a. Biografi
Nama lengkapnya adalah fazlur rahman, lahir pada 21 September 1919 di Hazara Pakistan. Ia tumbuh dalam lingkungan tradisional. Latar belakang social keturunan indo-pakistan melahirkan pemikir yang liberal, contohnya adalah iqbal. Tidak heran jika pola piker fazlur cenderung kearah liberal.
b. Latar belakang pendidikan
Setelah lulus dari sekolah menengah, ia melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi dengan kosentrasi Sastra Arab di Universitas Punjab dan lulus tahun 1942 dengan gelar M.A. gelar doktoralnya diselesaikan tahun 1951 di Oxford University dengan kosentrasi Filsafat. Ia juga menguasai bahasa Latin, Yunani, Inggris, Perancis, Jerman, Turki, Persia, Arab dan Urdu. Ia mengajar beberapa saat di Durham University, Inggris, kemudian menjabat sebagai Associate Professor of Philosophy di Islamic Studies, McGill University, Kanada.
ia merupakan seorang guru besar filsafat.
c. Metode
Dalam kajiannya, ia mengunakan istilah ‘double movement’, yaitu melihat keserasian antara teks dan konteks. Turats yang ada dikaji kembali dengan menyesuaikan teks dengan konteks kekinian. Dalam istilah lain disebut dengan quasi legal (tekstual), ratio legal (alasan terahirnya suatu hukum) dan legislasi actual (perwujudan ratio legal).
d. Pendekatan
Fazlur menggunakan pendekatan historis interpretative (normatif). Backgroundnya sebagai lulusan doktoral filsafat mempunyai andil yang cukup besar dalam mempengaruhi pemikirannya.
e. Pemikiran
Ia berpendapat bahwa ijtihad secara teoritis dan praktis tidak pernah tertutup sebab ijtihad merupakan hak privilise eksklusif golongan tertentu dalam masyarakat muslim. Hal ini berangkat dari konsep al-qur’an yang dimilikinya, yaitu al-qur’an adalah kalam allah, respon ilahi, elan vital al-qur’an adalah semangat moral, al-qur’an bersifat koheren dan kohesif serta merupakan dokumen untuk manusia.
2. M. syahrur
a. Biografi
Lahir tanggal 11 maret 1938 di damaskus. Ia tumbuh di lingkungan non agamis. Ia hanya anak seorang tukang celup dari lima bersaudara.
b. Latar Belakang Pendidikan
Semenjak kecil ia disekolahkan disekolah umum dari tingkat dasar hingga menengah. Tahun 1957 ia pergi ke moskow untuk belajar ilmu tekhnik. Disana ia bertemu dengan marxsisme yang mempengaruhi pemikirannya. Magister dan doktoralnya ia selesaikan di universitas college irlandia konsentrasi mekanika tanah dan tekhnik pondasi. Jelas ia adalah ahli dalam bidang tekhnik. Pemikirannya banyak digugat mengingat latar belakangnya yang hanya lulusan teknik. Namun tahun 1990 ia mendalami filsafat dan linguistik.
c. Metode
Ia mencoba untuk mendekonstruksi pemahaman umat islam terhadap al-qur’an. Ia menganggap umat islam berada dalam kebodohan atas hasil pemikiran ulama’ fiqh yang bersifat arogansi.
d. Pendekatan
Setelah ia menadalami filsafat dan linguistic, maka kajiannya bersifat historis-linguistic-humanistic-ilmiah. Ia menafikan sinonimitas al-qur’an.
e. Pemikiran
Ia berpendapat bahwa tidak ada konsep sinonim dalam al-qur’an. Semua tergantung konteks yang ada.
