Showing posts with label Kesehatan. Show all posts
Showing posts with label Kesehatan. Show all posts

MAKALAH KESEHATAN MENTAL DALAM ISLAM

Admin Saturday, May 05, 2018 Add Comment

MAKALAH KESEHATAN MENTAL DALAM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN

Dalam tulisannya, ‘Pengantar dalam Kesehatan Jiwa’ (1982), Saparinah Sadli, guru besar Fakultas Psikologi UI mengemukakan tiga orientasi yang dapat dijadikan ukuran kesehatan jiwa, yakni[1]: 1) Orientasi Klasik: Seseorang dianggap sehat bila ia tak mempunyai keluhan tertentu, seperti: ketegangan, rasa lelah, cemas, rendah diri atau perasaan tidak berguna, yang semuanya menimbulkan perasaan ‘sakit’ atau ‘rasa tidak sehat’ serta mengganggu efisiensi kegiatan sehari-hari. Orientasi ini banyak dianut di dunia kedokteran; 2) Orientasi Penyesuaian Diri: Seseorang dianggap sehat secara psikologis bila ia mampu mengembangkan dirinya sesuai dengan tuntunan orang-orang lain serta lingkungan sekitarnya;  3) Orientasi Pengembangan Potensi: Seseorang dianggap mencapai taraf kesehatan jiwa, bila ia mendapat kesempatan untuk mengembangkan potensialitasnya menuju kedewasaan sehingga ia bisa dihargai oleh orang lain dan dirinya sendiri.
Terdapat empat rumusan kesehatan jiwa yang lazim dianut para ahli[2]: 1)Kesehatan mental adalah terhindarnya orang dari gejala gangguan jiwa (neurose) dan dari gejala-gejala penyakit jiwa (psichose); 2)Kesehatan mental adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan dirinya sendiri, dengan orang lain dan masyarakat serta lingkungan tenpat ia hidup; 3)Kesehatan mental adalah terwujudnya keharmonisan yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi jiwa, serta mempunyai kesanggupan untuk menghadapi problema-problema yang biasa terjadi, serta terhindar dari kegelisahan dan pertentangan batin (konflik); 4)Kesehatan adalah pengetahuan dan perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan dan memanfaatkan potensi, bakat dan pembawaan yang ada semaksimal mungkin, sehingga membawa kebahagiaan diri dan orang lain, serta terhindar dari gangguan dan penyakit jiwa; 5)Kesehatan mental adalah terwujudnya keserasian yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi kejiwaan dan terciptanya penyesuaian diri antara manusia dengan dirinya dan lingkungannya, berlandaskan keimanan dan ketakwaan, serta bertujuan untuk mencapai hidup yang bermakna dan bahagia di dunia dan bahagia di akhirat.

BAB II PEMBAHASAN

A.   Pengertian Kesehatan Mental

Istilah Kesehatan Mental diambil dari konsep mental hygiene, kata mental berasal dari bahasa Yunani yang berarti Kejiwaan. Kata mental memilki persamaan makna dengan kata Psyhe yang berasal dari bahasa latin yang berarti Psikis atau Jiwa, jadi dapat diambil kesimpulan bahwa mental hygiene berarti mental yang sehat atau kesehatan mental.

Kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari keluhan dan gangguan mental baik berupa neurosis maupun psikosis (penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial) (Mujib dan Mudzakir, 2001, 2003). Zakiah Daradjat (1985:10-14) mendefinisikan kesehatan mental dengan beberapa pengertian:

Terhindarnya orang dari gejala-gejala gangguan jiwa (neurose) dan dari gejala-gejala penyakit jiwa (psychose).
Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan diri sendiri, dengan orang lain dan masyarakat serta lingkungan di mana ia hidup.

Pengetahuan dan perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan dan memanfaatkan segala potensi, bakat dan pembawaan yang ada semaksimal mungkin, sehingga membawa kebahagiaan pada diri dan orang lain; serta terhindar dari gangguan-gangguan dan penyakit jiwa.

Terwujudnya keharmonisan yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi jiwa, serta mempunyai kesanggupan untuk menghadapi problem-problem biasa yang terjadi, dan merasakan secara positif kebahagiaan dan kemampuan dirinya.

Seseorang dapat dikatakan sehat tidak cukup hanya dilihat dari segi fisik, psikologis, dan sosial saja, tetapi juga perlu dilihat dari segi spiritual atau agama. Inilah kemudian yang disebut Dadang Hawari sebagai empat dimensi sehat itu, yaitu: bio-psiko-sosial-spiritual. Jadi seseorang yang sehat mentalnya tidak cukup hanya terbatas pada pengertian terhindarnya dia dari gangguan dan penyakit jiwa baik neurosis maupun psikosis, melainkan patut pula dilihat sejauhmana seseorang itu mampu menyesuaikan diri dengan dirinya sendiri dan lingkungannya, mampu mengharmoniskan fungsi-fungsi jiwanya, sanggup mengatasi problema hidup termasuk kegelisahan dan konflik batin yang ada, serta sanggup mengaktualisasikan potensi dirinya untuk mencapai kebahagiaan.

Mental yang sehat tidak akan mudah terganggu oleh Stressor (Penyebab terjadinya stres) orang yang memiliki mental sehat berarti mampu menahan diri dari tekanan-tekanan yang datang dari dirinya sendiri dan lingkungannya. (Noto Soedirdjo, 1980) menyatakan bahwa ciri-ciri orang yang memilki kesehatan mental adalah memilki kemampuan diri untuk bertahan dari tekanan-tekanan yang datang dari lingkungannya. Sedangkan menurut Clausen Karentanan (Susceptibility) Keberadaan seseorang terhadap stressor berbeda-beda karena faktor genetic, proses belajar dan budaya yang ada dilingkungannya, juga intensitas stressor yang diterima oleh seseorang dengan orang lain juga berbeda.

Atkinson menentukan kesehatan mental dengan kondisi normalitas kejiwaan, yaitu kondisi kesejahteraan emosional kejiwaan seseorang. Pengertian ini diasumsikan bahwa pada prinsipnya manusia itu dilahirkan dalam kondisi sehat. Atkinson[3] lebih lanjut menyebutkan enam indikator normalitas kejiwaan seseorang.

Pertama, persepsi realita yang efisien. Individu cukup realistik dalam menilai kemampuannya dan dalam menginterpretasi terhadap dunia sekitarnya. Ia tidak terus menerus berpikir negatif terhadap orang lain, serta tidak berkelebihan dalam memuja diri sendiri.

Kedua, mengenali diri sendiri. Individu yang dapat menyesuaikan diri adalah individu yang memiliki kesadaran akan motif dan perasaannya sendiri, meskipun tak seorang pun yang benar-benar menyadari perilaku dan perasaannya sendiri.

Ketiga, kemampuan untuk mengendalikan perilaku secara sadar. Individu yang normal memiliki kepercayaan yang kuat akan kemampuannya, sehingga ia mampu mengendalikannya. Kondisi seperti itu tidak berarti menunjukkan bahwa individu tersebut bebas dari segala tindakan impulsif dan primitif, melainkan jika ia melakukannya maka ia menyadari dan berusaha menekan dorongan seksual dan agresifnya.  

Keempat, harga diri dan penerimaan. Penyesuaian diri seseorang sangat ditentukan oleh penilaian terhadap harga diri sendiri dan merasa diterima oleh orang di sekitarnya. Ia merasa nyaman bersama orang lain dan mampu beradaptasi atau mereaksi secara spontan dalam segala situasi sosial.

Kelima, kemampuan untuk membentuk ikatan kasih. Individu yang normal dapat membentuk jalinan kasih yang erat serta mampu memuaskan orang lain. Ia peka terhadap perasaan orang lain dan tidak menuntut yang berlebihan kepada orang lain. Sebaliknya, individu yang abnormal terlalu mengurusi perlindungan diri sendiri (self-centered).

Keenam, produktivitas. Individu yang baik adalah individu yang menyadari kemampuannya dan dapat diarahkan pada aktivitas produktif.  

B.   Pola-pola Wawasan Kesehatan Jiwa
Musthafa Fahmi, sebagaimana yang dikutip oleh Muhammad Mahmud Mahmud,[4] menemukan dua pola dalam mendefinisikan kesehatan mental: pertama, pola negatif (salabiy), bahwa kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari segala neurosis (al-amradh al-ashabiyah) dan psikosis (al-amradh al-dzihaniyah). Kedua, pola positif (ijabiy), bahwa kesehatan mental adalah kemampuan individu dalam penyesuaian terhadap lingkungan sosialnya. Pola yang kedua ini lebih umum dan lebih luas dibanding dengan pola pertama.

Hanna Djumhana Bastaman lebih luas menyebut empat pola yang ada dalam kesehatan mental, yaitu pola simtomatis, pola penyesuaian diri, pola pengembangan potensi, dan pola agama.[5] Pertama, pola simtomatis adalah pola yang berkaitan dengan gejala (symptoms) dan keluhan (compliants), gangguan atau penyakit nafsaniah. Kesehatan mental berarti terhindarnya seseorang dari segala gejala, keluhan, dan gangguan mental, baik berupa neurosis maupun psikosis. Kedua, pola penyesuaian diri adalah pola yang berkaitan dengan keaktifan seseorang dalam memenuhi tuntutan lingkungan tanpa kehilangan harga diri. atau memenuhi kebutuhan pribadi tanpa mengganggu hak-hak orang lain. Kesehatan mental berarti kemampuan seseorang untuk meyesuaikan diri secara aktif terhadap lingkungan sosialnya. Ketiga, pola pengembangan diri adalah pola yang berkaitan dengan kualitas khas insani (human qualities) seperti kreativitas, produktivitas, kecerdasan, tanggung jawab, dan sebagainya. Kesehatan mental berarti kemampuan individu untuk memfungsikan potensi-potensi manusiawinya secara maksimal, sehingga ia memperoleh manfaat bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain. Keempat, pola agama adalah pola yang berkaitan dengan ajaran agama. Kesehatan mental adalah kemampuan individu untuk melaksanakan ajaran agama secara benar dan hak dengan landasan keimanan dan ketakwaan.

Kesehatan mental yang dimaksudkan di sini lebih terfokus pada kesehatan mental yang berwawasan agama. Pemilihan ini selain karena konsisten denga pola-pola yang dikembangkan dalam psikopatologi dan psikoterapi, juga sesuai dengan khazanah Islam yang berkembang. Ibn Rusyd misalnya dalam “Fashl al-Maqal” menyatakan, “takwa itu merupakan kesehatan mental (shihah al-nufus)”.[6] Statement itu menunjukkan bahwa dialektika kesehatan mental telah lama dibangun oleh para psikolog muslim, yang mau tidak mau harus dijadikan sebagai keutuhan wacana Psikologi Islam saat ini.

Empat pola wawasan kesehatan jiwa dengan orientasinya sebagai berikut[7]:

1.      Pola wawasan yang berorientasi simtomatis menganggap bahwa hadirnya gejala (symtomps) dan keluhan (compliants) merupakan tanda adanya gangguan atau penyakit yang diderita seseorang.

