RAGAM DAN BENTUK ZIKR MENURUT RASULULLAH SAW.

Monday, May 07, 2018
RAGAM DAN BENTUK ZIKR MENURUT RASULULLAH SAW.
Oleh: M. Alfatih Suryadilaga

Abstrak
Artikel ini membahas tentang ragam dan bentuk zikir menurut Rasulullah saw. Zikir bagi kaum Muslimin merupakan sesuatu yang penting karena bagaikan kehidupan dan kematian. Tentu, orang yang ingin hidup dan sukses akan selalu mengingat Allah swt. sang Tuhannya yang telah menciptakan dan memberikannya beberapa nimat yang sangat banyak. Zikir dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja selama manusia hidup. Agar zikir tersebut diterima oleh Allah swt. maka diperlukan adanya tata cara pelaksanannya, waktu yang tepat dan pemahaman berbagai macam ragam zikir. Ragam zikir antara lain istigfar, isti'azah, basmalah, takbir, tasbih, pujian, dan tahlil.

Kata Kunci: zikir dan doa, adab, istigfar, isti'azah, basmalah, takbir, tasbih, pujian, dan tahlil

I. Pendahuluan

Dalam kesehariannya, umat Islam sering melaksanakan zikir dan do’a. Paling tidak keduanya merupakan rutinitas yang senantiasa dilakukan mengiringi sholat yang dikerjakan minimal lima kali dalam sehari semalam. Rangkaian zikir dan do’a tidak lain merupakan sejumlah rangkaian yang dianjurkan oleh Allah dalam al-Qur’an dan Rasulullah saw. dalam hadis-hadis dalam keseluruhan kehidupan umat manusia tidak hanya rutinitas seusai melaksanakan shalat lima waktu (maktubah). Kebiasaan zikir dan do’a juga dapat dilakukan usai kapan saja dan dalam keadaan apa saja.

Istilah zikir berarti menyebut dan mengucapkan asma Allah swt. Zikir bisa juga diartikan dengan mengagungkan dan mensucikan nama Allah.[1] Adapun secara istilah zikir adalah rangkaian untaian kalimat tertentu yang ditujukan untuk mengagungkan dan mensucikan nama Allah yang dapat dilakukan kapan saja tidak hanya seusai menjalankan shalat lima waktu karena macam dan ragam zikir begitu banyak. Sedangkan istilah do’a diartikan dengan memanggil, mengundang, meminta, dan memohon.[2] Biasanya secara istilahi term do’a dikhususkan atas permohonan atau permintaan kepada sesuatu yang lebih tinggi dan biasanya dilakukan atas umat manusia atau hamba Alllah terhadap Allah. Adapun permintaan yang dilakukan sesama manusia walaupun salah satunya berkedudukan lebih tinggi tidak dinamakan dengan do’a melainkan al-amar atau perintah. [3]

Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa zikir dan do’a merupakan amal yang dilakukan oleh umat Islam dalam kesehariannya sebagai bentuk kecintaannya kepada Tuhan-Nya. Oleh karena itu, tata cara dan pelaksanaan tentang zikir dan do’a harus mengacu kepada tuntunan Allah dan rasul-Nya. Artikel ini mengkhususkan diri atas persoalan zikir saja, walaupun persoalan tersebut sering dijumpai di dalam berbagai buku praktis yang dijual secara umum dan bebas dan sering ada acara yang dapat disaksikan di layar kaca sebuah acara yang dimotori oleh Ust. Arifin Ilham dan Ust. H. Haryono bertajuk Indonesia berzikir dan telah dicetak berikut beberapa komentarnya. Namun, artikel ini menarik karena di dalamnya memuat hadis-hadis yang dijadikan acuan secara lengkap tentang zikir berikut tata cara, macam dan ragam zikir berikut para mukharrij al-hadis-nya. Upaya tersebut dapat dijadikan pedoman bagi umat manusia untuk memahami hakekat zikir dan aktualisasinya dalam kehidupan keseharaiannya.

Hadis yang dijadikan dasar sedapat mungkin diambil dari kitab induk hadis yang dinilai paling baik kualitasnya yakni Kitab Sahih al-Bukhari dan Sahih Muslim. Namun jika tidak ditemukan di dalam kedua kitab tersebut, maka diambil dari kitab lain yang masih dalam kategori kutub al-tis’ah, yakni Sunan Abu Dawud, Sunan al-Nasa’i, Sunan al-Tirmizi, Sunan Ibn Majah, Sunan al-Darimi, Musnad Ahmad ibn Hanbal, Muwatta’ Malik. Untuk memudahkan pengambilan hadis, maka teks-teks hadis yang diambil berdasarkan penomeran dan teks hadis yang termuat CD mawsuat al-hadis al-syarif.

II. Keutamaan Majlis Zikir
 Orang yang berzikir akan diberikan kebaikan oleh Allah swt. karena dengan mengingat Allah maka Allah senantiasa akan ingat kepada hambanya. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah swt.:

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِي(152)

Oleh karena itu, ingatlah kamu kepadaKu (dengan mematuhi hukum dan undang-undangKu), supaya Aku membalas kamu dengan kebaikan; dan bersyukurlah kamu kepadaKu dan janganlah kamu kufur (akan nikmatKu).

فَإِذَا قَضَيْتُمْ مَنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَذِكْرِكُمْ آبَاءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا فَمِنْ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَا لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ(200)

Kemudian apabila kamu telah selesai mengerjakan amalan ibadat Haji kamu, maka hendaklah kamu menyebut-nyebut dan mengingati Allah (dengan membesarkanNya) sebagaimana kamu dahulu menyebut-nyebut (memuji-muji) datuk nenek kamu, bahkan dengan sebutan yang lebih lagi. Dalam pada itu, ada di antara manusia yang (berdoa dengan) berkata: "Wahai Tuhan kami! Berilah kami kebaikan) di dunia". (orang-orang ini diberikan kebaikan di dunia) dan tidak ada baginya sedikitpun kebaikan di akhirat.

Di samping itu, zikir merupakan amalan yang disukai oleh Nabi Muhammad saw. Hal tersebut terbukti Rasulullah saw. tidak pernah meninggalkan berzikir dalam kegiatan keseharaian-nya. Oleh karena itu, umat Islam seharusnya mencontoh Nabi Muhammad saw. dalam masalah ini.

Salah satu keutamaan zikir adalah adanya garansi Allah perlindungan oleh Allah swt. di Akhirat ketika tidak ada perlindungan apapun. Sebagaimana hadis Nabi Muhammad saw. yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah: [4]

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ بُنْدَارٌ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي خُبَيْبُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ حَفْصِ بْنِ عَاصِمٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ الْإِمَامُ الْعَادِلُ وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ رَبِّهِ وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ

Dari Abu Hurairah r.a. Nabi Muhammad saw. berkata tujuh golongan yang mendapat perlindungan Allah pada hari tidak ada perlindungan (hari kiamat) yaitu: imam yang adil, pemuda yang sungguh-sungguh dalam beribadah, seseorang yang hatinya seslalu terikat dengan masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah dan berpisah karna Allah, seorang yang mencari jodoh yang memiliki nasab yang baik dan kecantikan yang berkata saya takut kepada Allah swt. , seseorang yang bersedekah sehingga ia tidak tahu apa yang disedekahkannya dan seseorang yang ingat kepada Allah (zikir) pada waktu yang hening dan sunyi serta menangis matanya. (HR. Bukhari)