3. M. iqbal
a. Biografi
Lahir pada tanggal 9 Nopember 1877 di Punjab Pakistan. Keluarga Iqbal berasal dari keluarga Brahmana Kashmir yang telah memeluk agama Islam sejak tiga abad sebelum kelahiran Iqbal, dan menjadi penganut agama Islam yang taat. Ia termasuk dari keluarga yang miskin
b. Latar belakang pendidikan
Pada tahun 1895 Iqbal menyelesaikan pelajarannya di Scottish dan pergi ke Lahore. Disini ia melanjutkan studi Government College dan gurunya adalah Sir Thomas Arnold. Setelah selesai di Government College Iqbal belajar ke Eropa pada tahun 1905 melanjutkan di Cambridge University, Inggris, Ia belajar filsafat dengan Mc. Taggart, kemudian mengambil gelar doktor (Ph.D) di Munich, Jerman dan lulus pada tahun 1908 dengan disertasi berjudul The development of Methapysics of Persia. Ia juga terkenal sebagai seorang pujangga selain ahli dalam bidang filsafat.
c. Metode
Latar belakangnya sebagai seorang filsosof memastikan dirinya mengunakan rasio yang kuat adalam tiap-tiap kajiannya. Dari sinilah kemudian muncul konsep ego, yaitu tiap-tiap individu memiliki kekuatannya sendiri untuk menentukan kekuatan dirinya.
d. Pendekatan
Ia menggunakan pendekatan filosofis. Konsep insane kamil yang dilahirkannya melihat sisi manusia sebagai individu yang memiliki kemampuan untuk menentukan nasibnya sendiri.
e. Pemikiran
Al-qur’an menurutnya adalah produk yang dinamis sesuai dengan konteks sedangkan hadis merupakan sebuah bentuk cara-cara dakwah nabi terhadap umatnya.
4. Ibnu khaldun
a. Biografi
Lahir di Tunisia pada tanggal 27 mei 1332. Terlahir dalam suasana religious namun juga akrab terhadap filsafat, logika dan matematika sejak usia dini.
b. Latar belakang pendidikan
Dalam usia dini ia sudah akrab dengan filsafat, logika an matematika. Ketika beranjak dewasa, ia mulai menekuni sejarah, sosiologi, ekonomi, tata Negara dan filsafat. Hampir kesemua ilmu ini menjadi bahan rujukan para pemikir setelahnya.
c. Metode
Kajian yang dilakukanya menggunakan metode kritik sanad dan skeptis. Ia tidak serta merta menerima teks-teks hadis yang ia pelajari
d. Pendekatan
Kajiannya bersifat sosio hostoris. Ia memunculkan teori siklus, yakni hubungan antara masyarakat pedalaman, masyarakat madani dan solidaritas kelompok. Tiga unsur ini merupakan inti dari konsep-konsep yang dilahirkannya
e. Pemikiran
Konsep sosiologinya diterjemahkan oleh karl max dengan teori kelas, max webber dengan teori solidaritasya. Sedangkan konsep lainnya megenai sejarah, tata Negara (politik), ekonomi tak luput sebagai rujukan bagi pemikir setelahnya.
5. Luthfi asy-Syaukani
a. Biografi
Pemikir kelahiran jakarta, tahun tidak diketahui.
b. Latar belakang
Ia bergelar master hukum islam dan Ph.D di australia jurusan studi Islam
c. Metode
Dalam melakukan pembagian tipologi ia menggunakan metode Deskriptif analitik terhadap objek kajiannya.
d. Pendekatan
e. Pemikiran
Tipologi pemikiran arab kontemporer
6. Abid al-jabiri
a. Biografi
Lahir di maroko pada tanggal 27 desember 1935. Ia tumbuh dalam keluarga yang agamis.
b. Latar belakang pendidikan
Pendidikan dasarnya ia habiskan di tanah kelahirannya sebelum ia menyelesaikan diploma bahasa arab di Casablanca tahun 1951-1953. Kegemarannya akan filsafat mengantarkannya ke universitas damaskus meski akirnya ia lulus di universitas rabat tahun 1967. Doktoralnya selesai tahun 1970 dalam bidang filsafat.
c. Metode
Dalam tipologi luthfi asy-syaukani abid termasuk tipe reformistik dengan metode dekonstruktif.
d. Pendekatan
Ia seorang lulusan doctoral filsafat sehingga ia mengkaji dengan aspek rasio namun ojektif. Turats menurutnya harus sejalan dengan konteks kekinian.
e. Pemikiran
Konsep progressifnya menyatakan bahwa masayarkat arab masih terbelakang daripada barat. Hal ini disebabkan masyaraka arab yang stagnan. Kemudin munculah buku trilogy yang mengkritik peradaban bangsa arab.