2.      Pola wawasan yang berorientasi penyesuaian diri berpandangan bahwa kemampuan seseorang untuk menyesuaikan diri merupakan unsur utama dari kondiri jiwa yang sehat.

3.      Pola wawasan yang berorientasi pengembangan potensi pribadi bertolak dari pandangan bahwa manusia adalah makhluk bermartabat yang memiliki berbagai potensi dan kualitas yang khas insani (human qualities), seperti kreativitas, rasa humor, rasa tanggung jawab, kecerdasan, dll dan mendatangkan manfaat bila dikembangkan secara optimal.

4.      Pola wawasan yang berorientasi agama berpandangan bahwa agama atau keruhanian memiliki daya yang dapat menunjang kesehatan jiwa dan kesehatan jiwa diperoleh sebagai akibat dari keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan, serta menerapkan tuntunan-tuntunan keagamaan yang hidup.

Tuntunan agama Islam untuk kesehatan mental dikemukakan dalam dua hal, yaitu:

1.      Ayat-ayat al-Qur’an (dan al-Hadits) yang berkaitan dengan tolak ukur kesehatan mental.

2.      Prinsip-prinsip Islam untuk pengembangan pribadi pada umumnya dan mengembangan kesehatan mental pada khususnya.

C.   Metode Pemerolehan dan Pemeliharaan
Terdapat tiga pola yang mengungkapkan metode pemerolehan dan pemeliharaan kesehatan mental dalam perspektif Islam: Pertama, metode tahali, takhalli, dan tajalli; Kedua, metode syariah, thariqah, haqiqah dan ma’rifat; dan ketiga, metode iman, Islam dan ihsan. Sebuah hadits menunjukkan tiga metode yang mengungkapkan metode pemerolehan dan pemeliharaan kesehatan mental yaitu: 1) metode iman yang berkaitan dengan prinsip-prinsip kepercayaan dan keyakinan kepada Tuhan dan kepada hal-hal yang gaib; 2) metode Islam yang berkaitan dengan prinsip-prinsip ibadah dan muamalah; 3) metode ihsan yang berkaitan dengan prinsp-prinsip moral atau etika.

Metode Imaniah
Iman secara harfiah diartikan dengan rasa aman (al-aman) dan kepercayaan (al-amanah). Orang yang beriman berarti jiwanya merasa tenang dan sikapnya penuh keyakinan dalam menghadapi semua masalah hidup. Dalam mengatur alam dan isinya, Allah SWT memberikan rambu-rambu petunjuk (hidayah)-Nya untuk kelangsungan dan keselamatan hidup di dunia dan akhirat. Petunjuk yang dimaksud diturunkan melalui dua jalur: Pertama, jalur tertulis yang termaktub dalam kitab suci Al-Quran dengan pemberian petunjuk inu dengan mengutus Rasul dan Malaikat-Nya. Jalur ini lazim disebut jalur Quraniyah; Kedua, jalur tidak tertulis yang berkaitan dengan alam dan isinya yang disebut dengan jalur kauniyah atau sunnatulah.

Keimanan yang direalisasikan secara benar akan membentuk kepribadian mukmin yang membentuk 6 karakter yaitu:

Karakter Rabbani, yaitu karakter yang mampu menginternalisasikan (mengambil dan mengamalkan) sifat-sifat dan asma-asma Allah ke dalam tingkah laku nyata sebatas pada kemampuan manusiawinya. Proses pembentukan kepribadiannya ditempuh melalui tiga tahap yaitu ta’alluq, takballuq, dan tabaqquq[8]. Proses ta’alluq adalah menggantungkan kesadaran diri dan pikiran kepada Allah dengan cara berpikir dan berzikir kepadaNya (QS. Ali-Imran:191). Proses takballuq adalah adanya kesadaran untuk menginternalisasikan sifat-sifat dan asma-asma Allah ke dalam tingkah laku nyata sebatas pada kemampuan manusiawinya. Proses ini dlakukan karena adanya fitrah menusia yang memiliki potensi asma’ al-husna. Proses tabaqquq adalah kesadaran diri akan adanya kebenaran, kemuliaan, keagungan Allah SWT sehingga tingka lakunya didominasi olehNya.
Karakter Maliki, yaitu karakter yang mampu menginternalisasikan sifat-sifat Malaikat yang agung dan mulia. Kepribadian maliki diantaranya menjalankan perintahNya dan tidak berbuat maksiat (QS. Al-Tahrim: 6), bertasbih kepadaNya (QS. Al-Zumar: 75), menyampaikan informasi kepada yang lain (QS. Al-Nahl: 102), membagi-bagikan rizki untuk kesejahteraan berama dan memelihara kebun (Jannat) yang indah (QS. Ar-Ra’d: 24).
Karakter Qurani, yaitu karakter yang mampu menginternalisasikan nilai-nilai Qurani dalam tingkah laku nyata. Karakter kepribadian Qurani seperti membaca, memahami dan mengamalkan ajaran yang terkandung di dalam Al-Quran dan Sunnah.
Karakter Rasuli, yaitu karakter yang mampu menginternalisasikan sifat-sifat Rasul yang mulia. Karakter kepribadian Rasuli diantaranya jujur (al-Siddiq), dapat dipercaya (al-Amanah), menyampaikan informai atau wahyu (al-Tabligh) dan cerdas (al-Fathonah).
Karakter yang berwawasan dan mementingkan masa depan (hari akhir) yang menghendaki adanya karakter yang mementingkan jangka panjang daripada jangka pendek atau wawasan masa depan daripada masa kini (QS. al-Dhuha: 4), bertanggung jawab (QS. al-Nisaa’: 77).
Karakter Takdiri, yaitu karakter yang menghendaki adanya penyerahan dan kepatuhan pada hukum-hukum, aturan-aturan dan sunnah-sunnah Allah SWT untuk kemaslahatan hidupnya.

Metode Islamiah
Islam secara etimologi memilik tiga makna yakni penyerahan dan ketundukan (al-silm), perdamaian dan keamanan (al-salm), dan keselamatan (al-salamah)[9]. Realisasi metode Islam dapat membentuk kepribadian muslim yang mendorong seseorang untuk hidup bersih, suci dan dapat menyesuaikan dengan segala kondisi yang merupakan syarat terciptanya kesehatan mental. Kepribadian muslim membentuk lima karakter ideal.

Karakter syabadatain yaitu karakter yang mampu menghilangkan dan membebaskan diri dari segala belenggu atau dominasi tuhan-tuhan temporal dan relatif seperti materi dan hawa nafsu (QS. Al-Furqon: 43). Lalu mengisi diri sepenuh hati hanya kepada Allah SWT.
Karakter mushailli yaitu karakter yang mampu berkomunikasi dengan Allah dan dengan sesama manusia. Komunikasi ilahiah ditandai dengan takbir,sedangkan kominukasi ihsaniah ditandai dengan salam. Karakter mushailli juga menghendaki adanya kebersihan dan kesucian lahir dan batin dengan berwudhu (kesucian lahir) dan dalam kesucian batin diwujudkan dalam bentuk keikhlasan dan kekhusyu’an.
Karakter muzakki, yaitu karakter yang berani mengorbankan hartanya untuk kebersihan dan kesucian jiwanya (QS. al-Taubah: 103), serta pemerataan kesejahteraan ummat pada umumnya.
Karakter sha’im yaitu karakter yang mampu mengendalikan dan menahan diri dari nafsu-nafsu rendah. Dan apabila dirinya terbebas dari nafsu-nafsu rendah maka ia berusaha mengisi diri dengan tingkah laku yang baik.
Karakter hajji yaitu karakter yang mampu mengorbankan harta, waktu, bahkan nyawa demi memenuhi panggilan Allah SWT.

Metode Ihsaniah
Ihsan secara bahasa berarti baik. Orang yang baik (Muhsin) adalah orang yang mengetahui hal-hal yang baik, mengaplikasikan dengan prosedur yang baik dan dlakukan dengan niatan yang baik. Metode ini bila dilakukan dengan benar maka memberikan kepribadian muhsin yang ditempuh dalam beberapa tahapan[10], yaitu:

Tahapan permulaan (al-bidayah)
Pada tahap ini, seseorang akan rindu pada khaliknya. Ia sadar dalamkerinduan itu terdapat tabir (al-hijab) yang menghalangi hubungannya sehingga ia berusaha menghilangkan tabir tersebut. Tahapan ini disebut takhalli yaitu mengosongkan diri dari segalasifat kotor, maksiat dan tercela.

Tahapan kesungguhan dalam menempuh kebaikan (al-mujabadat)
Tahapan ini kepribadian seseorang telah bersih dari sifat-sifat tercela dan maksiat lalu berusaha secara sungguh-sungguh untuk mengisi diri dengan tingkah laku yang baik yang disebut dengan tahapan tahailli. Tahailli adalah upaya mengisi diri dengan sifat-sifat yang baik yang terdiri dari beberapa fase yaitu: 1) taubat dari segala tngkah laku yang mengandung dosa; 2) menjaga diri dari hal-hal yang subhat (al-wara’); 3) tidak terikat oleh gemerlapan materi; 4) merasa butuh pada Allah (al-faqr); 5) sabar terhadap cobaan dan melaksanakan kebajikan; 6) tawakkal pada putusan Allah; 7) ridha terhadap pemberian Allah; 8) merasa bersyukur atas nikmay yang Allah berikan; 9) ikhlas melakukan apa saja demi Allah; 10) takut (al-khauf) dan berharap (al-raja) terhadap Allah; 11) kontinue dalam melakukan kewajiban (al-istiqomah); 12) takwa kepada Allah; 13) jujur, berpikir, berzikir dan sebagainya.

Tahapan ini harus ditopang tujuh pendidikan dan latihan psikofisik yaitu:
Musyarathah, yaitu memberikan dan menemukan syarat bagi diri sendiri.
Muraqabah, yaitu mawas diri dari perbuatan maksiat agar selalu dekat kepada Allah.
Muhasabah, yaitu membuat perhitungan terhadap tingkah laku yang diperbuat.
Mu’aqabah, yaitu menghukum diri sendiri karena melakukan keburukan.
Mujahadah, yaitu bersungguh-sungguh berusaha menjadi baik.
Mu’atabah, yaitu menyesali diri atas perbuatan dosanya.
Mukasyafah, yaitumembuka penghalang atau tabir agar tersingkap semua rahasia Allah.

Tahapan merasakan (al-Muziqat)
Pada tahapan ini seorang hamba tidak sekedar menjalankan perintah Khalik-nya dan menjauhi larangannya, namun ia merasakan kedekatan, kelezatan, kerinduan denganNya. Tahapan ini disebut tajalli, yaitu menempakkan sifat-sifat Allah pada diri manusianya setelah sifat-sifat buruknya dihilangkan dan tabir menjadi sirna. Oleh sufi tahapan ini biasa dilalui dalam dua proses yaitu al-fana dan al-baqa. Bila seseorang mampu menghilangkan wujud jasmaniah dengan menghilangkan nafsu-nafsu impulsifnya dan tidak terikat oleh materi atau lingkungan sekitar, makaia telah al-fana. Kondisi itu lalu beralih pada ke-baqa-an wujud ruhani yang ditandai dengan tetapnya sifat-sifat ketuhanan[11]. Ketika tahapan itu telah dilalui maka muncul apa yang disebut al-baal yaitu kondisi spiritual dimana sang pribadi telah mencapai kebahagiaan tertinggi yang dicita-citakan.