Di samping itu, sebagai tanda orang yang suka atau senang atas sesuatu, maka ia selalu ingat dan menyebutnya kapan saja dan di mana saja terhadap yang dicintainya. Demikian juga hal tersebut berlaku bagi umat Islam, jika seorang yang mengaku muslim maka senantiasa selalu menyebut nama Allah. Nabi Muhammad saw. mengibaratkan perbedaan antara orang yang berzikir dengan tidak adalah laksana kehidupan dan kematian. Kehidupan berarti ada semangat yang mengglora dalam pribadi dan masyarakat serta mengingat yang mencintainya sedangkan kematian adalah ketidakpedulian atas sesuatu yang me-nyanyanginya. Hal tersebut sesuai dengan sabda Nabi Muhammad saw. yang diriwayatkan Abu Musa al-As’ari: [5]

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ بُرَيْدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِي لَا يَذْكُرُ رَبَّهُ مَثَلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ

Dari Abu Musa al-Asy’ari r.a. berkata berkata nabi saw. perumpamaan orang yang menyebut nama Tuhannya dengan orang yang tidak menyebut nama Tuhannya adalah bagaikan hidup dan mati. (HR. Bukhari)

Selain hal di atas, oarng yang berzikir akan beruntung di akhirat karena amalan ibadahnya (mengerjakan zikir) meningkatkan timbangan amalan. Sebagaimana hadis Nabi Muhammad saw. di bawah ini. [6]

حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ مَنْصُورٍ حَدَّثَنَا حَبَّانُ بْنُ هِلَالٍ حَدَّثَنَا أَبَانُ حَدَّثَنَا يَحْيَى أَنَّ زَيْدًا حَدَّثَهُ أَنَّ أَبَا سَلَّامٍ حَدَّثَهُ عَنْ أَبِي مَالِكٍ الْأَشْعَرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الطُّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَانِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ تَمْلَأُ الْمِيزَانَ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ تَمْلَآَنِ أَوْ تَمْلَأُ مَا بَيْنَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالصَّلَاةُ نُورٌ وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ وَالصَّبْرُ ضِيَاءٌ وَالْقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ كُلُّ النَّاسِ يَغْدُو فَبَايِعٌ نَفْسَهُ فَمُعْتِقُهَا أَوْ مُوبِقُهَا

Abi Malik al-Asy’ari berkata: berkata Rasulullah saw. kebersihan itu sebagian dari iman. Pujian atas Allah (al-hamdulillah) akan memenuhi timbangan amal, kata subhanallah dan al-hamdulillah akan memnuhi langit dan bumi, shalat adalah laksana cahaya, sadaqah adalah penerang, sabar adalah penerang, al-Qur’an hujjah bagi kamu dan setiap orang atas perbuatannya maka tekadkan atasdirimu untuk tidak melakukan perbuatan dosa. (HR. Muslim)

Zikir juga dapat dijadikan sebagai penerang rumah. Dalam sebuah hadis Rasulullah saw. menjelaskan bahwa rumah yang dibacakan salah satu surat dalam al-Qur’an, yakni surat al-baqarah maka rumah tersebut tidak akan seperti kuburan dan setan enggan masuk rumah tersebut. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw.: [7]

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ وَهُوَ ابْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْقَارِيُّ عَنْ سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنْ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ

Abu Hurairah berkata sesungguhnya Rasulullah saw. berkata janganlah rumah kaian seperti kuburan sesungguhnya setan akan berlalu dan tidak melewati rumah yang di dalamnya dibacakan surat al-Baqarah. (HR. Muslim)

III. Kelebihan Zikr

1. Setiap amalan perbuatan manusia yang tidak didahului dengan zikir akan tertolak sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw. : [8]

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ آدَمَ حَدَّثَنَا ابْنُ مُبَارَكٍ عَنِ الْأَوْزَاعِيِّ عَنْ قُرَّةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ كَلَامٍ أَوْ أَمْرٍ ذِي بَالٍ لَا يُفْتَحُ بِذِكْرِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ فَهُوَ أَبْتَرُ أَوْ قَالَ أَقْطَعُ

Abu Hurairah berkata bersabda Rasulullah saw. setiap ucapan atau perkara yang tidak diawali dengan mengingat Allah maka akat terputus. (HR. Ahmad)

2. Amalan yang dapat menjadikan kekal di surga sebagaimana termuat dalam hadis Nabi Muhammad saw. : [9]

حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي بَلْجٍ قَالَ سَمِعْتُ عَمْرَو بْنَ مَيْمُونٍ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا أَدُلُّكَ عَلَى كَلِمَةٍ مِنْ كَنْزِ الْجَنَّةِ مِنْ تَحْتِ الْعَرْشِ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ

Abu Hurairah berkata, Rasulullah saw. berkata kepadaku aku tunjukkan kepadamu kalimat yang dapat memenuhi dan mengekalkan surga di bawah arsy yaitu la quwwata illa bi allah (tidak ada kekuatan kecuali dari Allah swt.) (HR. Ahmad)

3. Akan diampuni dosa-dosanya berdasarkan sabda Nabi Muhammad saw. : [10]

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الصَّبَّاحِ قَالَ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ يَعْنِي ابْنَ زَكَرِيَّا عَنْ سُهَيْلِ بْنِ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي عُبَيْدٍ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ سَبَّحَ اللَّهَ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَحَمِدَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَكَبَّرَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ فَتِلْكَ تِسْعٌ وَتِسْعُونَ ثُمَّ قَالَ تَمَامُ الْمِائَةِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ غُفِرَ لَهُ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ

Abu Hurairah berkata: bersabda Rasulullah saw. barang siapa yang bertasbih seusai salat 33 kali, memuji allah 33 kali, bertakbir 33 kali yang jumlahnya 99 kali kemudian disempurnakan 100 nya dengan membaca lailaha illallah wahdahu la syarikaah lahu al-mulk walahu al-hamd wahuwa ala kulli syai’ al-qadir (tidak ada Tuhan selain Allah tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan, pujian dan berkuasa atas segala sesuatu), maka akan dihapuskan dosa-dosanya walaupun dosa tersebut seperti buih di lautan. (HR. al-Bukhari)

4. Orang yang tidak berzikir dalam suatu majlis maka akan mendapat kerugian di akhirat nanti walaupun ia masuk surga. Hal tersebut sesuai dengan sabda Nabi Muhammad saw.:[11]

حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ عَنْ شُعْبَةَ عَنِ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا قَعَدَ قَوْمٌ مَقْعَدًا لَا يَذْكُرُونَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَيُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا كَانَ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَإِنْ دَخَلُوا الْجَنَّةَ لِلثَّوَابِ

Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda tidak ada suatu majlis yang diselenggarakan suatu kaum yang dijadikan ajang tempat yang tidak menyebut nama Allah dan bersalawat atas nabinya kecuali atasnya kerugian pada hari kiamat walaupun mereka masuk surga. (HR. Abu Dawud)

5. Orang yang berzikir di sisi Allah akan memiliki derajat yang tinggi diakhirat kelak. [12]

وَبِهَذَا الْإِسْنَادِ أَنَّهُ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْعِبَادِ أَفْضَلُ دَرَجَةً عِنْدَ اللَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَالَ الذَّاكِرُونَ اللَّهَ كَثِيرًا قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَنْ الْغَازِي فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ لَوْ ضَرَبَ بِسَيْفِهِ فِي الْكُفَّارِ وَالْمُشْرِكِينَ حَتَّى يَنْكَسِرَ وَيَخْتَضِبَ دَمًا لَكَانَ الذَّاكِرُونَ اللَّهَ أَفْضَلَ مِنْهُ دَرَجَةً

Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah saw. siapa hamba yang lebih utama dearajatnya menurut Allah pada hari kiamat? Nabi bersabda: orang yang banyak menyebut nama Allah. kemudian sahabt tersebut bertanya lagi, dan apakah orang yang brperang di jalan Allah? nabi menjawab walaupun dapat membunuh atau mengalirkan darah atas orang kafir dan musyrik dengan pedangnya sungguh orang yang berzikir kepada Allah lebih utama direjatnya dari mereka yang berjihad tersebut.