7. Jamaluddin al-afghani
a. Biografi
Lahir di asadabad Afghanistan tahun 1838. Sejak kecil sudah tampak kecerdasannya tertama dalam bidang bahasa arab, sejarah, matematika, filsafat, fiqh dan ilmu keislaman lainnya.
b. Latar belakang pendidikan
Kecerdasannya yang dimiliknya sejak dini mengantarkannya pada usia 18 tahun dengan menguasai filsafat, hukum, sejarah, kedokteran, astronomi, matematika, dan metafisika.
c. Metode
Ia adalah seorang reformis konsruktif. Hal ini timbul arena melihat penjajahan yang dilakukan inggris terhadap india.
d. Pendekatan
Melihat kejadian tersebut, ia coba mengkaji keadaan tersebut dengan aspek politik.
e. Pemikiran
Kejadian penjajahan tersebut disebabakan oleh kemunduran pemikiran umat islam yang meningglakan ajaran agama.
8. Sayyid quthb
a. Biografi
Tanggal 9 oktober 1906 adalah kelahirannya di mesir. Hafal al-qur’an usia 10 tahun dan tumbuh dalam lingkungan agamis.
b. Latar belakang pendidikan
Tingkat pertama ia selesaikan di kairo, kemudian ia ikut diklat kegurua selama tiga tahun. Gelar sastra ia peroleh di universitas dar al-ulum sekaligus diploma pendidikan. Kemudian magister pedidikannya ia dapatkan di Stanford university amerika.
c. Metode
Dalam karyanya tafsir fi dhilalil qur’an, ia mencoba mendeskripsikan alqur’an. Sebagian yang lain mengatakan ia menggunakan metode tahlili.
d. Pendekatan
Latar belakang sebagai seorang lulusan sastra mempengaruhi akan hasil tafsirnya. Kajiannya pun linguistik.
e. Pemikiran
Ia meganggap modernitas yang didapat oleh barat hanyalah semu, sebab kosongnya dari nilai-nilai spiritualitas.
9. M. arkoun
a. Biografi
Lahir pada 2 januari 1928 di aljazair. Tumbuh dalam keluarga yang berstrata rendah, dimana ibunya adalah seorang yang buta huruf.
b. Latar belakang pendidikan
Tingkat dasar ia selesaikan dirumah, kemudian menengah di oran. Ia menyelesaikan sarjanya di uiversitas aljir konsentrasi satra arab. Doktoralnya selesai di Universitas Sorbonne, Paris. Bidang sastra.
c. Metode
Ia mengkalim dirinya menggunakan metode kritis untuk meneliti secara lebih luas.
d. Pendekatan
Metode kritisnya ia gabungkan dengan aspek historis sebagaimana yang dilakukan aliran positivistik.
e. Pemikiran
Ia tidak senang dengan adanya dikotomi antar umat islam. Ia tidak senang dengan adanya marjinal dengan sentral serta partikular dengan universal.
10. M. abduh
a. Biografi
Lahi di mesir tahu 1850. Tumbuh dalam lingkungan sederhana serta ayah yang berpoligami. Ia menikah diusia 16 tahun.
b. Latar belakang pendidikan
Setelah mematngkan diir dengan ilmu tajwid, ia akhirnya menuju al-azhar dengan konsentrasi filsafat dan bahasa.
c. Metode
Ia menggunakan metode konstektual reinterpetasi serta rasionalisasi teks
d. Pendekatan
Aspek yang digunakan adalah apek pendidikan.
e. Pemikiran
Ia berusaha untuk membebaskan masyarakat dari unsure taqlid. Kemudian ia juga ingin memperbaiki gaya bahasa arab yang ada.