D.   Ayat-ayat Al Quran yang Berkaitan dengan Tolak Ukur Kesehatan Mental

 Ayat-Ayat Al-Qur’an Mengenai Beberapa Sifat Tercela (Mazmumah)

Sifat-sifat tercela secara tidak langsung atau langsung dapat menimbulkan gangguan dan penyakit kejiwaan yang dalam tulisan ini dibatasi enam sifat tercela, yaitu: Bakhil, Aniaya, Dengki, Ujub, Nifak dan Ghadhab.

1)      Bakhil

Bakhil artinya kikir, yaitu ketidaksediaan untuk memberikan sebagian hartanya kepada pihak-pihak lain yang membutuhkan seprti, fakir miskin, kepentingan umum, agama dan lain-lain. Di lain pihak, orang bakhil biasanya tidak pernah puas mengumpulkan harta benda. Ayat Al Qur’an  mengenai perbuatan bakhil:

’Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Maka di antara kamu ada orang yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang membutuhkan (Nya); dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kamu (ini).’ (QS. Muhammad: 38)

2)      Aniaya
Aniaya adalah perbuatan yang melanggar hukum dan keadilan serta menimbulkan kerugian pada diri sendiri dan orang lain serta menimbulkan kerusakan terhadap lingkungannya. Ayat Al Qur’an mengenai aniaya:

‘Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat zalim kepada diri mereka sendiri.’ (QS. Yunus: 44)

3)      Dengki
Dengki artinya tidak senang melhat orang lain memperoleh keberuntungan kebajikan. Orang-orang dengki senantiasa mengharapkan bahkan berupaya agar keberuntungan yang diperoleh orang lain hilang ayau jatuh kepada si pendengki itu sendiri. Ayat Al Qur’an mengenai dengki:

‘Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka ma`afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.’ (QS. Al-Baqarah:109)

4)      Ujub

Ujub artinya membesar-besarkan perbuatan baik diri sendiri dan perasaan puas karenanya, dengan perasaan bahwa dirinya lebih unggul dari orang lain. Ayat Al-Qur’an mengenai ujub:

‘Maka apakah orang yang dijadikan (syaitan) menganggap baik pekerjaannya yang buruk lalu dia meyakini pekerjaan itu baik, (sama dengan orang yang tidak ditipu oleh syaitan)? maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya; maka janganlah dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.’ (QS. AL-Fathir:8)

5)      Nifak
Nifak artinya bermuka dua atau berpura-pura yang menjadi karakteristik orang munafik. Ayat Al Qur’an mengenai nifak:

’Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian", padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.’ (QS. Al-Baqarah: 8)

6)      Ghadhab
Ghadhab diartikan secara khusus sebagai marah atau kemarahan dalam konotasi negatif dan berlebihan, sedangkan secara umum diartikan sebagai al nafsu al ammarah bissu’ yang selalu mendorong perbuatan jahat sehingga mengakibatkan kerugian pada diri sendiri dan orang lain. Ayat Al Qur’an mengenai ghadhab:

‘Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.’ (QS. Yusuf: 53)

Ayat-Ayat Al-Qur’an Yang Berkaitan Dengan Pentingnya Agama Untuk Kesehatan Mental

Sudah tentu semua ayat-ayat Al-Qur’an menunjukkan pentingnya agama untuk keselamatan hidup di dunia dan akhirat, termasuk meraih jiwa yang sehat. Zakiah Daradjat dalam tulisan-tulisannya mengenai Agama dan Kesehatan Jiwa menunjukkan pengaruh positif dari pelaksanaan rukun iman dan rukun islam terhadap kondisi kesehatan mental.

Mengingat masalah agama merupakan masalah yang sangat luas dan kompleks, maka tulisan ini hanya mengungkapkan ayat-ayat di Al Qur’an yang berkaitan dengan tiga pilar agama Islam, yaitu: iman (akidah), Islam (syari’ah), dan Ihsan (akhlak).

E.   Prinsip-Prinsip Islam Untuk Pengembangan Pribadi Dan Kesehatan Jiwa

Dalam Islam pengembangan kesehatan jiwa terintegrasi dalam pengembangan pribadi pada umumnya, dalam artian kondisi kejiwaan yang sehat merupakan hasil sampingan (by product) dari kondosi pribadi yang matang secara emosional, intelektual, dan sosial, terutama matang pula keimanan dan ketetakwaannya kepada Allah SWT. Dengan demikian dalam Islam nyatalah betapa pentingnya pengembangan pribadi untuk meraih kualitas insan paripurna yang didalam otaknya sarat dengan ilmu pengetahuan, bersemayam dalam kalbunya iman dan takwa kepada Allah SWT, sikap dan perilakunya benar-benar merealisasikan nila-nilai keislaman yang mantap dsan teguh, wataknya terpuji, semangat kerja tinggi, kedamaian dan kasih sayang.

Cara peningkatan kualitas pribadi yang sedikit mendekati tipe ideal:

·         Hidup secara Islami, dalam arti berusaha secara sadar untuk mengisi kegiatan sehari-hari dengan hal-hal yang bermanfaat dan sesuai dengan nilai-nilai akidah, syari’ah dan akhlak, serta berusaha menjauhi hal-hal yang dilarang agama.

·         Melakukan latihan intensif yang bercorak Psiko-edukatif. Dengan ini, diharapkan para peserta sadar diri akan keunggulan dan kelemahannya, mampu menyesuaikan diri, menemukan arti dan tujuan hidupnya serta menyadari serta menghayati betapa pentingnya menigkatkan diri.

·         Pelatihan disiplin diri yang lebih berorientasi spiritual-religius, yakni mengintensifkan dan meningkatkan kualitas ibadah.

F.     Tanda-Tanda Kesehatan Mental dalam Islam

            Tanda-tanda kesehatan mental, menurut Muhammad Mahmud Mahmud, terdapat sembilan macam,[12] yaitu: pertama, kemapanan (al-sakinah), ketenangan (al-thuma’ninah), dan rileks (al-rahah) batin dalam menjalankan kewajiban, baik kewajiban terhadap dirinya, masyarakat, maupun Tuhan.

            Kata “sakinah” dalam kajian semantik bahasa Arab berasal dari kata sakana yang berarti makan (tempat), maskin yang berarti manzil atau bayt (tempat tinggal atau rumah), sukn yang berarti ahl aw ‘iyal al-dar (penduduk desa atau negara).[13] Dari  pengertian semantik ini, kata “sakinah” memiliki arti kemapanan disebabkan memiliki tempat tinggal atau wilayah yang menetap dan tidak berpindah-pindah. Terminologi “sakinah” juga memilikii arti (1) al-wada’ah. Al-waqarah, al-thuma’ninah yang berarti ketenangan; (2) al-rahmah yang berarti kasih sayang.[14] Atau dalam bahasa Inggris berarti calmness (ketenangan), quietness (keamanan), peacefulness (perdamaian), dan serenity (ketenteraman).

            Al-Zuhaili dalam tafsirnya memberi arti “sakinah” dengan ketetapan atau ketenangan (al-tsabat dan al-thuma’ninah) jiwa dari segala kecemasan (al-qalaq/anxiety)[15] dan kesulitan atau kesempitan batin (al-Idtirar). Sakinah juga memiliki arti meninggalkan permusuhan atau peperangan,[16] rasa aman (al-aman), hilangnya ketakutan (al-khwf/phobia) dan kesedihan dari jiwa.[17] Ibnu Qayyim memberi arti sakinah dengan ketenangan yang dihujamkan oleh Allah SWT. Pada jiwa orang-orang mukmin yang takut, resah dan gelisah, agar keimanan dan keyakinannya bertambah.[18]

            Pengertian “ketenangan” di dalam istilah sakinah tidak berarti statis atau tidak bergerak, sebab dalam “sakinah” terdapat aktivitas yang disertai dengan perasaan tenang, seperti orang yang melakukan kerja dengan disertai rasa ketenangan. Apabila istilah sakinah memiliki arti statis dan tidak bergerak bararti jiwa manusia tidak akan berkembang, yang hal itu menyalahi hukum-hukum perkembangan.

            Firman Allah SWT:
’Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mu'min supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,’ (QS. Al-Fath: 4).
      
Kata thuma’ninah hampir memiliki makna yang sama dengan sakinah, yaitu ketetapan kalbu pada sesuatu tanpa disertai kekacauan. Menurut sabda Nabi; “kebaikan itu adalah sesuatu yang menenangkan di dalam hati” dan dalam perkataan sahabat; “kejujuran itu menenangkan, sedang dusta itu meragukan (raibah).” Firman Allah SWT:

‘(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.’ (QS. Al-Ra’d: 28)

Ibnu Qayyim mencatat dua perbedaan pendapat mengenai kedudukan sakinah dan thuma’ninah. Pendapat pertama dinyatakan bahwa thuma’ninah merupakan akibat dari sakinah, bahkan thuma’ninah merupakan puncak sakinah. Pendapat yang lain dinyatakan bahwa sakinah merupakan akibat thuma’ninah. Menyikapi dua perbedaan ini, Ibnu Qayyim menyatakan bahwa thuma’ninah lebih umum dari pada sakinah, sebab thuma’ninah mencakup ketenangan dari ilmu, keyakinan, keimanan, sedang sakinah hanya mencakup ketenangan dari rasa takut.[19]

            Sedangkan rileks (rahah) merupakan akibat dari sakinah dan thuma’ninah, yaitu keadaan batin yang santai, tenang, dan tanpa adanya tekanan emosi yang kuat, meskipun mengerjakan pekerjaan yang amat berat. Relaksasi batin seseorang tercermin sebagaimana ketika ia dilahirkan, yang tumbuh dalam keadaan bersih dan suci dari segala dosa, kotoran, dan penyakit. Bila ia menangis maka dengan segera dapat tersenyum dan tertawa terbahak-bahak. Bila ia membenci seseorang maka tiada dendam, tetapi segera melupakan dan kembali timbul keakraban. Bila ia mengalami goncangan jiwa, seperti karena tidak dipedulikan atau dimarahi ibunya, ia segera lupa dan dapat tidur pulas, tanpa menggantungkan diri dengan minum-minuman keras dan obat tidur. Bila ia ingin hidup ceria dan bahagia, maka cukup dengan permainan yang sarananya cukup sederhana, tanpa memerlukan zat adiktif seperti Narkoba.

            Kondisi rileks memiliki korelasi yang signifikan dengan kesucian batin. Jika batin bersih laksana cermin, maka setitik noda yang menempel di dalamnya, segera diketahui dan mudah untuk dihapus. Sementara batin yang penuh kotoran maka ia membentuk biang-biang dan karat-karat dosa yang berasal dari akumulasi persenyawaan elemen-elemen jahat. Seseorang yang memiliki jiwa yang kotor dan penuh dosa karena maksiat, maka elemen-elemen yang jahat mudah bersenyawa dan membentuk komposisi tubuh yang gampang terkena goncangan, keresahan, dan kebimbangan. Dosa adalah apa yang dapat memuaskan dan membahagiakan jiwa.