IV. Zikir yang Paling Utama

 Sebagai sebuah amalan yang dicontohkan oleh Rasulullah saw., zikir memiliki berbagai tingkatan. Di bawah ini merupakan contoh zikir yang paling utama yang dicontohkan oleh Rasulullah saw.

1. Kalimat yang paling baik adalah La hawla wa la quwwata illa billah. [13]

 حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ عَنْ عَاصِمٍ عَنْ أَبِي عُثْمَانَ عَنْ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ لَمَّا غَزَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْبَرَ أَوْ قَالَ لَمَّا تَوَجَّهَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَشْرَفَ النَّاسُ عَلَى وَادٍ فَرَفَعُوا أَصْوَاتَهُمْ بِالتَّكْبِيرِ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ارْبَعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ إِنَّكُمْ لَا تَدْعُونَ أَصَمَّ وَلَا غَائِبًا إِنَّكُمْ تَدْعُونَ سَمِيعًا قَرِيبًا وَهُوَ مَعَكُمْ وَأَنَا خَلْفَ دَابَّةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَمِعَنِي وَأَنَا أَقُولُ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ فَقَالَ لِي يَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ قَيْسٍ قُلْتُ لَبَّيْكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ أَلَا أَدُلُّكَ عَلَى كَلِمَةٍ مِنْ كَنْزٍ مِنْ كُنُوزِ الْجَنَّةِ قُلْتُ بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ فَدَاكَ أَبِي وَأُمِّي قَالَ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ

Dari Abu Musa al-Asy’ari berkata ketika berperang bersama Rasulullah saw. di Khaibar atau berkata ketika Rasulullah saw. berjumpa orang yang mulia pada suatu tempat yang bersuara lantang dengan takbir kepada Allah: Allahu akbar la ilaha illallah, maka bersabda Rasulullah saw. jagalah suara kalian ketika berzikir dan berdoa sesungguhnya engkau tidak berdo’a kepada zat yang tuli dan yang tidak ada sesungguhnya engkau berdoa kepada zat yang mendengar lagi dekat dan Dia bersamamu. Saya berada disamping Rasulullah saw. yang mendengar aku dan aku berkata lahaula wala quwwata illa billah. maka Rasulullah saw. berkata kepadaku wahai abdullah ibn Qays, saya menjawab ia ya Rasulullah saw. bersabda Rasulullah saw. saya tunjukkan kepadamu kalimat yang dapat memenuhi surga ? saya berkata ia ya rasul maka dari itu ayah dan ibuku mengucapkan la haula wala quwwata illa billah. (HR. al-Bukhari)

2. Seutama zikir adalah la ilaha illallah[14]

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَبِيبِ بْنِ عَرَبِيٍّ حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ كَثِيرٍ الْأَنْصَارِيُّ قَال سَمِعْتُ طَلْحَةَ بْنَ خِرَاشٍ قَال سَمِعْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ أَفْضَلُ الذِّكْرِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَفْضَلُ الدُّعَاءِ الْحَمْدُ لِلَّهِ

Jabir ibn Abdullah r.a. berkata vahwa ia mendengar Rasulullah saw. bersabda seutama-utama zikir adalah la ilaha illah allah dan seutama-utama doa adalah al-hamdulillah. (HR. al-Tirmizi)

3. Seutama-utama zikir adalah yang diucapkan lembut [15]

حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي لَبِيبَةَ عَنْ سَعْدِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْرُ الذِّكْرِ الْخَفِيُّ وَخَيْرُ الرِّزْقِ مَا يَكْفِي

Said ibn Malik berkata bersabda Rasulullah saw. sebaik-baik zikir adalah yang dilantunkan dengan klembut dan sebaik-baik rizki adalah yang mencukupi. (HR. Ahmad)

V. Adab Berzikir

Di bawah ini adalah etika berzikir kepada Allah swt. :

1. Menangis Ketika Berzikir[16]

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ بُنْدَارٌ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي خُبَيْبُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ حَفْصِ بْنِ عَاصِمٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ الْإِمَامُ الْعَادِلُ وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ رَبِّهِ وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ

Dari Abu Hurairah r.a. Nabi Muhammad saw. berkata tujuh golongan yang mnedapat perlindungan Allah pada hari tidak ada perlindungan (hari kiamat) yaitu: imam yang adil, pemuda yang sungguh-sungguh dalam beribadah, seseorang yang hatinya selalu terikat dengan masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah dan berpisah karna Allah, seorang yang mencari jodoh yang memiliki nasab yang baik dan kecantikan yang berkata saya takut kepada Allah swt., seseorang yang bersedekah sehingga ia tidak tahu apa yang disedekahkannya dan seseorang yang ingat kepada Allah (zikir) pada waktu yang hening dan sunyi serta menangis matanya. (HR. Bukhari)

2. Bersuci Ketika Berzikir[17]

حَدَّثَنَا صَدَقَةُ بْنُ الْفَضْلِ أَخْبَرَنَا الْوَلِيدُ هُوَ ابْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي عُمَيْرُ بْنُ هَانِئٍ قَالَ حَدَّثَنِي جُنَادَةُ بْنُ أَبِي أُمَيَّةَ حَدَّثَنِي عُبَادَةُ بْنُ الصَّامِتِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ تَعَارَّ مِنْ اللَّيْلِ فَقَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ الْحَمْدُ لِلَّهِ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ ثُمَّ قَالَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي أَوْ دَعَا اسْتُجِيبَ لَهُ فَإِنْ تَوَضَّأَ وَصَلَّى قُبِلَتْ صَلَاتُهُ

Dari Ubadah ibn Samit Nabi Muhammad saw. bersabda barang siapa yang menghidup-hidupi tengah malamnya kemudian berkata: la ilaha illallah wahdahu la syarikalah lahu al-mulk lahu al-hamd wahuwa ala kulli sya’in qadir alhamdulillah wa subhanallah walailaha illallah wa Allah akbar wa la hawla wala quwwata illa billah (tiada Tuhan selain Allah Dia yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan dan segala pujian. Allah maha kuasa atas segala sesuatu. Maha Suci Allah dan tidak ada Tuhan kecuali Allah, Allah Maha Besar, tidak ada kekuatan kecuali dari Allah) kemudian berkata Allahummagfirli aw istajib lahu (Wahai tuhanku ampunilah aku atau terimalah dosaku) apabila yang membaca berwudu dan shalat maka akan diterima shalatnya.