11. Ibnu arabi
a. Biografi
Lahir di Marcia Andalusia tahun 1102. Ia suka mengembara sejak ia selesai belajar fiqh di sevilla.
b. Latar belakang pendidikan
Ia terkenal akan kebiasaan merenungnya. Setelah ia beajar fiqh ia mendalami filsafat tasawuf.
c. Metode
Ia menggunakan metode teologis yang tebagi menjadi visi mistis dan visi rasionalis.
d. Pendekatan
Sedang pendekatannya adalah filosofis
e. Pemikiran
Ia berhasil menghairkan konsep wihdatul wujud serta al-haqiqat al-muhammadiyah serta insane kamil
12. Asghar Ali Enginer
a. Biografi
Lahir di rajhastan pada tanggal 10 maret 1939. Ia adalah seorang aktifis dan penulis produktif. Besar dalam lingkunga yang agamis
b. Latar belakang pendidikan
Sejak kecil ia telah mempelajari tafsir, ta’wil, fiqh dan bahasa arab. Ia merupakan lulusan tekhnik sipil.
c. Metode
Metodenya adalah hermeneutic normative universal.
d. Pendekatan
Kajiannya meliputi aspe sosio kultur historis
e. Pemikiran
Ia mencoba menawarkan konsep pluralism beragama dan sekulerisme
13. Harun nasution
a. Biografi
dilahirkan di Pematangsiantar pada tanggal 23 September 1919. Tumbuh dalam keluarga ulama dan pedagang yang sukses.
b. Latar belakang pendidikan
Dididik dalam suasana religious, harun melanjutkan studinya ke Moderne Islamietische Kweekschool (MIK) sebuah sekolah menengah keagamaan. Kemudian ia melanjutkan studinya ke mekkah serta mesir hingga berlanjut ke mc gill university konsentrasi filsafat.
c. Metode
Sebagai seorang lulusan filsafat ia lebih menggunakan rasio sebagai metode berpikirnya
d. Pendekatan
Ia cenderung memilih filosofis teologis sebagai pendekatannya.
e. Pemikiran
Ia lebih dikenal dengan pemikirannya yang cenderung mengikuti mu’tazilah yang mendewkan akal dalam setiap permasalahannya. Harun lebih condong pada filsafat dan masalah teologi.
14. Nur kholis majid
a. Biografi
Lahir Jombang 17 maret 1939. Sejak kecil sudah akrab dengan dunia pesantren.
b. Latar belakang pendidikan
Santri di pesantren ploso jombang dan pesantren modern gontor. S1 fakultas sastra dan klebudyaan islam IAIN Syarif Hidayatullah. Ph.D di University of Chicago
c. Metode
Kajiannya menggunakan metode Modernis sekuler/reformistik rekonstruktif
d. Pendekatan
Ia memakai aspek Sosio Teologis dalam kajiannya
e. Pemikiran
Nur kholis menawarkan konsep Noemodernisme, kembali pada al-Qur’an, liberalisasi, sekulerisme, open minded serta free will.
15. KH. Husein Muhammad
a. Biografi
Lahir di Cirebon pada tanggal 9 Mei 1953, tumbuh besar dalam suasana pesantren yang terkenal religius.
b. Latar belakang pendidikan
Semenjak kecil ia telah dibekali ilmu agama oleh kakeknya. SLTP dan SMAnya ia habiskan di daerah asalnya arjawinangun. Ia terkenal aktif mengikuti kegiatan ekstra di sekolahnya.
c. Metode
Ia terpengaruh teori double movement fazlur rahman dalam memahami teks-teks hokum.
d. Pendekatan
Latar belakangnya sebagai aktivis pembela perempuan membawanya untuk melihat aspek sosio normative teologis dalam kajian teks.
e. Pemikiran
Sebagai aktivis feminism, ia telah banyak melahirkan buku tentang wanita. Ia ingn menyetarakan wanita dengan laki-laki.