            Kondisi mental yang tenang dan tenteram dapat digambarkan dalam tiga bentuk, yaitu: (1) adanya kemampuan individu dalam menghadapi perubahan dan persoalan zaman. Misalnya, jika ia terkena musibah maka musibah itu diserahkan dan dikembalikan kepada Allah (QS. Al-Baqarah:156); bersikap bersahaja dalam menghadapi sesuatu, sebab sesuatu yang dibenci terkadang memiliki nilai baik, sementara sesuatu yang disenangi memiliki nilai buruk (QS. Al-Baqarah:216); (2) kemampuan individu dalam bersabar menghadapi persoalan-persoalan hidup yang berat, misalnya cobaan akan ketakutan dan kemiskinan (QS. al-Baqarah:155); dan (3) kemampuan individu untuk optimis dan menganggap baik dalam menempuh kehidupan, sebab setiap ada kesulitan pasti akan datang kemudahan (QS. al-Insyirah:4-5).

            Kedua, memadahi (al-kifayah) dalam beraktivitas. Seseorang yang mengenal potensi, keterampilan, dan kedudukannya secara baik maka ia dapat bekerja dengan baik pula, dan hal itu merupakan tanda dari kesehatan mentalnya. Sebaliknya, seseorang yang memaksa menduduki jabatan tertentu dalam bekerja tanpa diimbangi kemampuan yang memadai maka hal itu akan mengakibatkan tekanan batin, yang pada saatnya mendatangkan penyakit mental. Firman Allah SWT : “Supaya mereka dapat makan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur?” (QS. Yasin:35). Sabda Nabi SAW: “makanan yang lebih baik dimakan oleh seseorang adalah makanan yang berasal dari jerih payahnya sendiri, sebab Nabi Dawud makan dari hasil kerjanya sendiri.” (HR. al-Bukhari)

            Ketiga, menerima keberadaan dirinya dan keberadaan orang lain. Orang yang sehat mentalnya adalah orang yang menerima keadaan sendiri, baik berkaitan dengan kondisi fisik, kedudukan, potensi, maupun kemampuanya, karena keadaan itu merupakan anugerah (fadhl) dari Allah SWT untuk menguji kualitas kerja manusia. Anugerah Tuhan  yang diberikan kepada manusia terdapat dua jenis, yaitu: (1) bersifat alami (fitri), seperti keadaan postur tubuh, kecantikan/ketampanan atau keburukannya, ia dilahirkan dari keluarga tertentu, dan sebagainya. Manusia yang sehat akan mensyukuri anugerah itu tanpa mempertanyakan mengapa Tuhan menciptakan seperti itu, sebab di balik penciptaan-Nya pasti terdapat hikmah yang tersembunyi; (2) dapat diusahakan (kasbi), seperti bagaimana mendayagunakan postur tubuh yang gemuk dalam bekerja atau berkarier, bagaimana memfungsikan karakter agresif, dan sebagainya. Manusia yang sehat tentunya akan mengerahkan segala daya upayanya secara optimal agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

            Tanda kesehatan mental yang lain adalah adanya kesediaan diri untuk menerima segala kelebihan dan kekurangan orang lain, sehingga ia mampu bergaul dan menyesuaikan diri dengan orang lain. Sikap yang dikembangkan seperti cinta kepada sesama saudaranya seperti ia menyintai dirinya sendiri (HR. al-Bukhari dan Muslim), sikap saling membantu,asah, asih, dan asuh. Firman Allah SWT:



’Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian daripada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.’ (QS. An-Nisa’: 32)

            Keempat, adanya kemampuan untuk memelihara atau menjaga diri. artinya, kesehatan mental seseorang ditandai dengan kemampuan untuk memilah-milah dan mempertimbangkan perbuatan yang akan dilakukan. Jika perbuatan itu semata-mata untuk kepuasan seksual, maka jiwa harus dapat menahan diri, namun jika untuk kepentingan ibadah atau takwa kepada Allah SWT maka harus dilakukan sebaik mungkin. Perbuatan yang baik menyebabkan pemeliharaan kesehatan mental.

            Kelima, kemampuan untuk memikul tanggunga jawab, baik tanggung jawab keluarga, sosial, maupun agama. Tanggung jawab menunjukkan kematangan diri seseorang, sekaligus sebagai tanda-tanda kesehatan mentalnya.

Keenam, memiliki kemampuan untuk berkorban dan menebus kesalahan yang diperbuat. Berkorban berarti kepedulian diri seseorang untuk kepentingan bersama dengan cara memberikan sebagian kekayaan dan/ atau kemampuannya. Sedang menebus kesalahan artinya kesadaran diri akan kesalahan yang diperbuat, sehingga ia berani menanggung segala risiko akibat kesalahannya, kemudian ia senantiasa berusaha memperbaikinya agar tidak melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya. Kedua persoalan ini dianggap sebagai tanda kesehatan mental, sebab apa yang dimiliki menusia, baik berupa jiwa-raga atau kekayaan, hanyalah amanah Allah SWT semata. Sebagai amanah, apabila seseorang menerimanya dalam kondisi baik, maka tidak boleh disia-siakan atau mensikapi dengan sikap yang meledak-ledak sehingga mengganggu stabilitas emosi, melainkan digunakan untuk kemashalatan di jalan Allah. Namun apabila diterima dalam kondisi kurang baik, maka tidak boleh mengumpat-ngumpat, menyikapi secara apatis dan pesimis, apalagi mengkufurinya. Sikap yang seharusnya dilakukan adalah menerima dengan baik dan berusaha seoptimal mungkin.

            Ketujuh, kemampuan individu untuk membentuk hubungan sosial yang baik yang dilandasi sikap saling percaya dan saling mengisi. Hal itu dianggap sebagai tanda kesehatan mental, sebab masing-masing pihak merasa hidup tidak sendiri. Apabila ia ditimpa musibah maka yang lain ikut membantunya. Apabila ia mendapatkan keluasan rizki maka yang lain ikut menikmatinya. Pergaulan hidupnya dilandasi oleh sikap saling curiga, buruk sangka, iri hati, cemburu, dan adu domba. Dengan melakukan yang demikian itu maka hidupnya tidak menjadi salah tingkah, tidak asing di lingkungannya sendiri, dan hidupnya mendapatkan simpati dari lingkungan sosialnya.

            Kedelapan, memiliki keinginan yang realistik, sehingga dapat diraih secara baik. Keinginan yang tidak masuk akal akan membawa seseorang ke jurang angan-angan, lamunan, kegilaan, dan kegagalan. Keingina yang terealisir dapat memperkuat kesehatan mental, sebaliknya, keinginan yang terkatung-katung akan menambah beban batin dan kegilaan. Keinginan yang baik adalah keinginan yang dapat mencapai keseimbangan dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Hal itu sesuai dengan hadits Nabi yang mauquf riwayat Ibnu Qutaibah: “bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau hidup untuk selamanya, dan beramalah untuk akhiratmu seakan-akan engkau nati esok hari.”

            Kesembilan, adanya rasa kepuasan, kegembiraan (al-farh atau al-surur) dan kebahagiaan (al-sa’adah) dalam mensikapi atau menerima nikmat yang diperoleh. Kepuasan dan kebahagiaan dikatakan sebagai tanda-tanda kesehatan mental, sebab individu merasa sukses, telah terbebas dari segala beban, dan terpenuhi kebutuhan hidupnya. Dikap penerimaan nikmat yang mendatangkan kepuasan atau kebahagiaan tidak selalu dipandang dari sisi kuantitatif, melainkan dari kualitas dan berkahnya.

            Kepuasan (satisfaction) merupakan salah satu suasana batin seseorang yang secara umum dapat disebabkan oleh beberapa faktor dalam memasuki semua aspek kehidupan. Kepuasan adalah suatu kondisi kesenangan dan kesejahteraan seseorang karena telah mencapai satu tujuan atau sasaran. Atau, satu perasaan yang menyertai seseorang setelah ia memuaskan satu motif.[20] Unsur utama dalam kepuasan adalah adanya perasaan senang dan sejahtera dan perasaaan itu timbul setelah suatu tujuan motif dicapai. Davis bersama Newstrom mendefinisikan kepuasan sebagai “perasaan dan sikap individu tentang menyenangkan atau tidaknya suatu aktivitas yang bersumber dari seperangkat keinginan, kebutuhan, hasrat, dan pengalaman masa lalu yang membentuk harapan.”[21]  

            Kriteria kepuasan atau kebahagiaan batin seseorang tidak semata-mata disebabkan terpenuhinya kebutuhan material, namun terdapat penyebab lain yang hakiki, yaitu kebutuhan meta-material, seperti kebutuhan spiritual. Menurut teori Abraham Maslow, hirarki kebutuhan tersebut digolongkan atas dua taraf, yaitu: (1) kebutuhan-kebutuhan taraf dasar (basic needs), yang meliputi  kebutuhan fisik, rasa aman dan terjamin, cinta dan ikut memiliki (sosial), dan harga diri; dan (2) metakebutuhan-metakebutuhan (meta needs), meliputi apa saja yang terkandung dalam aktualisasi diri seperti keadilan, kebaikan, keindahan, keteraturan, kesatuan, dan sebagainya.[22]      

            Tanpa menafikan teori Maslow, kepuasan yang esensial, terutama yang dikembangkan dalam psiko-sufistik adalah kepuasan disebabkan adanya keridhaan dari Allah SWT. Ridha Allah menjadi sumber kepuasan hidup, sebab kondisi itu tidak akan diperoleh seseorang kecuali ia beraktivitas secara baik, benar, jujur, dan mentaati segala aturan. Dengan ridha Allah pula ia mendapatkan kepuasan dari aktivitasnya tanpa mengganggu hak-hak orang lain.

            Tanda-tanda kesehatan mental selain tanda-tanda di atas adalah adanya perasaan cinta (al-mahabbah). Cinta dianggap sebagai tanda kesehatan mental sebab cinta menunjukkan citra diri positif. Cinta mendorong individu untuk hidup berdamai, rukun, saling kasih-mengasihi, dan menjauhkan dari kebencian, dendam, permusuhan, dan pertikaian.

Istilah Kesehatan Mental diambil dari konsep mental hygiene, kata mental berasal dari bahasa Yunani yang berarti Kejiwaan. Kata mental memilki persamaan makna dengan kata Psyhe yang berasal dari bahasa latin yang berarti Psikis atau Jiwa, jadi dapat diambil kesimpulan bahwa mental hygiene berarti mental yang sehat atau kesehatan mental.

