Motivasi Agar Suka dan Rajın membaca

Admin Sunday, April 04, 2010 Add Comment

Motivasi Agar Suka dan Rajın membaca

Yang namanya penyakit dari zaman dahulu maupun sekarang dan sampai akhir kehidupan nanti tidak akan pernah berhenti dan ia akan terus ada. Bagaimanapun canggihnya alat-alat modern untuk mencari dan meneliti sekaligus menghasilkan obat bagi suatu penyakit, seiring dengan perkembangan zaman dan perkembangan kecanggihan alat-alat modern , tetap saja akan mu[ncul penyakit-penyakit yang mempunyai kekuatan lebih baik penyakit tersebut merupakan jelmaan dari penyakit sebelumnya maupun penyakit baru yang sebelumnya tidak ditemukan.

Kata “penyakit” diatas tidak hanya diperuntukan pada wilayah medis saja. Segala aspek kehidupan dapat kita temukan istilah penyakit dengan pengertian yang berbeda-beda tentunya. Dalam konteks dunia pendidikan kita akan menemui kata penyakit identik dengan kemalasan seorang pelajar dalam mengembangkan dan memperbanyak akses keilmuan. Misalnya tidak suka membaca, menulis, berdiskusi dan lain sebagainya dimana jika kita menarik kesimpulan bahwa kata penyakit merupakan keadaan menyimpang dari semestinya.

Banyak dari kita yang pasti banyak maupun sedikit dihinggapi penyakit ini. Keengganan membaca bacaan yang bermanfaat yang dapat menambah wawasan kita sehari-hari. Dari dulu sampai sekarang pastilah penyakit enggan membaca disini disebabkan banyak faktor. Zaman dahulu penyakit dapat dikatakan berasal dari luar diri manusia. Dalam sejarahnya, Indonesia mengalami penderitaan penjajahan dan sulitnya akses pendidikan dengan minimnya orang-orang yang mampu membaca sekaligus bacaan itu sendiri. Pada era dewasa ini penyakit membaca bermutasi seiring dengan perkembangan zaman, sebagian pengamat mengklaim bahwa teknologi informasi dan komunikasi berwujud facebook, game online, playstation dan lain sebagainya dengan penggunaan yang salah merupakan akar dari keengganan membaca. Selain itu bentuk profesi dan minimnya kesadaran membaca juga merupakan faktor pemicu utama keengganan membaca sebagai proses mengambil ilmu pengetahuan.

Padahal jika kita sedikit menilik negara lain, anugerah Tuhan tidaklah sebesar apa yang Dia berikan kepada kita. Banyak negara-negara laim yang sampai sekarang kesulitan mengembangkan wawasan keilmuan melalui kegiatan membaca ini. Disebabkan banyak faktor seperti sulitnya mengakses buku-buku bacaan, keadaan yang diliputi kepanikan dikarenakan perang dan lain sebagainya, mungkin mereka sangat mengharapkan bisa mendapatkan keadaan seperti kita. Kita kurang bisa mengambil pelajaran dari dunia sekitar kita dan memang nikmat Tuhan itu terasa jika Dia telah mencabutnya.

Membaca dapat dikatakan kebutuhan yang sangat pokok, makanan sehari-hari bagi seorang pelajar dan pemerhati ilmu. Pengetahuan didapat dengan membaca dalam artian melakukan proses transfer ilmu. Jika kita ibaratkan manusia seperti sebuah pabrik dimana jika ingin didapatkan produksi yang benar-benar berkualitas dengan kuantitas maksimal, maka hal ini bergantung kepada kualitas serta kuantitas bahan baku itu sendiri. Tidaklah mungkin sebuah pabrik gula menghasilkan limapuluh ton gula bersih dan baik dengan hanya menggunakan bahwan baku satu truk saja.

Pengibaratan diatas tidaklah secukupnya sesuai dengan keunikan ciptaan Allah SWT. kita bisa menganalogikan otak kita seperti pabrik yang hasil produksi tergantung kepada bahan baku. Otak kita, dengan sedikit bahan baku tetap akan dapat menghasilkan berbagai imajinasi, ide, gagasan, pemikiran yang kualitasnya bergantung kepada otak kita itu sendiri yaitu sejauh mana otak kita bekerja dan berkreasi. Tidak seperti pabrik yang dalam proses produksi bergantung kepada bentuk bahan baku yaitu masuk jagung keluar jagung, otak kita bisa saja dimasuki jagung akan tetapi keluar gajah.

Ini berarti dengan sedikit masukan saja kedalam otak kita misalnya satu paragraf sebuah buku, otak kita dapat mengembangkan paragraf tersebut dengan berbagai kreasinya menjadi banyak paragraf dan bahkan banyak buku, hal ini bukanlah sesuatu yang mustahil.

Ini hanyalah hal kecil yang sebagian kita lupa dengan problem ini. Dengan sedikit tulisan ini, penulis berusaha agar otak penulis dapat menghasilkan sebuah produksi sekaligus dapat mencurahkan sedikit pandangan kepada pembaca bahwa membaca merupakan hal yang penting dikarenakan dapat menambah wawasan pengetahuan serta terus menerut memaksimalkan otak agar tidak terbelenggu kedalam kebekuan. Sebagaimana yang sering kita dengar bahwa membaca dapat mengasah otak kita agar tetap tajam dalam berpikir.