3. Merendahkan Suara Ketika Zikir[18]

حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ عَنْ عَاصِمٍ عَنْ أَبِي عُثْمَانَ عَنْ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ لَمَّا غَزَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْبَرَ أَوْ قَالَ لَمَّا تَوَجَّهَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَشْرَفَ النَّاسُ عَلَى وَادٍ فَرَفَعُوا أَصْوَاتَهُمْ بِالتَّكْبِيرِ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ارْبَعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ إِنَّكُمْ لَا تَدْعُونَ أَصَمَّ وَلَا غَائِبًا إِنَّكُمْ تَدْعُونَ سَمِيعًا قَرِيبًا وَهُوَ مَعَكُمْ وَأَنَا خَلْفَ دَابَّةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَمِعَنِي وَأَنَا أَقُولُ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ فَقَالَ لِي يَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ قَيْسٍ قُلْتُ لَبَّيْكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ أَلَا أَدُلُّكَ عَلَى كَلِمَةٍ مِنْ كَنْزٍ مِنْ كُنُوزِ الْجَنَّةِ قُلْتُ بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ فَدَاكَ أَبِي وَأُمِّي قَالَ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ

Dari Abu Musa al-Asy’ari berkata ketika berperang bersama Rasulullah saw. di Khaibar atau berkata ketika Rasulullah saw. berjumpa orang yang mulia pada suatu tempat yang bersuara lantang dengan takbir kepada Allah: Allahu akbar la ilaha illallah, maka bersabda Rasulullah saw. jagalah suara kalian ketika berzikir dan berdoa sesungguhnya engkau tidak berdo’a kepada zat yang tuli dan yang tidak ada sesungguhnya engkau berdoa kepada zat yang mendengar lagi dekat dan Dia bersamamu. Saya berada disamping Rasulullah saw. yang mendengar aku dan aku berkata lahaula wala quwwata illa billah. maka Rasulullah saw. berkata kepadaku wahai abdullah ibn Qays, saya menjawab ia ya Rasulullah saw. bersabda Rasulullah saw. saya tunjukkan kepadamu kalimat yang dapat memenuhi surga ? saya berkata ia ya rasul maka dari itu ayah dan ibuku mengucapkan la haula wala quwwata illa billah. (HR. al-Bukhari)

Namun, Rasulullah saw. juga pernah berzikir agak keras sebagai mana digambarkan dalam sabda Nabi Muhammad saw.:

أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ يَزِيدَ قَالَ حَدَّثَنَا بَهْزُ بْنُ أَسَدٍ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ سَلَمَةَ وَزُبَيْدٍ عَنْ ذَرٍّ عَنْ ابْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبْزَى عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُوتِرُ بِسَبِّحْ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى وَقُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ وَقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ وَكَانَ يَقُولُ إِذَا سَلَّمَ سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ ثَلَاثًا وَيَرْفَعُ صَوْتَهُ بِالثَّالِثَةِ

Sesungguhnya Rasulullah saw. shalat witir dengan membaca sabbihisma rabbik al-a’la, qul ya ayyuha al-kafirun dan qul huwallahu ahad dan ketika salam beliau membaca subhana malik al-quddus tiga kali dan meninggikan suaranya ketika membaca yang ketiga kalinya. (HR. al-Nasa’i).

 Dari tata cara di atas, nampak bahwa tidak ada anjuran melaksanakan zikir secara bersama-sama. Adanya zikir bersama-sama yang menjadi fenomena sekarang dapat dipahami sebagai upaya pendorong masyarakat untuk berzikir secara individual secara terus menerus dan tidak hanya terbatas pada rutinitas kegiatan tertentu saja, melainkan dalam semua gerak langkahnya.

VI. Macam dan Bentuk Zikir

Di bawah ini adalah macam dan bentuk zikir dalam hadis yang dipraktekkan Rasulullah saw. dalam kesehariannya.

1. Istigfar (Mohon ampun kepada Allah swt.)

a. berisitigfar lebih dari 70 kali dalam setiap harinya. [19]

حَدَّثَنَا يُونُسُ حَدَّثَنَا لَيْثٌ عَنْ يَزِيدَ عَنِ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَاللَّهِ إِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِي الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً

Abu Hurairah mendengar Rasulullah saw. bersabda demi Allah sesungguhnya saya beristigfar dan minta ampun kepada Allah dalam setiap harinya lebih dari 70 kali.

b. istigfar yang biasa dibaca Rasulullah saw. [20]

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ صَبَّاحٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ ابْنِ أَبِي مُوسَى عَنْ أَبِيهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ كَانَ يَدْعُو بِهَذَا الدُّعَاءِ رَبِّ اغْفِرْ لِي خَطِيئَتِي وَجَهْلِي وَإِسْرَافِي فِي أَمْرِي كُلِّهِ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي خَطَايَايَ وَعَمْدِي وَجَهْلِي وَهَزْلِي وَكُلُّ ذَلِكَ عِنْدِي اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Nabi Muhammad saw. berdo’a dengan doa ini: rabbigfirli khati’ati wa jahli waisrafi fi amri kullihi wa ma anta ‘a’lam bih minni allahummagfir khataya wa amadi wa jahli wa hazli wakullu zalika ‘indi allahummahgfirli ma qaddamtu wa ma akhkhartu wa ma asrartu wama alantu anta al-muqaddam wa anta al-mu’akhkhar wa anta ala kulli syay’in qadir. YA Allah, ampunilah dosa-dosaku, kesalahanku, kebodohanku, kelampauanku dalam semua urusanku dan apa yang Engkau lebih mengetahui dari pada aku. Ya Allah ampunilah kesungguhan dan sendaku, kekliruanku dan kesengajaanku dan semuanya itu ada padaku. Ya Allah ampunilah dosaku yang telah lalu dan dosa yang akan datang dosa yang aku rahasiakan dan aku tampakkan. Engkau tidak bermula dan tidak berakhir dan atas segala sesuatu Engkau Maha Kuasa.

c. Doa yang sering dibaca Rasulullah saw. menjelang tidur[21]

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَأَبُو كُرَيْبٍ قَالَا حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ مُسْلِمٍ عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُكْثِرُ أَنْ يَقُولَ قَبْلَ أَنْ يَمُوتَ سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا هَذِهِ الْكَلِمَاتُ الَّتِي أَرَاكَ أَحْدَثْتَهَا تَقُولُهَا قَالَ جُعِلَتْ لِي عَلَامَةٌ فِي أُمَّتِي إِذَا رَأَيْتُهَا قُلْتُهَا إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ إِلَى آخِرِ السُّورَةِ

Aisyah r.a. berkata bersabda Rasulullah saw. berbayak-banyaklah berdo'a menjelang tidur dengan subhanaka wabihamdika astagfiruka waatubu ilaik kemudian Aisyah r.a. berkata wahai Rasulullah saw. apakah dengan kalimat tersebut kita berdo'a? Nabi Muhammad saw. menjawab dijadikan pertanda bagi umatku dan jika engkau melihatnya maka bacalah ayat iza ja'a nasrullah wa al-fath sampai akhir surat.

d. Selalu mohon ampun 100 kali dan membaca do’a[22]

حَدَّثَنَا نَصْرُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْكُوفِيُّ حَدَّثَنَا الْمُحَارِبِيُّ عَنْ مَالِكِ بْنِ مِغْوَلٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سُوقَةَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ كَانَ يُعَدُّ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْمَجْلِسِ الْوَاحِدِ مِائَةُ مَرَّةٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَقُومَ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الْغَفُورُ

Ibn Umar berkata Rasulullah saw. dalam satu masjlis berzikir sebanyak 100 kali dengan diakhiri rabbigfir li watub alayya innaka anta al-tawwab al-gafur. Ampunilah dosaku dan terimalah taubatku sesungguhnya Engkau maha pengampun atas dosa-dosa.

