— “Sanad hadis merupakan bagian dari agama, maka perhatikanlah dari siapa kamu mengambil agamamu.”
Muhammad Ibn Sirin
Muhammad Ibn Sirin
— A. Metode Ilmu Tarikh Ar-Ruwah dan Ilmu al-Jarh wa at-Ta’dil
Ø Metode: cara mendekati, cara melihat atau memahami obyek yang menjadi sasaran ilmu yang dikaji
Ø Metode dalam ilmu tarikh al-Ruwah dan ilmu jarh wa at-Ta’dil adalah metode komparasi. Dengan cara mengkomparasikan penilaiannya dengan pengkaji yang lain ataupun merujuk kepada dokumen tertulis peninggalan pengkaji sebelumnya
— Objek kajiannya adalah para rawi yang tersusun namanya pada deretan sanad hadis. Subyeknya adalah pengkaji/ kritikus sekaligus sebagai objek. Obyektivitas yang bebas nilai sulit didapat karena adanya hubungan timbal balik antara kritikus dan rawi.
— Upaya kritis ahli hadis dalam ilmu tarikh ar-Ruwah dan Ilmu Jarh wa at-Ta’dil:
• Penentuan obyek dan kriteria obyek yang dikaji (kualitas pribadi dan kapasitas keilmuan)
• Syarat-syarat menjadi seorang kritikus (sikap pribadi, kapasitas keilmuan dan objektif)
• Penyusunan kaedah-kaedah al-jarh wa at-ta’dil
• Metode tertentu dalam civitas ilmu tersebut (komparasi)
— Metode Untuk Mengetahui Kehidupan Seorang Tokoh:
— Meneliti pikiran-pikirannya
— Meneliti biografinya
— Persoalan yang mendasar para ahli hadis dalam kajian tarikh al-Ruwah dan jarh wa at-Ta’dil:
— Terlalu banyaknya rawi yang dikritik
— Kritikus tidak mengkhususkan diri untuk menilai orang yang semasa
— Minimnya informasi
— B. Analisis metodologis Ilmu Tarikh ar-Ruwah
Al-Bukhari dan Kitab Tarikh al-Kabir
Al-Bukhari dan Kitab Tarikh al-Kabir
— Abu Abdillah Muhammad Ibn Ismail Ibn Ibrahim al-Ja’fi al-Bukhary (194-256 H)
— Mempunyai lebih dari 1000 guru dan mendengar lebih dari 100.000 hadis
— Kitab Tarikhnya memuat 12.305 biografi rawi
— 2. Metode kitab Tarikh al-Kabir
Ø Nama lengkap Rawi
Ø Silsilah rawi yang sampai kepada Nabi
Ø Penilaian kualitas Rawi
— Kritik terhadap kitab Tarikh al-Kabir
q Lebih tepat dikatakan sebagai kitab silsilah, bukan kitab tarikh
q Kualitas rawi tidak bisa dinilai hanya dengan melihat ketersambungan sampai Nabi
q Minimnya informasi yang diberikan
q Informasi keabsahan rawi tidak bisa dengan namanya saja
— Ibnu Hajar al-Asqalani dan Kitab al-Ishabah fi tamyiz ash-Shahabah
vSyihab ad-Din Abi Fadl Ahmad Ibn Ali Bin Hajar al-Asqalani
vLahir di mesir, 12 sya’ban 773 H dan wafat tahun 852 H
vKitab ini disusun sesuai urutan huruf mu’jam
vMemuat 12.267 biografi rawi
— Pokok bahasan kitab al-Ishabah fi tamyiz ash-Shahabah
qTentang rawi yang dikenal sebagai sahabat
qTentang rawi dari sahabat kecil
qTentang rawi yang mengetahui zaman jahiliyah tapi tidak bertemu Nabi
qang rawi yang meragukan dan telah dibahas oleh kitab sebelumnya
— Metode kitab al-Ishabah fi tamyiz ash-Shahabah
vTidak menyebutkan masa hidup rawi, nama lengkap, guru dan muridnya serta penilaian ulama lain terhadap rawi
vTidak menyebutkan sunber rujukan
vSebatas silsilah riwayat sampai ke Nabi
— Perbandingan antara al-Bukhari dan Ibnu Hajar
Ø Materi: keduanya kurang representatif
Ø Kuantitas: sekitar 12 ribu rawi
Ø Kondisi sosio-kultural: Al-bukhari memakai ontologi theosentrik. Ibnu Hajar memakai komparasi
— c. Analisis Metodologis Ilmu al-Jarh wa at-Ta’dil
Ibnu Abi Hatim ar-Razi dan kitab al-Jarh wa at-Ta’dil
Ibnu Abi Hatim ar-Razi dan kitab al-Jarh wa at-Ta’dil
vAbd Rahman bin Muhammad bin Idris bin al-Mundzir bin Dawud bin Mihran Abu Muhammad bin Abi Hatim al-Hanbali ar-Razi
vLahir di Ray tahun 240 H dan wafat tahun 327 H
vKitabnya adalah ringkasan dan penyempurnaan kitab Tarikh al-Kabir al-Bukhari dengan menambahkan penilaian ulama kepada rawi dan memberikan ijtihad kepada hal-hal yang signifikan
vDisusun sesuai dengan alfabetis hijaiyah
— Isi kitab al-Jarh wa at-Ta’dil
Ø Nama lengkap rawi, nama bapak, kunyah dan nisbahnya
Ø Nama guru dan muridnya yang terkenal
Ø Negara asal, perlawatannya, dan tahun wafat
Ø Penilaian kualitas rawi yang bersangkutan
— Ibnu Hajar al-Asqalani dan Kitab Tahdzib at-Tahdzib
§ Kitabnya adalah ringkasan dan penyempurnaan kitab Tahdzib al-Kamal karya al-Mizzy
§ Memuat semua rawi dalam kitab induknya
§ Memendekkan pembahasan yang terlalu panjang
§ Menambah sebagian rawi
§ Memberikan tambahan penilaian terhadap rawi
— Metode ar-Razi dan Ibnu Hajar
Abd Majid bin Wahb
— Tidak representatif; biografi tidak lengkap
— Penilaiannya hanya disandarkan kepada tokoh lain
loading...
Silahkan Tuliskan Komentar Anda disini. jika anda belum mempunyai Google Account atau Open ID, Anda bisa Menggunakan Name/Url (disarankan menggunakan opsi ini) atau Anonimous. Mohon berkomentar dengan bijak dan jangan spamSilahkan komentar