ÏB 9@»|Áù=|¹ Í‘$¤‚xÿø9$%x. ÇÊÍÈ
 Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar (ar-rahman: 14)
 Dalam tafsir al-maroghi Lafad  انسان yang dimaksud pada ayat ini adalah Adam as.. adam diciptakan dari tanah kering yang bersuara bila dipukul, sedang tanah itu seperti tembikar yang dibakar tentang kekerasanya.
Menurut penafsiran al-zamakhsyari, lafadl الصلصال bermakna lumpur kering yang bisa berbunyi. Lafadhالفخار berarti Lumpur yang dimasak (dibakar) dengan api yaitu tembikar.

Sifat-Sifat Manusia
Bersifat lemah
߉ƒÌ�ムª!$# br& y#Ïeÿsƒä† öNä3Ytã 4 t,Î=äzur ß`»|¡RM}$# $Zÿ‹Ïè|Ê ÇËÑÈ  

Allah hendak memberikan keringanan kepadamu[286], dan manusia dijadikan bersifat lemah. (QS. an-Nisa’: 28)
[286] Yaitu dalam syari'at di antaranya boleh menikahi budak bila telah cukup syarat-syaratnya.


Putus asa dan tidak bersyukur
÷ûÈõs9ur $oYø%sŒr& z`»|¡SM}$# $¨YÏB ZpyJômu‘ §NèO $yg»oYôãt“tR çm÷YÏB ¼çm¯RÎ) Ó¨qä«uŠs9 Ö‘qàÿŸ2 ÇÒÈ  
Dan jika Kami rasakan kepada manusia suatu rahmat (nikmat) dari Kami, kemudian rahmat itu Kami cabut daripadanya, pastilah Dia menjadi putus asa lagi tidak berterima kasih. (QS. Huud: 9)
Tergesa-gesa
äíô‰tƒur ß`»|¡RM}$# ÎhŽ¤³9$$Î/ ¼çnuä!%tæߊ ÎŽö�sƒø:$$Î/ ( tb%x.ur ß`»|¡RM}$# Zwqàftã ÇÊÊÈ  
Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa. (QS. al-Isra’: 11)
 Sangat dhalim dan ingkar
Nä39s?#uäur `ÏiB Èe@à2 $tB çnqßJçGø9r'y™ 4 bÎ)ur (#r‘‰ãès? |MyJ÷èÏR «!$# Ÿw !$ydqÝÁøtéB 3 žcÎ) z`»|¡SM}$# ×Pqè=sàs9 Ö‘$¤ÿŸ2 ÇÌÍÈ  
Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah). (QS. ibrahim: 34)

Melampaui batas
#sŒÎ)ur ¡§tB z`»|¡RM}$# •Ž‘Ø9$# $tR%tæyŠ ÿ¾ÏmÎ7/YyfÏ9 ÷rr& #´‰Ïã$s% ÷rr& $VJͬ!$s% $£Jn=sù $uZøÿt±x. çm÷Ztã ¼çn§ŽàÑ §�tB br(Ÿ2 óO©9 !$oYããô‰tƒ 4’n<Î) 9hŽàÑ ¼çm¡¡¨B 4 y7Ï9ºx‹x. z`Îiƒã— tûüÏùÎŽô£ßJù=Ï9 $tB (#qçR%x. šcqè=yJ÷ètƒ ÇÊËÈ  
Dan apabila manusia ditimpa bahaya Dia berdoa kepada Kami dalam Keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, Dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah Dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan. (QS. Yunus: 12)
Sangat kikir
@è% öq©9 öNçFRr& tbqä3Î=ôJs? tûÉî!#t“yz ÏpyJômu‘ þ’În1u‘ #]ŒÎ) ÷Läêõ3|¡øB`{ spu‹ô±yz É-$xÿRM}$# 4 tb%x.ur ß`»|¡RM}$# #Y‘qçGs% ÇÊÉÉÈ  
Katakanlah: "Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya". dan adalah manusia itu sangat kikir. (QS. al-Isra’: 100)
Banyak membantah
ô‰s)s9ur $oYøù§Ž|À ’Îû #x‹»yd Èb#uäö�à)ø9$# Ĩ$¨Z=Ï9 `ÏB Èe@à2 9@sWtB 4 tb%x.ur ß`»|¡RM}$# uŽsYò2r& &äóÓx« Zwy‰y` ÇÎÍÈ  
Dan Sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al Quran ini bermacam-macam perumpamaan. dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah. (QS. al-Kahfi: 54)
Enggan memikirkan penciptaan dirinya
ãAqà)tƒur ß`»|¡RM}$# #sŒÏär& $tB ‘MÏB t$öq|¡s9 ßlt�÷zé& $†‹ym ÇÏÏÈ   Ÿwurr& ã�à2õ‹tƒ ß`»|¡RM}$# $¯Rr& çm»oYø)n=yz `ÏB ã@ö6s% óOs9ur à7tƒ $\«ø‹x© ÇÏÐÈ  
Dan berkata manusia: "Betulkah apabila aku telah mati, bahwa aku sungguh-sungguh akan dibangkitkan menjadi hidup kembali?". Dan tidakkah manusia itu memikirkan bahwa Sesungguhnya Kami telah menciptakannya dahulu, sedang ia tidak ada sama sekali? (QS. Maryam: 66-67)
Sombong dan putus asa
!#sŒÎ)ur $oYôJyè÷Rr& ’n?tã Ç`»|¡SM}$# uÚ{�ôãr& $t«tRur ¾ÏmÎ7ÏR$pg¿2 ( #sŒÎ)ur çm¡¡tB •Ž¤³9$# tb%x. $U™qä«tƒ ÇÑÌÈ  
Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia; dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila Dia ditimpa kesusahan niscaya Dia berputus asa. (QS. al-Isra’: 83)
è    Melampaui batas karena merasa serba cukup
Hxx. ¨bÎ) z`»|¡SM}$# #ÓxöôÜuŠs9 ÇÏÈ   br& çn#u䧑 #Óo_øótGó™$# ÇÐÈ  
Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, Karena Dia melihat dirinya serba cukup. (QS. al-‘Alaq: 6-7)





¨@ä.ur ?`»|¡SÎ) çm»oYøBt“ø9r& ¼çnuŽÈµ¯»sÛ ’Îû ¾ÏmÉ)ãZãã ( ßlÌ�øƒéUur ¼çms9 tPöqtƒ ÏpyJ»uŠÉ)ø9$# $Y7»tFÅ2 çm9s)ù=tƒ #·‘qà±YtB ÇÊÌÈ  
13. Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka.
loading...

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Silahkan Tuliskan Komentar Anda disini. jika anda belum mempunyai Google Account atau Open ID, Anda bisa Menggunakan Name/Url (disarankan menggunakan opsi ini) atau Anonimous. Mohon berkomentar dengan bijak dan jangan spamSilahkan komentar