16. Mukti ali
a. Biografi
lahir di Cepu pada tanggal 23 agustus 1923. Tumbuh dalam keluarga yang sangat berada. Ayahnya adalah saudagar kaya namun tidak berfoya-foya. Ia mengajarkan pada mukti ali untuk hidup sederhana
b. Latar belakang pendidikan
tahun 1931 di HIS(Hollandsch inlandsche School) ia bersekolah. Kemudian ayahnya mengirimnya ke pesantren asuhan kiai usman putra kiai hasyim asy’ari. Baru di pesantren tremas asuhan kiai ali mashum ia mengeyam pendidikan formal kembali.ia melanjutkan ke STI Jogjakarta(Universitas Islam Jogjakarta),Universitas Karachi jurusan Sejarah Islam, Pakistan dan tahun 1952di McGill University, Institut of Islamic Studies
c. Metode
Kajiannya menggunakan metode sintesis atau komparasi ilmiah dengan doktrin
d. Pendekatan
Kajiannya bersifat sosio historis
e. Pemikiran
Mukti ali menawarkan konsep scientific cum doktriner dan agreement in disagreement. Dalam wacana kekinian ia dapat disebut sebagai salah seorang sosiolog.
17. Amin Abdullah
a. Biografi
Lahir DI Margomulya tanggal 28 Juli 1953. Ia besar dan tumbuh dalam lingkungan pesantren.
b. Latar belakang pendidikan
Ia memulai pendidikan di KMI Gontor dan program sarjana muda IPD Gontor. Menyelesaikan S1 di Fakultas Ushuluddin Jurusan Perbandingan Agama IAIN (UIN) Sunan Kalijaga. Ph.d bidang filsafat Islam di Departement of Philosopy faculty of Art and science, METU Ankara Turki serta program post doctoral di McGill University Canada
c. Metode
Amin Abdullah mengunakan metode doktriner normative kritis historis
d. Pendekatan
Pendekatannya sosio historis
e. Pemikiran
Jika mukti ali menggunakan istilah sintesis, maka amin Abdullah menggunakan istilah integrasi-interkoneksi dalam arti yang sama.
18. Theodor noldeke
a. Biografi
Hamburg jerman 2 maret 1837. Dibesarkan dalam lingkungan pendidik karena ayahnya adalah seorang kepala sekolah.
b. Latar belakang pendidikan
Tertarik pada kajian bahasa semit (arab dan persia) sebelum masuk universitas Gottingen. Sarjana dengan risalah tarikh al-qur’an.
c. Metode
Kajiannya mengunakan Normatif Teologis
d. Pendekatan
Aspek kajiannya meliputi Analisis Konteks
e. Pemikiran
De Goeje (terpengaruh pemikiran abraham geiger)
19. William M. Watt
a. Biografi
lahir 14 Maret 1909 di Ceres, Fife, Skotlandia. Ia adalah seorang pakar studi keislaman dan sejarah keislaman.
b. Latar belakang pendidikan
Ia adalah professor studi arab-islam.
c. Metode
Ia mengkaji dengan metode Analisis kritis.
d. Pendekatan
Adapun pendekatannya secara teologis.
e. Pemikiran
Ia menawarkan konsep Modernisasi, yaitu harmonisasi antara islam dan kristen serta al-Qur’an adalah perjanjian lama dan baru
20. Ignaz goldziher
a. Biografi
Hungaria, 22 juni 1850. Tumbuh dalam keluarga yang memiliki pengaruh terhadap kelompok lain.
b. Latar belakang pendidikan
Kuliah di Universitas Leipzig pada Fleisser seorang pakar filologi. Melakukan kajian peradaban arab secara mendalam ketika menjadi pimpinan di Universitas Budapest.