2. Isti'azah (Mohon Perlindungan Allah)

Zikir dalam bentuk ini dapat dilakukan dalam beberapa bentuk kegiatan umat manusia, seperti:

a. Ketika Bermimpi Jelek[23]

حَدَّثَنَا أَبُو الْمُغِيرَةِ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي قَتَادَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ح و حَدَّثَنِي سُلَيْمَانُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ أَبِي كَثِيرٍ قَالَ حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي قَتَادَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ مِنْ اللَّهِ وَالْحُلُمُ مِنْ الشَّيْطَانِ فَإِذَا حَلَمَ أَحَدُكُمْ حُلُمًا يَخَافُهُ فَلْيَبْصُقْ عَنْ يَسَارِهِ وَلْيَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ شَرِّهَا فَإِنَّهَا لَا تَضُرُّهُ

Rasulullah saw. bersabda mimpi yang baik adalah dari Allah swt. dan mimpi yang jelek adalah dari syaitan, apabila engkau bermimpi jelek maka pindahlah posisi tidurmu dan mintalah perlindungan kepada Allah dari kejelakan mimpi tersebut maka engkau tidak akan takut.

b. Ketika Akan Keluar Rumah[24]

أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ بْنُ قُدَامَةَ قَالَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا خَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ قَالَ بِسْمِ اللَّهِ رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ أَنْ أَزِلَّ أَوْ أَضِلَّ أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَيَّ

Dari Umi Salamah bersabda Rasulullah saw. jika keluar dari rumahmu maka berdoalah bismillah rabbi a'uzu bika min an azilli aw azilla…. Dengan nama Allah, Ya Allah sesungguhnya aku mohon perlindungan kepada-Mu agar aku tidak tersesat atau disesatkan, menghina atau dihina, menganiaya atau dianiaya, membodohi atau dibodohi orang.

c. Ketika Akan Masuk Toilet[25]

أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ الضَّبِّيُّ الْبَصْرِيُّ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ بْنِ صُهَيْبٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا دَخَلَ الْخَلَاءَ قَالَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْخُبْثِ وَالْخَبَائِثِ

Dari Anas ibn Malik bersabda Rasulullah saw. jika memasuki toilet berdoalah Allahumma 'auzu bika min al-hubsi wa al-khabais (Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari syetan laki-laki dan betina).

3. Basmalah (Mengucapkan Nama Allah)

Ragam dan bentuk zikir yang dilakukan dengan menggunakan basamalah antara lain:

a. Ketika Bersenggama/bersetubuh[26]

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ عَنْ كُرَيْبٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ يَبْلُغُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا أَتَى أَهْلَهُ قَالَ بِاسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبْ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا فَقُضِيَ بَيْنَهُمَا وَلَدٌ لَمْ يَضُرُّهُ

Dari Ibn Abbas r.a. bersabda Rasulullah saw. jika seandainya kamu menemui istrimu (bersetubuh) dengan berdoa bismillah allahumma jannibna…. Dengan nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari syaitan dan jauhkan syaitan dari apa yang Engkau anugerahkan kepada kami, maka Allah akan memberikan anak yang tidak cacat atau baik.

b. Ketika Mengendarai Kendaraan[27]

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ عَلِيِّ بْنِ رَبِيعَةَ قَالَ شَهِدْتُ عَلِيًّا أُتِيَ بِدَابَّةٍ لِيَرْكَبَهَا فَلَمَّا وَضَعَ رِجْلَهُ فِي الرِّكَابِ قَالَ بِسْمِ اللَّهِ ثَلَاثًا فَلَمَّا اسْتَوَى عَلَى ظَهْرِهَا قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ ثُمَّ قَالَ سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ ثُمَّ قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ ثَلَاثًا وَاللَّهُ أَكْبَرُ ثَلَاثًا سُبْحَانَكَ إِنِّي قَدْ ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ

Membaca do'a ketika akan menaiki kendaraan dengan nama Allah (3 x), dan jika sudah manaikinya maka membaca doa segala puji bagi Allah Maha Suci Allah Zat yang menjinakkan kendaraan ini kepada kami sedangkan kami tidak bisa menjinakkannya. Dan kepada Alalh kami kembali. Segala puji bagi Allah Allah maha Besar (3 X) Maha Suci Engkau Ya Allah, sesungguhnya kami telah menganiaya diriku sendiri maka ampunilah daku, karena tidak ada yang sanggup mengampuni dosaku selain Engkau.

4. Takbir (Allahu Akbar, Membesarkan Nama Allah)

Hadis-hadis tentang takbir sebagai ragam zikir banyak sekali dan panjang. Oleh karena itu, teks-teks hadis dalam hal ini tidak disebutkan.

a. Takbir pada Masa Haji Sebelum Ihram[28]

b. Ketika Selesai Menunaikan Shalat[29]

c. Ketika Ta’jub Melihat Sesuatu[30]

5. Tasbih (subhanallah)

 Bentuk kegiatan yang masuk dalam kategori tasbih adalah:

a. Tasbih Setelah Shalat[31]

و حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عِيسَى أَخْبَرَنَا ابْنُ الْمُبَارَكِ أَخْبَرَنَا مَالِكُ بْنُ مِغْوَلٍ قَالَ سَمِعْتُ الْحَكَمَ بْنَ عُتَيْبَةَ يُحَدِّثُ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى عَنْ كَعْبِ بْنِ عُجْرَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مُعَقِّبَاتٌ لَا يَخِيبُ قَائِلُهُنَّ أَوْ فَاعِلُهُنَّ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ مَكْتُوبَةٍ ثَلَاثٌ وَثَلَاثُونَ تَسْبِيحَةً وَثَلَاثٌ وَثَلَاثُونَ تَحْمِيدَةً وَأَرْبَعٌ وَثَلَاثُونَ تَكْبِيرَةً

Dari Ka'ab ibn Ujrah Rasulullah saw. bersabda perkataan dan perbuatan yang disukai setelah melaksanakan shalat wajib lima waktu adalah tasbih (subhanallah)sebanyak 33 kali, tahmid (alhamdulillah)sebanyak 33 kali dan takbir (allhu akbar) sebanyak 34 kali.

b. Ketika Malam Hari[32]

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ بْنِ أَبِي رِزْمَةَ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ حَدَّثَنِي عُمَيْرُ بْنُ هَانِئٍ قَالَ حَدَّثَنِي جُنَادَةُ بْنُ أَبِي أُمَيَّةَ حَدَّثَنِي عُبَادَةُ بْنُ الصَّامِتِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ تَعَارَّ مِنْ اللَّيْلِ فَقَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ ثُمَّ قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي أَوْ قَالَ ثُمَّ دَعَا اسْتُجِيبَ لَهُ فَإِنْ عَزَمَ فَتَوَضَّأَ ثُمَّ صَلَّى قُبِلَتْ صَلَاتُهُ

Dari Ubadah ib Samit r.a. Rasulullah saw. bersabda barang siapa yang bangun tengah malam lalu membaca lailaha illahuwa….. tiada Tuhan selain Allah, satu-satu-Nya, tiada sekutu bagi-Nya. Hanya bagi-Nyalah semua kekuasaan dan hanya bagi-Nyalah segala puji dan atas segala sesuatu Dia Maha Kuasa. Sepala puji bagi Allah, Maha Suci Allah, tidak ada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, tidak ada daya dan tidak ada kekuatan melainkan hanya milik Allah. Kemudian diteruskan dengan berdoa Allahummagfirli…. Ya Allah ampunilah dosaku atau dosa apapun yang disuakinya niscaya diampuni oleh Allah dan apabila berwudu lalu bershalat maka shalatnya diterima.

