MAJAZ AL-HADITS

Admin Thursday, December 16, 2010
1.     Definisi
          Majaz secara etimologi berasal dari kata Jaza al-Syai’a Yajuzuhu (seseorang telah melewatinya, maka dia telah melewatinya), yakni kata yang dialihkan dari makna asalnya, kemudian digunakan untuk menunjukkkan makna lain yang memiliki kesesuaian dari makna asalnya.
          Secara terminologi, al-Jahiz mendefinisikan sebagai kebalikan dari ungkapan yang haqiqi, yaitu sebagaimana pernyataannya:
“Majaz adalah lafadz yang diucapkan tidak sebagaimana makna asalnya karena adanya perluasan makna dari ahli bahasa”
          Hadits secara etimologi adalah al-jadid min al-asyya’ (sesuatu yang baru), dan hadits adalah khabar. Sehingga dalam hal ini, hadits dan khabar adalah sinonim.
          Sedangkan secara terminologi adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi, baik berupa ucapan (qauli), perbuatan (fi’li) maupun ketetapan (taqrir).
          Dari kedua kata ini kemudian dijadikan satu menjadi idhafah yaitu majaz al-hadits. Bahwa penamaan tersebut dinisbatkan kepada majaz al-Quran yang telah lazim dibahas. Penisbatan majaz al-hadits baik dengan majaz dalam ulum al-quran maupun dalam ulum al-hadits, dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mengkaji tentang redaksi hadits yang tidak digunakan sebagaimana makna aslinya, karena adanya alasan yang mengharuskan dimaknai tidak sebagaimana mestinya.
2.     Urgensi
-         Untuk memperluas dan memperkuat makna
-         Mengalihkan makna yang tidak dapat dinugkapkan dengan ungkapan haqiqi
-         Memperjelas makna
3.     Obyek
          Adalah matan hadits yang tidak menunjukkan makna sebenarnya secara langsung atau makna yang samar.
4.     Metode
-         Memahami hadits dari aspek kebahasaan, yakni bahasa arab
-         Memastikan makna serta konotasi kata yang digunakan dalam matan hadits tersebut.
5.     Kitab-kitab yang berkaitan dengan majaz al-hadits
-         Al-Majazat al-Nabawiyyah karya al-Syarif al-Rida.
-         Kaifa Nata’amal ma’a al-Sunnah al-Nabawiyah Ma’alim wa Dhawabith karya Tusuf al-Qardhawi.
loading...

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Silahkan Tuliskan Komentar Anda disini. jika anda belum mempunyai Google Account atau Open ID, Anda bisa Menggunakan Name/Url (disarankan menggunakan opsi ini) atau Anonimous. Mohon berkomentar dengan bijak dan jangan spamSilahkan komentar