c. Metode
Kajiannya dengan metode Kritik matan dan historis kritis
d. Pendekatan
Historis fenomenologis
e. Pemikiran
Skeptis terhadap otentitas hadist, islam bukan wahyu tetapi pengaruh asing, hadist produk perkembangan sejarah bukan dari nabi, perbedaan qiraah karena kekurangan tulisan arab
21. Snouck hurgronje
a. Biografi
1. Lahir pada 8 Februari 1857 di desa Osterhout yang terletak di Timur Laut kota Breda, Belanda. Berasal dari keluarga pendeta Protestan (domine) terkemuka yang konvensional dan semi ortodoks. Tetapi lingkungan dia belajar (Leiden) adalah liberal untuk zaman itu.
b. Latar belakang pendidikan
pendidikan dasar di Osterhout, Sekolah Menengah di Breda, Belajar bahasa Latin dan Yunani sebagai persiapan masuk universitas, dan berhasil menempuh ujian masuk universitas pada Juni 1874. Pada tahun 1874, mendaftar ke Fakultas Teologi di Universitas Leiden, Belanda. Pada Mei 1876, menempuh ujian kandidat dalam filologi klasik Yunani dan Latin. April 1878, mengikuti ujian kandidat dalam Teologi. Namun, tetap menekuni Filologi. September 1878 berhasil menempuh ujian Filologi Semit. November 1879, berhasil memperoleh gelar doktor dengan risalah berjudul Musim Haji di Makah. Tahun 1880/1881, menghadiri perkuliahan Theodore Noldeke di Strassburg. bersama dua orientalis terkenal, C. Bezold dan R. Bunnow.
c. Metode
Ia mempraktekan metode parsipatoris atau hidup bersama. Ia melakukannya dengan tujuan dapat mengetahui islam dari dalam akan kelemahan yang dimiliki islam.
d. Pendekatan
Dalam metode parsipatoris yang dipakainya, pendekatannya adalah empiris berdasar akan pengalaman nyata.
e. Pemikiran
Hasil dari parsipatorisnya adalah islam membawa hal negative karena terdapat fanatisme agama yang membenci belanda. Persatuan ulama juga memiliki peranan yang kuat terhadap keberagamaan di aceh. Al-qur’an menurutnya adalah karya tulis Muhammad yang berisi gagasannya sendiri.
22. Joseph Schacht
a. Biografi
Ia lahir pada tanggal 15 maret 1902 di polandia. Ia dibesarkan dalam suasana katholik roma serta ia mahir berbahasa yahudi karena ia belajar kepada salah seorang rabbi.
b. Latar belakang pendidikan
Belajar bahasa yahudi sejak kecil, ia masuk ke Universitas Breslau (Wroclaw) dan Leipzig untuk mendalami filologi klasik dan teologi. Universitas Freiburg di Breusgau menjai saksi penting hidupnya. 1927 menjadi asisten professor dan dua tahun kemudian dipromosikan untuk menajdi professor penuh bidang bahasa ketimuran. Ia juga sempat kuliah di al-azhar mengambil jurusan hokum islam.
c. Metode
Dalam kajian hokum islam ia menggunakan metode kritik sanad sebagaiman yang ia dapatkan dari gurunya ignaz goldzieher. Ia mendapati bahwa hadis tidak ada yang otentik dan semuanya palsu.
d. Pendekatan
Kajian kritik sanad yang dilakukannya menggunakan aspek sosio historis. Ia melihat hadis yang ada adalah hasil produk ulama abad kedua dan ketiga hijriyah.
e. Pemikiran
Sebagai sarjana hokum islam, ia menyatakan bahwa hokum adalah produk manusia, bukan dari tuhan, berikut hadis yang digunakan sebagai sumber rujukan pengambilan hokum islam.
loading...
1 komentar:
Write komentarOrang2 ini nih yang seharusnya diceritakan supaya jadi inspirasi.
ReplyBukan artis2 ga jelas.
Silahkan Tuliskan Komentar Anda disini. jika anda belum mempunyai Google Account atau Open ID, Anda bisa Menggunakan Name/Url (disarankan menggunakan opsi ini) atau Anonimous. Mohon berkomentar dengan bijak dan jangan spamSilahkan komentar