6. Pujian kepada Allah (alhamdulillah)

 Hal-hal yang terkait erat dengan pujian kepada Allah swt. yang merupakan salah satu bentuk zikir adalah:

a. Allah Yang Paling Berhak Dipuji[33]

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ أَبِي مُسْلِمٍ عَنْ طَاوُسٍ سَمِعَ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ مِنْ اللَّيْلِ يَتَهَجَّدُ قَالَ اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ وَلَكَ الْحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُورُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاؤُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّونَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ

Dari Ibn Abbas r.a. bersabda Nabi Muhammad saw. jika banguyn di tengah malam untuk dan melaksanakan shalat tahajjuj maka berdoalah: awwahumma laka al-hamdu anta qayyim al-samawat….. Ya Allah bagi-Mu segala puji, Engakau mendirikan langit dan bumi serta apa-apa yang ada di antara keduanya. Bagi-Mu segala puji dan puji, Engkau pengausa langit dan bumi dan apa-apa yang berada di antara keduanya. Bagi-Mu segala puji dan puji, Engkau adalah Zat yang Maha Benar, Janji-Mu itu benar, firman-Mu benar dan berjumpa dengan-Mu pun benar. Surga benar dan neraka juga benar. Para nabi benar dan Muhammad pula benar serta hari kiamat pun benar. Ya Allah, bagi-Mu lah aku berserah diri dan kepada-Mu pula aku pasrah kepada-Mu aku beriman dan aku bertaubat, kepada-Mu aku mengadu dan kepada Engkaulah aku berhukum, maka ampunilah dosa-dosaku yang telah ku lakukan sebelumnya dan yang kemudian, yang kusembunyikan dan yang terang-terangan. Engkaulah Tuhan yang terdahulu dan yang terakhir tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. Engkau adalah Tuhanku tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau.

b. Ketika Akan dan Bangun Tidur[34]

حَدَّثَنَا قَبِيصَةُ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ عَنْ رِبْعِيِّ بْنِ حِرَاشٍ عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ الْيَمَانِ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ قَالَ بِاسْمِكَ أَمُوتُ وَأَحْيَا وَإِذَا قَامَ قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ

Dari Huzaifah ibn Yaman bersabda Nabi Muhammad saw. jika kalian hendak menuju tempat tidurmu berdoalah bismika ahya wa amut (dengan nama-Mu aku hidup dan mati) dan jika bangun tidur hendaklah berdoa alhamdulillah alladzi ahyana ba'da amatana wa ilaih al-nusyur (segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan aku kembali setelah dimatikan dan hanya kepada-Nya aku kembali.

c. Ketika Bersin[35]

حَدَّثَنَا مَالِكُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ أَبِي سَلَمَةَ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ دِينَارٍ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ فَلْيَقُلْ الْحَمْدُ لِلَّهِ وَلْيَقُلْ لَهُ أَخُوهُ أَوْ صَاحِبُهُ يَرْحَمُكَ اللَّهُ فَإِذَا قَالَ لَهُ يَرْحَمُكَ اللَّهُ فَلْيَقُلْ يَهْدِيكُمُ اللَّهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ

Dari Abu Hurairah r.a. bersabda Rasulullah saw. jika kalian bersin maka mengucaplah alhamdulillah dan bagi orang yang mendengar bersin mengucaplah yarhamukallah (mudah-mudahan Allah merahmatimu) dan jika engkau mnendengar orang mengucapkan yarhamukallah maka ucapkanlah yahdikumullah wa yuslih balahum (mudah-mudahan Allah memberi hidayah kepadamu dan memberi sebaik-baik imbalan).

7. Tahlil[36]

 Tahlil atau sering dikenal dengan mengucapkan la ilaha illallah merupakan salah satu ragam bentuk zikir. Rasulullah saw. melaksanakan zikir tersebut sebagaimana digambarkan dalam hadis di bawah ini.

حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ الْمُسَيَّبِ بْنِ رَافِعٍ عَنْ وَرَّادٍ مَوْلَى الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ قَالَ كَتَبَ الْمُغِيرَةُ بْنُ شُعْبَةَ إِلَى مُعَاوِيَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا فَرَغَ مِنْ الصَّلَاةِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ اللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ

Dari Mu'awiyah Nabi Muhammad saw. bersabda jika selesai melakukan shalat berdoalah lailaha illallah wahdahu la syarikalah allahumma la mani'a lima a'taita……. Tidak ada Tuhan selain Allah swt. yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya . Ya Allah tidak ada yang menghalang-halangi terhadap pemberian-Mu tiada manfaat kemanjuran kecuali kemanjuran permberian anugerah dari-Mu.

VII. Waktu Berzikir

 Berikut ini merupakan waktu yang tepat untuk melaksanakan zikir kepada Allah swt.

1. Pagi Hari/Shubuh[37]

قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ سَلَمَةَ بْنِ كُهَيْلٍ عَنْ ذَرٍّ عَنِ ابْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبْزَى عَنْ أَبِيهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ الْإِسْلَامِ وَعَلَى كَلِمَةِ الْإِخْلَاصِ وَعَلَى دِينِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى مِلَّةِ أَبِينَا إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنْ الْمُشْرِكِينَ

Rasulullah saw. bersabda hari telah pagi kami masih tetap berpegang teguh kepada kesucian Islam, kepada kalimat ikhlas, kepada agama nabi kita Muhammad saw. dan kepada agama bapak kita Ibrahim as. yang murni lagi muslim dan beliau bukan termasuk golongan orang-orang yang musyrik.

2. Sore Hari[38]

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ بْنُ زِيَادٍ عَنْ الْحَسَنِ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سُوَيْدٍ النَّخَعِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ يَزِيدَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَمْسَى قَالَ أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ لِلَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ.

Dari Abdullah ibn Mas'ud bersabda Rasulullah saw. ketik asore hari berdoalah amsaina wamsa al-mulku lillah wa al-hamdu lillah la ilaha illallah wahdahu la syarikalah. Di waktu sore kami berada dan di waktu sore pula semua kerajaan bagi Allah. Segala puji bagi Allah tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata, zat yang maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya.

3. Setelah Shalat[39]

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سِنَانٍ حَدَّثَنَا فُلَيْحٌ حَدَّثَنَا عَبْدَةُ بْنُ أَبِي لُبَابَةَ عَنْ وَرَّادٍ مَوْلَى الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ قَالَ كَتَبَ مُعَاوِيَةُ إِلَى الْمُغِيرَةِ اكْتُبْ إِلَيَّ مَا سَمِعْتَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ خَلْفَ الصَّلَاةِ فَأَمْلَى عَلَيَّ الْمُغِيرَةُ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ خَلْفَ الصَّلَاةِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ اللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ.

Rasulullah saw. seusai shalat berzikir lailaha illallah wahdahu la syarikalah allahumma la mani'a lima a'taita……. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah swt. semata dan tiada sekutu bagi-Nya. Ya Allah tidak ada yang menghalang-halangi terhadap pemberian-Mu tiada manfaat kemanjuran kecuali kemanjuran permberian anugerah dari-Mu.

