KULIAH ILMU MAANIL HADIS

Admin Thursday, December 16, 2010

KULIAH ILMU MA`ANIL HADIS

JURUSAN TAFSIR HADIS UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

Standar Kompetensi
Mahasiswa dapat memahami pentingnya ilmu ma`anil hadis, menguasai metodologi ma`anil hadis dan mampu menerapkannya dalam memahami hadis Nabi.

Pendahuluan
Fokus perhatian kajian hadis selama ini masih lebiih terfokus kepada kritik sanad dan matan.
Wajar karena hadis perlu verifikasi untuk menentukan statusnya.
Ketika sebuah hadis dinyatakan sebagai hadis sahih, tidak selalu/serta merta dapat dipahami untuk segera diamalkan.

• Tidak selalu dipahami dengan pemahaman yang sama.

► Karena tidak semua hadis nabi menunjuk kepada sebuah pengertian yang jelas.
► Dan pasti.
► Karena terpisahnya teks dari situasi sosial yang melahirkannya, sehingga bisa/mungkin tidak komunikatif lagi. (bahasa dan tradisi)
► Contoh:
► لا يصلون احدكم العصر الا في بني قريظة
► Harimau Makan Sapi Mati
► Pak, permisi mau ke belakang.
► Fenomena ?
► General tekstual, produk jadi.
► General kontekstual.
► Kritis, selektif, kontekstual.
صالح لكل زمان ومكان

► Ma`anil Hadis

 Sebuah usaha memahami matan/tema hadis secara tepat dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang berkaitan dengannya/indikasi yang melingkupinya.
► Kritis.

► Selektif.

► Model Metodologi

Syuhudi Ismail.

Hadis Nabi Yang Tekstual dan Kontekstual

• Bentuk Matan Hadis

► Jawami`ul Kalim (Ungkapan singkat padat makna)

► Bahasa Tamsil (Masal)

► Ungkapan Simbolik (Majaz ?/ bukan makna sebenarnya)

► Bahasa percakapan (Terjadi dalam bentuk ungkapan tanya jawab)

► Ungkapan Analogi.

► Qauli, Fi`li, Taqriri, atau gabungan.

► Syuhudi Ismail

• Dihubungkan dengan fungsi Nabi

► Rasul

► Kepala negara

► Panglima perang

► Hakim

► Tokoh Masyarakat

► Suami

► pribadi

Dihubungkan dengan fungsi Nabi

► Peran seseorang secara teori mungkin saja dapat dibeda-bedakan, namun bagaimana, seperti apa, kapan, dimana seseorang dapat berganti-ganti peran ?.

► Menurut pendapat al-Qarafi dalam al-Furuq:

► Nabi sebagai penyampai Risalah,

► Pemimpin: Tidak boleh ada yang melakukannya tanpa seizin pemimpin

► Sebagai hakim: Tidak ada yang boleh melakukannya tanpa seizin hakim.

► Dihubungkan dengan fungsi Nabi

► Menurut pendapat ad-Dahlawi dalam Hujjatullah al-Baligah:

► Informasi tentang hari kiamat,

► Informasi tentang alam malaikat,

► Informasi tentang Ibadah dan prinsip-prinsip mu`amalah,

Adalah Sunnah yang disampaikan sebagai penyampai risalah

(menurut M Syaltut berlaku umum)

► Menurut pendapat ad-Dahlawi

► Informasi tentang masalah kedokteran, (karena percobaan dan pengalaman)

► Memilih kuda, -hewan,kendaraan- (Pengalaman dan kesukaan)

► Apa yang dilakukan karena kebiasaan dan/kebetulan,

► Kemaslahatan kontemporer.

► Menurut M. Syaltut

► Sunnah yang berkaitan dengan kebutuhan dasar manusia,

► Berkaitan dengan pengalaman dan kebiasaan individual atau masyarakat,

► Strategi manusiawi yang terkait dengan sikon.

Adalah Sunnah yang disabdakan bukan dalam kapasitas sebagai penyampai risalah

► Dihubungkan dengan fungsi Nabi

Dengan demikian kriterianya adalah: bukan subyek, tapi obyek.

► Syuhudi Ismail

• Asbabul Wurud.

► Ada sebab khusus

► Tidak ada sebab khusus

► Berkaitan dengan keadaan yang sedang terjadi

• Tampak saling bertentangan.

► Al-Jam`u wa at-taufiq

► At-Tarjih

► An-Nasikh wa al-Mansukh

► At-Tawaqquf

► Model Metodologi

Yusuf al-Qaradawi

Kaifa Nata`amal Ma`assunnah an-Nabawiyyah

• Memahami Sunnah sesuai petunjuk al-Qur`an.

• Menghimpun hadis yang satu tema

• Menggabungkan atau mentarjih yang bertentangan

• Mempertimbangkan asbabul wurud

►Yusuf al-Qaradawi

• Membedakan sarana yang tetap dan yang berubah

• Memperhatikan ungkapan bahasa, haqiqi atau majazi

• Membedakan informasi alam gaib dan kasat mata

• Memastikan makna dan konotasi

► Model Metodologi .

Muhammad `Abid al-Jabiri

• Maudu`iyyah, Obyektif

• Ma`quliyyah, Rasional

Menjadikan tradisi lebih kontekstual dengan dirinya, supaya ia lebih kontekstual dengan kondisi kekinian kita.

► Penyederhanaan

► Prinsip konfirmatif

► Prinsip tematis-komprehensif

► Prinsip studi kebahasaan

► Prinsip historik

► Prinsip realistik

► Prinsip memperhatikan dimensi etis dan legis

► Prinsip memperhatikan sarana (wasilah) dan tujuan (gayah)

► Operasi metodologis

• Menentukan tema

• Kritik hadis

• Pemaknaan hadis

• Analisis matan

► Tematik komprehensif

► Linguistik

► Konfirmatif

Untuk memperoleh pemahaman secara tekstual

• Analisis historis;mencari konteks sosio historis.

Untuk menemukan konteks realitas historis masa nabi

• Generalisasi dalam rangka menangkap makna universal yang terkandung dalam hadis

Untuk menemukan bangunan rasional universal, maqasid asy-syari`ah.

• Proyeksi realitas

Diperlukan kajian yang cermat terhadap situasi kekinian untuk bisa mengimplementasikan nilai-nilai hadis.
loading...

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Silahkan Tuliskan Komentar Anda disini. jika anda belum mempunyai Google Account atau Open ID, Anda bisa Menggunakan Name/Url (disarankan menggunakan opsi ini) atau Anonimous. Mohon berkomentar dengan bijak dan jangan spamSilahkan komentar