Musthafa Fahmi, sebagaimana yang dikutip oleh Muhammad Mahmud Mahmud,[23] menemukan dua pola dalam mendefinisikan kesehatan mental: pertama, pola negatif (salabiy), bahwa kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari segala neurosis (al-amradh al-ashabiyah) dan psikosis (al-amradh al-dzihaniyah). Kedua, pola positif (ijabiy),

Terdapat tiga pola yang mengungkapkan metode pemerolehan dan pemeliharaan kesehatan mental dalam perspektif Islam: Pertama, metode tahali, takhalli, dan tajalli; Kedua, metode syariah, thariqah, haqiqah dan ma’rifat; dan ketiga, metode iman, Islam dan ihsan. Sebuah hadits menunjukkan tiga metode yang mengungkapkan metode pemerolehan dan pemeliharaan kesehatan mental yaitu: 1) metode iman yang berkaitan dengan prinsip-prinsip kepercayaan dan keyakinan kepada Tuhan dan kepada hal-hal yang gaib; 2) metode Islam yang berkaitan dengan prinsip-prinsip ibadah dan muamalah; 3) metode ihsan yang berkaitan dengan prinsp-prinsip moral atau etika.

Metode imaniah akan membentuk karakter Rabbani, karakter Maliki, karakter Qurani, karakter Rasuli, karakter yang berwawasan dan melihat ke masa depan dan karakter takdiri. Metode Islam dapat membentuk karakter muslim yang mendorong seseorang untuk hidup bersih, suci dan dapat menyesuaikan dengan segala kondisi yang merupakan syarat terciptanya kesehatan mental. Sedangkan tahapan Ihsaniah, dibentuk dalam tiga tahapan yaitu: Tahapan permulaan (al-bidayah), Tahapan kesungguhan dalam menempuh kebaikan (al-mujabadat), dan Tahapan merasakan (al-Muziqat).

DAFTAR PUSTAKA

Bastaman, H. D. (1995). Integrasi psikologi dengan Islam, menuju psikologi Islami. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Daradjat, Zakiah. (1982). Islam dan kesehatan mental. Jakarta: PT Gunung Agung.
Godam64. (2007). Hal / Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Mental Manusia, Internal Dan Eksternal - Psikologi. Diakses tanggal 4 November 2009 pukul 9.19 pm dari http://organisasi.org/hal-faktor-yang-mempengaruhi-kesehatan-mental-manusia-internal-dan-eksternal-psikologi
Hasyim, M. F. (2008). Agama dan kesehatan mental. Diakses tanggal 4 November 2009 pukul 9.46 pm dari http://yodisetyawan.wordpress.com/2008/05/19/agama-dan-kesehatan-mental/

Kesehatan Mental. Diakses tanggal 4 November 2009 pukul 9.13 pm dari http://www.wattpad.com/109080-kesehatan-mental

Mujib, Abdul. (2002). Nuansa-nuansa psikologi Islam.Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Rz Mawardi, Imam. (2008). Kesehatan Mental dan Dinamika Kepribadian dalam Islam (bagian 1). Diakses tanggal 4 November 2009 pukul 9.37 pm dari http://mawardiumm.blogspot.com/2008/05/kesehatan-mental-dan-dinamika.html

[1] Saparinah Sadli, ‘Pengantar dalam Kesehatan Jiwa’, dalam buku Pedoman Bimbingan dan Konseling, Badan Konsultasi Mahasiswa UI, Jakarta, 1982

[2] Zakiah Darajat, Kesehatan Mental: Peranannya dalam Pendidikan dan Pengajaran, Pidato Pengukuhan Sebagai gurubedsar UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 1984

[3] Rita L. Atkinson, dkk., Pengantar Psikologi, terj. Widjaja Kusuma, judul asli “Introduction to Psychology”, (Batam: Interaksara, tt.), jilid II, hlm. 404-406.

[4] Muhammad Mahmud Mahmud, ‘Ilm al-Nafs al-Ma’ashir fi Dhaw’I al-Islam, (Jeddah: Dar al-Syuruq, 1984), hlm. 336-337.

[5] Hanna Djumhana Bastaman, Integrasi Psikologi dengan Islam, Menuju Pikologi Islami, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995), hlm. 133-134.

[6] Abu al-Walid ibn Rusyd, Fashl al-Maqal fima bayn al-Hikmat wa al-Syari’at min al-Ittishal, (Mesir: Dar al-Ma’arif, tt.), hlm. 61.

[7] H.D. Bastaman, Menelusuri Pola-pola Kesehatan Mental dengan UU No. 3 Tahun 1966 tentang Kesehatan Mental’ sebagai Fokus Telaah, makalah S-2, Fakultas Psikologi UI, Jakarta ,1986

[8]Komarudin Hidayat, ‘Manusia dan Proses Penyempurnaan Diri’, dalam Budhy Munawar-Rachman (editor), Kontekstualisasi Doktrn Islan dalam Sejarah (Jakarta; Paramadina; 1995), hlm. 191-192

[9]Afif Abd al-Fatah, Ruub al-Din al-Islamiy (Damascus: Syarif Khalil Syakar, 1966), hlm. 18

[10]Ibrahim Basyuniy, Nasy’at al-Tasbawwuf al-Islamiy, (Mesir; Dar al-Ma’arif, tt) hlm. 17-25

[11]Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Beberapa Aspeknya, (Jakarta; UI-Press, 1979), jilid II, hlm. 83

[12] Muhammad Mahmud Mahmud, op.cit, hlm. 342-349.

[13] Abi al-Fadh Jamal al-Din Muhammad ibn Mukarram ibn Manzur, Lisan Arab (Beirut: Dar al-Shadir, 1990), jilid XIII, hlm. 214.

[14] Ibid., hlm. 213.

[15] Anxiety adalah kekhawatiran atau ketakutan yang kuat dan meluap-luap. Atau, rasa takut atau kekhawatiran kronis pada tingkat yang ringan. J.P Chaplin, op.cit., hlm. 32.

[16] Wahbah al-Zuhaili, Tafsir al-Munir, (Beirut: Daral al-Fikr al-Ma’ashir, 1991), jilid, XXVI, hlm. 154, 183, 195.

[17] Ibid., jilid 10, hlm. 218.

[18] Ibnu Qayyim al-Jauziyah membagi sakinah dalam tiga tingkatan: (1) ketenangan dalam kekhusyuan saat melakukan ibadah (QS. Al-Hadid:16); (2) ketenangan dalam bergaul dengan mengevaluasi diri, bersikap lemah lembut pada makhluk dan tidak melupakan hak-hak Allah; dan (3) ketenangan yang memperteguh keridhaan dalam menerima bagian. Madarij al-Salikin bayn Manazil lyyaka Na’budu wa lyyaka Nasta’in, (Cairo: Dar al-Fikr, 1992), jilid II, hlm. 503-512.

[19] Ibnu Qayyim membagi thuma’ninah dalam tiga tingkatan: (1) thuma’ninah karena berdzikir kepada Alah, sehingga menghilangkan ketakutan dan mendatangkan harapan; (2) thuma’ninah ruh ketika mencapai tujuan kasyaf  (terbukanya rahasia Tuhan), rindu akan janji, dan berkumpul setelah berpisah; dan (3) thuma’ninah karena menyaksikan kehadiran kasih sayang Tuhan, menggapai kebakaan, dan mencapai kedudukan pada cahaya yang abadi. Ibnu Qayyim sl-Jauziyah, op.cit., hlm. 512-518.

[20] Motif (motive) adalah suatu keadaan ketegangan di dalam individu, yang membangkitkan, memelihara dan mengarahkan tingkah laku menuju pada satu tujuan atau sasaran; atau, alasan yang disadari, yang diberikan individu bagi tingkah lakunya.

[21] Keith Devis and John W. Newstrom, Perilaku dalam Organisasi, terj Agus Dharma (Jakarta: Erlangga, 1996), hlm. 105-106.

[22] Philip R. Newman and Barbara M. Newman, Psychology (Homewood, Illinois: The Dorsey Press, 1983), hlm. 412.

[23] Muhammad Mahmud Mahmud, ‘Ilm al-Nafs al-Ma’ashir fi Dhaw’I al-Islam, (Jeddah: Dar al-Syuruq, 1984), hlm. 336-337.
CONTOH SOAL UJIAN KASUS DAN TEORI ILMU PENYAKIT DALAM

CONTOH SOAL UJIAN KASUS DAN TEORI ILMU PENYAKIT DALAM

Tuesday, June 26, 2012 Add Comment
A. UJIAN KASUS HIPOGLIKEMIA
1. Kenapa pasien ini MRS?
2. Apa bisa pasien ini didiagnosa DM? Berikan alasan?
3. Bila pasien ini didiagnosis DM pilihan terapi apa yang diberikan?
4. Kenapa diberi OAD?
5. Penyebab hipoglikemia pada pasien ini?
6. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada pasien ini?
7. Terapi hipoglikemi?
8. Terapi rumatan pada hipoglikemi?
9. Kandungan D 40 %?
10. Diet yang bisa diberikan pada pasien hipoglikemi?
11. Apa yang terjadi bila pada orang normal terjadi hipoglikemia?
12. Bagaimana mendiagnosa neuropati diabetik?

B. DIABETES MELITUS
1. Kriteria diagnosis DM?
2. Pemerikaan penunjang DM?dan hasil yang diharapkan?
3. Komplikasi pada DM?
4. Penatalaksaan DM?

C. HIPERTENSI
1. Kriteria diagnosis hipertensi?
2. Terapi hipertensi?dosis dan sediaan?
3. Obat anti hipertensi yang aman untuk pasien DM?

D. GAGAL GINJAL AKUT
1. Komplikasi pada GGA?

E. PENYAKIT GINJAL KRONIK
1. Definisi PGK?
2. Gejala klinis pada PGK?
3. Pemeriksaan fisik yang didapatkan pada PGK?
4. Pemeriksaan penunjang pada PGK?hasil yang diharapkan?
5. Terapi hiperkalemi?
6. Komplikasi pada PGK?
7. Akibat apa yang akan timbul bila terjadi hiperkalemi atau hipocalsemia?

F. SINDROMA NEFROTIK
1. Kriteria sindroma nefrotik?
2. Terapi sindroma nefrotik?

G. DEMAM THYPOID
1. Gejala klinis demam thyphoid?
2. Pemeriksaan fisik yang ditemukan pada demam thypoid?
3. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada demam thypoid dan hasilnya?
4. Terapi demam thypoid?
5. Pencegahan demam thypoid?

H. DENGUE HEMORRAGIC FEVER
1. Gejala klinis DHF?
2. Kriteria MRS?
3. Terapi pada DHF?
4. Perlu diberikan antipiretik atau tidak?
5. Terapi pada Dengue shock syndrome?
6. Indikasi dan efek samping tranfusi trombosit?

I. OSTEOARTRITIS
1. Definisi Osteoartritis?
2. Gejala klinis Osteoartritis?
3. Sendi-sendi yang terkena pada Osteoartritis?
4. Terapi Osteoartritis?

J. RHEUMATOID ARTRITIS
1. Kriteria Reumatoid Artritis?
2. Terapi Reumatoid Artritis?

K. ANEMIA
1. Definisi anemia?
2. Klasifikasi anemia?
3. Diagnosis anemia?
4. Terapi anemia?

L. ANAFILAKSIS
1. Definisi anafilaksis?
2. Anafilaksis termasuk hipersensitivitas tipe berapa?
3. Gejala klinis dari anafilaksis?
4. Kondisi darurat dari anafilaksis?