4. Menjenguk Sakit atau Mayit[40]

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَأَبُو كُرَيْبٍ قَالَا حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ شَقِيقٍ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا حَضَرْتُمْ الْمَرِيضَ أَوْ الْمَيِّتَ فَقُولُوا خَيْرًا فَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ يُؤَمِّنُونَ عَلَى مَا تَقُولُونَ قَالَتْ فَلَمَّا مَاتَ أَبُو سَلَمَةَ أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أَبَا سَلَمَةَ قَدْ مَاتَ قَالَ قُولِي اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَلَهُ وَأَعْقِبْنِي مِنْهُ عُقْبَى حَسَنَةً قَالَتْ فَقُلْتُ فَأَعْقَبَنِي اللَّهُ مَنْ هُوَ خَيْرٌ لِي مِنْهُ مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Umi Salamah berkata bersabda Rasulullah saw. jika kamu sekalian menjenguk orang yang sakit atau mayit maka berdoalah yang baik sesungguhnya malaikat akan menganimi doa yang engkau bacakan. Berkata Umi Salamah, ketika Abu Salamah meninggal dunia Umi Salamah mendatangi Nabi Muhammad saw. dan berkata wahai Rasulullah saw. sesungguhnya Abu Salamah telah meninggal dunia Nabi Muhammad saw. menjawab berdoalah Allahummagfirli walahu waa'qibni minhu uqba hasanan. Kemudian Umi Salamah berkata dan berdo'a fa'aqibnillah man hua khairunli minu Muhammad saw.

5. Ketika Mendapat Musibah/Cobaan[41]

حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَعِيلَ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ أَخْبَرَنَا ثَابِتٌ عَنْ ابْنِ عُمَرَ بْنِ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَصَابَتْ أَحَدَكُمْ مُصِيبَةٌ فَلْيَقُلْ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ عِنْدَكَ أَحْتَسِبُ مُصِيبَتِي فَآجِرْنِي فِيهَا وَأَبْدِلْ لِي بِهَا خَيْرًا مِنْهَا

Dari Umi Salamah berkata Rasulullah saw. bersabda jika menimpa suatu musibah maka ucapkanlah Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raji'un….. Sesungguhnya sesuatu itu milik Allah dan akan kembali kepadaNya. Ya Allah hitunglah musibah ini di sisimu, maka berikan pahala karenanya dan gantilah yang lebih baik darinya.

VIII. Kesimpulan

 Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:

Zikir merupakan suatu yang diperintahkan Allah dan Rasulullah saw. dan oleh karenanya sandaran zikir harus jelas yakni bersumber dari al-Qur’an dan hadis Nabi Muhammad saw. yang keberadaannya selalu diulang-ulang dalam al-Qur’an maupun al-hadis.
 Dalam pembahasan di atas jelas sekali bahwa setiap langkah gerak manusia dapat melakukan zikir (ingat kepada Allah) dan bentuk zikir pun bermacam-macam seperti istigfar, basmalah, isti'azah, hamdalah, dan sebagainya. Dari sinilah umat manusia dapat merasakan dekat dengan Tuhan-Nya.
Agar zikir tersebut diterima oleh Allah maka aturan yang berkenaan dengan hal tersebut harus dipenuhi, seperti tentang merendahkan suara ketika berzikir dan waktu-waktu yang dapat menjadikan zikir dapat diterima.

DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an al-Karim

al-Bukhari, Abu Abdillah Muhammad ibn Ismail ibn Ibrahim ibn al-Mugirah ibn Barzibzah. Saihh al-Bukhari. Juz III. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 1999.

CD Mawsuat al-Hadis al-Syarif.

al-Darimi, Al-Hafiz Abu Abdillah ibn Abd al-Rahman ibn al-Fadil ibn Bahram. Musnad atau Sunan al-Darimi. Beirut: Dar Ibn Hazm, 2002.

Hanbal, Ahmad ibn. Musnad Ahmad ibn Hanbal. Juz II. Beirut: Dar al-Fikr, t.th.

Ismail, M. Syuhudi. Kaidah Kesahihan Sanad Hadis. Jakarta: Bulan Bintang, 1993.

----------Metodologi Penelitian Hadis Nabi. Jakarta: Bulan Bintang, 1992.

Munawir, Ahmad Warson. Kamus Arab Indonesia al-Munawwir. Yogyakarta, PP. Krapyak, t.th.

Muslim, Imam. SahIh Muslim, Jilid I. t.t.: al-Qana’ah, t.th.

al-Nasa’i, Sunan al-Nasa’i bi Syarh al-Syuyuti wa Hasyiyah al-Sundi VI. Beirut: Dar al-Fikr, t.th.

[1]Ahmad Warson Munawir, Kamus Arab Indonesia al-Munawwir (Yogyakarta, PP. Krapyak, t.th.), 482

[2]Ibid., 438.

[3]Lihat juga Muhammad Adib Salih, Tafsir al-Nusus fi Fiqh al-Islamiy, juz II (Beirut: Dar Maktabah al-Islamiy, 1984), 232-376.

[4]Hadis di atas selain diriwayatkan al-Bukhari dalam bab al-Azan 620, juga ditemukan di Muslim al-zakat hadis no. 1712, al-Tirmizi zuhd an Rasulullah saw. hadis no. 231, al-Nasa’i dalam adab al-qudat 5285 dan Ahmad 9288. Lihat CD Mawsu'at al-Hadis al-Syarif.

[5]Hadis tersebut diriwayatkan oleh al-Bukhari al-da’wat no. 5928 dan Muslim dalam salat al-musafirin wa qasruha no. 1299.

[6]Hadis tersebut diriwaytakna oleh Muslim al-taharah no. 328, al-Tirmizi al-dawat an Rasulullah saw. no. 3499, ibn Majah al-Taharah wa sunaniha no. 276, dan Ahmad no. 21828, dan 21834.
[7]Hadis tersebut diriwayatkan oleh Muslim al-shalat al-musafirin wa qasruha no. 1300, al-Tirmizi fadail al-Qur’an an Rasulullah saw. no. 2802, Abu Dawud, al-manasik no. 7487 dan Ahmad no. 8089, 8449.

[8]Abu Dawud al-adab 4200, Ibn Majah al-Nikah no. 1084, Ahmad, 8355

[9]Lihat Musnad Ahmad no. 7625, 7739, 8054, 8398, 9676, 10318, 10376

[10]al-Bukhari, al-adan np. 798, Muslim al-Masajid wa Mawadi’ al-Shalat no. 939 dan al-zikr wa al-du’a wa al-tawbah no. 4857, al-Nasa’i jum’at no. 1356 dan Ahmad, 8478.

[11]Abu Dawud al-adab no. 4214, 4215, al-Tirmizi al-da’wat an Rasulullah saw. no. 3302 dan Ahmad no. 9586.

[12]Hal tersebut termuat dalam hadis Nabi Muhammad saw. al-Tirmizi al-da’wat no. 3295 dan Ahmad 11295

[13]Hadis tersebut diriwayatkan oleh al-Bukhari al-Magazi no. 3883, Muslim al-zikr wa al-du’a wa al-tawbat no. 4873, 4874, 4875, al-Tirmizi al-da’wat an Rasulullah saw. no. 3296, 3384, Abu Dawud al-salat 1305, ibn Majah al-adab no. 3814, Ahmad no. 18699, 18754, 18774, 18758, 18780, 18818, 18910, dan 18920.

[14]Hadis tersebut diriwayatkan oleh al-Tirmizi al-Da’wat an Rasulullah saw. no. 3305 dan Ibn Majah al-Du’a no. 3790.

[15]Lihat hadis tersebut diriwayatkan Ahmad no. 1397, 1477, 1537.

