Agama ini lebih tepat dikatakan pandangan dunia dan filsafat negara; tapi karena sudah merupakan kepercayaan yang dianggap sebagai agama, maka dalam pembahasan soal-soal agama dia selalu dibicarakan di samping agama-agama yang lain.
Paham ini timbul dari Tiongkok dari pelajaran2 seorang filosof Tionghoa yang mashur Confusius yang semasa dengan Lao Tse
Kon fu tse bukanlah pencipta konfusionisme melainkan orang yang memperbaiki dan memperbaharui konfusionisme. Faham ini lebih tepat dikatakan pandangan dunia filsafat negarayang berdasarkan etika keagamaan yang berasal dari permulaan zaman Tsou yang feodal (1050 SM ) dan baru dijadikan agama negara di bawah dinasti Han ( 206 SM – 221 SM)
BEBERAPA AJARAN KONG HU CU
Kong Hu cu menghindari membicarakan hal-hal yang bersifat metafisis dan abstrak. Suatu ketika, Chung Yu, salah seorang muridnya ttg jiwa, dijawabnya: “ Jika kamu tidak bisa mengetahui orang bagaimana kamu dapat mengetahui jiwa ?”, apabila ia ditanya ttg kematian, “ jika kamu belum mengerti ttg hidup, bagaimana kamu bisa mengerti mati ?”. Dia juga tidak pernah berbicara ttg keajaiban, kekuatan, atau masalah ketuhanan. Tetapi tidak ada keragu2an bahwa konfusius percaya pd tuhan dan bahwa ia adalah seorang monotheis yang etis. Ia menyatakan bahwa kehendak Tuhan telah dibukakan untuknya dan karena itu misinya adalah membuat kehendak tersebut berlaku di dunia ini. Diantara sekian banyak perkataannya adalah :
“ ada tiga hal yang menjadi tempat Orang besar berdiri kagum : perintah-perintah Tuhan, orang2 penting, kata-kata yang bijaksana.” ( analekta : 3 : 13)
“ Tuhan mempercayakan kepadaku dengan misi ketuhanan. Apa yang dapat dilakukan Huan T’uei (perwira militer yang pernah mengusirnya) terhadap saya” ( analekta 7:23)
Konfusius percaya bahwa dunia ini dibangun atas dasar2 moral. Jika masyarakat & negara rusak secara mora, maka tatanan alam tersebut jg akan terganggu, sehingga terjadilah perang, banjir, gempa, kemarau panjang, penyakit dan sebagainya
Konfusius memberi penghormatan yg tinggi kpd manusia, yang diyakininya untuk diberkahi dengan cahaya ketuhanan “ orang2 yg membuat sistem itu menjadi hebat, bukan karena sistem2 yang membuat mereka hebat” (analekta, 15:29)
Ia percaya bhw seseorang itu asalnya adalah baik dan akan kembali ke sifat yang baik
Ia percaya bahwa orang tidak memerlukan juru selamat. Apa yg diperlukan oleh manusia adalah guru yang berbudi, dengan melakukan dengan sungguh2 ajarannya, serta menjadi contoh teladan bagi orang2 lain.
(selanjutnya liat hal. 221)
Dalam bidang susila, ia menekankan kebajikan yang harus ditanamkan di atas semuanya adalah sifat membesarkan hati manusia (jen). Ada lima kebijaksanaan di dunia ini meneurut pandangan Jen : menghormat, keluhuran budi, ketulusan hati, ketekunan dan keramahtamahan (Analekta, 17:26). Ia juga mengatakan bahwa Jen tercapai karena mencintai orang lain.
Pertama-tama ia mempraktekkan apa yang ia ajarkan, dan kemudian mengajarkan apa yang dipraktekkan (2:13)
Orang yang unggul mengertia apa yang benar, orang yang kurang cerdas / rendah mutunya mengerti apa yang dijual (4.16)
Orang atasan (yang unggul) mencintai jiwanya, orang rendahan mencintai miliknya. Orang atasan selalu teringat bagaimana ia diuhukum karena kesalahaannya, orang rendahan selalu teringat hadiah apa yang ia terima (4:11)
Orang atasan menyalahkan dirinya sendiri, orang rendahan menyalahkan orang lain (15:20)
Orang atasan dihargai dan merasa senang, tetapi tidak banggaorang bawahan itu bangga tapi tidak dihargai (13:26)
Orang atasan bersifat liberal terhadap pendapat orang lain, tetapi tidak setuju dengan sempurna pendapat mereka; orang rendahan hanya menyetujui dengan sempurna pendapat orang lain dan tidak liberal terhadap mereka (13:23)
Orang-rang atasan, berpandangan universal, adalah jujur, adil. Orang rendahan tidak jujur, adalah tidak universal dalam pandangan (12:14)
ALIRAN-ALIRAN KONG HUCU
Mencius/Meng Tsu yang menekankan ajaran bhw 1> . orang memiliki pembawaan yangbaik sejak lahir, kebesaran hati (jen), sifat berbudi (yi), kesopanan (li) dan kebijaksanaan (chich). 2>. Pemerintahan yang baik itu tidak tergantung pd kekuatan yang tanpa prikemanusiaan, tetapi contoh yang baik dari penguasa.semua orang mempunyai hati yang tidak tahan melihat penderitaan orang lain. Raja-raja kuno mempunyai hati yang haru ini, dan karenanya mereka juga mempunyai pemerintahan yang bersifat sangat terharu.
Hun Tzu : jika Meng Tsu dianggap mewakili sayap ajaran konfusius yang idealistik, maka Hun Tzu dapat dikatakan mewakili sayap yg realistik. 1>. Tien (sorga) adalah tidak lebih daripada hukum alam yang tidak berubah-ubah, & semua perubahan di alam semesta, seperti gerakan bintang2, kesinambungan musim2 dsb merupakan pekerjaan dari hukum yang besar. Hun Tzu berpendapat bahwa orang sendiri, bukan tien, yang bertanggung jwb atas hidupnya maupun atas kemakmuran dan bencana alam yang menjumpainya. Karena itu Hun Tzu tdk percaya tien sebagai pribadi Tuhan.2>. Menolak semua takhayul seperti ramalan nasib dan ilmu firasat, ia juga mempersoalkan kemanjuran do’a-doa, 3>. Sifat dasar manusia itu jahat, dan bahwa kebaikan orang itu diperoleh dari lingkungannya.
loading...
Share this
Silahkan Tuliskan Komentar Anda disini. jika anda belum mempunyai Google Account atau Open ID, Anda bisa Menggunakan Name/Url (disarankan menggunakan opsi ini) atau Anonimous. Mohon berkomentar dengan bijak dan jangan spamSilahkan komentar