MAKALAH TAMAN DJAMU INDONESIA

Wednesday, June 20, 2012 Add Comment

MAKALAH TAMAN DJAMU INDONESIA

1. Sejarah
Esensi perjuangan perempuan adalah pemberdayaan. Kartini salah satu teladannya. Bicara Kartini, perempuan dari Jepara ini memilih pendidikan berbasis pengetahuan sebagai cara mencerdaskan kaum hawa di masanya. Perayaan Hari Kartini pada 21 April perlu dilihat sebagai refleksi bagaimana perempuan saling mencerdaskan dan memberdayakan.

Kartini hidup di masanya, beraksi dengan caranya. Banyak perempuan yang juga punya semangat Kartini. Pilihan cara boleh berbeda, namun cita-cita sama, perempuan berhak mendapat akses membangun dirinya, sekaligus menjalani multiperan. Kartini sudah menyontohkan bagaimana perempuan sanggup menjalani peran sebagai istri, ibu, dan mengembangkan dirinya sendiri.

Image / TripAdvisor.com

Belasan hingga ratusan tahun setelah era Kartini, tumbuh perempuan tangguh di Indonesia. Dari rakyat jelata hingga tokoh ternama punya kisah berbeda namun bernilai sama, memberdayakan diri sebagai perempuan.

Di Semarang, pada 1913 hadir sosok perempuan Lauw Ping Nio, entrepreneur muda yang memulai bisnis minuman herbal di usia 18. Perempuan muda kelahiran 18 Agustus 1895 ini memiliki keberanian melakukan hal berbeda dari kebanyakan perempuan di jamannya. Mirip seperti Kartini yang diam-diam memberontak atas nilai kebudayaan feodal Jawa. Bedanya, Lauw Ping Nio bergerak dengan caranya, melalui keterampilannya meramu obat-obatan tradisional. 

"Ibu Meneer adalah perempuan yang sangat menyintai keluarga. Hobinya adalah memasak dengan daun laos, sereh, dan salam. Saat ada keluarga sakit, beliau terpikir untuk membantu dan mencari cara bagaimana mengobati sakit secara alami. Saat itu jaman perang, dan harga obat sangat mahal. Berawal dari keinginan mengobati keluarga, Ibu Meneer meramu obat herbal. Selain mengobati keluarga, beliau juga mulai memberikan bantuan cuma-cuma kepada tetangga yang membutuhkan atau sedang sakit. Lama-kelamaan obat tradisional yang diproduksi dicari masyarakat. Karena tidak bisa keluar rumah untuk berjualan, Ibu Meneer mengirimkan produknya melalui anak-anaknya. Untuk memastikan produk tersebut berasal darinya, dibuatlah foto ibu Meneer. Foto ini sebagai perlambang bahwa produk yang dikirimkan anak-anaknya adalah benar berasal darinya. Hingga kini, foto Nyonya Meneer menjadi trademark di setiap produknya," jelas Charles Saerang, cucu, generasi ketiga Nyonya Meneer kepada Kompas Female, Rabu (20/4/2011).

Pada 1919, Lauw Ping Nio resmi mendirikan perusahaan jamu dengan merek Nyonya Meneer. Sejak awal mendirikan perusahaan jamu, Nyonya Meneer memedulikan nasib perempuan. "Perempuan yang bekerja di perusahaan harus mendapatkan cuti haid, ibu Meneer begitu memikirkan perempuan, susahnya menjadi perempuan," 

Nyonya Meneer juga mendorong perempuan di zamannya untuk bekerja, jangan hanya berdiam di rumah. Perempuan harus seimbang dengan laki-laki, prinsip ini juga lah yang diterapkannya kepada anak perempuannya. "Pada jaman itu kebanyakan masyarakat sulit untuk menerima prinsip bahwa perempuan tidak boleh kalah dari laki-laki. Namun prinsip ini sudah didorong oleh ibu Meneer," 

Hingga kini, perusahaan jamu Nyonya Meneer memiliki karyawan yang 90 persennya adalah perempuan. Pola pikir Nyona Meneer kental terasa hingga kini, aku Charles. "Pemikirannya bahwa perempuan harus diberi peluang menjadi pemimpin masih terasa hingga kini," 

Posisi penting di perusahaan jamu Nyonya Meneer dipegang oleh perempuan profesional, bukan berasal dari keluarga semata. "Pantang menyerah, disiplin, motivasi, perempuan berhak setara mendapat kesempatan yang sama, adalah prinsip yang terus-menerus didorong ibu Meneer sejak awal mendirikan perusahaan," 

Jika Nyonya Meneer memiliki misi memberdayakan perempuan, lain lagi dengan kisah Mujena (88), penjahit celana anak di kawasan Cipadu, Tangerang, Banten. Di usia lanjut, Mujena masih menjahit celana anak dengan mesin sederhana. Perempuan yang pernah hidup dalam ketakutan di zaman penjajahan Jepang ini tak ingin berhenti menjahit. Ia ingin berdaya atas dirinya meski usia semakin senja.

"Apa enaknya berdiam diri. Saya masih kuat menjahit. Saya juga masih ingin memberikan uang kepada cucu yang datang menjenguk," kata perempuan yang masih terlihat segar ini saat ditemui di kediamannya.
Mujena membeli bahan dari pengumpul di dekat tempat tinggalnya. Ia lalu menjahit lusinan celana dengan potongan pola dan paduan warna tanpa dikejar setoran. Mujena memiliki pelanggan setia yang selalu datang ke rumah sederhananya untuk membeli beberapa potong celana anak. Kegiatan menjahit sudah dilakukan Mujena puluhan tahun. Keterampilan inilah yang membuatnya berdaya sebagai perempuan. Setidaknya, di usia senja, istri dari mendiang guru mengaji ini tidak menggantungkan hidupnya pada orang lain. Mujena adalah satu dari contoh sederhana perempuan di perbatasan kota Jakarta. Perempuan yang berdaya atas dirinya. 

Di sekeliling Anda tentu banyak "Kartini" yang memiliki semangat memberdayakan diri dan orang lain. Perempuan nyatanya memang memiliki potensi pemberdayaan ini. Mengutip pakar pemasaran Hermawan Kartajaya, perempuan itu WOMEN. WOMEN diartikan sebagai wellbeing, optimisme, multitasking, entrepreneur, dan networker. Karakter WOMEN inilah yang ada dalam diri perempuan dan mencerdaskannya, serta membuatnya berdaya untuk diri dan orang lain, seperti halnya Kartini. Anda, juga punya potensi dan memiliki kekuatan seperti Kartini untuk melakukan perubahan, mencerdaskan diri sendiri dan perempuan lain.

2. Peresmian Taman Jamu Indonesia � Nyonya Mener �
Senin, 28 Februari 2011, dibuka oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Propinsi Jawa Tengah, Letjend (Purn) H. Bibit Waluyo, Taman Djamoe Indonesia (TDI) yang diprakarsai oleh PT Nyonya Meneer resmi dibuka. Pembukaan ini dihadiri oleh beberapa tokoh penting, seperti mantan Menteri Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, Letjend (Purn) TB Silalahi, Ketua Umum KOWANI, Dewi Motik, dan lainnya.

Dr Charles Saerang, Presiden Direktur PT Nyonya Meneer mengungkap, Indonesia mengenal jamu sejak zaman Keraton Yogyakarta dan Surakarta sebagai minuman kesehatan dan kecantikan. Tak berlebihan bila disebut jamu merupakan warisan leluhur Indonesia. Indonesia memiliki sekitar 30 ribu spesies dari 40 ribu spesies tanaman obat-obatan yang ada di bumi. Menjadikan Indonesia sebagai negara mega-biodiversity kedua setelah Brazil untuk tanaman herbal. 

Sejak mulai berusaha dengan jamu, sekitar tahun 1919, usaha Lauw Ping Nio, nama asli Nyonya Meneer, terus berkembang, hingga kini sudah diekspor ke mancanegara, seperti Taiwan dan Amerika. Tak ingin kekayaan leluhur ini terhilang begitu saja dan terlupakan, Dr Charles membuka TDI sekaligus untuk mulai kembali membudayakan minum jamu dan mengubah mindset jamu itu kuno menjadi jamu adalah gaya hidup.
"Lewat TDI, saya ingin memperkenalkan kembali tradisi kembali ke natural, yang dibalut modern. Saya ingin meningkatkan imej jamu kepada masyarakat modern. Tradisi kita harus beradaptasi, jangan menetap di zaman kuno terus. Jamu ini adalah tradisi leluhur, tetapi bisa dibuat modern. Lewat TDI inilah salah satu caranya

TDI terletak di jalan Raya Karangjati Km 28, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. TDI melindungi sekitar 600 spesies tanaman obat yang sering digunakan dalam industri jamu dari berbagai kategori genting, rawan, dan jarang. Di dalam kawasan seluas 3 hektar ini, pengunjung bisa melihat dan menggunakan berbagai fasilitas; Spa Srikaton, Taman Djamoe Resto, Taman Djamoe Gift Shop dan Meneer Shop, Taman Djamoe Herbaclinic, Taman Djamoe Herbal Collection and Market, Amphitheater, Green House, Laboratorium, Jogging and Biking Track, dan Helipad. Dengan biaya sebesar Rp 10.000 per orang, pengunjung bisa menikmati alam taman dari tumbuh-tumbuhan obat, sambil berjalan atau mengelilingi taman baik berjalan kaki maupun bersepeda, dan sajian secangkir minuman jam 

3. Motto, Visi Dan Misi
Taman Djamu Indonesia � Nyonya Menir : Sebagai pelebaran usaha dari Perusahaan Djamu Nyonya Menir mempunyai Visi dan misi sebagai berikut :

MOTTO :
  • TDI Tempat sarana Wisata , belajar dan Cinta Kasanah Lelulur bangsa , Jamu Nyonya Meneer, tradisi terbaik untuk kesehatan dan kecantikan

VISI :
  • Karena Mutu, Kami unggul di setiap pesaing pasar

MISI :
  • Melestarikan warisan tradisi nenek moyang dalam menjaga kesehatan dan kecantikan
  • Memberikan pelayanan kesehatan dan kecantikan yang bermutu sekaligus yang terjangkau diseluruh lapisan masyarakat
  • Pelayanan kesehatan yang tercipta dari masyarakat untuk masyarakat luas
  • Turut serta membantu pemerintah dalam rangka peningkatan SDM dengan cara pemberdayaan dan pengadaan lapangan kerja 