[16]Hadis di atas selain diriwayatkan al-Bukhari dalam bab al-Azan 620, juga ditemukan di Muslim al-zakat hadis no. 1712, al-Tirmizi zuhd an Rasulullah saw. 231, al-Nasa’i dalam adab al-qudat 5285 dan Ahmad 9288.

[17]Lihat al-Bukhari, 1086, al-Turmuzi 3336, Abu Dawud 4401, Ibn Majah 3868, Ahmad 21619.

[18]Hadis tersebut diriwayatkan oleh al-Bukhari, al-Magazi no. 3883, Muslim, al-zikr wa al-du’a wa al-tawbat no. 4873, 4874, 4875, al-Tirmizi, al-da’wat an Rasulullah saw. no. 3296, 3384, Abu Dawud, al-salat 1305, ibn Majah, al-adab no. 3814, Ahmad no. 18699, 18754, 18774, 18758, 18780, 18818, 18910, dan 18920.

[19]Diriwayatkan oleh al-Nasa’i qiyam al-lail wa tatawwu’ al-nahar no., 1713 dan Ahmad no. 14812 dan 20217.

[20]Hadis tersebut diriwayatkan oleh al-Bukhari al-da’wat no 5919, Muslim al-zikr wa al-du’a wa al-tawbat no. 4896 dan Ahmad 18904

[21]Hadis tersebut adiriwayatkan oleh l-Bukhari, Tafsir al-Qur’an hadis no. 4585, Muslim no. 747, al-Nasa’i al-tatbiq no. 1037, 1110, 1111, Abu Dawud al-salat no. 743, Ibn Majah Iqamat al-salat wa iqamat minha no. 879 dan Ahmad no. 23034, 23090, 24023, 24333.

[22]Diriwayatkan oleh Tirmizi al-da’wat an Rasulullah saw. no. 3356 dan Ibn Majah adab no. 3804.

[23]Hadis tersebut diriwayatkan oleh al-Bukhari 3049

[24]Hadis tersebut diriwayatkan oleh al-Nasa'i, 5391

[25]Hadis tersebut diriwayatkan oleh al-Tirmizi, 6

[26]Hadis tersebut diriwayatkan oleh al-Bukhari al-Nikah hadis no. 138, Muslim bab al-Nikah hadis no. 2531, al-Tirmizi al-nikah hadis no. 1012, Abu Dawud hadis no. 1846, Ibn Majah al-Nikah hadis no. 1909 dan Ahmad ibn Hanbal hadis no. 1770, 1809, 2424.

[27]hadis tersebut diriwayatkan olehal-Tirmizi al-da'wat an Rasulullah saw. hadis no. 3368 dan Abu Dawud al-Jihad hadis no. 2225

[28]Hadis tersebut diriwayatkan oleh banyak periwayat dengan 35 jalur sanad di antaranya al-Bukhari bab al-Hajj hadis no. 1450, dan 1451.

[29]Hadis tersebut diriwayatkan oleh Abu Dawud hadis no. 2594 dan secara makna terdapat 21 jalur sanad hadis.

[30]Hadis tersebut diriwayatkan oleh al-Bukhari hadis no. 87, Muslim bab Talaq hadis no. 2704, 2705, 2706, 2707, al-Tirmizi bab Tafsir al-Qur’an hadis no. 3240, dan al-Nasa'i bab siyam hadis no. 2103.

[31]Hadis tersebut diriwayatkan oleh Muslim hadis no. 937, al-Tirmizi bab al-da'wat an Rasulullah saw. hadis no. 2224 dan al-Nasa'i hadis no. 1332.

[32]Hadis tersebut diriwayatkan oleh al-Tirmizi bab al-da'wat an Rasulullah saw. hadis no. 3336, al-Bukhari bab jum'at hadis no. 1086, Abu Dawud hadis no. 4401, Ibn Majah al-du'a hadis no. 3860, Ahmad ibn Hanbal 2619 dan al-Darimi al-Isti'zan hadis no. 2571.

[33]Hadis tersebut diriwayatkan oleh al-Bukhari 1053, Muslim Salat al-Musafirin wa Qasruha no. 1288, al-Tirmizi al-Da'wat an Rasulullah saw. hadis no. 2340, al-Nasa'i bab qiyam al-lail, Ibn Majah bab Iqamat al-salat wa al-sunnat fiha hadis no. 1345, Abu Dawud na al-salat hadis no. 655, Ahmad ibn Hanbal hadis no. 2575, 2612, 2673, 3196, dan 3289, Malik al-Nida' al-Salat hadis no. 451, dan al-Darimi bab al-salat hadis no 1445.

[34]Hadis tersebut diriwayatkan oleh al-Bukhari 5837, al-Tirmizi bab al-da'wat an Rasulullah saw. hadis no. 2229, Abu Dawud bab al-adab hadis no. 4390, Ibn Majah al-Du'a hadis no 3870 dan Ahamd ibn Hanbal hadis no. 22160, 22184, 22198, dan 22301

[35]Hadis tersebut diriwayatkan oleh al-Bukhari kitab al-adab 5756, Abu Dawud bab al-adab hadis no. 4277 dan Ahmad hadis no. 8277.

[36]Hadis tersebut diriwayatkan oleh Muslim hadis no. 933, al-Bukhari bab azan hadis no. 799, riqaq hadis no. 5992 dan bab i'tisam bi al-kitab wa al-sunnah no. 6748, al-Nasa'i bab al-sahwi hadis no. 1324, 1325, dan 1326, Abu Dawud al-Salat no. 1257, dan Ahmad ibn Hanbal 17437 dan 17456.

[37]Hadis tersebut diriwayatkan oleh Ahmad hadis no. 141818.

[38]Hadis tersebut diriwayatkan oleh Muslim kitab al-du'a wa al-zikr wa al-tawbat wa istigfar 4900, al-Tirrmizi al-da'wat an Rasulullah saw. hadis no. 2212 dan Abu Dawud al-du'a hadis no. 4405.

[39]Hadis tersebut diriwayatkan oleh al-Bukhari kitab al-qadar hadis no. 6125, Muslim al-Masajid Mawadi' al-sahalat hadis no. 933, 934, al-Aqdiyah hadis no. 2237, 2238, 2239, al-Nasa'i al-sahwi hadis no. 1324 dan 1326, Abu Dawud al-kharaj wa al-imarah wa al-fay' hadis no 2675, Ahmad ibn Hanbal hadis no. 17437, 17520 dan al-Darimi bab al-salat hadis no. 1315.

[40]Hadis tersebut oleh Muslim hadis no. 1527, al-Tirmizi bab Janaiz hadis no. 899, al-Nasa'i bab jaznaiz hadis no. 1802, Abu Dawud bab Janaiz hadis no. 2712, Ibn Majah bab ma ja'a min al-Janaiz hadis no. 1437 dan Ahmad ibn Hanbal hadis no. 25279, 25417, 25445.

[41]Hadis tersebut juga diriwayatkan oleh Muslim dalam bab Janaiz hadis no. 1525, 1526, 1527, 1528, al-Nasa'i bab janaiz hadis no. 899, Ibn Majah bab ma ja'a fi Janaiz hadis no. 1427 dan 1444 dan Ahmad ibn Hanbal hadis no. 15750, 25222, 25292, dan 25448.

loading...

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Silahkan Tuliskan Komentar Anda disini. jika anda belum mempunyai Google Account atau Open ID, Anda bisa Menggunakan Name/Url (disarankan menggunakan opsi ini) atau Anonimous. Mohon berkomentar dengan bijak dan jangan spamSilahkan komentar