B. MANFAAT � TAMAN JAMU INDONESIA � NYONYA MENER, BAGI MASYARAKAT DAN BANGSA
a. Bagi Masyarakat
  • � Pendirian Taman Djamoe Indonesia di atas lahan seluas 3 hektare itu, juga untuk mewujudkan tempat wisata jamu, pendidikan, penelitian dan pengembangan terhadap ribuan jenis tanaman obat.
  • Sejumlah fasilitas terdiri Spa Srikaton,.Taman Djamoe Resto, Gift Shop dan Meneer Shop, Taman Djamoe Herbalclinic, Herbal Colection and Market, Audio visual (ruang seneplex mini), Amphithester, Green House, Laboratorium, Jogging and Biking Track serta Helipad. Sehingga sangat cocok untuk wisata keluaarga.
  • Kelompok tanaman itu di antaranya tanaman jamu yang memiliki keindahan warna (Pesona Warna), yang memiliki aroma yang sedap (Pesona Aroma), yang memiliki rasa yang nikmat (Pesona Rasa), tanaman berkhasiat untuk menambah keperkasaan pria (Pesona Perkasa), serta tanaman berkhasiat untuk merawat kecantikan wanita (Pesona Ayu).
  • Pengembangan TDI ini dengan melibatkan peranan dari para petani, peneliti, dan ahli tanaman dari beberapa daerah. Sehingga dapat menambah pengetahuan serta pendapatan para petani.
  • TDI Nyonya Meneer menjadi salah satu sarana pelestarian budaya, pelestarian tanaman obat langka, pendidikan jamu pada masyarakat dan sebagai momen penting terjalinnya interaksi nyata antara lembaga riset dan industri serta petani dalam kerangka memajukan jamu nasional.

b. Bagi Bangsa Indonesia
  • Jamu merupakan salah satu warisan budaya bangsa yang perlu dilestarikan, dikembangkan dan dimanfaatkan untuk kesehatan serta kesejahteraan seluruh rakyat serta duta kebanggaan bangsa
  • Dengan penamamanam yang baik, kajian dan penerapan teknologi yang tepat, Jamu Indonesia pasti bisa menjadi produk yang kompetitif tidak hanya di pasar domestik, tetapi juga di pasar ekspor,� Sehingga mampu menopang perekonomian nasional.
  • Penerapan Tenaga Kerja akan membantu perekonomian terutama masyarakat sekitar.
  • Kedatangan wisatawan akan meningkatkan citra bangsa di mata dunia internasional. 

C. YANG MELATAR BELAKANGI PERUSAHAAN JAMU NYONYA MENER MEMPRAKARSAI BERDIRINYA � TAMAN JAMU INDONESIA �
  • Sebagai bentuk tanggung jawab kepada pelestarian budaya bangsa serta pelestarian warisan budaya tanaman obat/herbal dan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap penggunaan obat alami.
  • Taman Jamu Indonesia diharapkan mampu memberikan manfaat bagi industri jamu/herbal nasional, kalangan pendidikan, wisawatan, petani, dan terutama untuk pemahamaan terhadap khasiat tanaman obat alami kepada semua lapisan masyarakat,�
  • Memberikan ruang bagi tanaman herbal atau jamu memiliki tempat untuk hidup. Jamu bagi bangsa Indonesia adalah identitas diri, jamu adalah bagian dari warisan budaya bangsa dan perlu dilestarikan dan dikembangkan,� ujarnya.
  • TDI, digunakan sebagai sarana memperkenalkan kembali tradisi kembali ke natural, yang dibalut modern

D. FASILITAS YANG ADA DI � TAMAN JAMU INDONESIA � NYONYA MENER
Fasilitas yang mendukung di Taman Jamu Indonesia Nyonya Mener : 

1. Spa Srikaton
Jamu tidak hanya dapat dinikmati sebagai obat, minuman kesehatan, dan juga kosmetik. Tetapi saat ini jamu juga dikemas menjadi sebuah produk perawatan tubuh dan kecantikan seperti yang ada di SPA Srikaton Taman Djamoe Indonesia. Salah satu yang menjadi kelebihan SPA Srikaton adalah karena sebagain besar perawatannya menggunakan jamu yang khusus diolah untuk memberikan sensasi yang natural.

Selain menggunakan jamu dalam setiap perawatannya, Spa Srikaton juga menawarkan sebuah perawatan spa yang unik dengan design pondok spa yang bertema jawa tradisional yang dapat membawa imajinasi anda pada sebuah perawatan tubuh ala puteri keraton. Pemandangan taman jamu yang ada disekitarpun dapat anda nikmati melalui jendela kaca yang menembus pemandangan taman yang indah, dan saat perawatan berlangsung pengunjung dapat menikmati keindahan tanaman jamu dari dalam pondok Spa Srikaton. Aroma terapi yang harumpun akan terasa selama anda melakukan perawatan, dan bersiaplah untuk melakukan perjalanan perawatan tubuh yang natural dan tak terlupakan.

Perawatan spa jamu tradisional adalah sebuah perawatan spa yang menggunakan jamu sebagai komposisi utama dalam setiap perawatan yang disuguhkan kepada konsumen. Jamu-jamu tradisional yang dipercaya telah digunakan sejak jaman kuno, kini dikemas dalam konsep perawatan tubuh yang bernama spa jamu tradisional.

2. Taman Djamoe Resto,
Taman Djamoe Resto, ini merupakan salah satu restoran yang merupakan fasilitas dari TDI Menu makanan yang disajikan di Restoran ini sangat beragam sehingga pengunjung bisa memilih sesuai selera. 

Menu baru yang ditawarkan oleh Restoran ini adalah makanan yang berbahan dasar bahan tradisional dan tanaman obat seperti : 

Sate Jamu Rp 22 500
Jamur Saus Mayones Rp 17 500
Jamur Goreng Asam Manis Rp 15 000
Tumis Udang Jamur Rp 28 000
Ayam Siram Saus Jamu Rp 27 500
Fu Yung Hay Jamur Rp 22 500
Ca Jamur Kombinasi Rp 28 500

Minuman andalan dari Taman Jamu Resto ini adalah Es Gamelan Es Gamelan ini hampir sama dengan es campur namun es gamelan ini terdiri dari tape singkong tape ketan kelapa muda yang lembut nangka dan alpukat Rasa manisnya yang khas dan rasa asam membuat minuman es gamelan ini makin segar

Dan selain menu baru berbahan dasar jamur juga tersedia menu lainnya seperti Gurame goreng sayur asem Sop Buntut Karamel Es Krem Goreng Brokoli Salju dan masih banyak lagi menu makanan tradisional Jawa lainnya

Bagi anda yang sedang dalam perjalanan jauh dan kebetulan melintas pasti akan lebih nikmat jika bisa mampir TDI Resto karena lahan parkirnya luas dan tempat bersantap ria juga disediakan banyak tempat duduk maupun lesehan

Menempati area yang sangat luas. TDI Resto sangat disukai karena selain menu masakan Seafood nya yang lezat seperti cumi atau udang, tempatnya juga sangat nyaman dan bersih. Terdapat garden resto jika kita ingin makan di rumah makan kecil terbuat dari bambu.

3. Gift Shop dan Meneer Shop,
Cara mudah berbelanja oleh-oleh khas Indonesia. Beraneka macam oleh-oleh khas dapat anda dapatkan disini. Semua produk diolah dari bahan pilihan dan proses yang higienis, sehingga memastikan kualitasnya tetap terjaga sampai di tempat anda. Hal ini juga dapat dibuktikan dengan dimilikinya sertifikat dari badan POM Indonesia dan juga sertifikat halal dari MUI.

Proses pembelian dan pemesanan yang sangat mudah bisa dengan chas melaui email, sms, formail atau bahkan chating. 

Produk-produk yang di tawarkan sangat beragam, Sovenir khas dari berbagai daerah di Indonesia, berbagai jajanan tradisonal Indonesia seperti : Keripik tahu bulat khas Wonosobo, Aneka keripik buah dari kota Malang, Kue moaci cemilan khas Semarang, Minuman tradisional khas pariangan yang selain dapat menghangatkan badan juga berkhasiat untuk kesehatan, Beraneka jenis produk olahan hasil laut khas Surabaya, Bermacam-macam cemilan khas kota Padang seperti sanjai juga tersedia, Lempok Durian khas Kalimantan juga telah tersedia, dan masih banyak lagi.

4. Taman Djamoe Herbalclinic,
Di taman Jamu Herbal Clinik kita bias menambah tentang wawasan jamu, dan dapat meminum jamu yang langsung di racik. 

Jamu herbal� ialah salah satu obat yang tidak memiliki efek samping karena tidak mengandung zat kimia. Hal ini dikarenakan jamu herbal terbuat dari bahan-bahan alami seperti tanaman herbal.

jamu herbal semakin banyak diminati oleh masyarakat karena khasiatnya yang luar biasa. Tidak adanya efek samping dari penggunaan jamu herbal ini adalah alasan utamanya. Oleh karena itu, sudah tidak aneh lagi kalau jamu herbal ini diburu masyarakat luas.

Selain itu, jamu herbal ini dapat menyembuhkan berbagai penyakit yang ringan seperti penyakit kulit sampai yang berat seperti jantung dan kolestrol. Jika anda adalah orang yang sedang mencari obat untuk menyembuhkan suatu penyakit, atau hanya sekedar menjaga kebugaran dan kesehatan diri, jangan ragu untuk memilih jamu herbal.

Jamu merupakan salah satu warisan dari nenek moyang Indonesia dimana jamu merupakan obat alternatif yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan yang berkhasiat terhadap kesehatan maupun kecantikan. Jamu sudah dikenal sudah berabad-abad di Indonesia yang mana pertama kali jamu dikenal dalam lingkungan Istana atau keraton yaitu Kesultanan di Djogjakarta dan Kasunanan di Surakarta.

Zaman dahulu resep jamu hanya dikenal dikalangan keraton dan tidak diperbolehkan keluar dari keraton. Tetapi seiring dengan perkembangan jaman,orang-orang lingkungan keraton sendiri yang sudah modern, mereka mulai mengajarkan meracik jamu kepada masyarakat diluar keraton sehingga jamu berkembang sampai saat ini tidak saja hanya di Indonesia tetapi sampai ke luar negeri.Bagi masyarakat Indonesia, Jamu adalah resep turun temurun dari leluhurnya agar dapat dipertahankan dan dikembangkan.

Bahan-bahan jamu sendiri diambil dari tanaman herbal indonesia baik itu dari akar,daun, buah, bunga, maupun kulit kayu. Sejak dahulu kala, Indonesia telah dikenalakan kekayaannya, tanah yang subur dengan hamparan bermacam-macam tumbuhan yang luas. Tanah yang subur dengan kekayaan tanaman sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia karena mereka bergantung darialam dalam usahanya untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan.

Pengolahan tanah, pemungutan hasil panen, proses alam tidak hanya menghasilkan makanan, tetapi juga berbagai produk yang berguna untuk perawatan kesehatan dan kecantikan. Leluhur kita menggunakan resep yang terbuat dari daun, akar dan umbi-umbian untuk mendapatkan kesehatan dan menyembuhkan berbagai penyakit, serta persiapan-persiapan lain yang menyediakan perawatan kecantikan muka dan tubuh yang lengkap. Campuran tanaman obat traditional ini di kenal sebagai JAMU. Dimana Indonesia dikenalsebagai Negara nomor 2 dengan tanaman obat tradisional setelah Brazilia.

Jamu dapat dibedakan atas 2 golongan, yaitu:
1) Jamu sebagai penyedap dengan bahan baku atau simplisia yang belum distandardisasikan dan belum pernah diteliti. Bentuk sediaannya masih sederhana, yaitu berwujud serbuk seduhan, rajangan untuk seduhan,dan sebagainya. Istilah kegunaan masih sepenuhnya memakai pengertian tradisional, seperti galian singset, sekalor, pegal linu, tolak angin, dansebagainya.
2) Fitoterapi adalah simplisia yang telah mendapat standardisasi dantelah dilakukan penelitian alas sediaan galeniknya. Indikasi sudah menggunakan istilah farmakologi, seperti diuretika, obstipansia, kolagoga,dan sebagainya. Khasiatnya dapat diandalkan sesuai dengan basil penelitian yang sudah dikerjakan. Dengan adanya obat kelompok fitoterapi ini,diharapkan obat-obat dari alam secara bertahap dapat dimanfaatkan dalam sistem pelayanan kesehatan formal .

Bahan Jamu Jamu terbuat dari herbal atau tanaman obat. Umumnya, jamu terbuat dari akar, rimpang (modifikasi batang yang menjalar di tanah), dedaunan, atau buah.

Biasanya, orang-orang juga mencampurkan beberapa bahan dari hewan pada ramuan jamu. Hal ini dipercaya akan membuat khasiat jamu semakin meningkat. Bahan-bahan tambahan yang biasa dipergunakan adalah telur atau empedu kambing.
Jamu pada umumnya memiliki rasa pahit dan tidak enak. Tak heran, jika banyak juga orang yang tidak menyukai minuman ini, meskipun sudah tahu tentang khasiat jamu.
Jika Anda termasuk orang yang tidak suka pahit, jangan takut dulu. Karena Anda bisa mencampurkan satu bahan lagi untuk membuat jamu terasa lebih manis dan enak, yaitu madu.

Jamu herbal semakin banyak diminati oleh masyarakat karena khasiatnya yang luar biasa. Tidak adanya efek samping dari penggunaan jamu herbal ini adalah alasan utamanya. Oleh karena itu, sudah tidak aneh lagi kalau jamu herbal ini diburu masyarakat luas. Selain itu, jamu herbal ini dapat menyembuhkan berbagai penyakit yang ringan seperti penyakit kulit sampai yang berat seperti jantung dan kolestrol.

Jika anda adalah orang yang sedang mencari obat untuk menyembuhkan suatu penyakit, atau hanya sekedar menjaga kebugaran dankesehatan diri, jangan ragu untuk memilih jamu herbal.Minum jamu berkhasiat untuk mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan, mengobati, dan mempercantik tubuh.

Manfaat jamu untuk mengatasi masalah kesehatan dan kecantikan sudah mendapat banyak bukti ilmiah. Jamu dari kacang kedelai, misalnya, baik untuk mencegah masalah menopause,kardiovaskular, dan osteoporosis. Ini karena jamu tersebut kaya akan isoflavon.Sementara itu, pegagan dalam sediaan kosmetik dapat membantu regenerasi sel kulit karena kandungan triterpenoidnya.Dalam bukunya, Healthy Lifestyle with Jamu, Dr Martha Tilaar mengemukakan bahwa jamu diperlukan dalam siklus kehidupan. Mulai dari bayidan anak-anak, remaja, dewasa, dan mereka yang berusia lanjut. Khusus ramuan jamu untuk kesehatan kulit.

Kandungan Jamu, Kandungan jamu sangat beragam, tergantung dari jenis bahan yang dipakai. Secara keseluruhan, jamu mengandung zat kurkumin, yaitu suatu zat yang bisa berguna sebagai antioksidan yang menurunkan risiko terkena kanker.Selain itu, jamu juga mengandung protein, karbohidrat, vitamin dan beberapa mineral, seperti zat besi, kalsium, fosfor.

Khasiat Jamu Berdasarkan MacamnyaAda banyak macam jamu yang bisa menunjang kesehatan Anda. Berikut adalah beberapa contohnya:* Jamu kunyit asamMinuman ini termasuk sangat menyegarkan, bahkan sekarang jamu kunyit asem sudah diproduksi oleh pabrik sebagai minuman alternatif kesehatan. Khasiat jamu yang satu ini adalah menyegarkan tubuh, menghindari sariawan atau panas dalam, dan melancarkan haid bagi wanita.

Jamu beras kencurKhasiat jamu beras kencur adalah menambah nafsu makan dan menyegarkan badan. Banyak yang mengatakan bahwa meminum jamu beras kencur bisa menghindari linu-linu (pegal) di tubuh, sehingga badan selalu bugar.* Jamu temulawakJamu jenis ini baik diminum oleh penderita penyakit hati (hepatitis) karena memiliki efek hepatoprotektor, yaitu efek untuk mencegah penyakit hati. Temulawak juga bisa menurunkan kolesterol maupun menghilangkan pegal linu pada tubuh.

5. Herbal Colection and Market,
Di Herbal Clection and Market TDI disimpan dan di jual berbagai jamu Produk Herbal seperti Madu Alshifa, MAdu Huan Assyifa' u, Mazidun, Madu Mahabbah, walad honey, spirulina kids honey, habbats kids honey, jahe merah amanah, jahe merah amanah mix, jahe merah hidayah, sari kencur, sari temulawak, sari kurma aljazira, sari kurma sahara, sari kurma date honey, sari kurma ruthob, habbatussauda cap kurma jawa, habbatussauda food, habbatussauda habbats, sabun sereh, sabun zaitun, sabun sari rapet, sabun susu, sabun habbatussauda, sabun muka dan sebagainya.

6. Audio visual (ruang seneplex mini), Amphithester,
Tempat ini disediakan untuk wisatawan yang datang , untuk melepas rasa lelah dan menghilangkan rasa penat.

7. Green House,
Green house di TDI bertujuan untuk mempromosikan gerakan cinta lingkungan ,Sebagaiman yang kita ketahui suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrem di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut hal ini di sebabkan efek rumah kaca. Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.

Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-rata bumi 1-5 �C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5 �C sekitar tahun 2030. Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan bumi menjadi meningkat.

8. Laboratorium,
Laboratorium di Area TDI disediakan untuk saran riset dan pendidikan , Istilah laboratorium akhir-akhir ini menjadi sangat luas, namun sebelum kita ikut menterjemahkan secara kebablasan maka kita lihat definisi menurut Procter, 1981. Laboratorium adalah tempat atau ruangan dimana para ilmuwan bekerja dengan peralatan untuk penyelidikan dan pengujian terhadap suatu bahan atau benda. Sedangkan menurut ISO/IEC Guide 2 1986, laboratorium adalah instansi/lembaga yang melaksanakan kalibrasi dan atau pengujian. Sementara Pengujian adalah kegiatan teknis yang terdiri atas penetapan, penentuan satu atau lebih sifat atau karakteristik dari suatu produk, bahan, peralatan, organisme, fenomena fisik, proses atau jasa, sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. 

Keadaan pandangan masyarakat menjadi berubah manakala laboratorium telah ikut berperan aktif dalam dunia bisnis dan perdagangan barang atau jasa. Sehingga peranan laboratorium pengujian dalam berbagai aspek kehidupan menjadi sangat besar, bahkan perjanjian-perjanjian besar dalam perdagangan dan keputusan-keputusan peraturan terjadi setiap hari berdasarkan data yang dihasilkan oleh laboratorium penguji. Perubahan pandangan masyarakat ini terjadi ketika kesalahan dan ketidak akuratan data hasil uji dapat mengakibatkan kegagalan produksi, mutu produk yang tidak sesuai, membahayakan kesehatan lingkungan dan bahkan kematian. Sebagai contoh hasil pengujian mutu benih yang salah atau tidak akurat dapat mengakibatkan mutu hasil produksi pertanian yang kurang baik atau dapat mengakibatkan gagal panen. Keadaan ini juga membawa dampak para praktisi laboratorium tidak percaya diri.

9. Jogging and Biking Track
Di TDI juga disediakan area untuk Jogging and Biking Track, Sebagaimana yang kita ketahui Latihan fisik seperti joging dan berlari memiliki manfaat tersendiri bagi tubuh. Menurut ahli kebugaran, joging atau berjalan cepat sedikit berbeda dari berjalan pada umumnya, karena jalan cepat dapat digunakan untuk mengembangkan kecepatan atlet.

Joging Joging membantu mengatasi masalah berat badan dan perut buncit, tidak percaya? Jika Anda melakukan joging secara rutin ditambah menjaga asupan makanan, mampu mengatasi berat badan berlebih. Bukan itu saja, joging juga dapat membantu Anda yang bermasalah dengan nafsu makan kecil, menguatkan otot kaki, pinggul dan punggung.

Joging dapat dilakukan di komplek rumah ataupun di bukit-bukit. Buatlah jadwal joging, lengkap dengan lokasi dan jauhnya perjalanan. yang bermasalah dengan tidur pun disarankan rajin berlari atau joging.

Berlari, Jika baru ingin melakukan aktivitas olahraga lari ini, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk memastikan kondisi kesehatan Anda apakah mendukung atau tidak untuk berlari. Berlari dapat mengurangi depresi dan membuat Anda lebih aktif dalam beraktivitas. Tidak hanya baik untuk fisik, berlari juga baik untuk mental, selama Anda tidak melakukan olahraga ini secara berlebihan.

Berlari bisa menjadi pilihan untuk Anda yang ingin terlepas dari kegiatan sehari-hari, terlebih jika dilakukan di udara terbuka. Pastikan untuk memulai olahraga lari dengan berlari pelan selama beberapa menit. Lalu sedikit demi sedikit menambahkan kecepatannya. Gunakan sepatu olahraga yang nyaman serta berkualitas dan jangan lupa untuk melakukan peregangan sebelum berolahraga selama tiga atau empat menit. Berikut ini gerakan peregangan yang dapat lakukan dalam latihan fisik :

10. Helipad.
Di arena TDI Juga tersedia area Helipad yang bias di gunakan untuk tamu � tamu tertentu, seperti tam kenegaraan, atau duta � duta dari Negara sahabat yang berkunjung dalam rangka studi banding atau riset.

KESIMPULAN
  1. TDI sangat bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa, hal ini dibuktikan dengan pergerakan ekonomi di sekitar area TDI.
  2. Kecintaan pada tanah air dan budaya bangsa dapat kita wujudkan dengan melestarikan tanaman jamu khas Indonesia
  3. Fasilitas yang disediakan oleh TDI sangat lengkap sehingga, TDI sangat layak jika dijadikan tujuan wisata keluarga.

SARAN
  1. Sebagai generasi muda kita perlu mengenal lebih jauh kasanah tanaman obat asli Indonesia dengan media � Taman Jamu Indonesia � Nyonya Mener
  2. Sebagai generasi muda kita perlu mengalakkan budaya cinta produk herbal asli Indonesia.
  3. Sebagai generasi muda kita perlu mempelajari prospek dari Bisnis Jamu Tradisional di tengah pasarglobal